Hei Gadis jangan Lari - Bab 182 Kabar baik
Kata-kata Saimon membuat wajah Icha tersenyum lebar seperti bunga yang sedang mekar , Saimon sangat polos , meskipun kata-katanya terlihat seperti anak-anak dan tidak begitu memujinya , tapi cara dia mengatakannya sudah membuat Icha sangat bahagia.
"Dasar bodoh , aku sudah berkepala tiga , 10 tahun lebih tua dari kamu , apa kamu tidak suka denganku ."
"Tidak , kakak jauh lebih cantik daripada anak remaja yang ada di desaku ..."
Saimon tanpa basa basi langsung memuji Icha , kemudian dia keluar dari kantor dengan wajah yang serius , Mencium bau milik Icha yang masih menempel ditubuhnya , dia merasa wanita ini lumayan enak untuk dimainkan .
Keluar dari sana , Saimon memasukkan tangannya ke celana dan menggelengkan kepalanya , dia berkata dalam hatinya , dia tidak menyangka alat untuk membunuhnya adalah barang ini , baginya itu sangat lucu.
Hari ini adalah pembukaan toko ikan secara resmi , Saimon keluar dari sana dan kemudian pergi ke toko ikan , kemarin ketika dia terus memberi tahu Andy untuk membawa lebih banyak ikan ketika dia kembali , setelah persiapan dua atau tiga hari lagi sudah boleh beroperasi .
Setelah melewati beberapa waktu ini di rumah sakit kesehatan ibu dan anak , efek memakan ikan-ikan ini telah disebarkan oleh wanita-wanita yang senang berbicara , ketika toko ikan ini sudah dipersiapkan dengan baik dan akan membuka toko di depan rumah sakit , dia tidak perlu capek-capek menarik pelanggan tapi dia sudah ada langganan lama yang akan membantunya mencari pelanggan untuknya .
Karena dia ingin mendapatkan lebih banyak ikan kali ini , jadi Andy menarik mobil untuk membawa lebih banyak ikan dan mengisinya ke dua tangki besar yang sudah dibeli kemarin.
"Kak Andy , bawa sisa ikan ini ke depan gerbang rumah sakit untuk dijual dan sekalian beritahu kabar baik ini ke wanita-wanita itu ."
Andy tentu saja tidak keberatan dengan permintaan Saimon , "Oke . Saimon , kamu harus lebih hati-hati di kota ini ."
"Hah ? kenapa ?” Kata Saimon yang ingin menutup pintu toko dan Andy yang pergi ke rumah sakit kesehatan ibu dan anak sambil berkata dan menarik gerobak ."
"Adikku bilang Jacky dalam dua hari ini mungkin akan datang ke rumah sakit di kota ini , kamu harus berhati-hati saat keluar nanti , jangan sampai bertemu dengannya , kalau nantinya kalian bertatap muka , pasti akan menjadi sangat repot . "
Mendengarkan kata-kata Andy , mata Saimon langsung terkejut , sialann !
Jacky akhirnya datang ke kota ini untuk memeriksa kesehatannya , wanita itu ingin melihat bagaimana aku menghadapinya , tapi saat ini dia benar-benar tidak boleh memperlihatkan dirinya , bagaimanapun dia harus masih terlihat gila , jika Jacky menyadari dia sudah tidak gila lagi , semua hal ini baginya akan sangat tibat-tiba , Saimon harus kembali ke desa selama beberapa waktu untuk bisa kembali normal .
Meski begitu, dia masih memiliki banyak cara untuk menghadapi Jacky di kota ini .
"Kak Andy , bibi Angel tidak mengatakan kapan aku bisa kembali ke desa , kapan aku bisa pulang ?" Kata Saimon .
"Ini aku masih belum tahu , penyakitmu bukan flu dan demam dan kamu bisa sembuh dalam satu atau dua hari, tapi penyakitmu sekarang adalah karena penyakit gila , bagaimana kamu bisa sembuh secepat ini . Menurut kakakku , paling tidak memakan waktu sebulan atau dua bulan baru bisa sembuh .”
“……”
Saimon kecewa dengan kata-kata Andy , butuh waktu yang lama baginya untuk bisa bertemu dengan bibinya . Namun, dia tahu jika dia ingin kembali ke desa Zhao dan menjalani kehidupan normal , dia harus mendengarkan Angel .
"Oh , ngomong-ngomong , ada hal lain . Ini tentang toko ikan kita , kita tidak boleh memberi tahu kepada penduduk yang ada di desa."
"Ada apa? Toko kita sudah buka , ini milik bibi Angel atau milikmu bukannya sudah selesai ? Masih takut orang lain mengetahui hal ini ? “ Kata Saimon dengan ragu .
"Kamu sudah bodoh ya , jika penduduk desa mengetahuinya , Jacky akan mengetahuinya , dia pasti akan mencoba merebutnya , dia adalah kepala desa , dia saja tidak ingin memberikan kolam ikan itu kepada kita ? Selain itu , Jacky bukan orang bodoh , kalau dipikir-pikir , jika dia tahu toko ini adalah milikmu , walaupun aku dan kakakku ada di desa selama beberapa waktu ini dan tidak punya waktu untuk mengelola toko ikan ini , dia pasti ingin merebutnya . Terlebih lagi , kakaku bilang ketika penyakitmu benar-benar sudah sembuh , kamu harus menggunakan toko ikan ini untuk melakukan hal-hal yang besar! "
Melakukan hal-hal yang besar? Saimon samar-samar bisa menebak beberapa poin , namun masalah ini harus dikesampingkan terlebih dahulu , Yang terpenting bagaimana agar toko ikan ini menjadi lebih baik lagi .
Mereka berdua berbincang-bincang sampai ke rumah sakit kesehatan ibu dan anak , sekarang orang yang paling populer di pusat perawatan kesehatan ibu dan anak , bukanlah para ahli dari kota , tapi dua penjual ikan yang mendirikan warung di pintu gerbang rumah sakit .
Ketika Saimon dan Andy mendorong kereta ikan ikonik itu ke pintu gerbang , para wanita yang seharusnya pergi ke rumah sakit untuk menemui dokter , semuanya terburu-buru mengelilingi mereka berdua .
Namun, ketika melihat ikan yang sudah kurang dari setengah ember di gerobak ikan , mereka menjadi kecewa . Terutama para wanita yang berada di barisan belakang , bagaimana kita bisa beli lagi , ikannya saja sudah sangat sedikit . Melihat ikan yang sudah sangat sedikit , mereka mulai mengeluh .
" Kenapa kamu membawa sedikit ikan ? Ikan-ikan ini tidak cukup untuk kami semua ."
" Aku sudah menunggu selama dua hari lamanya , kami sudah capek menunggumu untuk datang ke sini , tidak mungkin kami hanya beli satu ikan saja ."
"Kakak-kakak yang di ada depanku , tolong jangan beli banyak-banyak, mohon perhatiannya , anak dan suamiku sudah beberapa hari tidak makan ikan , tolong sisakan satu untukku ."
"Kak , ini pertama kalinya aku mau beli ..."
...
Semakin banyak ikan yang terjual , semakin banyak pasokan yang melebihi permintaan dan mereka berdua semakin senang , tapi para wanita itu semakin cemas , nanti saat mereka mengumumkan pembukaan toko ikan , kualitas pelayanan mereka akan semakin lebih baik , mereka semua pasti akan berbondong-bondong ke tokonya .
Khasiat ikan yang dijual oleh mereka sangat mujur , ditambah wanita yang ada di kota ini tidak kekurangan dalam segi ekonomi , jadi wanita itu pasti memilih membeli makanan ini .
Saimon yang terus mendengar keluhan mereka dan sudah melihat saatnya beraksi , dia mengedipkan matanya kepada Andy , Andy segera menarik suaranya dan mulai tersenyum.
Alasan mengapa Andy mengatakan sesuatu , bukan karena Saimon , jawabannya sangat sederhana , sejak dia datang untuk menjual ikan , Saimon telah berperan sebagai pameran , dia belum bisa banyak membuka mulutnya , tapi dia bisa bermain dengan hatinya dan kemampuan pidatonya tidak sebaik Andy .
"Tidak perlu khawatir , Saudari-saudari , Alasan ikan hari ini sedikit adalah karena kita menyimpan semua ikan di toko kami ."
"Toko? Toko yang mana? Dari desamu?" Kata-kata Andy langsung membuat orang-orang bereaksi .
"Bukan , toko ikan yang ada di kota ini . Nanti , kita tidak akan berjualan disini lagi , tapi di toko ikan milik kami , Saudari-saudariku bisa setiap hari makan ikan dan tidak perlu beli ikan dengan cara seperti ini lagi ... "
Begitu Andy mengatakannya , semua wanita itu langsung bereaksi positif .
"Kalian membuka toko di kota ini ? Bukankah itu berarti kita bisa membeli ikan kapan pun kita mau?"
"Ini bagus sekali , aku tidak harus pergi ke tempat ini untuk rebutan beli ikan , orang rumah bisa makan ikan kapanpun mereka mau ."
"Kalau begitu bukankah kalian harus memberikan orang tua kalian makan ikan 3 kali dalam sehari ? Kurasa dia akan menjerit di sepanjang malamnya ..."
"Tiga kali mana cukup .... hahahah ..."
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiLoving The Pain
AmardaPengantin Baruku
FebiAku bukan menantu sampah
Stiw boyVillain's Giving Up
Axe AshciellyHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)