Hei Gadis jangan Lari - Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
"Apa kamu tidak merasa jijik saat disetubuhi oleh seorang idiot?"
"Idiot? Dia idiot tapi tidak bodoh, tidak sepertimu bertubuh besar, namun sudah muntah sebelum masuk ke dalam, itu membuatku tidak tahu barus berbuat apa dan merasa tidak nyaman sepanjang malam.
"Wanita jalang, aku sudah bilang itu adalah kejadian yang tidak terduga, kamu biarkan aku mencobanya lagi, bagaimana aku bisa lebih buruk dari seorang idiot ..."
Pertengkaran antara kakak dan kakak ipar di dalam kamar menjadi semakin tidak enak didengar, kemudian terdengar suara mereka berdua berkelahi, tetapi Jessline tidak ingin masuk untuk melerai mereka, dan yang lebih anehnya lagi adalah dia bahkan tidak merasa marah karena mengetahui Nikita berselingkuh, dia malah merasa seperti dikhianati, dikhianati oleh Saimon pria yang sudah ia anggap prianya di dalam hatinya.
Perasaan ini sangat aneh, mereka berdua jelas-jelas tidak memiliki hubungan apa-apa, dan Saimon adalah orang idiot, Jessline sendiripun tidak tahu mengapa dia memiliki perasaan seperti itu, mungkin sejak dia tahu Saimon besar, dia menganggapnya sebagai barang pribadinya? Atau sesuatu yang lebih dalam?
Pokoknya, dia berlari ke arah rumah Monica dengan marah.
Di rumah Monica, Monica dan Fifi baru saja tersadar dari masalah kotor Nikita ketahuan oleh Jacky, dan mereka sedang berdiskusi di rumah apakah mereka harus menyembunyikan Saimon atau tidak, bagaimana Jacky dapat mentolerir masalah Nikita bersetubuh dengan Saimon?
"Kak, bagaimana jika kita menyembunyikan Saimon? Jacky melihat Saimon bersetubuh dengan Nikita, dan jeritan keras Nikita pasti akan merangsang Jacky, Jacky kali ini pasti tidak akan mengampuni Saimon."
"Ya. Tapi disembunyikan di mana? Siapa yang berani menyinggung Jacky." Monica berkata dengan mengerutkan kening.
Perkataan Monica membuat Fifi terdiam, keluarga mereka tidak memiliki banyak kerabat, mereka hanya sedikit akrab dengan orang-orang di desa, jika mereka ingin menyembunyikannya, mereka pasti akan menyembunyikannya di desa, tetapi penduduk desa telah disiksa hingga menjadi takut pada Jacky sejak lama, siapa yang berani menyinggung Jacky?
"Kakak, apa yang harus kita lakukan? Huhuhu, aku benar-benar merasa cemas, semuanya salah Nikita yang rakus, dia datang pagi-pagi sekali dan tertangkap basah, nyawa Saimon benar-benar akan hilang, huhuhu... … "
Mendengar tangisan adiknya, Monica juga merasa cemas, tetapi dia adalah kakak, pada saat seperti ini dia tidak boleh panik sedikitpun, dia memikirkan berbagai kemungkinan di benaknya, tetapi tidak ada hasil yang baik.
"Fifi, saat Saimon kembali nanti, kamu tahan sedikit rasa sakit dan lakukan dengan Saimon."
Perkataan Monica membuat Fifi mengangkat kepalanya karena terkejut, tetapi kemudian dia mengerti, dia berkata dengan suara terisak: "Kakak, apakah tidak ada cara lain untuk menyelamatkannya lagi?"
"Apa yang bisa kita lakukan. Jika ada Nikita, Jacky tidak berani melakukan apa pun pada Saimon, tetapi Nikita tidak mungkin selalu memperhatikannya sepanjang waktu, Jacky pasti akan menemukan kesempatan untuk membunuh Saimon. Selain itu, Nikita telah disetubuhi oleh Saimon, Jacky tidak bisa menerima ini, aku khawatir waktu dia bertindak padamu akan lebih cepat. Jadi aku ingin kamu dan Saimon untuk segera ... "
"Tapi kakak..."
"Jangan mengatakan tapi lagi. Aku beri tahu padamu, selama kamu melakukannya dengan Saimon, kamu pasti akan jatuh cinta dengan rasanya, jujur saja, ketika mendengar suara jeritan Nikita tadi, bagian bawahku sudah basah, aku berpikir malam nanti ingin segera melakukannya dengan Saimon sejenak ... " Untuk membujuk adiknya dan Saimon agar melakukan hal itu secepat mungkin, Monica tidak mempedulikan rasa malu lagi.
"Ah ... Kakak, bagian itumu masih bengkak, jika melakukannya dengan Saimon lagi, bukankah itu akan sangat menyakitkan."
"Kamu tidak tahu bagaimana rasanya, begitu rasa nyaman itu terasa, semua rasa sakit itu sepadan, jika kamu tidak percaya padaku, lihatlah bagian sini kakak."
Setelah Monica selesai mengatakan itu, dia melepas celananya, kemudian Fifi membelalakkan matanya, melihat bagian Monica yang bengkak dengan terkejut, itu basah dan bercahaya di bawah cahaya.
"Kakak, kamu buang air kecil pun sudah menjadi masalah, apakah kamu masih menginginkannya?"
"Barang Saimon yang keras bisa langsung masuk, selama dia masuk, mungkin dia bisa membantuku menghilangkan sumbatan, lalu tidak akan tersumbat lagi?" Ujar Monica dengan tersipu.
Fifi menelan air liur: "Kakak, itu, apakah rasa itu benar-benar sangat enak? Aku, kalau begitu setelah Saimon kembali, aku dan dia ..."
Setelah mendengar itu, Fifi akhirnya mengambil keputusan, Monica mengangkat celananya dan mengangguk dengan kuat, "Adik yang baik, nanti aku akan berada di samping untuk berjaga, bagaimanapun, ini pertama kalinya bagimu, Saimon, si idiot ini tidak tahu mengendalikan kekuatannya, jika kamu pingsan karena terlalu sakit, kakak akan melindungimu. "
Wajah Fifi memerah mendengar apa yang dikatakan Monica, dia menunduk dan melihat ke bagian bawah selangkangannya, dia berencana sebelum Saimon kembali, dia harus melakukan latihan peregangan atau sejenisnya dulu, untuk membuat bagian bawahnya lebih lebar, membayangkan tentang barang Saimon yang besar, dia masih merasa sedikit gemetaran di dalam hatinya.
Ketika Monica melihat adiknya menundukkan kepalanya, dan kadang-kadang membuka selangkangannya, dia mengeluh dalam hati, masalahnya mendesak, sudah tidak punya waktu untuk adiknya beradaptasi, dia hanya bisa langsung melakukannya, dia percaya setelah melakukannya sekali, adiknya pasti akan jatuh cinta dengan perasaan itu.
"Saimon! Saimon! Cepat keluar!"
Kedua kakak beradik itu duduk di dalam rumah dengan pikiran mereka masing-masing, dan mereka mendengar suara teriakan kesal Jessline dari luar, mereka saling bertatapan sejenak, mereka hanya mengira bahwa Jessline sudah tahu tentang masalah Nikita dan Saimon, jadi dia datang ke rumah mereka untuk membuat keributan.
"Jessline, untuk apa kamu datang ke sini?!"
"Untuk apa aku datang ke sini? Di mana Saimon?Suruh dia keluar!" Ujar Jessline dengan marah.
"Untuk apa kamu mencari Saimon? Kamu seorang gadis, apakah kamu tidak merasa malu mencari seorang pria!" Fifi juga bukanlah orang yang lembut, apalagi wanita ini datang untuk menanyai Saimon.
"Kamu, kamu jangan sembarangan bicara, siapa yang sedang mencari pria, Saimon adalah orang idiot, cepat suruh dia keluar !" Jessline mengelak.
"Oh, kamu masih tahu bahwa Saimon itu idiot? Untuk apa kamu datang mencari orang idiot?"
"Idiot ini bersetubuh dengan kakak iparku, bagaimana aku bisa mengampuninya!" Ujar Jessline, dia hendak berjalan masuk ke dalam rumah, dia terlihat seperti tidak akan pernah menyerah jika tidak menemukan Saimon.
"Oh, kamu juga tahu tentang hal jelek kakak iparmu, kalau begitu kamu bisa gunakan otakmu untuk pikirkan bagaimana orang idiot seperti Saimon bisa melakukan itu, pasti kakak iparmu yang mengelabuinya. Kenapa kamu menyalahkan Saimon, kamu jangan sembarangan menyalahkan orang!"
"Kamu, kamu bicara omong kosong. Bahkan jika kakak iparku mengelabuinya, dia juga tidak boleh melakukan itu dengan kakak iparku!" Jessline berkata dengan marah, dia tidak bisa mentolerir wanita lain memiliki Saimon, tetapi dia tidak bisa mengatakannya, jadi dia terpaksa menyalahkan Saimon atas segalanya.
Monica yang berada di samping mendengarnya dengan jelas dan dapat melihat dengan jelas bahwa penampilan Jessline yang menyalahkan orang ini, tidak seperti mencari keadilan untuk kakak iparnya, tetapi lebih seperti seorang istri yang menemukan suaminya berselingkuh, dan dia langsung menyela.
"Mengapa Saimon tidak bisa melakukan itu dengan Nikita? Nikita menjerit dengan sangat nyaman di bawah Saimon, kakak iparmu merasa sangat nyaman."
"Kamu, kamu bicara omong kosong, barang Saimon begitu besar, kakak iparku pasti akan kesakitan, bagaimana dia bisa merasa nyaman?"
"Hah? Bagaimana kamu tahu kalau barang Saimon besar ?!" Monica dengan sensitifnya menangkap maksud perkataannya.
"Ah, aku, aku ..."
"Oke, kalian berdua ternyata memiliki niat jahat terhadap Saimon, melihat tampangmu yang kelaparan dan kehausan ini, apakah kamu juga ingin sama seperti kakak iparmu yang tidak tahu malu mengelabui Saimon untuk melakukan itu denganmu?" Monica langsung mengatakan sesuatu yang menusuk hatinya, "Katakan, apakah kamu sudah pernah mengelabui Saimon untuk menyuntikmu?!"
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniverseSuami Misterius
LauraMata Superman
BrickLove Is A War Zone
Qing QingLove and Trouble
Mimi XuKembali Dari Kematian
Yeon KyeongLelaki Greget
Rudy GoldHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)