Hei Gadis jangan Lari - Bab 67 Interogasi
Jacky tidak peduli Monica berhubungan dengan pria mana, yang penting setiap dia ingin bercinta Monica akan melakukan dengannya, jadi dia tidak peduli Monica punya berapa orang pria.
Saat ini melihat Fifi menghalangi dirinya masuk ke dalam kamar, sekejap saja dia menyimpulkan, bahwa Monica pasti berada di dalam bersama pria lain, dia segera fokus pada Fifi, membayangkan bermain dengan dua kakak beradik yang berbeda ini, gairahnya terbangkitkan.
"Fifi, kamu si gadis nakal ini sudah lama ku perhatikan, kakakmu sudah menyerahkan perawannya, sebaiknya kamu juga, hihi, sungguh sangat menyenangkan !"
Jacky sambil berbicara sepasang tangannya telah mencengkram Fifi, si gadis cantik ini, Jacky sudah lama memperhatikannya, Jacky sudah bermain dengan banyak wanita, melihat mata apalagi kontur telinga Fifi, dalam hatinya percaya Fifi pasti lebih baik dan lebih cantik daripada Monica, kepikiran rasa yang diberikan oleh Monica waktu itu saat sedang bercinta, dia jadi merasa sulit menahan diri.
"Fifi, waktu itu kakak mu bercinta dengan ku sampai aku kesakitan sekali, kali ini lihat kemampuan mu, andaikan kamu bisa memberikan pelayanan yang memuaskan, semua itu tidak akan sia-sia, aku akan memberikan mu uang, haha........"
Jacky tersenyum geram, Fifi terkejut sampai menjerit, menghindari pegangan Jacky, pada waktu bersamaan dalam hatinya berdoa agar kakaknya segera selesai bercinta, jika ketahuan oleh Jacky, begitu tersebar, nama baik kakaknya akan tercemar.
"Gadis cantik, ingin kabur ? Cepat kemari, sialan, kamu sudah basah, masih mencoba menghindar, apakah tidak menginginkan lelaki lagi ?"
Sekejap saja tangan Jacky mencengkram pergelangan tangan Fifi, namun di saat ini tiba-tiba pintu kamar terbuka, kemudian Jacky melihat Saimon berdiri di depan pintu.
Jacky tercengang, dia tidak menyangka kalau Saimon berada di dalam, dia langsung mendorong Fifi, "Saimon, apakah di dalam hanya ada kamu dan Monica ? tidak ada pria lain ?"
Jacky tidak percaya kalau di dalam hanya ada Saimon si pria dungu itu, jika benar cuma ada dia, siapa yang sedang bercinta dengan Monica ? Jacky mengamati Saimon, si bodoh ini tidak mungkin punya kemampuan bercinta.
Fifi melihat Saimon mendadak membuka pintu, dia terkejut, dan tanpa sadar dia melihat celana Saimon,....... tidak ada respon apapun......
Saimon mengerti apa maksud ucapan Jacky, dia tersenyum konyol, dalam hatinya mengutuk, meremehkan aku pria perkasa ? apa tidak tahu Nikita setiap hari mendapat kenikmatan saat bercinta dengan ku, lain kali kalau Nikita datang aku pasti akan membuatnya bengkak, biar dia merasakan kegagahan ku.
Jacky hanya bisa tertawa konyol melihat Saimon, dan tidak banyak bicara dengannya, kurang ajar, aku tidak percaya di dalam tidak ada pria lain, seketika Jacky mendorong Saimon.
Kemudian melihat Monica terbaring di atas ranjang, di tutupi selimut, dengan punggung menghadap ke dia, dan di dalam kamar memang tidak ada pria lain, dia mengerutkan keningnya, mengendus bau dalam kamar, sial, dia bisa mengenali bau ini.
Saimon mengepalkan tinjunya ke belakang, jika Jacky ada melakukan gerakan, dia tidak akan ragu untuk membuat perhitungan dengannya.
"Kurang ajar, Monica wanita nakal ini, aku bercinta dengan mu, kamu tidak senang, sekarang malah berzinah, katakan dimana kamu sembunyikan pria itu?" sambil berbicara Jacky berjalan menuju ranjang.
Fifi melihat Jacky berjalan ke arah kakaknya, ketakutan sampai dia bergegas menghadang, sedangkan Monica saat ini sangat ketakutan, Jacky si bajingan ini, begitu dia kemari, pasti akan membuka selimut, dan saat ini Monica sedang nyeri, apalagi ada cairan sperma Saimon, tidak berhenti terus mengalir keluar, sekejap saja akan ketahuan.
"Minggir !"
Jacky mendorong Fifi yang datang menghadangnya, menjulurkan tangannya menarik selimut Monica.
"Kurang ajar, dasar wanita jalang masih menggenggam erat, apa, kamu sedang telanjang, biarkan aku melihat bawahnya mu menjadi seperti apa, sialan, dimana kamu sembunyikan pria itu ? " Monica hanya diam dan memegang selimut membuat Jacky semakin yakin pada spekulasinya.
Saimon sedang menunggu saat dimana Jacky menarik selimut tersebut, dia tidak peduli lagi, dia akan menyerang Jacky, dengan kepalan tinjunya.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyMy Charming Wife
Diana AndrikaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiStep by Step
LeksDon't say goodbye
Dessy PutriTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelSi Menantu Dokter
Hendy ZhangHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)