Hei Gadis jangan Lari - Bab 33 Saimon Sayang Bibi

Monica menutup bibirnya, terbodoh melihat Saimon, halusinasinya di dalam jamban tadi langsung masuk ke dalam otaknya, membuatnya langsung menjepit erat kedua kakinya.

Saimon melihat reaksi Monica, dalam hati berkata dia masih tidak cukup jelas melakukannya, Monica masih tidak terpancing seperti ini, mata Saimon bergulir, dengan telanjang pantat berlari ke tempat tidur, melihat Monica sedikit terbengong, langsung turun dari tempat tidur menahan Saimon di sebelah tempat tidur.

"Saimon kamu tidak tidur untuk apa datang ke tempat bibi sini?"

Monica menghadang di hadapan Saimon, sedangkan Saimon malah dengan bodohnya memaksa maju ke tempat tidur, tubuhnya menempel pada Monica, Monica bisa merasakan perutnya ditahan.

"Tidur, Saimon mau tidur dengan bibi." Ucap Saimon dengan idiot.

"Kamu bocah bodoh ini, datang cari bibi untuk tidur dengan telanjang pantat, tidak boleh seperti ini. Cepat kembali." Monica memelankan suaranya berusaha tidak membangunkan Fifi.

"Tidak, tidur, Saimon mau tidur dengan bibi."

Sambil berbicara, tangan Saimon sudah menjalar ke tubuh Monica, menarik baju atas Monica hinggat terbuka, selanjutnya Monica langsung merasakan kehangatan itu bersentuhan dengan bagian bawah kulit perutnya, tubuhnya bergetar, menundukkan kepala melihat ke bawah.

Kehangatan Saimon itu sudah masuk ke dalam perut kecilnya sendiri, dia mengangkat kepala melihat Saimon yang masih dengan bodoh memaksa merangkak ke atas tempat tidur, Monica menggertakkan gigirnya, dengan pelan berkata.

"Saimon memaksa harus tidur dengan bibi ya?"

"Tidur, Saimon mau tidur dengan bibi."

Monica menolehkan kepala melirik Fifi yang belum bangun, tatapannya menyiratkan cahaya bersalah, kedua tangannya mencengkram tangan Saimon dengan lembut berkata.

"Saimon, anak baik, jangan ganggu bibi kecil tidur, ayo, bibi ikut kamu tidur di kamarmu saja ya?"

Mendengar perkataan Monica, dalam hati Saimon senang, langsung berkata, "Ayo bibi, tidur."

Monica melihat Saimon setuju, langsung menariknya ke dalam kamarnya, begitu masuk ke dalam kamarnya, dia langsung mengunci pintu, di dalam kegelapan, melihat tubuh Saimon, hanya merasakan wajahnya panas sekali.

Memikirkan Nikita hari ini yang tampak menggenaskan, lalu berpikir bagaimana rasanya di kamar mandi tadi, Monica mengepalkan tangannya kuat, dalam hati mengatakan, maaf Fifi.

"Ayo Saimon, hari ini bibi temani kamu tidur ya."

Monica menarik Saimon naik ke atas tempat tidur, tubuhnya menyamping menghadap Saimon, tangannya sebentar pelan sebentar kuat menepuk tubuh Saimon, matanya terus tidak bisa menahan untuk tidak melihat bagian bawah Saimon yang berbeda dengan wanita.

Melihat yang saat ini masih tetap besar, dalam hati bertanggung jawab kepada dewa, sebelah tangannya dengan pelan turun ke bawah.

Saimon tau saat ini dalam hati Monica pasti sangat dilema, tapi dia tau tidak bisa buru-buru, memikirkan bibi Monica sudah sampai pada tahap menggunakan tangan, saat ini dengan keadaannya seperti ini, pasti tidak bisa kabur lagi.

Saimon merasa tangan bibi Monica sudah turun kebagian bawahnya, hatinya senang, dengan cepat bekerja sama memutar tubuhnya, mengulurkan tangan dan memeluk Monica.

Lembut sekali, tidak salah lagi bibi Monica, lebih lembut dari tubuh Angel dan Nikita, dan juga ada sedikit aroma harum.

"Peluk, mau peluk, bibi lembut sekali, Saimon suka sekali."

Begitu Saimon memeluk dirinya, seluruh tubuh Monica menjadi kaku, tapi setelahnya tubuhnya langsung terasa panas.

"Saimon suka bibi tidak?"

"Suka, Saimon suka bibi."

"Jadi apakah Saimon ingin menyuntik Bibi?" Setelah Monica mengatakannya, dia merasa jantungnya sudah mau keluar.

Saimon tidak menyangka semua berjalan semulus ini, langsung berkata, "Suntik, suntik, Saimon mau menyuntik bibi."

Monica melihat Saimon sangat bekerja sama, dalam hati berpikir lagipula sudah sampai tahap ini, masuk ke tahap selanjutnya lagi juga bukan apa-apa, Nikita benar, karena Saimon mempunyai modal itu , kenapa dirinya tidak menggunakannya, apakah seterusnya harus menggunakan jari?

Monica langsung terduduk di atas tempat tidur, di tengah tatapan Saimon yang bodoh, langsung melepaskan bajunya, dalam sekejap bukit gunung yang indah, kulit yang amat sangat halus masuk ke dalam mata Saimon.

Gleb, Saimon menelan air ludah, dia langsung terbodoh, cantik sekali, bibi Monica benar-benar cantik sekali, Saimon sepertinya menggigit bibirnya yang terbuka sebisanya.

Wu.........

Monica tak terkendali mengeluarkan desahan, selain kekerasan Jacky kemarin, dia pertama kalinya diperkosa oleh seorang pria, perasaan ini tidak hanya tidak membuatnya benci, malah suka sekali.

Monica merasa aliran listrik mengalir di tubuhnya, memegang kepala Saimon berkata.

"Saimon pelan sedikit, gigit pelan-pelan........."

Gigitan Saimon membuat tubuh sensitif Monica langsung bereaksi, dalam otaknya tidak berhenti terlintas pemandangan Saimon di atas tubuh Nikita, memikirkan perasaan yang dibawakan jarinya untuk dia, dia berbisik.

"Saimon, bibi tidak tahan lagi, suntik saja bibi."

"Suntik, suntik." Saimon mengangkat kepala dari lembah gunung, melihat wajah kecil Monica yang indah berkata.

"Baik, Saimon suntik bibi, tapi tubuh bibi lemah, juga pertama kalinya, Saimon tidak boleh melakukannya seperti kepada Nikita, harus pelan sedikit kepada bibi, tau tidak?" Ucap Monica dengan bergetar.

"Ehn. Saimon sayang bibi, tidak membuat bibi sakit."

Mendengar perkataan Saimon yang bodoh, dalam hati Monica tersentuh, dalam hati berkata Saimon ini meskipun bodoh juga tau menyayangi dirinya.

"Jadi Saimon.......langsung suntik bibi saja."

Monica mengatakannya sambil melihat ke arah pintu, berpikir adiknya setiap hari memikirkan ingin disuntik Saimon, tapi akhirnya malah direbut olehnya duluan, sungguh sedikit merasa bersalah kepadanya.

Masion berpikir akhirnya bisa membuat bibinya menjadi miliknya sepenuhnya, hatinya senang sekali, dia bersumpah seumur hidup ini akan menyayangi bibi dengan baik, mencintainya, melihat Monica sudah melepaskan baju, sekujur tubuhnya bergetar berbaring di atas tempat tidur, seluruh tubuh Saimon mendidih.

"Saimon, kejadian hari ini tentang bibi temani kamu tidur, kamu tidak boleh memberitahu bibi Fifi, dengar tidak?" Saat Saimon mau masuk, tiba-tiba Monica berkata.

"Tidak bilang, Saimon tidak bilang, bibi menyembuhkan penyakit Saimon. Hehe." Saimon tentunya tau apa yang dikhawatirkan bibinya, menjawab dengan pengertian.

"Kalau begiyu Saimon suntik bibi saja."

Monica melihat batang suntik Saimon, dalam hatinya bergetar, sedikit takut.

Sedangkan Saimon tentunya tau ukurannya besar, tentunya dia tidak akan seperti berbuat kepada Nikita berbuat kepada bibi yang paling dia cintai, dia tertawa bodoh, gerakannya sangat pelan, maju dengan pelan.

Gerakan Saimon yang pelan sudah membuat Monica tersentuh, dalam hati berkata bocah ini juga bukannya tidak tau seberapa kuat dirinya, masih tau pelan-pelan masuk.

Saimon sudah membayangkan dirinya sepenuhnya bersatu dengan Monica akan seenak apa, dengan orang yang dicintai sendiri bersama, itu adalah hal yang paling menyenangkan, bagian paling depan tubuhnya, sudah merasakan kehangatan yang disalurkan tubuh Monica.

Tapi, saat dia mau menegakkan tubuhnya dan masuk, Monica malah tiba-tiba mendorongnya, wajah Saimon terdiam.

"Bibi.........suntik."

Mengira dirinya mengatakan suntik, Monica akan melanjutkannya dengan dirinya, tapi tidak menyangka Monica langsung memakai bajunya dengan cepat, sedangkan disaat ini, pintu kamar sudah terbuka.

"Kalian sedang apa?" Fifi mengucek mata berkata dengan linglung.

"Ah, tidak. tidak apa-apa, Saimon tidak bisa tidur, aku kemari membuatnya tidur." Ucap Monica dengan terkekeh.

"Tapi, Saimon telanjang, dan juga......." Fifi sambil berkata matanya tiba-tiba membesar, "Kenapa bisa sebesar ini?"

"Bukankah kebetulan bagus? Fifi, kamu cepat naik ke tempat tidur bantu Saimon tidur, lihat bisa jadi hal bagus tidak."

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu