Pergilah Suamiku - Bab 85 Kusarankan Lebih Baik Kamu Pergi Kerja! (2)

Meski ia merasa disalahkan, juga tidak rela, amarahnya mengganjal hati, perasaannya campur aduk, asam pahit pedas dan berbagai rasa lainnya, satu-satunya yang tidak terasa hanyalah rasa manis!

Elaine ingin tertawa sekaligus menangis, banyaknya perasaan yang menekan seperti ini, membuat ekspresinya bercampur aduk.

Ia menghela napas panjang, pandangannya perlahan menjadi gelap, hingga akhirnya ia mendengar suara klakson, baru saja Elaine berdiri, ingin memberikan tempat, bahunya sudah dipegangi oleh seseorang.

Elaine memiringkan kepalanya, pandangannya menembus tatapan khawatir John.

“Elaine? Bagaimana kamu sampai di sini? Bukankah kamu kembali ke villa bersama dengan Dave?”

Elaine menggelengkan kepalanya, menahan air matanya, berbicara dengan suara lirih: “Aku tidak pergi, Dave pergi berdua bersama Reece.”

John mengerutkan alisnya, melihat ia yang kosong pandangannya, langsung saja ia menerka apa yang dikhawatirkan Elaine.

John terdiam sejenak, tidak tahu bagaimana harus menghiburnya, ia berkata: “Mari pergi, aku akan mengantarmu pulang, bagaimana pun juga pagi ini kamu sudah ijin, pulanglah dan beristirahat untuk satu hari.”

Baru saja Elaine akan menganggukan kepalanya, ia teringat pesan Dave sebelum ia pergi, raut mukanya langsung berubah, ia menjawab: “Tidak, aku mau kembali ke kantor!”

John terkejut, ia memandangi Elaine dengan tidak paham, lalu bertanya: “Apa yang akan kamu lakukan jika kembali ke kantor di saat yang seperti ini? Kamu membutuhkan istirahat!”

Elaine menarik napas panjang, mana berani ia beristirahat sekearang, tidak tahu kapan Dave akan kembali ke kantor, kalau saja ia tidak cepat-cepat membersihkan nama baik mengenai berita pelecehan istri, tidak tahu apalagi yang akan diperbuat Dave untuk mempersulit ia dan Reece!

Hatinya tertekan oleh masalah, ia mengeluarkan tangannya, dan menepuk-nepuk dadanya, lagipula hari-hari yang lebih sulit dari hari ini sudah pernah dilaluinya, ia sudah terbiasa, tidak akan bisa dijatuhkan dengan mudah.

“Aku akan pergi ke kantor, Dave menyuruhku membersihkan nama baik mengenai berita pelecehan istri.”

Begitu mendengar ini, John semakin mengerutkan keningnya, tidak kuasa menaikan nada bicaranya: “Apakah Dave sudah buta, tidak bisakah ia melihat luka di tubuhmu? Baru saja diobati, setidaknya dokter masih menyuruhmu untuk beristirahat selama seminggu!”

Wajah putih merona John langsung berubah menjadi merah karena amarah: “Masalah ini, aku akan bicara dengannya, aku akan mengantarmu pulang terlebih dahulu! Kamu sudah terluka seperti ini, masih ingin bekerja?”

Wajah Elaine tidak terkejut, atau bisa dibilang, hatinya yang baru saja terasa campur aduk kini sudah mereda, ia yang sekarang, hanya tersisa pemikiran logis!

Mendengar ketidakadilan yang diungkapkan John, Elaine sangat berterima kasih padanya, tapi ia tetap menolak rencana John: “Kamu tidak memahami Dave, apa yang sudah ia katakan, pasti akan diperhitungkannya. Jika sore ini aku tidak pergi bekerja, tidak tahu apa yang akan dilakukannya lagi.”

John: “……

“John, aku memahami tubuhku dengan baik, aku tidak lemah, kembali saja dulu ke kantor.”

John tidak bisa menang dari Elaine, lagi-lagi mengerutkan keningnya.

Banyak orang berlalu lalang di rumah sakit, Elaine juga baru saja diberitakan buruk, wajahnya sangat menarik perhatian orang, John berhenti sejenak, melihat ada seseorang yang sedang memandang ke arah mereka.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu