Pergilah Suamiku - Bab 83 Direktur Elaine Pintar Menyapa (2)

Elaine tahu kata-katanya memainkan peran.

Air matanya berhenti mengalir, mungkin karena dia dari kecil tidak pernah hidup bersama dengan papa, rasa keamanan Reece lemah, dia mengerutkan bibirnya, matanya memerah dan bertanya pada Dave: “Papa, apa benar yang dikatakan mama?”

Dave tidak mempedulikan Reece.

Dia mengambil sebatang rokok, meletakkannya diujung jarinya, memandang Reece dengan tatapan malas.

Drama seperti ini, Elaine seorang saja cukup!

Lagipula Elaine sudah terbiasa membujuk orang, yang hitam bisa dikatakannya menjadi putih, tak peduli dia menghiraukan Reece atau tidak, pada akhirnya Elaine tetap bisa membuat Reece mempercayai perkataannya.

Untuk apa dia menghabiskan tenaganya?

Dave mengangkat alisnya, dan menjatuhkan tatapannya ke Elaine: “Kemas barangmu, ikut aku pulang ke Rumah orang tua!”

Kalau bukan karena tinggal terpisah dari Rumah orang tua, mungkin dimata papa Dave ini termasuk tindakan penganiayaan istri, Dave malas mempedulikan Reece!

Selesai Dave berbicara, Elaine masih tidak ada pergerakan, Reece sudah memegang erat-erat lengan baju Elaine “Mama? Rumah orang tua itu dimana ya? Reece boleh ikut pergi kesana?"

Elaine ragu sejenak.

Setelah menikah dengan Dave, dia sama sekali tidak mengakui Reece sebagai darah daging keluarga Bo, beberapa tahun terakhir ini, Elaine sering mendengar makian dari Rumah orang tua, tak lain karena Reece anak haram, ditambah lagi seorang anak perempuan, tidak ada hak atas pembagian harta.

Elaine tidak ingin Reece pulang ke Rumah orang tua.

Disana itu tempat terlarang, kalau bisa, Elaine bahkan berharap seumur hidup Reece tidak menginjakkan kaki kesana sekalipun.

Terlebih, diRumah orang tua ada tiga kakak Dave, kemampuan ketiga wanita itu untuk menghasut orang tidak sepele, putrinya baru berumur tiga tahun, sama sekali tidak tahan terhadap serangan apa pun dari mereka.

Terlebih, berita pagi ini, Elaine sendiri bisa meramalnya, ketiga kakak Dave pasti ada di Rumah orang tua, bahkan sudah mempersiapkan sekantong ucapan kasar menunggu kedatangan Elaine.

Di tengah sedang mempertimbangkan pro dan kontra, Elaine menjilat bibir bawahnya dan berbisik: “Reece nurut ya, mama dan papa ada urusan, Reece ikut papa John main di taman bermain ya.”

Elaine dan John sudah saling kenal sejak lama, ditambah mereka menjadi rekan kerja selama tiga tahun, kekompakan dan saling mengerti antar sesama sudah tumbuh sejak awal, begitu Elaine selesai berbicara, John sudah mengerti apa yang dikhawatirkan Elaine.

Ini bukan pertama kalinya dia menjaga Reece, dia membungkuk menjulurkan tangan berbisik pada Reece: “Ayo Reece, papa John ajak kamu main di taman bermain.”

Dave yang berdiri disamping mengerutkan kening dengan kencang, melihat Elaine menenangkan Reece mengatakan, “Papa John” dua kata ini.

Anak si Elaine, untuk apa pergi main dengan John?

Yang bisa membantu Elaine menjaga anak sudah mati semua ya?

Hati Dave tidak nyaman menatap Elaine, berkata dengan suram: “Direktur Elaine pintar sekali memanggil orang. Direktur John karyawan perusahaan Bo, aku tidak menyetujui kepergiannya.”

Dave mengigit bibirnya, dan John mengerutkan kening berbisik:“Presiden Bo, saya rasa anda juga mengerti tentang peraturan di perusahaan Bo, telat satu jam dianggap alpha, dan potong bonus bulanan. Hari ini perusahaan Bo sudah beroperasi selama dua jam, apa artinya aku izin? Departemen Humas kekurangan aku hari ini, juga tidak akan terjadi masalah!”

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu