Hei Gadis jangan Lari - Bab 104 Angel Beraksi

"Kak Andy, Merry....."

Saimon belum selesai tapi Andy sudah menutup mulutnya lalu menjelaskan alasan.

Saimon tidak mengerti apa yang terjadi tapi Andy bahkan bisa tahan melihat wanitanya sendiri bermain dengan pria lain sehingga Saimon tidak bisa mengatakan apa-apa.

"Kak Andy apakah kamu tidak keberatan melihat Merry dengan Jacky?"

"Hai, bisa berbuat apa, bukankah Jacky sudah ditotok? Meskipun dia ingin melakukan sesuatu tapi juga tidak bisa melakukannya. Selain itu, apakah kamu melupakan tujuan kita yang mau membiarkan dia mengeluarkan di luar Merry, jika disebarkan maka penduduk desa baru bisa percaya, hehe."

Saimon mengacungkan jempol ke arah Andy, hatinya berkata jika Andy lumayan gila.

Tapi ketika memikirkan Merry berkorban demi balas dendam kepada Jacky dan untuk menghancurkan nama baiknya, hati Saimon merasa bersemangat.

"Kak Andy, aku seumur hidup ini tidak akan melupakan kebaikanmu dengan bibi Angel."

"Aduh, kamu bicara seperti itu lagi, jangankan kamu telah menyembuhkan impotenku maka aku pasti akan membantumu karena hubunganmu dengan kakakku Angel bukan?"

Andy memperlihatkan ekspresi yang hanya dimengerti oleh sesama pria sehingga Saimon merasa canggung, dia telah memakai kakaknya tapi dia masih membantunya, dia merasa..... hehe, dia merasa tidak enak.

Setelah tahu apa yang terjadi, Saimon sangat menantikan penampilan Jacky, sangat konyol jika dia memuntahkan sebelum masuk.

Tidak perlu dikatakan lagi, Merry merupakan janda yang terkenal, badannya bagus sehingga membuat pria tidak tahan.

Saimon masih melihat lalu Andy menariknya lalu bertanya kepadanya, "Jangan lihat lagi. Sini, apakah tadi nyaman?'

"Hah? Nyaman apanya?"

"Bocah busuk, masih pura-pura? Nikita, apakah puas?"

"Ah, bagaimana kak Andy bisa tahu." Saimon merasa bingung.

"Haha, bagaimana aku bisa tahu, aku yang memberikan cambuk keledai itu kepada Nikita, haha....."

Saimon menelan liur setelah mendengar kata-kata Andy, "Kamu mengatakan cambuk keledai itu darimu?"

"Tentu saja, puas tidak? Tadi aku mendengar jeritan Nikita, apakah kamu telah membuatnya pingsan?" Andy tertawa dengan nakal.

Saimon segera menjadi marah.

"Kamu puas dan aku membantumu, enak sekali."

"Maksud kak Andy adalah kamu sengaja memancing Jacky ke sini."

"Benar, hehe, aku beritahu kamu jika ini adalah rencana kakakku. Demi membalas dendam kepada Jacky supaya kamu senang. Coba kamu pikirkankan, Jacky dijebak di sini dan kamu menunggangi Nikita dan jika Jacky mengetahuinya kelak bukankah dia akan muntah darah."

Saimon semakin berterima kasih kepada Angel setelah Andy berkata seperti itu, tidak di duga wanita ini telah melakukan banyak hal untuk dirinya dan dia merasa sangat semangat maka dia mau segera pergi mencari Angel untuk berterima kasih kepadanya. Dia merasa belum melakukan banyak hal kepadanya, bagaimana dia tidak tersentuh jika seorang wanita telah melakukan banyak hal untuknya.

Ternyata dia bukan hanya menantikan kasih sayang Angel tapi sekarang maka perasaannya kepada Angel sedikit berubah setelah melihat apa yang dilakukan oleh angel.

"Aduh kepala desa, mengapa kamu begitu tidak sabaran, aku masih belum melepaskan celana, memangnya bisa melakukan apa?" Saimon tersentuh dan terdengar suara Merry dari sana.

"Aku tahu bagaimana isi dalamnya tanpa perlu membukannya, hehe, aku bukan tidak pernah melihatnya." Jacky berkata dengan genit.

"Apa yang pernah kamu lihat. Bukankah kamu melihatnya sewaktu ingin memperkosaku? Heng, kamu pria cabul, kamu sudah merindukanku sewaktu aku menikah ke desa Zhao." Suara Merry seperti sedang menjelaskan kepada Andy.

"Bukankah begitu? Pria mana yang tidak gatal melihatmu. Selain itu aku juga melihat jika bagianmu tidak punya bulu."

"Pria cabul, apa yang kamu katakan. Apanya yang tidak berbulu." Merry menghentikan tangan Jacky yang menyentuh selangkangannya.

"Hehe, masih tidak mengakuinya, Merry kamu cantik sekali, kamu seperti gadis berusia tiga atau empat belas tahun." Kata-kata Jacky membuat Saimon membelalakkan matanya.

"Ah, kamu bahkan pernah mencelakai gadis belasan tahun?" Merry merasa kaget.

"Apa yang perlu dikagetkan. Aku tidak mencelakai gadis di desa ini, hehe, gadis kecil nikmat sekali, sangat lembut sehingga aku bahkan tidak tahan ketika memikirkannya saja."

Saimon mengepalkan tangannya ketika mendengar Jacky berkata seperti itu, "Brengsek, Jacky ini benar-benar bukan manusia!"

"Ya. Dia mencelakai gadis kecil, benar-benar bajingan!" Andy berkata dengan marah, "Kita harus menghadapinya demi penduduk desa!"

"Ya! Kita harus menghajar bajingan itu!"

Percakapan mereka sepertinya tidak mempengaruhi Jacky dan dia sudah membara sekarang.

"Merry, aku panas, kami lihat adik kecilku yang ada di bawah. "Jacky berdiri dan menunjukkan kepada Merry.

"Aduh, mengapa besar sekali, aku takut, aku sudah beberapa tahun tidak merasakan pria, maka sangat lembut....."

"Merry jangan takut, aku tahu kamu yang tidak berbulu lembut dam juga kecil, aku akan perlahan-lahan." Jacky membujuknya.

Saimon tanpa sadar melihat ke arah Andy setelah mendengar kata-kata Jacky dan bertanya, "Kak Andy, apakah apa yang dikatakan oleh Jacky itu benar?"

"Apanya yang benar?"

"Punya Merry lebih rapat dan kecil dari wanita lainnya?" Saimon bertanya penuh rasa ingin tahu.

"Buat apa kamu bertanya seperti itu? Maksudmu apa??!" Andy melotot sehingga Saimon takut.

Sekarang Saimon sudah pemain lama, manusia akan ingin ganti makanan lain karena makan makanan yang sama setiap hari, Saimon masih tidak pernah memakai barang yang tidak ada bulu maka hatinya merasa gatal tapi Merry adalah wanita Andy dan dia masih tahu jika tidak boleh memakai wanita teman sendiri.

"Cepat lihat, bajingan Jacky sudah mau buka!" Suara Andy terdengar bersemangat sehingga Saimon tidak bisa berkata apa-apa, mengapa sikapnya begitu semangat melihat wanitanya mau dikerjain orang.

Saimon berpaling dan melihat Jacky melepas celananya buru-buru sambil menatap Merry dengan tajam.

"Merry cepat buka, biarkan aku melihat pusakamu."

Mata saimon melotot ketika Jacky berkata seperti itu, dia mau melihat apa perbedaan yang alami dengan yang buatan, apakah benar-benar lembut.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu