Hei Gadis jangan Lari - Bab 166 Curiga

Pemilik rumah bordir bernapas lega ketika melihat Jevon puas dengan gadis ini, lalu dia mengangguk untuk keluar sambil memberikan sebuah isyarat mata kepada gadis yang dia bawa tadi.

Gadis itu meletakkan kedua tangan di perutnya sambil mengigit bibirnya dan berpura-pura malu sehingga membuat Jevon tergoda.

Gadis ini paling-paling berumur dua puluhan dengan sepasang mata yang besar sedangkan Jevon seperti paman cabul sambil menyentuh wajah gadis itu dengan tangannya sehingga gadis itu berteriak dan mundur karena 'takut' sehingga membuat Jevon merasa semakin puas.

"Aduh adik, kulitmu bagus sekali, kamu langsung berair." Jevon berkata sambil mencium tangannya yang seperti wangi gadis remaja.

Gadis itu langsung mengerutkan keningnya sewaktu Jevon mencubitnya, tampangnya yang seperti kesakitan membuat Jevon semakin bersemangat, gadis ini lebih bagus dari yang sebelumnya, bukan hanya masih muda tapi tampang penolakannya membuat Jevon tersentuh, sama sekali tidak sama dengan para pemain lama yang kulitnya kasar yang ingin cepat-cepat pria selesai dan pergi.

"Adik jangan takut, kakak akan melakukannya dengan pelan, cepat naik ke tempat tidur supaya kakak bisa melihatnya baik-baik."

"Kak Jevon, kamu, kamu jangan merusaknya....." Wanita itu akhirnya bicara dan suaranya yang lembut membuat Jevon merasa lebih puas lagi, dia merasa bagian bawahnya semakin bereaksi.

"Baik, baik, kakak tidak akan menindasmu, kakak akan menyayangimu."

Setelah itu Jevon menarik gadis itu ke tempat tidur, matanya melotot sewaktu dia membuka celananya karena melihat barang tersembunyi gadis itu juga lembut dan putih yang membuat orang tidak tahan untuk menciumnya.

Gadis ini sangat pintar berakting, dia cantik dan seperti ingin menolaknya, seluruh tubuhnya bahkan bergetar setiap kali Jevon menciumnya sehingga membuat orang berpikir jika dia adalah gadis baik-baik.

"Kak Jevon, jangan cium lagi."

Gadis itu melihat bagian bawah Jevon sewaktu dia bicara, benar apa yang dikatakan bibi jika tidak tahu kenapa barang Jevon tidak bisa membesar dan berpesan supaya dirinya menggunakan segala cara untuk membuatnya membesar karena jika tidak maka toko ini akan hancur.

Gadis itu tahu kekuatan Jevon maka aktingnya semakin baik dari sebelumnya, dia menghela napas ketika melihat barang Jevon sudah bereaksi, ini tidak separah seperti yang dikatakan oleh bibi.

Dia sudah lumayan lama berkecimpung dalam pekerjaan ini dan dia melihat beberapa pria yang tidak bisa bangun selama periode ini yang kebanyakan karena minuman alkohol maka harus sabar menunggunya, setelah api pria tersulut maka dia akan bangun.

Dia sangat percaya dengan pesonanya sendiri.

"Ada apa adik? Apakah kamu tidak berharap kakak menciummu, kakak mencintaimu, aduh, ugh..... mengapa kamu wangi sekali." Jevon menenggelamkan kepalanya di antara kedua kaki gadis itu.

Tentu saja gadis itu menganggap kata-kata Jevon sebagai kentut saja, dia meraih bagian bawah Jevon tapi dia berkata, bangun tapi tidak keras.

"Ah..... adik, tanganmu juga sangat lembut, aku hari ini sudah main dengan banyak wanita tapi tidak ada rasa hanya kamu yang ada rasa."

Tangan gadis itu terus bergerak sehingga Jevon mengerutkan keingnya, hatinya berkata mungkin dia tidak ada reaksi karena telah bosan dengan para wanita itu, bukankah sekarang baik-baik saja setelah diganti dengan gadis ini?

Bisa dikatakan perasaan Jevon saat ini sama seperti Jacky ketika mengetahui dirinya tidak bisa.

Sedangkan masalah selanjutnya juga sama seperti Jacky, dia langsung lemas di saat genting.

"Bagaimana ini, ini masih belum masuk tapi sudah keluar!"

Gadis itu juga ingin tahu jawaban pertanyaan Jevon, sial, belum melakukan apa-apa tapi sudah membuat badannya berantakan.....

Jevon putus asa dan dia malam-malam pergi memeriksakan diri ke rumah sakit.

Saimon dan Melisa menghabiskan malam yang sempurna, pagi keesokan harinya, Saimon diam-diam pergi ke rumah Jevon untuk menguping pergerakan di sana dan dia tahu jika kemampuan Jevon sudah berakhir.

Cara totoknya ini sangat tersembunyi, selain tabib lama yang bisa membukanya maka dokter biasa atau dokter yang tidak banyak pengalaman tidak mungkin bisa menyembuhkannya.

Inilah mengapa Jacky tidak takut kemampuan Jacky akan pulih kembali.

Kemarin dia sudah mengatakannya kepada Andy supaya dia datang besok maka tentu saja hari ini Andy tidak datang jual ikan di kota, Andy langsung menyampaikan pesan Saimon kepada Angel ketika dia sampai di desa Zhao kemarin.

Angel tidak percaya ketika mendengar Saimon telah mendapatkan lokasi toko yang bagus dalam dua hari, dia berpikir apakah Saimon telah menggoda wanita lalu meminta bantuannya.

Angel memang wanita pintar yang bisa menebak masalah apa saja.

Angel berhati besar dan tidak punya ambisi untuk memiliki Saimon tapi hatinya merasa tidak nyaman karena Saimon sudah bisa menggoda wanita liar begitu dia sampai di kota.

Jadi dia tidak tidur semalaman dan pergi ke rumah Merry pagi-pagi, dia ingin menanyakan secara detail, bagaimana Saimon mengatakannya kepada Andy.

Pintu rumah di desa kebanyakan dari kayu yang meskipun dikunci tapi pintunya rendah sehingga Angel dengan mudah bisa masuk ke dalam halamannya dan begitu dia sampai di depan pintu, dia mendengar ada pergerakan di dalam dan dia tahu jika adiknya penuh semangat di pagi hari sehingga main dengan Merry.

Melalui celah jendela dia bisa melihat Andy sedang menunggangi Merry dan dia menghibur dirinya sendiri yang mengatakan jika keluarganya akhirnya ada pewarisnya.

Dia melihat Merry berusaha menahan serangan Andy, Angel berkata dalam hati ternyata tampang Merry seperti ini ketika sedang membara, kata-kata yang dia keluarkan bahkan lebih berani dibandingkan dengan kata-katanya sewaktu bermain bersama Saimon.

Gila, wanita yang pendiam biasanya lebih ganas di tempat tidur.

Angel tahu jika Andy menjadi lebih tangguh setelah memakan ikan itu tapi dia tidak pernah menyangka akan luar biasa seperti ini, dia bahkan bertahan sampai lima belas menit, gila, ikan itu benar-benar barang bagus.

"Andy, Merry, apakah sudah selesai? Jika sudah maka aku mau masuk, aku ingin bicara denganmu!" Angel berteriak setelah di dalam terdengar sunyi.

"Hah...."

Suara yang tiba-tiba datang membuat Merry yang masih merasakan nikmatnya berteriak sedangkan Andy segera membantu Merry membersihkannya dan buru-buru menutupi badan Merry yang telanjang dengan selimut.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu