Hei Gadis jangan Lari - Bab 174 Senjata Melisa

Jika wanita ingin mempertahankan seorang pria, maka harus memberinya sebuah perasaan yang berbeda, membiarkannya menyadari dirinya berbeda dengan wanita lain.

Melisa bukanlah wanita bodoh, sebaliknya, kehidupan memaksanya menjadi semakin pintar, setelah berhubungan dengan Saimon beberapa hari ini, dia sedikit merasa Saimon pasti bukan memiliki dia seorang wanita saja.

Karena keterampilan seperti itu tidak bisa dicapai hanya dengan mengandalkan barang yang berbeda dari orang biasa, ketika Saimon melakukan dengannya, tidak memiliki jiwa anak muda, dan sebaliknya, memiliki berbagai trik, setiap kali membuatnya sangatlah nyaman, sehingga setiap kali dia tidak sempat melakukan beberapa trik yang unik, dan sudah sepenuhnya terbawa ke dalam suasananya.

“Melisa, aku sudah pulang.”

Ketika Melisa sedang memikirkannya, Saimon mendorong pintu dan masuk ke halaman, melihat ekspresi puas Saimon di wajahnya, tahu bahwa semua hal telah selesai ditangani.

“Saimon sudah pulang? Bagaimana dengan semua kerjaannya?”

“Telah selesai mencari toko, besok akan menyuruh Andy mengirim ikannya, kedepannya aku sudah berpijakan di kota.”

Perkataan Saimon, membuat hati Melisa senang, Saimon menjalankan bisnis di kota, baginya itu adalah hal yang sangat baik.

“Kalau begitu, Saimon sibuk di toko pada saat siang hari, lalu tinggal di tempatku saat malam hari.” Melisa berkata dengan gembira.

“Ya….Ei, Melisa, mengapa kamu menyuapi asi di siang hari? Kamu tidak takut si kecil ini akan kekenyangan.”

Saimon memandangi sepasang puncak lembut Melisa yang terus berubah bentuk ditangan si kecil, berkata dalam hati, si kecil meraih dada yang bagus, apakah tidak tahu itu adalah milikku.

Belum lagi, sepasang puncak besar Melisa yang putih ini, meskipun menjadi lunak karena menyuapi asi, kalah jauh dari milik Angel dan Lena, tetapi sekarang dilihat, memang lebih menawan, melihat si kecil makan dengan lahap, Saimon menjilat ludah tanpa sadar.

Melihat gerakan Saimon, Melisa mencibir, “Lihatlah penampilanmu itu? Ada apa? Masih ingin merebut makanan dengan anakku?”

“Hihi, aku tidak seburuk itu, terlebih lagi, memakan milikimu juga tidak manis, aku tidak suka memakannya………”

Saimon berkata sambil tersenyum, duduk disamping Melisa, mengulurkan tangan dan menekan-nekan puncak Melisa, seketika, langsung mengeluarkan banyak cairan didalamnya, tiba-tiba mulut si kecil membengkak, bahkan menyembur keluar dari mulutnya, membuat Melisa memutar bola matanya ke arah Saimon.

“Dasar kamu, bagaimana boleh bermain seperti ini, membuat anakku tersedak.”

Tidak tahu apakah si kecil mengetahui ibunya akan bermain trik dengan Ayahnya, sangat bekerja sama, sudah selesai makan, kemudian Melisa mengelus-elus pungung anaknya menghindari dia tersedak asi.

Setelah Melisa menggendong anaknya ke ranjang bayi, juga tidak memasukkan sepasang puncak yang diluar ke dalam baju, dengan seperti ini berjalan dihadapan Saimon, membuat Saimon pusing melihatnya, tidak tahu apa yang akan dilakukan Melisa.

“Melisa, apa yang kamu lakukan dengan mengeluarkan sepasang puncak besar ini? Membuatku menjadi panas.” Sepasang mata Saimon tertuju di sepasang puncak putih Melisa.

Mendengar perkataan Saimon, Melisa bukan hanya tidak memasukkan puncak ke dalam pakaiannya, dan sebaliknya malah mengusap-usap kedua tangan dengan wajah malu, montok dan besar, berisi dan bulat, mengikuti gerakan Melisa, itu terus bergerak.

“Saimon, apakah kamu menyukai sepasang puncak Melisa?” Melisa berkata dengan malu-mali.

Gaya berpura-pura Melisa ini, bagaimana mungkin Saimon tidak mengerti, apa yang ingin dilakukannya. Matanya berputar, berpikir dalam hati, apa yang terjadi dengan Melisa hari ini, apakah dirinya semalam tidak cukup bekerja keras?

Tetapi semalam dia menjerit sampai tidak bisa tahan lagi.

“Hihi, bukankah bagian bawah Melisa masih bengkak?” Saimon berkata sambil tertawa.

“Dasar kamu, apa yang kamu katakan, apa yang bengkak…….” Meskipun dirinya sudah meletakkan harga dirinya, tetapi dikatai oleh Saimon seperti itu, Melisa masih sangatlah malu, bergumam dengan wajah tersipu malu.

“Hihi, bagian mana tubuhmu yang belum pernah kulihat, masih malu? Katakanlah, ada apa denganmu hari ini?” Saimon berkata sambil tersenyum.

“Apanya yang ada apa? Aku, aku menginginkannya. Apakah Saimon melihatku seperti ini tidak ingin?” Melisa berkata, lalu membuka kakinya, duduk diatas kaki Saimon, dan bokongnya tepat mengenai akar Saimon, dan sepasang puncak dihadapan mata Saimon, menyium aroma asi diatasnya, Saimon menelan ludah, barang yang awalnya menyembur keluar di tempat Angel itu, langsung bangkit kembali.

“Menurutmu, apakah aku menginginkannya atau tidak?” Saimon berkata, lalu sepasang kakinya mendorong ke atas, barang itu langsung mengenai bokong Melisa, membuat Melisa terkejut.

Saimon tiba-tiba menjadi besar, membuat Melisa terkejut, dia sengaja merayu Saimon seperti ini, bukan membiarkan Saimon menginginkannya, sama seperti yang dikatakan Saimon, tempatnya itu masih bengkak, jika Saimon tidak bisa menahannya, dia sungguh akan sedikit menderita.

“Saimon, kamu tidak boleh masuk, Melisa masih bengkak.” Sepasang kaki Melisa sedikit menyatu, mencengah tenda Saimon masuk kedalam melalui pakaian.

Perkataan Melisa, membuat Saimon terkejut sejenak, “Melisa, kamu tidak membiarkanku melakukannya, tetapi mengapa masih merayuku seperti ini? Kamu rasakanlah bagian bawahku ini, hihi….kamu tidak bisa melarikan diri.”

Saimon berkata, lalu pinggangnya menggunakan tenaga, mengulurkan tangan dan hendak melepas celana langgar Melisa.

“Saimon, kamu jangan terburu-buru, aku tidak akan membiarkanmu menahannya, hihi, hari ini aku tidak menggunakan bagian bawah juga dapat membuatmu nyaman. Hihi.” Melisa melihat Saimon ingin melakukan, segera berkata.

“Hah? Apakah itu bisa nyaman? Pakai tangan? Melisa kamu jangan menipuku, tangan tidaklah cukup nyaman.” Saimon tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Melisa.

“Jangan khawatir, aku akan membiarkanmu merasakan apa yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya, aku jamin akan membuatmu sangat nyaman.” Melisa berkata, lalu sepasang tangan mengusap puncaknya, dan berkata, “Saimon, apakah ingin kakak menjepit sosismu?”

Hah……melihat Melisa mengusap-usap sepasang puncak yang lembut, kepala Saimon tiba-tiba meledak, berkata dalam hati, apakah Melisa akan………..

“Saimon, apakah kamu menyukai yang beraroma?” Melisa berkata sambil meremas puncaknya, tiba-tiba sidik jari merah muncul di kulit putihnya.

“Aku menyukainya.” Saimon memikirkan perasaan indah selanjutnya, suaranya menjadi sedikit serak, memandangi sepasang puncak Melisa yang berubah bentuk, menelan ludah, dengan lembut menjepit dirinya, pasti sangatlah nyaman.

Nafas Saimon sedikit berat, berkata dalam hati, sialan, sejak kapan Melisa terpikirkan cara bermain seperti ini, memikirkannya saja sudah bergairah.

“Hihi, Siamon, apakah kamu belum pernah bermain dengan wanita lain seperti ini?” Melisa berkata dengan malu-malu.

“Ah? Bagaimana memainkannya? Aku tidak tahu apa yang Melisa katakan.”

“Kamu berpura-puralah, kamu berani mengatakan tidak tahu, bagaimana cara aku melakukannya?”

“Hihi, Melisa, kamu ingin bagaimana melakukannya, cepatlah, aku juga ingin mencobanya, Hihi.”

“Ingin mencobanya, maka lepaskanlah celanamu.”

Melisa berkata, lalu turun dari tubuh Saimon, dan Saimon juga segera melepas celananya, kemudian barang besar berdiri dengan dingin diudara, melihat Melisa masih mengusap-usap puncaknya, dia berkata dengan terburu-buru.

“Melisa, cepatlah, biarkan aku mencoba perasaan menjepit sosis……”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu