Hei Gadis jangan Lari - Bab 21 Terungkap sepenuhnya

Hal sudah dibicarakan sampai disini, Saimon sudah lumayan mempercayainya, berpikir bahwa rahasianya telah diketahui oleh Angel, dia juga berkata dengan terus terang: “Kak Andy, karena kamu begitu jujur, maka aku juga akan mengatakan yang sebenarnya. Aku ingin membunuh Jacky, bukan hanya untuk melindungi kedua bibiku, tetapi juga karena orang ini ingin membunuhku.”

Perkataan ini adalah rahasia yang tersimpan didalam hati Saimon, pada saat ini mengatakan keluar, dia merasa seluruh tubuhnya lega, “Bibi Angel bukankah penasaran kenapa aku masih baik-baik saja dipagi hari, dan menjadi bodoh di sore hari? Tidakkah kamu penasaran kenapa aku pergi ke kolam ikan saat pagi hari? Itu karena Jacky, si berengsek itu menyuruh orang menenggelamkanku dikolam, untungnya nyawaku panjang, kalau tidak bukan menjadi bodoh, tetapi mati.”

Begitu perkataan Saimon diucapkan, Angel dan Andy terkejut sampai tidak bisa menutup mulut mereka, mereka semua tahu bahwa Jacky menindas pria dan wanita didesa ini sewenang-wenang, tetapi tidak disangka berani membunuh orang.

Melihat wajah terkejut mereka, Saimon menghela nafas didalam hati, ini masih belum mengatakan bahwa ayahnya mungkin dibunuh oleh Jacky.

“Saudara, tidak disangka kamu dan Jacky memiliki dendam sebesar itu. Tenanglah, dengan kemampuan kita berdua, cepat atau lambat akan mengalahkan si iblis penindas ini. Tetapi saudara, hal ini sebaiknya dilaporkan ke polisi.” Andy pantas seorang tentara.

“Lapor polisi? Hhu, kakak ipar Jacky adalah Kepala Keamanan Publik, apa gunanya lapor polisi!” Kata Saimon dengan marah.

Mendengar perkataan Saimon, Andy menghela nafas didalam hatinya, mengetahui bahwa dia tidak dapat mengubah pemikiran Saimon untuk sementara waktu, hanya bisa menyerah, tetapi dia tetap menasihatinya.

“Saudara Saimon, dengar perkataan kakak, sekarang adalah era hukum dimasyarakat bukanlah era pemberontakan rakyat yang semena-mena.”

Andy selesai berbicara, hanya melihat Saimon menundukkan kepala dan merenung, mengetahui bahwa hal ini tidak bisa didesak, menghela nafas, lalu menoleh dan berkata kepada Angel: “Kak, itu, aku pergi melihat Merry dulu.”

Tetapi siapa yang menyangka, begitu perkataannya diucapkan, mata Angel melotot lalu berkata, “Pergi, pergi! Apa gunanya kamu pergi, kamu pergi juga tidak mengurus masalah, hanya menggunakan mulut dan lidah saja!”

“………….”

Perkataan Angel, membuat Saimon yang awalnya masih memikirkan perkataan Andy itu terkejut, tentu saja Andy juga sangatlah canggung.

“Kak, jangan asal beromong kosong!”

“Omong kosong apa? Kamu tidak berpikir apakah bawahmu berguna? Dengarkan perkataan kakak, Saimon pasti bisa membantumu.” Angel berkata, kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga Andy, lalu berbicara sebentar.

“Benarkah?” Kata Andy sambil menatap Saimon dengan tidak mempercayainya.

“Apakah kakak bisa membohongimu?” Jawab Angel.

Kemudian Saimon merasa tatapan mata Andy seperti pisau yang tajam memandangi bawahnya, dia menelan ludah lalu berkata, “Kak Andy, apa yang akan kamu lakukan?”

“Saudara Saimon, aku dengar dari kakakku, bagian itu mu tiba-tiba menjadi besar, apakah kamu bisa memberitahuku obat mujarab apa yang kamu makan?”

Tatapan mata Andy yang bersinar, membuat Saimon gemetar ketakutan, segera menjepit erat kakinya lalu berkata dalam hati, itunya Andy jangan-jangan sungguh tidak berguna.

“Saimon, dia adalah adikku, bukanlah orang luar, kamu beritahulah dia, kalau tidak saat dia berjumpa Merry hanya bisa melihat tidak bisa melakukan, bukankah akan menahannya sampai mati!” Angel berkata lalu memeluk Saimon dengan manja, sepasang puncak salju terus-menerus menekan lengan Saimon, dan Andy terhadap ini seperti tidak melihat apapun.

Saimon tahu bahwa barangnya ini menjadi besar karena hal yang tidak diduga, namun ini adalah rahasia terbesarnya, bahkan Monica dan Fifi saja dia tidak mengatakannya, apalagi Angel dan Andy, tetapi jika dia tidak mengatakannya, takutnya Angel tidak akan melepaskannya begitu mudah, lagipula perbedaan barangnya itu sebelum dan sesudah berpura-pura bodoh sudah terlalu besar.

“Itu, mungkin dikarenakan memakan ikan dikolam ikan, Kak Andy bisa mencobanya.” Saimon berpikir sejenak lalu berkata dengan tidak yakin.

“Ikan?” Kata Andy dengan ragu.

“Ya! Bagaimana aku tidak terpikirkan, pertama kali berjumpa barang Saimon itu adalah saat di kolam ikan, kemudian ketika berjumpa lagi sudah menjadi besar, pasti karena saat itu memakan ikan yang ada dikolam ikan. Saudaraku, kamu tangkap ikan dari kolam ikan lalu memakannya, mungkin akan berguna.” Angel berkata sambil memukul pahanya.

“Benarkah? Kalau begitu aku akan mencobanya nanti!” Andy berkata dengan semangat sambil menggosok tangannya, tetapi hal selanjutnya membuktikan bahwa hasilnya memuaskan.

Setelah Andy mendapatkan resep rahasia, dia pergi dengan puas, Saimon tentu ingin berjalan pergi mengikutinya, tetapi tidak disangka ditahan oleh Angel, menyaksikan tangan Angel berjalan didada sendiri, Saimon berkata dengan suara serak.

“Bibi, apa yang akan kamu lakukan?”

“Lakukan apa? Paman Tommy mu tidak pulang malam ini, kamu sudah datang dan ingin pergi begitu saja tanpa meninggalkan apapun?”

Saat Angel berbicara, tangannya sudah sampai di celana pendek Saimon, membuat tubuh Saimon bergetar, melihat Angel sengaja menurukan kerahnya memperlihatkan pemandangan, dia menelan ludah, dan memikirkan perasaaan ditubuhnya pagi hari ini, badannya tiba-tiba bereaksi.

“Oh, Saimon, reaksimu begitu sengit. Aku baru saja menyentuhnya sudah langsung bangun. Sungguh membuat bibi sangat menyukainya.”

Saimon berpikir bahwa Angel telah mengetahui rahasianya, nantinya jika ada beberapa hal yang sulit diurus orang bodoh, masih perlu berharap padanya, secara sederhana bergantung padanya, membuatnya kenyang, seperti ini dia akan membantu dirinya dengan patuh.

“Bukankah Bibi menyukai barangku yang besar ini?”

“Bukankah begitu? Begitu kamu masuk hari ini, Bibi merasa sepanjang hidupku sudah berharga, jika bisa bersenang-senang denganmu setiap hari, walaupun Bibi mati juga rela.”

Mendengar perkataan Angel ini, sudut mulut Saimon terangkat, kemampuan dirinya sangat luar biasa, tidak apa-apa jika melakukannya setiap hari, tetapi apakah Angel tidak takut badannya yang begitu kokoh akan membuatnya rusak.

“Kalau begitu, apakah Bibi tidak takut merusaknya?”

Angel memutar matanya, tangan meraih barang Saimon dengan kuat, merasa sedikit lebih besar lagi, didalam hatinya sangatlah senang, Saimon sungguh sangat berbeda dengan orang lain, sungguh sangat membuat iri.

“Dasar kamu, aku masih mengira kamu sangat pintar, ternyata bodoh. Apakah belum pernah mendengar, hanya ada sapi yang kelelahan, tidak ada tanah yang rusak.”

Saat Angel berbicara, dalam sekejap langsung melepas celana Saimon.

Meskipun telah melakukannya dengan Saimon, tetapi berjumpa lagi sekarang, mata Angel masih menyusut, didalam hati berkata, wah sangat besar!

Angel menelan ludah, tangan kecilnya terus bermain dengannya, membuat Saimon menyipitkan mata karena nyaman, sepasang tangan tanpa sadar meraih salju putih Angel, sepasang kaki dihentakkan, celana pendek terlepas sepenuhnya.

“Wah, Saimon, apakah kamu ingin melakukannya?”

Saimon berkata dalam hati, sudah saat seperti ini, apakah masih ada hal lain? Tetapi mulutnya berkata, “Oh? Bukan, aku merasa badanku panas, lebih sejuk jika dilepaskan. Apakah Bibi sudah cukup menyentuhnya? Jika sudah, aku akan pulang untuk tidur.”

Saat Saimon berbicara, menarik kembali tangannya dari tubuh Angel, lalu badannya mundur kebelakang, membuat Angel dengan cepat meraihnya.

“Dasar bodoh! Bisa terjadi apa jika biarkan Bibi memainkannya sebentar? Jika kamu pergi, Bibi tidak akan bisa tidur hari ini.”

Angel membawa Saimon ke tempat tidur, kemudian meletakkan tangan dicelananya, dalam sekejap kulit putih dan pemandangan indah membuat Saimon tidak bisa menahannya.

Angel melihat Saimon menatap dirinya dengan sedikit tergoda, didalam hatinya diam-diam senang, bahkan jika kamu tidak bodoh, juga bisa lari dari telapak tanganku.

Saimon menekan tubuh Angel dengan sedikit kasar, secara naluriah menemukan gua yang hangat disuatu tempat, Angel merasa puas, perasaan kenyang yang besar membuatnya mengangkat leher dengan nyaman, kemudian teriakan bebas bergema diseluruh kamar.

Serangan Saimon membuat Angel sedikit tergoda, nafasnya menjadi semakin berat, tubuhnya terus-menerus bergetar, papan tempat tidur berbunyi.

Saimon kali ini juga sekuat tenaga, pada saat ini dia tidak perlu khawatir akan ketahuan berpura-pura bodoh, melihat tubuh Angel yang seksi, dia meluruskan pinggangnya dengan kuat.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu