Hei Gadis jangan Lari - Bab 162 Tunggu Sebentar

Tangan Lena tergeletak di atas tempat tidur, pantatnya dinaikan, melihat lengan Lena menggunakan kekuatan tanpa henti, Saimon mencemooh.

“Kak Lena, kenapa kamu menggunakan kekuatanmu?”

“Tidak boleh kah? Begitu kamu memasukannya, kamu seperti orang gila, jika aku tidak menggunakan kekuatanku, kamu akan memembuatku menabrak tempat tidur.” Lena menolehkan kepalanya dan mengeluh.

Saimon terkekeh dan tidak banyak basa-basi dengannya lagi, dia menahan pantat Lena dengan kedua tangannya dan menarik tangannya ke tulang pinggul Lena……

Merasakan kehangatan dan kenikmatan, Saimon meresah, mengulurkan tangan lalu menepuk pantat Lena, dan berkata.

“Kak Lena, pantatmu ini sangat besar dan bulat.”

“Ini masih belum bagus ya? Apakah nyaman?” Lena menolehkan kepalanya dan melihat tindakan Saimon, dia merasakan kenikmatan di sekujur tubuhnya, dan hatinya memanas, matanya menyipit.

“Nyaman. Kak Lena, sangat lembut saat ditabrak.” Saimon berkata dan tiba-tiba bergerak maju.

“Ahhh… kamu, kamu jangan terlalu menggunakan tenaga, Kkamu ingin membunuhku, apakah kamu tidak tahu bahwa punyamu panjang, kamu hampir masuk ke dasarnya.” Lena berusaha untuk berdiri, tetapi tidak bisa, dia tidak ingin dipukul oleh Saimon, jadi dia benar-benar tiarap di tempat tidur.

“Hehe, Kak Lena tidak tahan?” Saimon menarik pinggul Lena dan meneruskan tindakannya.

“Kamu ya, wanita mana yang bisa tahan bermain denganmu jika seperti ini.” Lena memelototi Saimon dan menyalahkannya karena terlalu menggunakan tenaganya.

“Hehe, kalau begitu kak Lena tiarap saja dan biarkan aku sendiri yang bergerak.”

Saimon berhenti berbicara dan mulai melakukannya dengan kepala tertunduk, Lena hanya merasa bahwa dia diangkat ke atas dan kemudian ke bawah, badannya terus-menerus didorong ke atas dan kemudian ke bawah, dia merasa sangat nyaman dan menutup matanya.

“Saimon ini benar-benar nyaman, gunakan sedikit tenaga...”

Saimon terdiam beberapa saat, wanita ini bermuka dua, baru saja dia menyalahkan dirinya karena telah membuatnya kesakitan, dan kemudian menyuruh dirinya menggunakan tenaganya. Saimon berpikir, kedua tangannya dengan keras menarik selangkangan Lena, tubuhnya juga tiba-tiba ke depan.

“Ah...” Saimon tiba-tiba membuat Lena berteriak.

Ketika Lena berteriak, Saimon dengan cepat menutup mulutnya: “Kak Lena, apakah kamu ingin mati, suaramu begitu keras, apakah kamu tidak takut didengar oleh Paman Rendra.”

Lena juga menyadari, dia dengan cepat tutup mulut dan menatap Saimon dengan kesal: “Bukan ini gara-gara kamu, karena terlalu kasar!”

“Hehe. Menyakitkan atau nyaman?” Saimon mengangkat bahu Lena dengan satu tangan dan satu tangannya lagi menekan di pinggang Lena, tubuhnya terus bergerak, postur yang demikian membuatnya merasa nyaman di sekujur tubuh.

“Tentu saja nyaman.”

Lena berkata sambil menggerakan pantatnya untuk menekan tubuh Saimon.

“Oh...” Dengan tindakan Lena seperti ini, membuat Saimon mendesah, dan tiba-tiba menepuk pantat Lena: “Kamu benar-benar berpengalaman, sebentar saja, kamu bisa membuatku terasa nyaman, apakah kamu sering bermain dengan Paman Rendra? “

Memikirkan Lena, seorang wanita seperti serigala, yang harus menjaga Rendra di luar setiap hari, Saimon tiba-tiba merasa bahwa Lena dan dirinya dipaksa untuk berselingkuh, siapa yang bisa mengendalikan kenikmatan seperti ini.

Dan meskipun Lena sudah berusia 37 tahunan, tapi tubuhnya sangat bagus dan perlahan-lahan mengungkapkan pesonanya yang menawan, tampaknya tidak mudah menjalani hari dengan Rendra selama bertahun-tahun.

Saimon merasakan bahwa orang miskin dan orang kaya memiliki masalahnya sendiri, berpikir Rendra kaya dan memiliki kehidupan yang kaya, tapi bagaimanapun dia sudah tua, dan bahkan tidak bisa memuaskan istrinya sendiri, ini sedikit menyedihkan.

Terlebih lagi, bagi banyak wanita, terutama serigala seperti wanita muda seperti Lena, masalah mereka sama, semuanya tentang urusan percintaan di rumah.

Rendra sudah tua, dan kekuatan fisiknya tidak begitu bagus, dan kemampuan suaminya sudah menurun, setiap malam, tubuh Rendra bergetar, dan Lena harus menderita setiap malam.

Memikirkan hal ini, Saimon tiba-tiba merasa sedikit kasihan pada Lena, dia terus bergerak, dan kemudian dengan lembut berbaring di punggung Lena, dan mulutnya mendekat ke telinga Lena, dia berkata dengan tenang.

“Kak Lena, sulit bagimu.” Saimon berkata sambil bergerak maju.

Lena tidak mengerti maksud dari perkataan Saimon, tetapi ketika dia melihat Saimon berbicara kepada dirinya dengan nada simpatik dan menghibur, dia merasa hatinya tiba-tiba terisi, dia menoleh dan menekan tangannya ke belakang pada pantat Saimon.

“Kasihan kak Lena, gunakan saja kekuatan, dan sering-seringlah bermain dengan kak Lena kedepannya, jangan tidak menyukai Kak Lena.”

“Iya, bagaimana mungkin aku tidak menyukai kak Lena?”

Saimon meletakkan kepalanya di leher Lena dan terus mengerahkan tenaga ke tubuhnya, tetapi Lena jelas tidak mampu menahannya, napasnya menjadi semakin cepat, dan kakinya terbuka semakin lebar, dan mulutnya berbicara dengan tidak jelas.

“Saimon, gunakan kekuatan, ah...”

Lena merasa seluruh tubuhnya sangat nyaman sehingga dia tidak bisa mengendalikannya, suaranya semakin keras, Saimon juga sudah mau keluar, secara alami, dia menggunakan seluruh kekuatannya, untuk sesaat, dia lupa menutupi mulut Lena.

“Ah...”

Seluruh tubuh Lena mulai bergetar, dan Saimon merasa bahwa air panas terus menerus menekannya, namun, dia tidak bisa menahannya, dia ingin segera keluar, dia merasakan perbedaannya, jadi ketika Lena merasa nyaman, Saimon masih mencoba yang terbaik untuk terus melakukannya.

Dan Rendra yang sedang berada di luar, mendengarkan bisikan di ruang dalam, saat Saimon menekan kaki Lena, dia menekan rasa sakit Lena, tapi Lena tiba-tiba mengeluarkan teriakan aneh, yang sepertinya tidak menyakitkan. Bahkan seperti suara santai wanita saat sedang high, matanya tiba-tiba menoleh, dan kemudian dia berdiri dari kursinya, lalu segera pergi ke kamar tidur.

Dan Saimon, meskipun dia masih terus bergerak saat ini, tapi dia sangat pintar, tentu saja, dia mendengar gerakan dari luar, dan kemudian dia tidak peduli dengan kenyamanannya, dia segera bangkit dari Lena, dan kemudian dengan cepat membantu Lena mengangkat celananya dan membaringkannya di tempat tidur.

“Kak Lena, apakah kamu nyaman? Aku belajar kemampuan memijat ini dari ayahku.”

“Yah, Saimon keahlianmu benar-benar hebat, ini lebih baik daripada doter pemijat di kota, oh, tapi, oh, ini sangat nyaman.”

Ketika Rendra masuk ke dalam kamar, dia melihat Saimon berjongkok, dia menekan kaki Lena dengan lemah lembut dan menatap wajah Lena, pijatan sangat nyaman, dan kondisinya seperti ini adalah hal yang normal.

Dia ragu-ragu senejak, dia adalah seorang pria, dia menggerakan hidungnya dan menghirup udara beberapa kali, ada bau samar seperti bau pria dan wanita yang baru saja bercinta.

Dan Lena melihat Rendra mengerutkan kening, dan kemudian mencium bau di kamar, hatinya bergetar dan berkata.

“Rendra, apa yang kamu cium, cepat kemari dan cobalah, kemampuan memijat Saimon sangat hebat, aku merasa sangat nyaman sampai-sampai tidak ingin bangun dari tempat tidur lagi...”

Lena berkata sambil menendang Saimon dengan kakinya, Saimon segera mengerti, dia segera bangun, dan berkata: “Paman Rendra, kamu lelah kan, kemarilah biar aku pijat, ini benar-benar nyaman.”

Saimon berkata, mengulurkan tangan untuk menarik Rendra, tetapi saat ini, wajah Rendra berubah, dia mengerutkan kening dan berkata.

“Tunggu sebentar...”

Tiba-tiba, hati Saimon dan Lena berdegup kencang.

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu