Hei Gadis jangan Lari - Bab 154 Jual Diri

Meskipun Melisa baru saja melahirkan tapi selain agak gemuk, dia merawat tubuhnya dengan baik, kulitnya mulus, dengan dada dan bokong yang besar yang terlihat lebih menggoda dan terlihat lebih dewasa dibandingkan dengan gadis kecil lainnya.

Saimon melihat tubuh Melisa sehingga dia tidak tahan memeluknya dari belakang, Melisa sedang menyiapkan sarapan dan badannya tiba-tiba dipeluk dan dia juga merasa barang Saimon yang mengenai bokongnya sudah ada reaksi maka dia berkata dengan malu.

"Cepat keluar, aku sedang memasak." Melisa mengoyangkan bokongnya supaya Saimon keluar.

Tapi di pagi hari api Saimon sedang tinggi dan melihat Melisa berpakaian seperti itu maka mana mungkin dia bisa menahannya, dia langsung menurunkan celana longgar Melisa yang longgar sehingga bokong besar yang putih terlihat.

"Aduh, Saimon jangan, aku masih belum pulih."

"Hehe, kamu tidak perlu bergerak, kamu tinggal telungkup saja."

Simon berkata sambil menarik tulang pinggul Melisa dengan kedua tangannya sehingga bokongnya terlihat jelas, kedua tangan Melisa berpegangan dekat kompor lalu Saimon menelan liur dan segera masuk.

"Melisa Bokongmu nyaman sekali dan sangat lembut."

"Kamu sialan, kamu bahkan menindasku pagi-pagi, ah....."

Tubuh Melisa segera lemas dalam serangan Saimon, jika bukan karena tangan Saimon menariknya maka dia akan langsung berlutut di lantai.

"Apakah kamu sudah puas? Cepat gandong aku ke tempat tidur." Melisa mengeluh sambil melototi Saimon.

"Gendong, gendong, hehe, aku akan memasak hari ini, hehe."

"Dasar kamu....."

Sewaktu makan Saimon menanyakan alamat Jevon.

"Jevon adalah preman besar yang biasanya tidak berada di rumah pada malam hari, kamu telah memukulnya kemarin, jka dia tidak berada di rumah sakit maka pasti mancari wanita untuk melampiaskannya....."

Jelas terlihat jika Melisa tidak ingin mengungkit Jevon dan Saimon beberapa kali menanyakan alamatnya lalu tidak bertanya lagi, dia menemani Melisa dengan tenang.

"Melisa, aku harus jalan-jalan di kota untuk mencari toko yang bagus." Saimon berkata setelah makan.

Melisa melihat Saimon untuk waktu yang lama lalu Saimon merasa bersalah dan menunduk sebelum dia berkata, "Ingat cepat pulang karena kamu telah mengatakan akan berada di tempatku selama beberapa hari ini."

Kata-kata Melisa membuat Saimon tersentuh karena wanita ini takut dirinya akan pergi begitu saja, hatinya bergetar ketika dia merasakan ketergantungan Melisa kepadanya lalu dia berkata dengan senang.

"Hehe, bukankah kamu mengusirku tadi dan mengatakan tidak sanggup denganku lagi?"

"Aduh, dasar, kamu mengatakan apa lagi, wanita mana yang sanggup menghadapimu, aku mengatakan tidak sanggup yang berarti tidak sanggup dengan bagian bawahmu....." Melisa bergumam dengan malu.

"Bagian bawah? Apa?"

"Dasar....."

Setelah itu Saimon tertawa sambil keluar dari rumah Melisa dan ekspresi di wajahnya segera hilang ketika dia keluar, berdasarkan apa yang dia pikirkan kemarin maka dia akan membasmi preman nomor satu ini tidak peduli badan atau hatinya, dia harus menakutinya sehingga dia bisa benar-benar melindungi ibu dan anak itu.

Setelah pertarungan kemarin sore, maksud Saimon adalah membuat Jevon impoten bukan membuatnya terluka, sepertinya totokan itu masih belum sepenuhnya beraksi jadi berdasarkan apa yang dikatakan oleh Melisa maka pria ini pasti mencari wanita untuk melampiaskannya.

Benar apa yang dipikirkan Saimon karena preman seperti Jevon mana mungkin menahan amarah seperti ini, setelah dia dipapah pulang oleh beberapa anak buahnya maka hatinya kesal karena dia telah memukulnya dengan parah maka dia memanggil wanita ke rumahnya.

Kemarin malam dia melampiaskan beberapa kali dan bertindak kejam terhadap wanita itu.

Saimon telah mencari beberapa alamat disebutkan oleh Melisa tapi masih tidak menemukan Jevon dan dia yakin jika pasti bajiangan itu berada di rumah pada saat ini lalu dia berada di tembok rumah Jevon.

Dia melihat pintu rumah besar Jevon dan Saimon berkata dalam hati dan merasa Jevon sangat kaya dan dia telah berkeliling di kota untuk beberapa saat dan rumah Jevon sangat bagus.

Apakah menjadi preman bisa sekaya ini? Tidak tahu berapa banyak uang yang telah dia rebut.

Saimon meludahi rumah Jevon, aku akan membuatmu bangkrut!

Pada saat ini sudah jam tujuh lewat dan matahari sudah tinggi dan cuaca di musim panas sudah terasa, gila, wanita di dalam juga cabul sekali, ini sudah siang tapi dia masih belum pergi..... jika meneruskannya lagi maka sepertinya Jevon ini akan tidak sanggup lagi sehingga dia akan menyalahkanmu.

"Aduh, kak Jevon, kamu sudah melakukannya beberapa kali tadi malam sehingga kamu telah merusak adikku, mengapa melakukannya lagi?"

"Hehe, ada apa Selvie? Apakah kamu tidak suka dimainkan oleh kak Jevon, aku besar atau tidak?" Jevon berkata.

"Besar, besar sekali, Selvie sudah hampir sebulan tidak melakukannya tapi semalam melakukannya dua kali, aku nikmat sekali." Suara Selvie terdengar manja sehingga Saimon merasa merinding dan dia tahu jika wanita ini adalah orang yang melakukan hal itu setelah mendengar suaranya.

"Haha, kak Jevon sangat hebat, kamu telah melakukan bersama berapa pria dalam sebulan ini?" Jevon bertanya dengan genit kepada Selvie.

"Aduh, apa yang dikatakan Kak Jevon. Itu adalah pekerjaanku tapi aku mana ada perasaan seperti perasaan terhadap kak Jevon." Selvie menjawab semuanya.

"Kamu sangat cabul dan membuatku sangat nyaman, cepat bangun dan makan aku dengan mulutmu, aku sangat menginginkannya."

"Aduh, jika menggunakan mulut maka biayanya harus ditambah." Selvie berkata.

Jevon mendengar kata-kata Selvie dan hatinya mengumpat karena dia seorang pelacur, "Kapan kak Jevon pernah berhutang uangmu, cepat sedikit bantu aku membesarkannya sehingga aku bisa sarang cabulmu, meskipun kamu setiap hari dipakai pria tapi masih sangat rapat sehingga aku sangat suka."

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu