Hei Gadis jangan Lari - Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
Reaksi dari dua kakak beradik ini, hampir membuat Saimon kaget, dia menatap Angel dengan geram, dan Angel juga memahami maksud dari perkataan tersebut, bergegas menjelaskan.
"Kalian berdua jangan salah paham, mana mungkin aku menyuruh Saimon menjual diri, hei, aku menyuruhnya beriklan, menjual ikan afrodisiak."
Kemudian Angel menjelaskan kisah penjualan ikan kepada dua kakak beradik ini.
"Ini, adalah hasil iklan Saimon, kalian simpan saja." Sambil berkata Angel dengan bangga dan mengangkat dagunya ke Saimon.
Mendengar Angel menakuti kedua bibinya, dalam hati Saimon berkata, untung saja ada Angel, jika tidak, masalah uang ini aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya kepada mereka.
"Iparku, wanita di kota itu, sangat terbuka pemikirannya, memegang celana Saimon di jalan."
Selesai berkata, Monica dan Fifi menatap Angel, dari matanya terlihat kalau dia adalah orang yang suka mencampuri urusan orang lain, membuat Saimon terdiam,
ini lah namanya wanita, bukan hanya masalah uang, tapi masalah seperti ini pun ingin di urus.
"Tentu saja. seperti kata Jacky, sudah ada wanita yang ingin bersama Saimon, dan telah memberinya uang, menurut mu wanita di kota sudah berpikiran terbuka belum ?" Angel berkata sambil tertawa.
"Wanita di kota sangat tidak tahu malu !" Maki Fifi.
"Kata mu ini salah, wanita mana yang tidak suka yang besar. Pria seperti Saimon yang memiliki penis besar sangat langka, mana mungkin wanita di kota tidak menyukainya. Apalagi wanita dewasa yang pernah menikah, umur 30 -40 tahun, ini umur dimana persyaratan wanita untuk kehidupan pernikahan setelah menikah akan meningkat, sangat ingin setiap saat bercinta di atas ranjang. Haha......." kata Angel.
"Begitu besar, apa mereka tidak takut sakit, sampai mengeluarkan darah ?" Fifi bertanya dengan wajah memerah, dia melihat sendiri Saimon dan kakaknya melakukan penetrasi 2 kali sampai bengkak.
Angel menjulurkan tangan dan menarik selimut Monica, membuatnya tersipu malu, "adikku Fifi, kamu belum merasakannya, semakin besar penis pria semakin di sukai wanita, kamu boleh tanya pada kakak mu benar atau tidak ?"
Fifi yang mendengar perkataan Angel, jadi teringat pada kejadian kakaknya tadi, bukankah sama persis ?
Pertama kali melakukan penetrasi dengan Saimon, sakitnya luar biasa, saat Saimon ingin melakukannya kedua kali, kakaknya sibuk menawarkan padanya, tapi belum sempat Saimon membukakan pintu, kakaknya sudah selesai beristirahat, sambil menahan sakit namun ingin melakukannya lagi, bahkan dia merasa jika bukan karna Jacky yang tiba-tiba datang kemari, kakaknya pasti akan ketagihan.
Monica melihat adiknya terus memperhatikannya, dia tertawa malu, "adikku, apa yang di katakan Angel itu benar, memang begitu. Hehe, kakak juga sangat menyukai milik Saimon......."
Untuk 3 orang wanita, skalanya sangat besar, ini bisa dianggap sebagai jawaban atas keraguan Fifi tentang hubungan seks pria dan wanita.
Angel melihat mata Fifi yang terus diam-diam memperhatikan Saimon, dia berkata sambil tertawa, "Fifi, mau tidak mencobanya sekarang, ada aku yang berpengalaman di samping, jika terjadi sesuatu, aku bisa membantu mu menyelesaikannya."
Saimon terus berpura-pura bodoh mendengar di samping, mendengar perkataan Angel, hatinya tidak senang, sialan, hal begini mana mungkin terjadi sesuatu di luar dugaan, aku tidak menyangka Angel si gadis nakal ini memiliki hobby mengawasi orang lain.
"Ipar ku, apa maksud mu, bisa terjadi sesuatu di luar dugaan, lagipula, aku tidak ingin orang lain melihat saat berhubungan intim dengan Saimon......" Fifi gadis yang masih perawan ini dikatakan begitu oleh Angel membuat dia menjadi malu.
Angel melihat Fifi sudah sedikit tergoda, lalu dia mengedipkan mata pada Saimon, dan terakhir berbicara pada Monica.
"Monica, tujuan kedatangan ku yang pertama adalah untuk mengantar uang ini, yang kedua, adalah untuk mendiskusikan masalah kolam ikan."
"Kolam ikan ?"
Bukan hanya Monica yang bingung, Saimon juga jadi sangat bingung, apa yang perlu di bahas dengan Monica masalah kolam ikan, bukankah hanya menangkap ikan lalu dijual dan menghasilkan uang ? Tapi, ucapan Angel selanjutnya, membuat Saimon terharu, dan berterima kasih.
"Benar, kalian berdua, Saimon itu bodoh, di keluarga ini tinggal kalian berdua yang bertanggung jawab. Kalian sudah melihat uang ini, ini adalah uang yang dihasilkan oleh Andy dan Saimon dengan cara menjual ikan. Ada Saimon beriklan, maka hasil penjualan akan semakin meningkat, jadi aku ingin berpikir untuk menjual kolam ikan yang ada di desa ini !"
Monica dan Fifi adalah orang yang cerdas, sesaat saja sudah mengerti maksud pembicaraan, kolam ikan ini adalah tempat yang kaya akan sumber daya, selama ada ikan maka akan menghasilkan uang dalam jumlah besar.
"Iparku sangat pintar, jika kita bisa menjual kolam ikan ini, pasti akan menghasilkan banyak uang." Monica berkata memuji, dia benar-benar tidak menyangka wanita biasa seperti Angel, mempunyai penglihatan yang jitu.
"Hei. Apanya yang pintar. Ini juga kebetulan karena penisnya Saimon besar. Sudahlah, kamu juga mengerti, manfaat dari kolam ikan ini, kakak tidak akan banyak menjelaskan lagi. Sekarang kakak akan bertanya sesuatu pada mu, apakah kamu bersedia mengerjakannya bersama ku ?" Angel dengan mata berbinar-binar menatap Monica.
"Ah......."
Monica membuka lebar mulutnya, karena terkejut, dan senang, kolam ikan ini adalah hal bagus yang sangat penting, bisa menghasilkan uang, namun Angel bersedia berbagi dengannya, ini........
"Kakak ipar, kenapa kamu ......."
Belum selesai Monica berbicara, Angel sudah memotong pembicaraan, "jangan berpikir kamu memanfaatkan ku. Lagipula jika bukan karena Saimon yang memberitahu ku..... ah, ada barang di dalam celana dalam Saimon yang menjadi iklan, ikan ini satu pun tidak akan laku, dia adalah pahlawan yang hebat, aku sempat berpikir ingin mengalokasikan kolam ikan ini untuk Saimon. Tapi kamu juga tahu kalau dia itu bodoh, hanya karena barang di celana dalamnya yang berguna, jika uang ini diberikan padanya juga tidak ada gunanya, jadi lebih baik diberikan kepada kalian berdua, lagipula kalian adalah satu keluarga."
Sial, jika bukan karena Angel, dengan kata-kata yang menyentuh hati Saimon, dia menggunakan kata hanya barang dalam celana dalamnya yang berguna, Saimon ingin sekali membuat Angel merasakan bagaimana rasa vagina bengkak.
Tapi, wanita ini sangat sensasional.
"Ipar ku........ini......." Monica mulai tersentuh.
"Hehe, sudahlah, kamu tidak usah munafik, kita ini sama-sama wanita, seharusnya saling membantu. Satu-satunya yang menjadi permasalahn sekarang ini adalah, bagaimana cara mengambil kolam ikan tersebut dari tangan Jacky." Angel mengerutkan kening.
"Ah, benar, meskipun kolam ikan ini belum ada pemiliknya, tapi Jacky adalah kepala desa, jika dia tahu bahwa ikan ini bisa menghasilkan uang, dia pasti akan merebutnya." Kata Monica dengan cemas.
"Huh ! Rebut ? Jacky juga berani menindas warga yang jujur seperti kalian, barang milik ku, tentu dia tidak berani merebutnya. " Tatapan mata Angel menjadi sombong, kemudian dia melanjutkan pembicaraan, "intinya sekarang kita harus mendapatkan surat kontraknya, dan meminta Jacky untuk menandatanganinya, sehingga kelak dia tidak akan berani sembarangan."
"Bagaimana caranya ?" Monica tanpa sadar bertanya.
"Hihi, ini harus mengandalkan mu." Angel berkata dan menatap Monica dengan niat buruk yang tersembunyi.
"Ha ? Aku, maksud kakak ipar, tidak mungkin kamu menyuruhku,....."
"Menyuruh mu apa ?"
"Menyuruh ku menggunakan tubuh ku......."
"Semua ini demi masa depan yang lebih baik, demi menghasilkan uang untuk Saimon berobat, apakah kamu bersedia ?"
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAwesome Guy
RobinMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiPredestined
CarlyHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)