Hei Gadis jangan Lari - Bab 194 Monica mau datang

“ kak, kamu kenapa, sudah tengah malam kamu masih belum tidur, bolak balik mikir apa? “ tengah malam Fifi menoleh dan bertanya pada Monica.

“ gak, gak apa-apa, sedang memikirkan masalah Saimon. “ Monica berkata dengan suara rendah.

“ Saimon? “ Kakak sedang memikirkan Saimon ya.” Di tengah malam hening, Fifi tertegun mendengarnya dan senyum-senyum.

Monica tidak menyadari adiknya….., mendengar perkataan adiknya, ia ceplos saja, “ iya.”

“hei, kakak memikirkan Saimon ya? Baru beberapa hari kamu sudah kangen padanya? “ Fifi memutar tubuhnya menghadap Monica dan menyentuh payudaranya, berlagak mendesah bahwa punya kakaknya lebih besar daripada miliknya sendiri.

“ apa yang kamu pikirkan, dek? Kakak hanya khawatir bagaimana Saimon di kota nanti, haizz… tanganmu ini, awas. “ Monica tersenyum malu ketika disentuh adiknya.

“kenapa, kak. Saimon bahkan meraba dan menggigit punyamu, aku hanya sentuh. Hehehe…” Fifi tidak menyadari apa yang dirasakan Monica, ia terus menyentuhnya.

“dasar, apa yang kamu bicarakan, singkirkan tanganmu. “ sambil memikirkan tentang Saimon, Monica mengibaskan tangan Fifi.

Melihat Monica mulai kesal, Fifi langsung menarik tangan dan menyangga sebelah tangan lalu bertanya, “ kenapa kak, apa yang terjadi dengan Saimon? “

“dasar gadis bodoh, setiap hari pikiran negatif, sudah beri kamu kesempatan dengan Saimon, kamu tak berani, tidak tahu apa masalah sebenarnya. “ Monica memaki sambil menunjuk ke dadanya.

Mendengar makian Monica pada dirinya sendiri, Fifi merasa sedih, “ kak, kenapa lagi, bukankah Saimon hanya berobat di kota, memangnya bisa terjadi masalah apa? “

Monica terkejut mendengar perkataan Fifi, dalam hatinya menganggap adiknya masih kecil dan belum dewasa, tidak tahu harus berbuat apa.

“kamu tidak mendengar apa yang dikatakan Nikita? Kehidupan kota tidak sama dengan desa, keadaan di sana kompleks, kalau Saimon keluar dari rumah sakit dan bertemu dengan orang jahat gimana. “ Monica menluapkan kecemasan hatinya.

“haizz.. kakak, bukankah Angel sudah katakan, tidak akan terjadi masalah apa-apa, lagipula rumah sakit ini bukan markas keluarga Zhao, mana mungkin Saimon bisa sembarangan pergi. “ Fifi berkata sambil memeluk kakaknya.

“ kamu ini kenapa seperti anak kecil, Saimon itu sangat lugu orangnya, dia bisa tahu aturan, dan lagi, beberapa hari ini tidak bertemu dengan Saimon, hati rasanya tidak tenang, firasatku ada sesuatu yang terjadi, begini saja,besok kamu tetap di rumah, aku ikut Andi ke kota untuk melihat Saimon. “ Monica berkata.

“aaaa? Kakak ma ke kota? Fifi bertanya dengan terkejut.

“ Ya, menjenguk Saimon, pokoknya hati tidak tenang kalau gak ketemu. “ Monica menegaskan.

Begitu kata-kata Monica dilontarkan,

Fifi terjaga dalam keheningan malam yang gelap, hatinya berkata lain, kenapa kakanya begitu sibuk ma uke kota ya, jangan-jangan bukan karena mengkhawatirkan Saimon, tetapi…..

“ hehehe, alasan kakak aja mungkin, sebenarnya kakak kangen dengan Saimon. “ Fifi tersenyum-senyum.

“ hei, gadis ini, omong apa kamu, kakak bukan Nikita. “ Monica tahu apa maksud adiknya, dengan tersipu malu menepuk Fifi.

“ heheh, jangan pura-pura deh kakak….. haiya…. Jangan mukul, jangan mukul, aku biarkan kamu pergi.”

Kedua kakak adik saling meledek dan bercanda, sampai akhirnya tertidur.

Hari kedua pagi-pagi, Monica pergi ke rumah Angel, bercerita pada Angel tentang rencanaya pergi ke kota mengunjungi Saimon, Angel terkejut mendengarnya, dengan wajah tanpa ekspresi ia bertanya.

Kenapa timbul niat ke kota mencarinya?

“mendengar perkataan Angel, hatiku semakin tidak tenang, kak, kapan Andi datang, hari ini aku pergi ke kota bersamanya, mengunjungi Saimon.”

Angel melihat kegembiaraan di wajah Monica, seakan sangat yakin mengambil keputusan, tak sabar ingin bertemu Saimon, matanya berputar jelalatan dan menunggu respon darinya.

Saimon tidak bodoh, dia sebenarnya tidak masuk rumah sakit, jika biarkan monica datang ke kota untuk menemuinya, semua akan terbongkar.

“Monica, sayang sekali hari ini Andy tidak ada, semalam pergi ke kota dan belum pulang, atau tunggu sore ini Andi pulang dan besok baru pergi bersamanya, gimana? “

“ ha? Andy tidak ada? Kenapa kebetulan sekali. “

“ iya.. sungguh disayangkan. Adik, kamu pulanglah dulu, kalau Andy pulang nanti, aku minta dia mencarimu.”

Setelah mempersilahkan Monica pergi, Angel berjala mondar -mandir dengan gelisah di dalam rumah, hatinya kesal kenapa sampai sekarang Andy belum pulang.

Saat Andy pulang hari siang sore, terpikir semalaman sangat kesepian, rencananya ia akan bergegas menemui Merry, namun baru saja masuk rumah, ia bertemu Angel dan langsung diseret ke dalam.

“ kak, kamu kenapa? aku baru saja pulang. “

“aku menunggumu sepanjang hari, kenapa semalam tidak pulang?”

“ semalam toko ikan baru dibuka, mana mungkin tidak sibuk….” Andy berkata, “ kak, ikan di kota ini sangat bagus, semua terjual habis, ini sudah larut malam, besok aku akan menangkap dan mengirim ikann lagi, “

“ untuk apa tunggu besok lagi, gak usah istirahat , cepat kembali ke kota.”

“ aaa? Kak, kamu ini bodoh apa. Aku baru saja pulang, biarkan aku rileks sebentar. “

“ mau istirahat apa lagi, cepat pergi, masalah besar, Monica di hasut Nikita untuk pergi ke kota mencari Saimon, cepat kamu ke kota bawa Saimon ke rumah sakit dan beracting, meloloskan diri dari Monica… “ Angel berkata dengan sangat panik.

“ aaa??? Ini… tapi aku baru saja pulang…. Beri aku kesempatan bertemu dengan Merry dulu. “ Andy memelas.

“ lihat, apa yang perlu dilihat, bertemu sepanjang hari juga rasanya gak cukup, selesaikan masalah ini dulu baru lakukan yang lain, sekarang cepat kembali ke kota.

Akhirnya Andy kembali ke kota dengan enggan, setiba di sana ia langsung ke toko ikan.

“ haiya, kenapa kamu kembali Kak Andy? “ Saimon menjulurkan kepala dan melihat keluar, tidak terlihat gerobak ikan, bertanya dengan penasaran, ikannya mana? “

“ikan apa, cepat tutup pintu dan ikut aku ke rumah sakit.”

“ untuk apa? “

Setelah itu Andy langsung memberitahukan rencana Monica mau datang ke kota mencarinya, Saimon tidak menduga Monica akan menemuinya pada saat seperti ini, ia merasa tergugah, namun di sisi lain juga merasa serba salah.

“semua ini salah Nikita, sial, ini juga salahmu sendiri, membiarkan Nikita menikmati manisnya kepala besarmu itu, dia jadi bergantung padamu, jangan banyak bicara lagi, cepat ikut aku, besok saat Monica datang, kamu berlagaklah seprti orang sakit, tetap di rumah sakit saja agar bisa mengelabuinya dan segera pergi. “

Keduanya sangat cerdas, setelah merenung akhirnya mendaparkan solusi, berpura-pura gila dan bodoh Saimon sangat mahir bidang ini ,jadi dia khawatir besok tidak akan kelihatan Monica.

Sebaliknya, beberapa hari ini tidak bertemu Monica, ia juga sangat kangen.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu