Hei Gadis jangan Lari - Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
Setelah mendengar perkataan Angel, Nikita menyipitkan matanya, dan dia berkata dalam hati, bagaimana dia bisa ada di sini, dia tidak bisa membiarkan Angel tahu tentang masalah dia dan Saimon, Nikita berani memprovokasi wanita lain di desa ini, namun hanya dia satu-satunya yang tidak berani ia provokasi, karena wanita ini tidak hanya memiliki pria yang tidak takut pada Jacky, ia juga merupakan wanita yang cerdas.
"Haha, bukankah ini Angel? Bagaimana kamu bisa berada di rumah Monica pagi-pagi begini?" Nikita mengintip ke bagian dalam rumah, hanya ada tiga wanita, tidak ada Saimon.
Melihat Nikita tidak menjawabnya melainkan bertanya padanya, Angel tersenyum tipis.
"Haha, aku datang untuk mengunjungi dan mengobrol dengan mereka berdua, apakah tidak boleh? Dengar-dengar kamu datang mencari Saimon, untuk apa kamu seorang wanita cantik datang mencari orang idiot?"
Sialan, Nikita tidak menyangka Angel begitu agresif, dia langsung memahami hal yang penting, dia tidak berani berselisih dengan Angel, pandangannya melewati Angel, dan dia berteriak pada Monica.
"Monica, kemana Saimon pergi? Aku datang mencarinya karena ada urusan."
Ketika Angel melihat Nikita masih berpikir ingin mencari Saimon, dia tanpa sadar memusatkan perhatian pada bagian selangkangan Nikita, sialan, apakah dia ini begitu sangat ingin disetubuhi, sudah mau ketahuan namun masih menginginkannya.
Mendengar perkataan Nikita, sebelum Monica menjawab, Angel berbicara dulu: "Kakak, untuk apa kamu mencari Saimon? Di lihat dari wajahmu yang memerah, sepertinya tadi malam tidak bermain dengan Jacky bukan? Pagi-pagi begini datang mencari idiot, jangan-jangan ingin ... "
"Kamu, kamu jangan sembarangan bicara, mana ada wanita yang mencari orang idiot, omong kosong." Sebelum Angel selesai bicara, Nikita buru-buru memotong perkataannya. Tetapi dia juga bergumam di dalam hati, kenapa wanita ini begitu sensitif, wanita normal mana yang bisa memikirkan dia datang mencari idiot untuk melakukan itu.
"Lihat, lihatlah kamu ini, kenapa begitu mudah tersinggung? Aku ini hanya bercanda. Lagipula, Saimon adalah idiot, dia sangat bodoh, jangan sampai membuatmu kecewa, hehe."
Angel berkata sambil terus melihat ke kerah baju longgar Nikita, tadi malam, Saimon memberitahunya bahwa dia telah meninggalkan jejak gigitan di puncak gunung Nikita, dia ingin melihat apakah masih ada atau tidak.
Ketika Nikita sedang berpikir tentang bagaimana cara pergi dari sini, dia menyadari bahwa dia sedang menatap bagian dalam kerahnya dengan genit, dan dia melindungi puncak gunungnya secara refleks.
"Angel, apa yang kamu lihat? Apakah kamu tidak memiliki ini?"
"Aduh, yang aku tidak sebesar punyamu, puncak gunung kakak ini terlihat sangat putih, seperti roti kukus putih, pasti sering dihisap Jacky waktu di malam hari bukan? Apakah menyenangkan?"
Mendengar Angel mengatakan perkataan begitu vulgar sesukanya, Nikita merasa tidak berdaya untuk beberapa saat, sialan, wanita ini lebih terbuka daripada aku, ini adalah rumah Monica, di bermain dengan Saimon di depan Monica, dan mengatakan perkataan vulgar, itu tentu saja tidak masalah, tetapi dia tahu bahwa meskipun biasanya Angel sedikit galak, namun dia bukanlah wanita vulgar, bahkan jika iya, tetapi dia bukan wanita yang vulgarnya buka-bukaan.
Nikita merasa sedikit kesal karena diprovokasi Angel dengan terang-terangan.
"Haha, bukankah Angel juga selalu dihisap oleh pria? Aku lihat sepertinya bolamu ini lebih besar dariada saat pertama kali dinikahkan dengan orang Desa Zhao, barangmu ini pasti sering dimainkan oleh pria bukan?" Nikita balik menyindirnya.
"Hehe, tentu saja, bukankah beberapa barang miliki wanita memang diperuntukkan untuk dimainkan oleh pria? Jika barang kita tidak bisa dimainkan oleh pria lagi, apa arti hidup wanita, bagaimana menurutmu, benar tidak?"
"Ya, pemikiranmu ini sangat benar. Jadi, kamu terus saja bersantai di sini, aku akan kembali dulu." Nikita tidak ingin melanjutkan perdebatan dengan Angel, melihat Saimon tidak ada di rumah, dia berkata dalam hati, mungkin dia telah pergi keluar lagi, jadi lebih baik dia pergi ke luar untuk mencarinya.
Melihat Nikita berbalik dengan tergesa-gesa dan hendak pergi, Angel tersenyum menyeringai dan berkata: "Apakah kakak ingin pergi mencari Saimon? Takutnya kamu tidak akan dapat menemukannya."
"Hah?" Nikita tercengang setelah mendengar kata-kata Angel, dan dia bertanya dengan refleks, "Di mana Saimon?"
"Hehe, ternyata kakak benar-benar datang untuk mencari Saimon si idiot itu, haha, apakah kakak juga mendengar apa yang digosipkan para wanita di desa dua hari belakangan ini?" Angel terkikik.
"Apa yang digosipkan oleh para wanita di desa?"
Nikita biasanya tidak pernah berbicara dengan para wanita di desa, jadi tentu saja dia tidak tahu apa yang terjadi di desa belakangan ini.
"Kakak tidak tahu? Aku pikir kakak tahu. Dua hari belakangan ini, ada dua berita di desa. Salah satunya adalah barang Jacky tampaknya tidak berguna lagi, haha, ini membuat para wanita di Desa Zhao merasa sangat gembira, dan berita satunya lagi adalah ... "
Ketika Angel mengatakan tentang barang Jacky tidak berguna, mata Nikita menyipit, dia berkata dalam hati, siapa yang menyebarkan ini, barang Jacky tidak berguna tampaknya hanya diketahui oleh dia yang pernah berhubungan dengannya. Tetapi mana dia tidak tahu bahwa Jacky telah bersetubuh dengan wanita lain di belakangnya dalam dua hari ini.
Mendengar bahwa masih ada berita lain, Nikita secara naluriah teringat pada Saimon, matanya menyipit dan bertanya, "Berita apa?"
"Berita tentang Saimon si idiot namun tidak bodoh, selain itu orang-orang mengatakan bahwa jika barang Saimon besar, itu seperti keledai, itu adalah keberuntungan para wanita di Desa Zhao kita."
"Ah?!"
Mata Nikita membelalak karena terkejut, dan dia berkata dalam hati, wanita mana yang menyebarkan berita ini, dia adalah seorang wanita, tentu saja tahu bahwa jika hal Saimon idiot namun tidak bodoh tersebar, akan betapa beruntungnya para wanita di desa kecil ini, nanti tidak tahu berapa banyak wanita yang bersaing untuk ingin mencoba barang Saimon.
"Ah? Kakak tidak tahu?" Angel bertanya dengan berpura-pura terkejut.
"Aku, bagaimana aku bisa tahu? Aku belum pernah melihatnya. Tetapi menurutku hal ini tidak dapat dianggap serius, mana ada hal yang begitu baik? Saimon ini sudah menjadi idiot, bagaimana barangnya itu masih berfungsi? Mungkin itu hanya sesuatu yang sembarangan dikarang orang." Ujar Nikita.
"Itu belum tentu, kita harus mencobanya dulu baru bisa tahu. Itu, bukankah barang Jacky tidak berguna lagi? Apakah kamu tidak ingin mencoba barang Saimon apakah benar-benar seperti keledai atau tidak?" Ujar Angel sambil mengalihkan pandangannya.
"Aduh, kamu jangan sembarangan bicara, kondisi tubuhnya masih sangat baik, selain itu, bagaimana aku bisa bersetubuh dengan Saimon si idiot itu? Bukankah itu sama saja dengan merendahkan diri sendiri?"
Merendahkan diri sendiri? Haha, bukankah kamu si wanita jalang ini malah sangat ingin dianiaya oleh Saimon si idiot itu setiap hari? Sialan, masih sok suci, begitu masuk, aku sudah mencium bau yang tidak enak, namun kamu masih berpura-pura.
Nikita ditatap oleh Angel hingga merasa sangat tidak enak, dia berpikir dia mungkin akan ketahuan jika dia terus berbicara dengan Angel, jadi dia bergegas ingin pergi.
"Kak Nikita, mengapa kamu bercanda dengannya? Jika dia tahu bahwa Saimon sudah pergi ke kota untuk berobat, bagaimana jika dia pergi ke kota untuk menyiksa Saimon lagi?" Monica berkata dengan cemas.
Kata-kata Monica membuat Angel menyipitkan matanya, dia berpikir dalam hati takutnya gadis ini masih tidak tahu bahwa Saimon itu malah sangat ingin ada wanita yang pergi ke kota untuk membiarkannya melampiaskan nafsunya, dia yang pergi ke kota, dengan mengandalkan barangnya yang besar tidak tahu berapa banyak gadis muda yang bisa tergoda olehnya, dia dengar Andy bilang ketika menjual ikan, para wanita itu diam-diam memberikan isyarat mata padanya, dan bahkan ada wanita yang membayarnya untuk bersetubuh dengannya.
Novel Terkait
Cinta Yang Dalam
Kim YongyiLoving The Pain
AmardaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeLoving Handsome
Glen ValoraGet Back To You
LexyHusband Deeply Love
NaomiLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)