Hei Gadis jangan Lari - Bab 79 Turunkan Pisaunya
Jacky tidak pernah menyangka bahwa wanita yang menjerit di bawah Saimon ternyata istrinya!
"Ah ……"
Untuk bekerja sama dengan teriakan Jacky dan memberikan Jacky pukulan yang lebih besar, Saimon tiba-tiba menggunakan kekuatannya, Nikita berteriak dengan suara tenggorokannya, dan kebetulan dia tiba!
"Hehe, bibi sangat nyaman. Saimon merasa sangat panas, sangat hangat, masih mau, masih mau ..."
Saimon tertawa bodoh, dia terus mengerahkan kekuatannya, dan Nikita yang berada di bawah pada saat ini merasa ada sesuatu yang masuk, dia tidak memiliki kekuatan untuk menghentikannya.
"Brengsek si idiot, berani-beraninya kamu bercinta dengan istriku!"
Jacky sangat marah, melihat Nikita tampak sangat nyaman, dan mulutnya terbuka lalu tertutup lagi, dia langsung meraih lengan Saimon dengan marah dan menyeretnya ke bawah tempat tidur, tetapi Saimon si idiot ini, tampaknya telah berakar di tubuh Nikita, tidak peduli bagaimana dia menariknya, dia tidak pernah berhasil.
Dan melihat Saimon masih menyeringai dan bergerak, Jacky hanya merasa api kemarahan mengalir ke dalam hatinya, adegan di mana Saimon memperkosa Nikita untuk pertama kalinya di rumahnya hari itu tiba-tiba muncul di benaknya.
"Nikita kamu cepat keluar!"
Jacky tiba-tiba berbalik dan meninggalkan kamar sambil berbicara, setelah beberapa saat dia mengambil pisau dapur dan bergegas kembali.
"Aku akan membunuhmu si idiot ini hari ini!"
Jacky sudah sangat marah, Saimon juga tidak panik ketika melihatnya mengarahkan pisau ke arahnya, seolah-olah dia tidak menyadari ada bahaya, dia tertawa bodoh sambil bergerak, penampilan Jacky yang sangat marah membuatnya merasa sangat senang.
Dan dia juga tahu bahwa Nikita pasti tidak akan membiarkan Jacky melakukan sesuatu padanya, karena barang Jacky tidak berguna lagi, dan Nikita kelak hanya akan mengandalkan dirinya!
"Apakah kamu berani! Jacky, turunkan pisaunya!"
Meskipun Nikita pada saat ini disiksa oleh Saimon hingga sekujur tubuhnya tidak bertenaga, tetapi wanita galak masih tetap wanita galak, Jacky segera menjadi lebih rasional setelah mendengar teriakan Nikita, dan tangan yang memegang pisau itu segera diturunkan.
Melihat Saimon masih berjuang untuk menaklukkannya, puncak gunung Nikita yang bergoyang tampak seperti ejekan tak berperasaan terhadapnya.
"Sialan, kamu bercinta dengan istriku, maka aku akan bercinta dengan bibimu! "
Jacky marah, dia menarik lengan putih Monica dan hendak melepas celananya, tetapi kemudian Nikita berbicara lagi.
"Kamu anjing sialan, cepat keluar dari sini, aku sudah mau selesai, aku akan memperhitungkannya denganmu nanti! Jika bukan karena barangmu tidak berfungsi semalam, apakah aku akan membiarkan si idiot ini melakukannya denganku?"
Meskipun Jacky marah, tetapi dia masih tetap tidak berani tidak mendengarkan kata-kata Nikita.
Setelah beberapa waktu, Saimon bangun dari tubuh Nikita dengan bangga, menyaksikan Nikita berjalan tertatih-tatih keluar kamar, dia merasa sangat bangga, si bajingan Jacky pasti akan sangat kesal!
Nikita dan Jacky bertengkar dengan sangat hebat di ruang luar, Monica dan Fifi sangat ketakutan hingga mereka menyusut dengan Saimon di dalam kamar, mereka tidak berani berbicara sampai dua orang yang bertengkar di luar pergi.
"Kakak, apa yang harus kita lakukan?"
"Apanya apa yang harus dilakukan? Tidak apa-apa, apakah kamu tidak mendengar apa yang dikatakan Nikita, Jacky pasti tidak akan berani melakukan apa pun pada Saimon, selain itu, Nikita ini masih ingin melakukannya dengan Saimon kelak, bagaimana dia bisa membiarkannya mati." Monica berkata sambil menepuk-nepuk dadanya.
"Kakak, kamu jangan bodoh, Jacky berkata demikian karena dia takut pada Nikita, bukankah sangat mudah jika dia ingin membunuh Saimon tanpa sepengetahuannya. Saimon bercinta dengan Nikita di depannya, bagaimana dia bisa melepaskan Saimon begitu saja?" Fifi menganalisis dengan tenang.
"Ah, jadi, apa yang harus kita lakukan?"
Analisis kedua bibinya masuk akal, tetapi Saimon bukan orang biasa, bagaimana dia bisa dijebak oleh Jacky lagi? Mati sekali sudah cukup, bagaimana dia bisa mati untuk kedua kalinya?
Selain itu, balas dendamnya pada Jacky baru saja dimulai, dia tidak boleh mati.
Ketika Saimon keluar rumah, kedua bibinya mendiskusikan bagaimana cara melindunginya.
Saimon hanya merasa hari ini sangat senang, bahkan lebih senang daripada membuat Jacky impoten, dia membuat Nikita menjerit di depan Jacky, dan Jacky juga tidak bisa melakuakan apa-apa untuk melampiaskan amarahnya.
Saimon pergi ke rumah Angel dan mengatakan apa yang baru saja terjadi dengan bersemangat, Andy yang sedang mendengarnya, mengacungkan jempol pada Saimon, dia menatap celana Saimon dengan saksama, dan berkata dalam hati, kapan dia bisa menyusul ukuran Saimon.
Teringat dirinya sudah makan ikan selama beberapa hari berturut-turut, dia mulai merasa mual.
Setelah Saimon menceritakan masalah itu, dia pikir dia akan dipuji oleh Angel, namun siapa sangka dia malah dimarahi olehnya.
"Apakah kamu tidak punya otak? Apakah kamu masih ingin kolam ikan? Hari ini terjadi kejadian seperti itu, apakah Jacky akan menuruti apa yang dikatakan Nikita?"
Saimon dan Andy tercengang pada saat yang sama, mereka tidak mengerti apa yang dimaksud Angel.
"Masalahnya sudah seperti ini, bahkan jika Jacky takut pada Nikita, Nikita membantu Monica untuk meminta kolam ikan, apakah Jacky akan memberikannya kepadanya? Apakah dia akan membiarkan Monica mendapatkan uang untuk menghidupimu si idiot ini, kemudian bercinta lagi dengan istrinya? " Angel menatap Saimon dengan tatapan idiot, dia merasa bahwa sekarang Saimon benar-benar idiot, "Saimon, apakah kamu sudah benar-benar menjadi idiot karena sudah terlalu lama berpura-pura menjadi idiot? "
Perkataan Angel ini sudah benar-benar membuat Saimon tercengang, dia hanya memikirkan dirinya merasa senang, dia bahkan melupakan masalah penting, tetapi dia juga tidak menyesalinya.
"Tidak akan seserius itu bukan. Selain itu, bahkan jika sekarang Jacky tidak memberikannya, kita juga masih bisa menghasilkan uang secara diam-diam."
Ketika Saimon sedang berbicara di rumah Angel, Jacky dan Nikita yang di sisi lain, mulai bertengkar setelah pulang ke rumah.
Meskipun Jacky takut pada Nikita, tetapi Nikita berselingkuh dengan mencari seorang idiot, bagaimana ini tidak membuatnya marah, jika bukan karena takut menyinggung Nikita, Jacky sekarang memiliki keinginan untuk menceraikan Nikita.
Jessline sedang membaca buku di rumah, ketika dia melihat Jacky dan Nikita pulang dengan marah, dan Nikita tertatih-tatih, seolah terluka, karena penasaran, Jessline meletakkan buku dan memiringkan telinganya untuk mendengar suara di kamar kakaknya, mata Jessline membelalak setelah mendengar percakapan di dalam.
"Nikita, mengapa kamu begitu tidak tahu malu, datang untuk meminta berhubungan dengan orang idiot!"
"Memangnya kenapa jika dia idiot? Barang si idiot itu lebih besar darimu. Kenapa kamu bisa berhubungan dengan wanita di luar dan aku tidak bisa mencari pria lain? Coba kamu katakan padaku di desa ini wanita cantik mana yang belum pernah kamu tiduri ..." Karena sudah ketahuan, Nikita langsung berkata terus terang.
Perkataan Nikita membuat Jacky tidak bisa berkata-kata, dia benar-benar tidak bisa membantahnya, dia hanya bisa berkata dengan terpatah-patah.
"Itu, tetapi kamu tidak bisa mencari orang idiot."
"Memangnya kenapa orang idiot? Dia idiot namun tidak bodoh, tidak sepertimu, sudah layu sebelum masuk." Nikita berkata dengan jijik.
"Semalam adalah sesuatu yang tidak terduga, aku juga tidak tahu apa yang terjadi, jika kamu tidak percaya padaku, ayo coba lagi?"
"Coba kentutmu, tubuhku sudah hampir hancur, tidak memiliki kekuatan lagi!" Ujar Nikita dengan jijik.
Jessline yang mendengar kakak dan kakak iparnya berdebat dari luar, sudah sangat terkejut, bukan karena Nikita berselingkuh, tetapi karena pria yang dicari Nikita ternyata adalah orang idiot, ini membuatnya secara naluriah memikirkan sebuah nama.
Saimon!
Dia yang berada diluar menelan ludah, dia langsung tertegun, kepalanya kosong, dia tidak tahu harus berbuat apa, dia dan kakak iparnya berhubungan dengan pria yang sama ...
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanPredestined
CarlyThe Great Guy
Vivi HuangWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiMy Cute Wife
DessyEternal Love
Regina WangLove And War
JaneHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)