Hei Gadis jangan Lari - Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
“Rendra ada apa?” Lena segera berkata.
Rendra menyipitkan matanya ke Lena dan Saimon, kenapa terlihat seperti ibu dan anak, apakah pikirannya salah.
Melihat Rendra ragu-ragu, Saimon mengerti bahwa orang kaya ini sangat pintar dan mungkin memiliki keraguan, tetapi jika dipikir-pikir itu adalah hal yang normal, Rendra bisa punya banyak uang, kalau dia tidak pintar itu adalah hal yang aneh.
Saimon tidak bisa memberinya terlalu banyak waktu untuk berpikir, jika dibiarkan mempererat hubungan dirinya dengan Lena, Rendra tidak hanya tidak akan membantu dirinya untuk membangun toko, tetapi juga langsung menangani dirinya dan membuat rintangan untuk dirinya, yang tidak sebanding dengan kerugiannya.
Saimon memandang Rendra dan ragu-ragu, dia segera melangkah ke depan untuk menarik Rendra: “Paman, cobalah kemampuan memijatku, aku akan membuatmu merasa nyaman, kamu pasti lelah menghitung tagihan seharian, aku tahu beberapa titik akupuntur, yang tidak hanya bisa menghilangkan kepenatan, tapi juga membuatmu bertenaga lagi, bahkan hehe.: Kemudian Saimon mendekati Rendra dan berbisik: “Aku bisa meningkatkan kemampuanmu dalam hal bercinta.”
“Oh? Benarkah?” Rendra menoleh ke Saimon dan berkata.
“Tentu saja, kemampuan memijat ini berasal dari leluhurku, jika tidak percaya, kamu tanyakan saja kepada kak Lena, apakah dia merasa nyaman atau tidak?”
Lena mendengarkan perkataan Saimon, dan segera berkata: “Ini sangat nyaman, Rendra kamu boleh mencobanya, aku jamin pasti kamu akan merasa nyaman.”
Ketika Rendra ragu-ragu, dia sudah ditekan di tempat tidur oleh Saimon, Saimon mengedipkan mata kepada Lena, dan kemudian tanpa pendahuluan, dia menekan jarinya ke titik akupuntur di pinggang Rendra.
Tiba-tiba, Rendra merasakan aliran panas masuk, dia berkata: “Saimon, aku tidak menyangka kamu benar-benar memahami titik akupunktur pada tubuh orang, ini lebih berguna daripada akupunktur di luar sana, huuu… ini benar-benar Nyaman.”
Kemudian Saimon menekan Rendra beberapa saat dan memijat semua titik akupuntur yang ada di tubuhnya, tiba-tiba, Rendra merasa penuh energi, seolah-olah dia kembali ke masa mudanya yang sangat bertenaga.
Saat ini, kepikiran dengan wajah merah Lena barusan, tiba-tiba merasa masuk akal, bukankah pijatan Saimon bisa membuat orang terlihat lebih muda? Tiba-tiba, semua keraguan di hatinya lenyap.
“Saimon, kamu adalah pemijat yang hebat, nanti kamu harus sering-sering datang ke rumahku dan memijatku. Aku akan membuat tokomu nanti, lusa kamu datang saja kemari, aku akan membawamu untuk melihatnya... “
Dirinya hampir saja ketahuan, Saimon tidak berani lagi tinggal di rumah Lena dan Rendra, setelah Saimon memijat Rendra, dia segera pergi.
Ketika Saimon keluar dari rumah Rendra, hari sudah jam dua siang, dia berdoa agar Andy belum menjual ikannya, sehingga dia bisa bertemu dengannya dan memberitahunya bahwa toko sudah ditemukan dan menyuruhnya datang kembali lusa.
Namun, ketika dia berlari ke pusat perawatan kesehatan ibu dan anak, Andy sudah lama pergi, dia berkata dengan marah di dalam hatinya, bagaimana ikannya bisa laku begitu cepat? Andy pergi dan tidak melihat dirinya, apa yang akan dipikirkan Angel saat dirinya pulang, pasti berpikir dirinya sedang bermain dengan wanita lain di kota dan lupa menjual ikan.
Dia dengan perasaan tertekan, berjalan pulang, ketika dia melewati sebuah toko kain, dia kebetulan melihat Andy, yang sedang membeli kain, dia menghampirinya dengan gembira, setelah berbincang sebentar, dia tahu bahwa Andy akan membeli kain untuk Merry, dan Saimon secara alami harus mewakili Angel, dan segera meminta Andy untuk membeli sepotong kain untuk Angel, yang digunakan untuk membuat tiga pakaian, percaya bahwa Angel bisa memahami maksud Saimon.
Akhirnya, Saimon memberi tahu Andy untuk menyuruhnya datang lagi lusa dan pergi melihat-lihat toko bersamanya, sebelum berpisah.
Hal terpenting yang harus dilakukan kali ini di kota sudah ditangani, Saimon merasa lega, dia pulang tanpa ada halangan dan segera sampai di rumah Melisa.
Saat ini Melisa juga baru saja membuat makanan, dia memandang Saimon dengan ekspresi bahagia di wajahnya dan berkata: “Saimon, apakah kamu suka baunya? Aku baru saja memasak, dan kamu sudah datang.”
Saimon belum merasa puas saat bersama Lena, barusan dia ingin berbicara dengan Andy, tetapi ketika dia melihat pakaian longgar Melisa, dan terus-menerus terguncang, melihat wajah cantiknya, dia segera merasa bahwa tubuhnya mulai memanas.
“Melisa...”
Melihat tatapan Saimon, Melisa langsung mengerti bahwa Saimon menginginkannya lagi, kepikiran dengan kegilaan Saimon kemarin dan pagi ini, Melisa melihat celana Saimon yang sudah membesar, Melisa berkata di dalam hati, Saimon benar-benar hebat dan bertenaga.
“Saimon, jangan buat kekacauan lagi dan cepatlah makan.”
“Hehe, Melisa, bawahku juga ingin makan juga.” Saimon berkata sambil tersenyum, meraih gunung Melisa.
“Oh, kamu, cepat lepaskan dan bicarakan lagi setelah makan.” Melisa segera mengelak. Dalam hati berkata, bocah ini benar-benar tidak bisa membedakan, mana ada bagian bawah pria makan? Tapi meludah, bagian bahwa wanita baru makan, dia menundukkan kepalanya, aku ingin melihat bagaimana bocah ini akan menghadapinya, dia selalu diintimidasi oleh Saimon, Melisa juga merasa tidak adil, hum, nanti aku akan membuatmu menderita.
Setelah selesai makan, Melisa mengambil piring dan sumpit, sementara Saimon berbaring di sisi tempat tidur, memandangi wajah anak Melisa, hatinya sangat bahagia, dia berkata di dalam hati, kapan dirinya bisa punya anak.
Melisa merapikan piring dan sumpit, saimon menggoda putranya, dia sangat senang, berpikir bahwa Saimon menyukai putranya.
Melihat bayangan Saimon, Melisa menoleh, dan kemudian dia tiba-tiba berteriak, Saimon terkejut dan tiba-tiba menoleh, kemudian dia melihat bahwa Melisa menjepit kakinya dengan erat, salah satu tangannya memegang meja, dan yang satunya menekan kakinya, wajahnya menunjukan ekspresi kesakitan.
Penampilan Melisa mengejutkan Saimon, dia tidak peduli untuk menggoda putranya, dia dengan cepat berjalan menghampiri Melisa.
“Melisa, kenapa kamu? Kenapa kamu kesakitan?”
Melisa melihat Saimon melihat dirinya tidak nyaman, Melisa bergegas menghampirinya, hatinya tergerak dan bahagia, melihat pria yang beberapa tahun lebih muda dari dirinya, dia sangat bahagia dan berpura-pura kesakitan. Dia pergi ke pelukan Saimon dan berkata.
“Ya, Melisa sangat tidak nyaman, bisakah Saimon memijatku?”
“Melisa, katakan padaku bagian mana yang tidak enak, aku akan memijatnya, selama kau memberitahuku di mana yang sakit, aku akan menghilangkan rasa sakit itu.”
Ekspresi cemas Saimon, membuat hati Melisa tergerak, dia berkata di dalam hati, dirinya benar-benar tidak mengikuti orang yang salah kali ini, kapan bajingan Jevon begitu peduli pada dirinya seperti ini.
“Saimon, aku merasa badanku seperti melayang, aku ingin Saimon memberi makan mulut kecilku ini, bisakah Saimon menyembuhkanku?”
Mendengarkan Melisa mengatakan ini, Saimon tidak mengerti apa maksud Melisa, Melihat Melisa menjepit kedua kakinya, dan raut wajahnya yang kesakitan, Saimon terkekeh.
“Melisa, penyakitmu ini sudah tidak bisa dipijat, kamu harus disuntik.”
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyMy Enchanting Guy
Bryan WuCinta Tak Biasa
SusantiMy Superhero
JessiUnplanned Marriage
MargeryPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Air Mata Cinta
Bella CiaoHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)