Hei Gadis jangan Lari - Bab 183 Makan ikan

Diskusi-diskusi yang ada di bawah tanpa disadari membuat Saimon tersenyum , dengan berita yang tersebar seperti ini , wanita-wanita yang ada di kota ini tidak kekurangan uang , ditambah mereka bersedia membeli barang untuk suami mereka , ketika toko ikan kami resmi dibuka , pasti toko ikan kami akan sangat terkenal .

Selanjutnya Andy mengatakan alamat toko dan jam operasinalnya , tiba-tiba kerumunan tersebut kegirangan , bahkan beberapa wanita sampai melompat-lompat , tidak ada sebab yang lain, hanya karena toko ikan itu berada di dekat rumahnya . Hal ini membuatnya setiap hari bisa membeli ikan .

Namun , beberapa wanita lain melihat peluang lain , Saimon yang sebenarnya berdiri di sampingnya Andi dan menonton pidatonya , tapi dia tiba-tiba menyadari ada pandangan mata yang tajam mengarah ke arahnya dan hal ini menarik perhatiannya , lalu Saimon berkata dalam hati , apakah wanita yang ada disini punya niat yang lain ?

Saimon tanpa sadar merilekskan lehernya , lalu ingin memberitahu Andy agar dia berjualan di dalam toko saja , lagipula toko ini bukan miliknya pribadi . Sialan ... wanita-wanita ini , padahal celana dalam mereka sudah pernah dipegang , tapi kenapa rasanya ada yang tidak beres dengan wanita-wanita ini ?

Saimon melihat seorang wanita gemuk yang ada di kerumunan , sepertinya selalu ada dia saat kami berjualan , menurutnya wanita gemuk satu ini punya standar yang cukup tinggi , pria macam apa yang bisa memuaskannya ? Saat dia memperhatikan wanita gemuk itu , wanita gemuk itu sepertinya menyadarinya , dia tersenyum ke arah Saimon dengan mata yang tertuju padanya dan membuat Saimon menundukkan kepalanya dengan cepat , Saimon adalah milik Icha , tidak boleh diperhartikan oleh wanita lain .

Dalam sekejap ikan-ikan mereka ludes habis , para wanita ini tidak akan melewatkan kesempatan untuk membeli ikan-ikan ini , bahkan jika toko ikan ini akan dibuka , mereka harus tetap berjualan selama 2 hari .

Setelah menjual habis ikan-ikannya , Saimon dan Andy kembali ke toko dan merapikan tokonya , Andy menyuruh Saimon untuk menjaga toko , lalu dia membawa mobil ke desa Zhao.

Melihat toko ini telah berdiri , Saimon sangat bangga . Siapa yang mengira anak yatim piatu dari desa Zhao dan putra dari Rudi ini bisa menginjakkan kakinya di kota ini , mengingat pengalamannya selama beberapa waktu ini , Saimon merasa seperti sedang berada di dalam mimpi.

"Sialan , aku harus berterima kasih pada Jacky , jika bukan karena dia , aku tidak akan mendapatkan keberuntungan itu , jadi ... Hehehe , ketika aku bertemu Jacky di kota ini , aku harus berterima kasih banyak padanya , Hahaha ... "

Saimon bergumam dengan pandangan mata yang dingin .

Toko ikan ini telah didirikan , jadi malam ini Saimon harus tinggal di sini untuk menjaga toko dan malam ini dia dipastikan tidak bisa tidur di rumahnya Melisa .

Ketika Saimon kembali ke rumah Melisa dengan membawa dua ikan , Melisa sudah mulai memasak , melihat Saimon kembali dengan membawa dua ekor ikan , dia segera memikirkan masakan apa yang bisa di buat dengan ikan itu , lalu dia berkata kepada Saimon dengan wajah malu-malu .

"Saimon , apa kamu masih menebusnya?"

Kata Melisa yang matanya sambil mengarah ke celananya Saimon , apa yang dia katakan sangat jelas , dia sangat menginginkannya .

Saimon langsung paham dengan maksudnya Melisa , dia tertawa genit , lalu memegang bokongnya melisa .

"Bukankah kamu hanya menyukai barang milikku ini ? Kalau lebih besar lagi , kamu pasti lebih suka lagi ."

"Dasar ... jangan asal ngomong , sekarang punyamu sudah cukup besar , kalau lebih besar lagi , aku sudah tidak sanggup ." Melisa mengambil ikan dari tangan Saimon dengan centilnya , tapi Melisa terlihat seperti sedang meletakkan ikannya di samping dan Setiap kali dia memikirkan Saimon , Melisa langsung tersipu malu .

"Aduh , Melisa kamu letakkin kemana ? Cepat masak , ikannya nanti bau ." Kata Saimon yang mengingatkan .

"Kalau bau , ya sudah bau , lagipula aku tidak akan masakin buat kamu ." Kata Melisa dengan tatapan aneh yang mengarah kepadanya .

Saimon tentu paham dengan maksudnya Melisa , sambil tersenyum , dia memeluk tubuh Melisa dari belakang , lalu mencium lehernya dan membuat leher Melisa terasa geli .

"Hei hei , aku sudah makan sampai bosan , kalau aku makan lagi pun , punyaku sudah tidak bisa bertambah panjang lagi . Lagipula buat anakku saja , biar dia bisa makan sampai kenyang . "

"Hah ?"

Setelah mendengarkan kata-kata Saimon , Melisa menyadari kalau Saimon membawa pulang ikan itu untuk mereka sekeluarga , hal ini membuat Melisa sedikit terharu .

"Saimon , kamu baik sekali ." Kata Melisa , lalu mengangkat kepalanya dan mencium wajahnya Saimon .

Sebagai single parent untuk membuat makanan baginya sangat mudah , dia dengan cepat membersihkan organ dalam ikan dan dalam sekejap sup ikan yang wangi siap untuk dimakan .

Meskipun Saimon mengatakan kalau ikan itu sudah tidak berpengaruh lagi padanya , tapi Melisa tidak dapat mempercayainya , lagipula dia tidak ingin membiarkan Saimon memakan ikan itu , ketika Saimon makan tumisan sayur , dia teringat wanita itu mengambil ikan tapi dia tidak tahun untuk apa .

"Melisa , sudah siap makan nanti , aku ingin minum punyamu ." Saimon memandang Melisa dengan senyuman genit , aku tidak ingin makan ikan tapi minum punya kamu sudah cukup bagiku .

"Dasar .. tidak tahu malu ." Kata Melisa dengan kesal menatap ke arah Saimon.

Saimon berkata dengan tanpa rasa malu : "Kalau begitu biarkan aku makan ikannya atau aku akan memakanmu , hahaha ."

Melisa tahu dia tidak bisa lepas dari sihirnya Saimon , tapi Saimon tahu bagaimana cara untuk membuatnya bahagia .

“Dasar ... begitu masuk rumah , langsung ingin yang aneh-aneh . Kalau mau yang aneh-aneh tunggu aku selesai makan ” Kata Melisa yang bergumam dengan malu-malu.

"Iya , setelah siap makan baru punya tenaga buat bekerja . Hahaha , kamu makan dulu , aku mau mandi dulu , badanku bau , hahaha ..."

Saimon tidak peduli Melisa peduli atau tidak , dia langsung melepas pakaian di depannya Melisa lalu pergi ke halaman dan langsung mandi dengan air yang ada di situ .

Saat ini adalah musim panas dan cuacanya sangat panas , Saimon pasti tidak takut kedinginan , selain itu dia sama sekali tidak khawatir dengan kondisi tubuhnya yang seperti ini .

Melisa sangat suka melihat tubuh Saimon sangat tegap , bukankah wanita memang seperti itu ? Temukan pria yang bisa diandalkan , lalu hidup bersamanya seumur hidup .

Melisa berpikir kehidupannya sudah sangat berarti dan terpuaskan karena sudah memiliki seorang anak dan memiliki Saimon , tapi Saimon selalu mengganggu pikirannya , ketika dia sedang terharu , Saimon malah mengguncang belalai gajahnya dan membuatnya kepanasan .

"Dasar .... tidak tahu malu , kenapa tidak mandi di dalam kamar mandi saja , apa kamu tidak takut dilihat orang ."

Saimon tidak gila dan dia juga takut bila orang lain melihatnya bugil , tapi alasan kenapa dia begitu terburu-buru ingin mandi adalah karena pagi tadi dia sudah melakukannya dengan Icha , dia takut Melisa akan menyadarinya .

Selain itu , hari ini dia pulang karena ingin menyampaikan ke Melisa kalau dia malam ini tidak tidur di rumah , kalau saat ini membuat Melisa curiga , maka nantinya masalah akan bertambah menjadi lebih besar .

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu