Hei Gadis jangan Lari - Bab 55 Gadis di Kota
“Ah? Jacky yang membunuh ayahmu?” Mulut Angel terbuka lebar karena terkejut, tidak bisa percaya akan hal itu.
"Ya."
"Saimon kamu jangan asal bicara, jangan hanya karena dia ingin membunuhmu, maka kamu berpikir bahwa dia lah yang membunuh ayahmu. Ayahmu meninggal di tambang, bukan meninggal di Desa Zhao mana mungkin Jacky yang membunuh. Ucap Angel sambil menggelengkan kepalanya.
“Huh! Jacky lah yang membunuhnya!” Saimon juga menceritakan percakapan antara Jakson dan Yuni.
Mendengar ucapan Saimon, Angel benar-benar tercengang, dia berpikir bahwa tidak ada yang bisa luput dari matanya, namun tidak menyangka ada begitu banyak hal yang tidak diketahui di desa ini.
"Huh huh, aku tidak menyangka bahwa Jakson dan Yuni dua orang ini telah sampai ke tahap itu dan telah memainkan permainan itu...." Angel menghela nafas, melihat wajah Saimon berubah arogan, denan cepat mengubah kata-katanya."Jadi ayahmu sungguh dibunuh oleh Jacky? Kalau begitu, kamu tidak bisa begitu saja membunuhnya, itu terlalu kelewatan baginya!"
"Hmm! Aku pasti akan membiarkan dia berlutut dihadapanku dan memanggil Ayah!"
Saimon mengepalkan tangannya, dan tatapan matanya membuat jantung Angel bergetar.
Angel dan Saimon istirahat sejenak, sampai tenaga Angel kembali, lalu mereka pergi ke halaman rumah untuk sibuk kembali, pada saat ini, Andy yang pergi menangkap ikan telah kembali.
“kak, kamu menyuruhku menangkap begitu banyak ikan, mungkinkah bisa terjual sampai habis?” apa yang ditanya Andy juga yang ingin ditanyakan oleh Saimon.
“Kenapa, kamu tidak percaya dengan kakakmu ini? Aku sudah memikirnya, kalian pergi ke rumah sakit Andrologi atau rumah sakit bersalin di kota, pasti akan banyak orang yang akan membelinya!" Ucap Angel dengan percaya diri.
“kak, kalau pergi ke Rumah Sakit Andrologi aku bisa mengerti, laki-laki yang pergi ke sana pasti punya masalah, tapi kamu menyuruh kami pergi ke Rumah Sakit bersalin untuk apa? Wanita juga perlu asupankah?” Andi mengerutkan kening.
“Tentu, kenapa wanita tidak perlu asupan, lagipula, kalau wanita membeli apa untuk dimakan sendiri kah? Kalian tidak mengerti wanita, wanita ingin suaminya menjadi lebih bergairah, jika mereka tahu ikan ini bisa mengubah pria menjadi lebih kuat, pasti akan membeli dan bawa pulang untuk suaminya makan.
Saimon yang mendengar ucapan Angel langsung mengangguk kepala, melihat Angel dan Nikita dia sudah tahu setalah sendiri yang melakukannya, perasaan dengan suaminya sudah tidak lagi, sepanjang hari memikirkan masalah sendirian saja.
“Tapi, Kak, ikan kita tidak ada buktinya untuk membuat kuat, bagaimana kamu bisa yakin bahwa seseorang akan membelinya, dengan harga yang sangat tinggi." Andy mengerutkan kening.
“Apa kamu bodoh? yang berdiri disampingmu bukankah promosi hidup?” Angel mengedipkan mata kepada Andy.
Hah! Saimon langsung mengerti bahwa Angel akan menggunakannya sebagai promosi, bagaimana mungkin dimanfaatkan untuk promosi? Dia langsung menolak!
"Saimon,kamu juga punya andil dalam ikan ini. Semakin banyak kamu menjual, semakin banyak yang kamu dapatkan, dan kamu harus menjadi orang kaya dan berkuasa jika kamu ingin menginjakmenginjak-injak Jacky. Ikan ini adalah kesempatan terbaikmu sekarang!" Angel mengerang.
Mendengar ucapan Angel, Saimon terdiam, apa yang dikatakan Angel benar, ikan-ikan ini adalah peluang untukku, jika reputasi ikan tersebar luas, makan dia dapat menggunakan ikan tersebut untuk mendapatkan emas berlian pertamanya. Jacky tidak bisa dibantai dengan kekerasan, jadi dengan uang, dia baru bisa menginjak-injak Jacky! Dan ini juga memungkinkan kedua bibinya menjalani kehidupan yang lebih baik.
"Oke, aku akan pergi! bibi baik-baik jaga rumah. Ucap Saimon.
Angel tahu apa yang dimaksud Saimon, Dia harus menjaga Jacky agar tidak membiarkan Jacky menyakiti kedua bibinya.
"Jangan khawatir, ada aku di rumah!"
Saimon mengangguk dengan tegas, lalu melihat ke jalan desa, memastikan tidak ada orang, lalu menyuruh Andy mengeluarkan mobil.
Mereka harus menjaga kerahasiaan ikan ini, jika ikan ini laku, Saimon dan yang lainnya harus mengontrak kolam ikan dan menjadikan kolam ikan sepenuhnya milik pribadi, maka dari mana datang uang ini tidak ada orang yang boleh tahu, apalagi Jacky!
Saimon jarang datang ke kota, saat ini kebetulan periode terpanas dalam setahun, cuacanya terlalu panas. Melihat para gadis di kota mengenakan pakaian yang semakin minim, mata Saimon menjadi terbelalak.
“Saudara Saimon, lihat kulit gadis kecil itu. Dia memakai pakaian yang minim sekali."
Mengikuti arah jemari Andy, Saimon melihat seorang wanita berusia dua puluhan mengenakan pakaian sebatas pusar dan rok mini, berjalan ke arahnya dengan bokong yang seksi, memandangi kaki panjangnya di bawah sinar matahari, Saimon menelan ludah, melihat para gadis di kota sangat putih!
“Saudara Saimon kamu tergiur?” ucap Andi sambil tersenyum.
“Ya!” saat ini telah meninggalkan desa Zhao, Saimon tidak harus berpura-pura bodoh, jawabannya begitu nyaring dan kuat.
"Baik kalau begitu, setelah menghasilkan uang, kita cari gadis di kota untuk bermain, hehe, aku tahu tempat di sini hehe ... kamu tahu itu, tempat di mana kamu bisa menghabiskan uang untuk mencari gadis."
Mendengarkan ucapan Andy, Saimon langsung menjauhkan diri darinya, jadi menghabiskan uang untuk melakukannya? Hmmm, Saimon tidak akan mencari gadis seperti itu. Jika dia ingin mencari gadis yang serius, gadis di desa jauh lebih baik dari gadis kota, itu karena gadis kota sering ditipu oleh para pria? !
“sudahlah kak Andy, cepat ke rumah sakit, jika tidak ikan-ikan ini tidak habis dijual” Saimon memotong pikiran kotor Andi.
“Ya, ya, nanti harus memberimu kesempatan untuk tampil, agar wanita di kota tahu berapa perkasa laki-laki di desa!” ucap Andy dengan enteng.
Memikirkan rencana sendiri yang akan mempromosikan, Saimon merasa tidak nyaman, tetapi demi menjual ikan, dia akan menanggungnya selama dia tidak memamerkan tubuhnya di jalan.
Untuk dua pria normal, tempat yang pertama pasti pergi ke Rumah sakit bersalin agar dapat melihat wanita cantik lebih dekat.
“Saimon aku beritahumu, wanita disini, wanita muda sudah menikah yang masih memiliki pesona.” Andy terlihat sangat mengerti hal ini.
Saimon merasa dipandang rendah, aku telah meniduri kakakmu, tidak tahukah wanita yang sudah menikah baunya seperti apa? Untuk menentukan tujuan, keduanya tidak bertele-tele, dan langsung mengemudikan mobil ke rumah sakit bersalin.
Tapi saat mereka berdua baru memasuki rumah sakit bersalin, mereka melihat beberapa pria mengelilingi seorang wanita di pintu masuk rumah sakit. Wanita itu menggendong bayi sambil menangis, dan salah satu pria menunjuk ke hidung wanita itu sambil mengetuk-ngetuk.
"Melisa, aku beritahumu, berikan anak itu padaku, jika tidak aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang!"
“Jevon, kamu bukan manusia, matipun aku tidak akan membiarkanmu menjual anak ini!” Melisa menangis sambil mengangkat kepalanya.
“Sialan, ini anakku juga, jika aku mau jual ya jual, apa urusanmu seorang* pelacur * ini ?!” Jevon marah dengan wajah yang mengerikan.
"Jevon, kamu bajingan! Aku sungguh membencimu, waktu itu aku sudah buta mengikutimu yang sangat bajingan ini! Kecuali jika aku mati, kamu jangan berharap untuk ambil anak ini!" Melisa mengertakkan gigi.
“Melisa, kamu kebanyakkan minum anggur! Berani menghentikanku untuk menjadi kaya, jika bukan demi menidurmu selama dua tahun ini, dari dulu aku sudah membunuhmu!” ucap Jevon arogan.
“Bajingan Jevon, bunuh saja aku, aku mati, juga tidak akan memberikan anak ini!” Teriak Melisa parau.
"Oke! Sialan, kamu ingin lihatkan? Kamu lihat kali ini aku akan membunuhmu!" Ucap Jevon sambil menoleh dan berkata kepada preman-preman di sebelahnya, "Saudaraku, kalian sudah lama menginginkan tubuhnya Melisa kan? Hari ini kakak kedua sudah setuju, biarkan kalian bermain! "
"Ah? Kak Jevon, tidak enak lah, bagaimanapun juga kakak ipar adalah wanitamu ..." Ucap seorang preman, sambil menggosok tangannya.
“Kakak ipar sialan! Di mataku, dia hanyalah alat pelampiasan, kalian bisa bermain sesukamu, aku hanya menginginkan anaknya!” Jevon melambaikan tangannya.
“Kalau begitu, kami dengan senang hati!"
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaThe Revival of the King
ShintaSi Menantu Buta
DeddyThis Isn't Love
YuyuDark Love
Angel VeronicaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAir Mata Cinta
Bella CiaoGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)