Hei Gadis jangan Lari - Bab 118 Semuanya Sudah Tahu

“Tidak, bibi bilang kamu orang jahat, Saimon tidak boleh main denganmu.” Saimon berkata dengan bodoh.

“Haih, apa yang kamu bicarakan? Paman Jacky adalah kepala desa Desa Zhao bagaimana bisa menjadi orang jahat? Paman juga pernah membantu bibimu melegakan tubuh, bahkan bibimu merasa nyaman.” Jacky tertawa jahat.

Mendengarkan kata olokan Jacky, Saimon mengutuk dalam hatinya. Jacky benar-benar bajingan. Sudah saat begini, dia masih menghina Bibi Monica, nanti aku akan mati-matian menghajarmu

“Benarkah? Mengapa cara kepala desa melegakan bibi?” Saimon mengikuti kata-kata Jacky seperti orang bodoh.

"Bagaimana cara kerjanya? Hehe, tentu saja dilakukan dengan metode pria-ke-wanita."

"Pria, wanita? Saimon tidak mengerti," kata Saimon dengan bodoh.

"Yaitu pria menyuntik wanita, tahu suntik tidak. Kamu tidak tahu seberapa nyamannya Monica ..." Jacky berkata seolah-olah dia terjebak dalam ingatan yang baik. Senyuman menjijikan di wajahnya membuat Saimon berharap dapat dengan langsung menghajarnya.

"Saimon tahu, Saimon tahu, begitulah cara Saimon memberikan suntikan pada Nikita, jeritan Nikita enak didengar. Hehe, Saimon juga nyaman, menekan, menekan."

Saimon bertepuk tangan dan melompat sambil menyeringai, dan mulutnya meniru teriakan Nikita. Wajah Jacky menjadi pucat ketika dia mendengarnya. Ketika Nikita berada di bawahnya, tidak ada jeritan bahagia seperti ini. Sialan.

Jacky menahan kuat amarah di dalam hatinya dan berkata dengan sabar, "Bukankah Saimon akan menangkap ikan? Ayo ajak Paman Jacky pergi lihat apakah Saimon benar-benar bisa menangkap ikan."

"Saimon bisa menangkap ikan, Saimon bisa."

Saimon sambil berkata sambil berlari ke kolam ikan dengan tingkah konyolnya. Dari belakang, Jacky mengambil batu dari pinggir jalan dengan wajah suram, dan mengikutinya dengan senyum di sudut mulutnya.

Sialan, Awalnya mengira kamu sudah bodoh jadi membiarkanmu hidup beberapa hari lagi, tetapi hal buruknya adalah kamu bodoh tapi bendamu sebesar benda keledai. Hari ini, aku akan mempertemukanmu dengan ayahmu yang miskin itu.

Meskipun Saimon dengan bodohnya memiringkan kepalanya dan berlari di depan, dia tahu segala tindakan Jacky di belakangnya. Dia tersenyum di sudut mulutnya, tapi dalam hatinya bergumam nanti akan membuatmu merasakan bagaimana rasanya tenggelam.

Ketika mendekati kolam ikan, Saimon dengan sengaja memeriksa lingkungan sekitarnya Tidak ada siapa-siapa. Benar-benar tempat yang bagus untuk membunuh!

“Saimon, cepat pergi, kenapa kamu berhenti?” Jacky mendesak saat Saimon tiba-tiba berhenti.

“Kenapa kamu mengambil batu?” Saimon memperhatikan saat Jacky mengambil batu di tangannya tanpa mengelak, dan mengutuk dalam hatinya. Brengsek. Dia benar-benar tidak mengelak ketika memegang pisau di depan orang bodoh.

“Ini? Ini alat yang akan paman gunakan untuk menangkap ikan. Setelah beberapa saat, hehe, paman menghancurkan kepala ikannya, dan ikannya mati.” Jacky berkata sambil mengambil batu dan memeragakannya dengan memukul ke arah kepala Saimon.

Sial, benar-benar memperlakukanku sebagai orang bodoh. Memukul ikan? Aku lihat sih untuk memukul orang.

"Bagus, bagus. Saimon juga akan memukul ikannya."

"Kalau begitu Saimon cepat, cepat pergi menghancurkan ikannya."

Jacky menoleh dan melihat sekeliling, merasa cemas. Apalagi yang dilakukan si bodoh ini, cepatlah pergi ke sana, aku masih harus pergi ke kota untuk menemui dokter setelah membunuhmu nanti.

Jacky tidak dapat menahan diri untuk membunuh Saimon. Saat ini Saimon juga tidak dapat menahan keinginan untuk membunuhnya. Dia tidak lagi bertele-tele. Dia bergegas ke kolam ikan dalam dua langkah. Dan kemudian, seperti orang bodoh, menungkik dan matanya menatap lurus ke air.

"Ikan-ikan cepat bermain dengan Saimon. Hehe, makan kalian semua. Hehe, makan ..."

Jacky memperhatikan Saimon berbicara kepada permukaan air dengan bodoh, dan berkata dalam hatinya, benar-benar bodoh. Membunuhmu, anggap saja mengurangi beban bagi Monica kakak beradik.

Jacky mengangkat batu sambil memikirkannya, dan melangkah ke belakang Saimon. Saimon terus memperhatikan gerakan Jacky. Melihat bahwa dia akan memukul dirinya sendiri saat ini, sudut mulutnya tersenyum dan berbalik.

"Kamu, apa yang mau kamu lakukan, apakah kamu mau memukul ikan?"

"Aku mau memukulmu!"

Begitu suara Jacky jatuh, batu di tangannya menghantam dahi Saimon. Saimon tertawa, langkahnya salah, dan tubuhnya terpelintir.

Cem-plung...

"Ah……"

Jacky tidak pernah menyangka Saimon akan tiba-tiba melarikan diri dari momen ini. Dia tidak memperhatikan energinya dan jatuh ke dalam kolam ikan.

“Kamu, mengapa kamu masuk ke dalam air, apakah kamu seekor ikan?” Saimon menggoda.

“Paman ikan kepalamu. Sialan. Cepat tarik aku ke atas!” Jacky mengomel di dalam air. Brengsek. Begitu naik aku akan membunuh si bodoh ini.

“Ah, baiklah. Saimon akan menarikmu ke atas. Sini, bantu kamu.” Saimon mengulurkan tangannya saat dia berkata, dan Jacky buru-buru memegangnya. Tetapi kemudian, sebelum dia berusaha keras, Saimon ditarik ke dalam air sendirian.

"Ah ... air, air. Saimon sangat ketakutan."

Begitu Saimon jatuh ke dalam air, dia sangat ketakutan sampai berteriak dan menjerit, mencakar wajah Jacky hingga penuh dengan garis darah.

"Sialan, jangan bergerak ... Ah, kamu tendang mana ..."

"Sial, aku membunuhmu ..."

Ketika Saimon sudah cukup puas bermain dan hendak melepaskan Jacky, Jacky sudah setengah mati tersedak air dan tidak lagi memiliki energi untuk menghabisi Saimon.

Melihat Jacky pulang dengan malu untuk mengganti pakaiannya, Saimon tersenyum sinis di sudut mulutnya. Sialan, aku ambil sedikit bunganya dulu!

Pertama kali dia membalas dendam terhadap Jacky secara langsung dan fisik. Saimon merasa sangat puas. Dia mandi dengan baik di kolam ikan, dan kemudian kembali ke desa sambil tersenyum. Ketika dia memasuki pintu masuk desa, dia memasang kembali mulut merengnya dan matanya yang sipit.

Ketika pertama kali memasuki desa, Angel secara misterius menangkapnya ke hutan kecil di luar desa. Dia baru saja menghajar Jacky, dan Saimon sedang dalam suasana hati yang baik, melihat Angel menjadi tambah menyukainya.

“Hehe, bibi, ada apa? Sudah ingin lagi?” Saimon menepuk pantat besar Angel, dan tertawa.

"Ingin? Ingin kepalamu, dasar setan. Bagian bawahku masih bengkak karena ulahmu kemarin. Kalau mau juga nanti sore baru bisa.

Mendengarkan kata-kata Angel, Saimon memutar matanya. Dasar gatal, masih bengkak dan sore masih mau melakukannya? Jika tidak bengkak, takutnya kamu tidak akan membiarkanku keluar dari sarangmu lagi.

“Di desa kecil ini, jika Jacky dia tidak lagi melakukan kejahatan masih bisa ada masalah besar apa.” Saimon berkata dengan acuh tak acuh.

"Apa yang terjadi? Dasar kamu, sembarang menggauli wanita, sekarang ... masalah ‘kamu orang bodoh tapi bendamu tidak bodoh malah seperti bendanya keledai’ ini sudah menyebar ke mana-mana." Kata Angel dengan kesal dan mencubit pinggang Saimon.

"Apa?!"

Mata Saimon membelalak, seolah dia baru saja memakan kotoran lalat.

Dia menggerutu dan menelan ludahnya, Jika masalah dirinya ini menyebar keluar, dia bisa membayangkan kejadian di masa depan. Sudah pasti berputar terus pada tubuh wanita. Bisa jadi ketika dia berjalan di desa, akan ada wanita yang tiba-tiba keluar dengan membawa lollipop dan membujuk dirinya agar menyuntiknya.

"Apakah kamu senang sekarang? Tidak perlu lagi khawatir tidak memiliki wanita, wanita tua di desa ini pasti akan memperlakukanmu sebagai harta karun."

"Bibi, jangan menakut-nakuti aku, apa yang membuatku senang. Melayanimu sepanjang hari saja aku sudah tidak sanggup, darimana aku punya energi untuk melayani wanita lain."

"Cih, ‘mulut anjing tidak bisa memuntahkan gading’, apakah aku dan kamu tidak tahu itu. Setelah melumpuhkanku, kamu bakal masih punya energi."

Angel sedang berbicara dan melirik celana Saimon. Sialan. Awalnya tidak ada niat untuk melakukannya, tetapi begitu melihat benda besar itu, dia tidak bisa menahannya.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu