Hei Gadis jangan Lari - Bab 202 Bukan Orang Bodoh
Saimon sedang berpikir, kalau memberitahu Melisa tentang dirinya yang bodoh, bagaimana reaksi Melisa?
Sekarang, hampir setiap hari Saimon memberikan uang kepada Melisa untuk membantunya memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Sekarang toko ikan Saimon sudah dibuka dan komisi pasar juga sudah didapatkan, tentu saja uangnya bertambah, dan bisa memberikan berapa saja kepada Melisa.
Sejak Jevon ditelanjangi dan dilempar Saimon ke pasar pada malam itu, dia benar-benar kehilangan prestise-nya, dan benar-benar kehilangan kejantanannya, seperti orang bodoh berjalan di jalanan sepanjang hari.
Kehidupan Saimon di kota sangat teratur, dan dia merasa kehidupan di kota memang jauh lebih nyaman daripada di desa.
Sejak dia berbohong pergi menemui dokter di kota, Saimon belum pulang ke desa Zhao selama sebulan lebih, banyak perubahan yang terjadi pada desa Zhao. Hal yang paling menonjol adalah penduduk desa mulai melawan Jacky dengan bantuan Angel.
Sedangkan Jevon, meskipun tidak segila Jacky, karena fungsi organ seksualnya telah hilang, dia kehilangan akal sehatnya. Dia minum dan memarahi penduduk desa sepanjang hari.
Meskipun tidak berfungsi, dia tetap bernafsu dan terus-menerus menggoda wanita di desa. Kalau itu dulu, perempuan di desa pasti akan lari pulang ketakutan, tapi sekarang sudah berbeda.
“Aiya, kepala desa, kamu menginginkan tubuhku, ayo sini, aku biarkan kamu memainkannya.”
“Aiya, kepala desa jangan, sakit, sudah berdarah……”
“Haha, kamu meminta dia melakukannya, barang lemah dia tidak bisa dimasukkan, haha……”
“……”
Jevon yang dulunya dijauhi oleh wanita, sekarang menjadi bahan tertawaan warga desa.
Di sisi lain, Angel membuat persiapan untuk melengserkan Jacky, sedangkan Saimon melakukan persiapan untuk naik pangkat, pertama-tama menarik wanita yang pernah berhubungan dengan Saimon.
Nikita tentu saja pernah berhubungan dengannya, meskipun Nikita dan Saimon pernah bersama, tapi dia hanya menganggap Saimon sebagai alat, bagaimana pun Nikita adalah istrinya Jacky, tidak mungkin saat ini dia masuk dalam jebakan.
Tentu saja targetnya adalah Sumi. Ketika dia memasuki rumah Sumi, wanita itu sedang mendesah. Orang seperti Angel ini, dengan sekali tatap, dia bisa melihat sifat aslimu.
Melihat wajah Sumi yang tidak puas, Angel tersenyum. Hatinya berkata mungkin Saimon sudah meracuninya. Bagaimana mungkin pria lain bisa memuaskannya.
“Sumi, kamu sedang mendesah apa?”ucap angel tersenyum.
“Kak Angel ada apa datang kemari?”Sumi langsung berdiri melihat ada yang datang ke rumah.
Angel yang melihat reaksi Sumi, berkata dalam hatinya Sumi ini mungkin sudah terpikat dengannya.
“Sumi, aku lihat beberapa hari ini kamu terus berkeliaran di sekitar pintu rumah Monica, ada apa? Ada masalah?”tanya Angel.
“Ah?”Sumi tidak menyangka perilakunya diketahui oleh Angel, “Ti-tidak ada apa-apa, hanya keliling, hehe.”
“Keliling? Hehe, aku lihat seperti sedang menunggu Saimon.”ucap Angel to the point.
“Aah? Kak, apa yang kamu katakan, untuk apa aku mencarinya, a-aku hanya…”
Angel tidak menyambung perkataan Sumi, dia mengalihkan pandangannya dan berkata, “Apa gunanya perhatianmu? Penyakit Saimon akan sembuh dan menjadi orang normal. Kedua bibinya sangat cantik, mungkin setelah pulang akan langsung menikah, dia pasti tidak akan bersama denganmu.”
Perkataan Angel seperti jarum yang menusuk hati Sumi, beberapa hari ini dia tidak bisa makan dan tidur nyenyak. Pikirannya penuh dengan bayangan Saimon, memikirkan penyakit Saimon akan sembuh, hatinya berdetak kencang. Dia khawatir setelah penyakit Saimon sembuh, dia sudah tidak memiliki kesempatan lagi.
“Kak, apa yang kamu katakan, apa hubungannya penyakitnya sembuh atau tidak dengan diriku.”ucap Sumi tersenyum.
Melihat Sumi masih keras kepala, Angel langsung berkata,“Sumi, kakak tidak takut memberitahumu, kakak juga pernah berhubungan dengan Saimon.”
“Ah? Kapan?”kata-kata Angel benar-benar membuat Sumi bengong.
“Apakah kamu nyaman dengan Saimon? Besar tidak?”ucap Angel di samping telinga Sumi.
“Ah? Kak Angel, ka-kamu……”Sumi membelalakkan matanya, dia tidak menyangka Angel akan mengatakan hal ini.
“Kenapa? Hehe, aku juga pernah berhubungan dengan Saimon, lumayan nyaman, jangan menyembunyikannya lagi, begitu Saimon pergi, kamu telah kehilangan jiwamu.”Angel terus melemparkan bom besar untuk memperdekat hubungan dengan Sumi.
Kali ini Sumi merespon, bagaimana pun dia tidak menyangka Angel pernah berhubungan dengan Saimon, dan dengan jujur memberitahunya.
“Bagaimana? Kakak sudah memberitahu semuanya padamu, apakah kamu masih ingin menyembunyikannya dari kakak?”ucap Angel saat melihat mata Sumi melebar dan terlihat bingung, lalu mengulurkan tangan menyentuh kedua kakinya.
“I-ini, kak, ka-kamu tahu darimana aku dan Saimon……”
“Tentu saja Saimon yang memberitahuku.”ucap Angel tersenyum main-main.
“Saimon yang memberitahumu? Bu-bukankah dia……”Angel membelalakkan matanya.
“Bukankah dia bodoh? Bagaimana mungkin memberitahuku?”ucap Angel tersenyum.
“Ah, I-iya ya.”Sumi tidak tahu harus berkata apa baiknya.
“Kalau aku mengatakan Saimon sama sekali tidak bodoh, dan dia pura-pura bodoh, apakah kamu percaya?”
Informasi yang dikatakan Angel kali ini lebih mengejutkan dari barusan, tiba-tiba mata Angel membelalak besar.
“Sa-Saimon tidak bodoh?”
“Ckck, dia orang terpintar di desa. Bagaimana mungkin dia bodoh? Kamu wanita bodoh yang tidak tahu dimanfaatkan olehnya, haha.”ucap Angel tertawa keras.
Saat ini pikiran Sumi penuh dengan gelombang badai, ketika dia merayu / menuntunnya, dia bahkan melakukannya di atas tiang? I-ini ……
“Apakah kamu curiga Saimon tidak bodoh, tapi kenapa masih ditipu olehmu.”ucap Angel tersenyum.
“I-iya, ini……”
“Masih perlu dikatakan, si brengsek itu menyukaimu, kalau tidak untuk apa dia begitu berusaha, dia menyukaimu yang berpantat besar.”
“Ah……”
Sumi senang mendengar perkataan Angel, kalau Saimon menyukai dirinya, dan dia tidak benar-benar bodoh, sekalipun Saimon pulang dengan keadaan normal, tidak mungkin tidak menginginkannya.
Melihat Sumi berpikir, Angel tidak tahan untuk mendesah dan segera menarik Sumi keluar.
“Sumi, Jacky ini benar-benar sudah tamat, apakah kamu memiliki pemikiran lain? Tidakkah kamu ingin balas dendam?”
Sumi segera sadar, mendengar perkataan Angel. Sejujurnya, barang Jacky yang tiba-tiba tidak berfungsi, benar-benar hal yang sangat menggembirakan. Meskipun Jacky terus mengganggunya sepanjang hari, tapi itu tidak membahayakan dirinya.
Novel Terkait
His Soft Side
RiseHanya Kamu Hidupku
RenataDiamond Lover
LenaMy Charming Lady Boss
AndikaPejuang Hati
Marry SuHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)