Hei Gadis jangan Lari - Bab 101 kekuatan Batang

Simon tentu tidak mengetahui bahwa p*nis keledai tersebut telah dicampur ke dalam sayur.

Kakak beradik ini tercengang memandang Simon makan bak singa yang kelaparan, dan Monica secara refleks menjepitkan kedua kakinya, area bawahnya sedikit terasa sakit.

Setelah selesai makan, Simon melihat Monica dan Fifi sebentar- sebentar mengintip dirinya sebentar-sebentar berbisik, merasa sangat bingung dan tidak nyaman. Ada apa dengan diriku?

”kak, coba liat di dalam celana Simon, sepertinya besaran.” bisik Fifi.

Monica mengintip sejenak celana Simon, dengan malu berkata, “huss, tak mungkin secepat itu, tunggu dulu sejenak sampai mulai bereaksi.”

”iya, kak, batang Simon bakal sebesar keledaikah?” sebut Fifi.

”mana mungkin batang manusia bisa sebesar punya keledai, kalau sampai segitunya, nantinya Simon malah di tarik orang jadi objek penelitian.”

”hehe, iya juga kak, penasaran Simon punya bakal sebesar apa, siap-siap saja Nikita nanti, hehe.”

”kamu pikirkan yang baik-baik saja.” ujar Monica dengan grogi menjepitkan kedua kakinya, terbayang sehari-hari ukuran Simon sudah begitu besarnya, sekarang tidak tahu akan sebesar apa lagi, terpikir hal ini, Monica pun takut, bagaimanapun malam ini Monica juga ingin melakukan hal itu bersama Simon.

Simon yang penasaran akan perangai kedua bibi tersebut pun perlahan-lahan mendekat, namun ke dua wanita ini sangat waspada, sekali dirinya mendekat, mereka pun diam seribu bahasa.

”bibi, kalian pasti menyembunyikan makanan yang enak dari aku?”tanya Simon dengan polosnya.

puft.. Fifi tertawa mendengar kalimat Simon, “kamu saja kali yang makan enak...”

“FIFI...”Tiba-tiba Monica memotong pembicaraan Fifi, sadar dirinya tidak sengaja membocorkan sesuatu, ia pun segera menutup mulutnya.

Hmmm? Simon semakin penasaran, dalam hati berpikir apa yang sedang mereka lakukan, jangan-jangan malah berupaya agar Fifi bisa diserahkan pada dirinya, kalau benar begitu, hehehe, Simon berpikir malam ini harus mandi sebersih-bersihnya, kalau tidak Fifi bakal mengeluh.

Ketika Simon sedang membayangkan suasana itu, tiba-tiba darahnya mengalir panas, seketika celananya mengembang, diikuti dengan teriakan Fifi.

”kak, lihat, cepat lihat, celana Simon.”

”ahh... cepat sekali, kamu cepat panggil Nikita, aihh, reaksinya cepat sekali, ini, ini bakal sebesar apa lagi.” Monica berkata sambil menutup mulutnya.

”aduh kak, batang Simon masih terus membesar, bagaimana ini, tahu begini lebih baik tidak kasih Simon makan p*nis keledai itu.” sebut Fifi yang ketakutan setelah melihat ukuran Simon yang terus membesar.

Mendengar kalimat Fifi, Simon terdiam, ternyata dua orang ini termakan perkataan Nikita, membiarkannya memakan p*nis keledai, padahal ukuran semula sudah cukup besar, sekarang bakal lebih besar lagi.

”bibi, Simon kesakitan, yang di bawah bengkak.” terang Simon yang menahan kesakitan, ia merasa pembuluh darahnya akan pecah.

Kalimat Simon membuat mereka berdua panik, karena melihat Simon berkata sambil memegang batangnya dengan kedua tangan.

”kak,bagaimana ini?”

”ini reaksi setelah memakan p*nis keledai tadi, sekarang harus segera temukan wanita itu, bila tidak dilampiaskan, bakal bahaya nantinya. Sialan Nikita ini kenapa tidak datang juga.”

”kak, jangan berharap pada Nikita, wanita itu malam baru datang, Simon tak akan sanggup menahannya hingga malam.” sebut Fifi.

Malam? Jangankan malam, sekarang inipun Simon merasa tubuhnya akan meledak, ia sama sekali tidak menyangka kedua orang ini melakukan hal itu padanya.

Melihat kondisi Simon, Monica panik, “apa yang harus dilakukan sekarang?”

”sudah kak, kakak hajar saja sekarang.” Fifi berkata dan mencoba mendorong Monica ke tubuh Simon.

”a? aku, aku tak bisa, masih bengkak ini.”

Baru selesai Monica berkata, tiba-tiba di dorong oleh Fifi ke tubuh Simon, dan Simon saat itupun telah naik nafsu, ia pun memeluk tubuh Monica dengan kuat.

”kak, segeralah lakukan, kalau tidak, Simon pasti akan... ahhh, kak, lihat, lihat wajah Simon...”

Wajah Simon memerah, terutama bola matanya yang merah menggelegar.

”kak, jangan lagi basa-basi, jangan sampai Simon terjadi apa-apa..” ujar Fifi dengan suara terisak-isak.

”tapi dek, batang Simon, terlalu besar, aku bisa mati nantinya.” ujar Monica dengan penuh takut.

Fifi menundukkan kepala, terlihat celana Simon yang seakan-akan mulai sobek, perlahan-lahan mulai lurus.

”kak, cepatlah, sesakit-sakitnya kamu, lebih baik daripada Simon mati bukan?”

Di saat kedua orang ini berdebat, Simon sudah kehilangan akal sehat, ia sudah tidak mampu menahan nafsunya lagi, hanya ingin memasukkan batangnya pada sesuatu untuk dilepaskan semuanya.

”bibi....”Simon berkata dengan suara serak, kemudian memeluk Monica dan melemparnya ke atas ranjang, lalu membuka celananya dengan paksa.

”aaaa...”

Kedua kakak beradik berteriak bersamaan, mereka sama sekali telah merendahkan khasiat dari p*nis keledai itu, ukuran batang Simon jauh lebih besar satu kali lipat dari biasanya.

”kak, kamu tidak apa-apa kan?” Fifi mulai mengkhawatirkan Monica, baginya, dengan ukuran sebesar ini, kakak pasti akan pendarahan, bahkan....

Monica menyesal, menyesal telah mendengarkan perkataan Nikita dan membiarkan Simon memakan p*nis keledai, ukuran ini sudah bukanlah ukuran yang mampu di terimanya, namun melihat kondisi Simon yang sekarang, ia pun tidak mampu berbuat apa-apa.

”aku harus bisa, Nikita bilang kita wanita lahirkan bayi saja mampu, ukuran Simon ini tentunya juga bisa...”

belum usai kalimat Monica, Simon melepaskan celana Monica dengan kasar, pandangan Simon terjatuh pada barang Monica yang putih halus namun sedikit bengkak, Simon yang telah dirasuki nafsu sudah tidak mampu lagi berpikir secara logika, tanpa rasa belas kasihan ia pun menguburkan kepalanya di antara kedua kaki Monica dan mengisapnya.

Wangi ini, memancing hasrat Simon, ia pun naik ke atas ranjang bagaikan binatang buas.

“Simon, ini bibi, kamu, pelan sedikit.. tolong....”

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu