Hei Gadis jangan Lari - Bab 190 Bau Amis
Pertanyaan Rendra membuat tubuh Saimon gemetaran, dia berkata di dalam hati, kenapa dirinya bisa melupakan Rendra, baru saja berhenti, ruangan ini penuh dengan bau, apa perbedaan antara ini dan menangkapnya di tempat.
“Ah, Paman Rendra sudah datang, cepatlah kemari, dan duduklah...” Saimon dengan memberanikan diri berkata.
Lebih baik Saimon tidak berbicara, Rendra baru saja memperhatikan bahwa Saimon dan Lena berdiri di depan pintu toko, dan mereka sama sekali tidak duduk.
“Apa yang kalian berdua lakukan di pintu toko?” Rendra berkata dengan murung.
Saimon benar-benar ingin membuat dirinya masuk ke jurang, dia mengedipkan mata kepada Lena, tapi Lena memelototinya, sepertinya itu berarti, lihat penampilanmu, kenapa panik.
Lena adalah wanita yang berani, selama dia tidak di atas tempat tidur, dia sama sekali tidak takut.
“Aku katakan kepadamu Rendra, kenapa kamu tidak bekerja di rumah? Kenapa saat ada waktu luang kamu keluar, itu tidak menghasilkan uang sama sekali bukan?”
Kata-kata Lena, membuat Rendra tiba-tiba mendengar perkataan menusuk di dalam hatinya, dia sedikit terkejut, jika saat hari-hari biasa dia pasti sangat buru-buru untuk menipu istrinya, tetapi saat ini dia tidak bisa marah kepada Lena.
“Kerja? Istrikuku kabur bersama orang, untuk apa aku bekerja? Siapa yang akan membelanjakan uangnya!”
Rendra tiba-tiba meninggikan nada bicaranya, yang membuat Saimon ketakutan dan membuatnya bergetar, di dalam hatinya berkata, pria tua ini sudah yakin, dirinya telah kehilangan banyak karena hal-hal kecil, begitu toko ikan ini selesai dibangun, sepertinya itu akan menjadi bencana.
Saat ini Saimon menyesal, untuk apa dirinya bermain dengan istri Rendra, ini adalah bisnis besar yang sangat menjajikan.
Tetapi ketika dia tidak menyangka, begitu Rendra selesai berbicara, suara nyaring Lena terdengar, dan mata Saimon melebar dan badannya menjadi kaku, wanita ini benar-benar sangat pandai berakting.
“Apa yang kamu teriakkan? Aku lah yang menghabiskan uangnya, memangnya siapa lagi yang akan menghabiskan uangmu! Untuk apa kamu bicara omong kosong!”
Mungkin karena sudah terbiasa dengan sikap Lena di rumah, Rendra terkejut dan badannya bergetar, tapi segera, dia menjawab dan berkata kepada Lena.
“Bau di toko ini sangat amis? Dan, baunya sama seperti waktu kita berdua di atas tempat tidur.”
“Bau apa? Apa yang kamu bicarakan, apakah bisa toko ikan ini tidak berbau? Kamu bisa membuat bau ini di tempat tidur, tetapi sampai sekarang, aku masih belum mempunyai anak?” Begitu Rendra selesai berbicara, Lena segera memarahinya, yang membuatnya mengerutkan kepalanya.
“Ah? Ikan, toko ikan?”
Karena toko ikan baru saja selesai hari ini, Rendra tidak tahu bahwa tangki ikan di sini penuh dengan ikan, mendengarkan kata-kata Lena, dia dengan cepat melihat ke dalam toko dan menemukan bahwa tangki-tangki di dalamnya benar-benar penuh dengan ikan, seketika, dia merasakan bau di udara berubah menjadi bau amis ikan.
“Haha,Ikan, ikan ya, haha, Saimon masih muda dan menjanjikan, bisa membuka toko sendiri.” Rendra berkata dengan malu.
Mendengarkan perkataan Rendra, Saimon merasa merinding, apanya yang menjajikan dari diriku ini, toko ini diberikan kepadamu olehku, sialan, pria tua ini benar-benar sangat takut kepada Lena, dia dibuat bingung oleh Lena, dia tidak meragukannya saat ini, dia hanya peduli tentang menghasilkan uang, yang lainnya dia tidak tahu sama sekali.
“Sudahlah, jangan ngelantur, apa maksud dari perkataanmu barusan? Apakah bauk toko ini sama seperti bau di atas tempat tidur? Jelaskan padaku!” Lena berkata.
Mendengarkan perkataan Lena, Saimon ingin memarahinya, Rendra sudah tidak menyebutkannya lagi, kenapa wanitan ini mengatakannya lagi? Bukankah masalah ini terlalu besar? Benar-benar ingin membunuhmu.
“Ah? Bau, bau apa? Apa yang kukatakan barusan? Itu, Lena, kamu sudah lama bermain dengan Saimon, aku masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan, aku harus segera pulang...”
Rendra berkata, saat Saimon terkejut, dia bergegas keluar dari pintu, Saimon tercengang, di dalam hatinya berkata, Rendra adalah suami-suami takut istri! Pada saat yang sama, hatinya mengacungkan jempol kepada Lena, setelah berurusan dengan wanita masih berjaga, jika tidak kedepannya jika dijual oleh Lena, dia sama sekali tidak tahu.
Melihat Rendra dari kejauhan, Lena menghembuskan nafas berat dan berkata: “Benar-benar mengagetkanku, untungnya, aku segera menyadari, jika tidak, dia bisa melihat apa yang kita lakukan.”
“Hehe, tapi kak Lena lebih hebat, aku dari awal sudah kebingungan.” Saimon mengulurkan jarinya dan memuji Lena.
“Kamu, di atas tubuh wanita sangat tangguh, saat bertemu masalah seperti ini, tidak bisa berbuat apa-apa.”
Saimon tidak mengatakan apa-apa terhadap penghinaan Lena, dia tidak memiliki pengalaman saat tertangkap sedang selingkuh, terlebih lagi, Saimon merasa bahwa dirinya benar-benar tidak pintar, dia memakai toko orang lain dan tidur dengan wanita orang lain.
Lena menatap mata Saimon, dia mengulurkan tangan dan menyentuh celananya, dia berkata sambil tersenyum: “Ayo, cepat selesaikan sisanya.”
Saimon melihat Lena masih ingin untuk melakukan itu untuk beberapa saat: “Kak Lena, kamu harus segera pulang, dan jangan buat Paman Rendra curiga.”
“Apa yang kamu takutkan, dia sudah pergi dan apakah bisa kembali. Cepat!”
Lena berkata sambil melepaskan celana Saimon, lalu keluar adik kecil Saimon yang besar, yang membuat Lena terkejut.
“Kamu benar-benar hebat, sudah begitu lama, punyamu masih belum mengerut. Untungnya Rendra tidak melihatmu, jika dia melihatnya, bagaimanapun, dia tidak akan mempercayaiku.”
Sialan, Lena belum selesai bermain dengan Saimon, dia tidak akan pernah pergi, Saimon juga tidak banyak bicara lagi, dia menarik Lena ke dinding dan menarik selangkangannya, pantat Lena terangkat.
Meskipun Saimon merasa bersalah dengan Rendra, tapi ketika dia memasuki tubuh Lena lagi, sepasang mata tiba-tiba menjadi cerah, dan seluruh kekuatan tubuhnya terus mengalir ke tubuh Lena.
“Saimon, ini lebih nikmat dari barusan.”
“Kak Lena, apakah kamu nyaman? Nyaman, setelah selesai melakukan ini, kamu harus segera pergi, jangan sampai ada orang yang melihatnya.” Saimon menarik-narik tulang selangkangan Lena dan mendesah-desah.
“Kamu, siapa yang peduli dengan ini, bahkan jika aku melakukannya denganmu di jalan, orang lain hanya akan melihatnya, mungkin, beberapa orang mau tidak mau pulang ke rumah untuk melakukannya.” Lena berkata.
Tubuh Lena montok dan lembut, dan Saimon sangat tangguh, saat mereka bersama, mereka sangat bahagia dan harmonis.
Setengah jam kemudian, Saimon akhirnya selesai bermain dengan Lena, melihat kaki Lena yang gemetar, Saimon merasa lega, tetapi dia masih takut, sebelumnya benar-benar sangat berbahaya, dan dia hampir diciduk oleh Rendra, sepertinya dia dan Lena harus mengurangi melakukan ini. Jika Rendra mengetahuinya, itu akan menjadi masalah yang buruk, dia tidak ingin toko ikan yang baru saja dibuka, ditutup kembali.
Melihat Lena berjalan menjauh, Saimon menutup pintu toko dan kembali tidur, tapi saat ini, terdengar suara perempuan.
“Ah, Saimon, apa yang kamu lakukan di sini?”
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaAku bukan menantu sampah
Stiw boyThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensPrecious Moment
Louise LeePerjalanan Selingkuh
LindaBlooming at that time
White RoseHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)