Hei Gadis jangan Lari - Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu

Meskipun sudah mengira wanita kota akan lebih ramah, tapi tidak menyangka akan begitu ramah. Ketika Andy dan Saimon mendorong gerobak ikan ke depan pintu Maternal and Child Health Care, segerombolan wanita mengelilingi mereka seperti lebah.

“Aiya, Saimon kenapa baru datang. Kami rindu sekali, kali ini aku beli 5 ekor ikan, biarkan aku menyentuhnya lebih lama.”

“Beri aku 10 ekor, ikan itu benar-benar manjur, setelah suamiku memakannya dia bertahan lebih lama, semalam aku sengaja mengukurnya dan ternyata bertambah panjang satu sentimeter. Kalau makan dengan dosis seperti ini terus menerus dalam beberapa hari aku bisa klimaks sampai terbang ke langit.”

“Cepat cepat, biarkan aku menyentuh Saimon, apakah bertambah besar lagi? Kamu tahu tidak dua hari ini aku terus memimpikan dirimu, Dalam mimpiku, kamu hampir membuat kakak mabuk kepayang.”

“Aiyo, bertambah besar lagi.”

“Benar-benar langka!”

Dalam kekacauan itu, tidak tahu berapa banyak tangan yang merabanya, bahkan ada ibu-ibu menariknya dengan kuat tidak ingin melepaskannya, kalau Saimon tidak kuat, mungkin sudah ditarik hancur seperti daun bawang cincang.

Andy senang melihat banyak wanita yang bergairah.

“Saimon, ikan kita itu ada efeknya, banyak pelanggan lama kita.”

Saimon mencemberutkan bibir, dia tidak menyangka ada banyak pelanggan lama, mereka semua memegang celananya, dan ini bukan yang pertama kalinya. Melihat sekumpulan wanita ini melihat dirinya seperti serigala kejam, dia sedikit kesal, setelah memakan ikan, seharusnya pen*s suami mereka bertambah besar, kenapa masih tertarik dengan dirinya, hampir saja pen*s miliknya botak.

“Para tante-tante jangan gegabah, hari ini ikan tangkapan kita cukup banyak, semuanya pasti kebagian, malam ini aku jamin suami kalian akan memuaskan kalian dan tidur nyenyak.”Andy menghentikan gerobaknya dan mulai berteriak.

“Dasar bocah sialan, kamu panggil siapa tante? Apakah aku seperti tantemu? Aku baru berusia 20 tahun, cepat berikan aku 20 ekor!”Teriak seorang wanita yang jelas berusia tiga puluhan.

“Aiyo, baru berusia 20 tahun, sudah menginginkan begitu banyak, tidak takut suamimu mati kelelahan.”ucap Andy bercanda.

“Haha……”

“Hei tukang ikan, masih peraturan lama, kan? Kalau membeli ikan boleh memegang dan melihatnya?”Begitu kata-kata ini diucapkan, para wanita di sekitar melirik Saimon yang berdiri di sampingnya, membuat seluruh tubuh Andy gemetar.

“Tentu saja sebagai pedagang tidak boleh mengubah aturan berjualan dengan sembarangan. Namun, hihi, harga ikan hari ini naik……”Saimon memandang Andy, mengira itu adalah ide Angel.

“Hah? Kenapa naik harga, ikan ini pada dasarnya lebih mahal satu kali lipat dari ikan biasa. Kalau naik lagi, ini menjadi sangat mahal sekali.”Mereka semua langsung protes begitu mendengar perkataan Andy.

Andy tidak khawatir mendengar protes dari mereka, lalu berkata dengan santai: “Harga ini bukan untuk ikan, tapi untuk, noh, sudah lihat, kan? Untuk kak Saimon. Barang di dalam celana kak Saimon membesar cukup banyak. Hahah……”Andy mengatakannya sambil menunjuk Saimon.

“Aiya, membesar lagi ya? Kalau begitu, bukankah itu akan sebesar dengan tongkat? Selama bisa menyentuhnya, sekalipun mati, aku juga bersedia, uang ini patut ditambahkan!”

……

Saimon memantapkan niatnya, pulang nanti harus memberi pelajaran kepada Angel, mengingat barang Angel botak bersih, hatinya tiba-tiba merasa geli, sampai-sampai tubuhnya memberikan reaksi.

“Aiya, kakak-kakak mari lihat celana kak Saimon membesar lagi.”

“Membesar lagi.”

“Kak Saimon sedang horny ya, apakah bisa menahannya? Bagaimana kalau mengikuti kakak ke tempat yang sunyi.”

“Repot sekali, langsung saja di sini, kakak tidak malu dilihat orang, ayo sini……”

Antusiasme para wanita di kota benar-benar membuat Saimon tidak sanggup, diam-diam dia mengedipkan mata ke Andy, lalu Andy segera memanggil para wanita itu membeli ikan.

Pertama, ikan ini benar-benar berkhasiat, kedua banyak wanita ingin menyentuh Saimon, apakah benar p*nisnya berubah menjadi seukuran tongkat, jadi semuanya bergegas membeli ikan, dan dengan murah hati memberikan uang kepada Andy tanpa meminta uang kembalian, lalu langsung berbalik menyentuh Saimon, kekuatan mereka yang kuat membuat Saimon menyeringai kesakitan.

Kali ini Saimon bukan hanya disentuh oleh para wanita, dia juga melihat sekeliling dengan teliti, sepanjang perjalanan kemari dia berkata kepada Andy, untuk mencegah si bajingan Jevon membalas dendam, dia meminta Andy berjaga dengan baik, begitu melihat ada seorang pria yang berlari kemari, segera melarikan diri.

Namun yang membuat Saimon terkejut adalah dia berhenti di pintu masuk Maternal and Child Health Care cukup lama, dan tidak melihat bajingan itu, yang ada melihat Melisa yang menghampiri gerobak ikan, dan tersipu malu seolah ingin membeli ikan.

Hal ini membuat Saimon merasa sedikit tidak nyaman, ikan ini memiliki banyak manfaat untuk laki-laki, bukankah di keluarga Melisa tidak ada laki-laki? Setelah Saimon berpikir sejenak, dua hari yang lalu tidak memiliki laki-laki bukan berarti sekarang tidak memiliki laki-laki.

Mengingat Melisa ingin membalas kebaikan dengan tubuhnya, dan hari ini sudah ada laki-laki lain, Saimon sedikit kesal, bahkan menyesalinya, kalau tahu dia bukan anak baik-baik, seharusnya hari itu langsung menyetubuhinya.

Melihat Melisa berbalik tersipu malu membeli dua ekor ikan, Simon segera membusungkan pinggangnya, wanita yang menyentuhnya berteriak keras.

“Aiyo, keras sekali, ada apa Saimon? Apakah kamu tertarik dengan kakak dan ingin mencobanya.”

……

Andy menjual ikannya dengan ramah, dan terkadang menggoda wanita yang membeli ikan, ini membuat Saimon iri padanya, atas dasar apa Andy bisa berkomunikasi dengan jiwa wanita dan dirinya mendapat penyiksaan fisik.

“Aduh, kak, kamu jangan kuat sekali, semuanya bengkak.”

“Ei, kak kamu jangan buka mulutmu, siang bolong begini tidak boleh menggigit.”

Ketika Saimon merasa kesal, tiba-tiba dia merasa ada seseorang menarik celananya dari belakang, dia segera sadar ada yang wanita yang diam-diam ingin menjalin hubungan dengannya.Dia menoleh dengan marah dan hendak menolak, tapi ketika dia menoleh, dia melihat Melisa memegang dua ikan dengan wajah tersipu malu dan berkata.

“Sayang, sore ini datang ke rumahku, aku akan memasakkan ikan untukmu.”

Setelah itu, Melisa tidak memberikan Saimon kesempatan untuk menolak, dia langsung berbalik, membawa ikan pergi. Saimon menyaksikan pantat montok Melisa berlenggak-lenggok, benaknya berpikir Melisa ingin memasakkan ikan untukku.

Masak ikan? Apa maksudnya ini, hihi……

Saimon disentuh lebih dari seratus kali di pagi hari ini, setelah semua ikan terjual habis, Saimon menundukkan kepala melihat celanaya, sialan, p*nisku besar dan bengkak merah, ibu-ibu ini benar-benar keterlaluan.

Namun, dia berpikir sejenak, Melisa yang membeli ikannya sepertinya tidak menyentuh dirinya, apa maksudnya ini, apakah dia yakin sore ini aku pasti ke rumahnya, jadi ingin menyimpannya dan menyetuhnya di rumah?

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu