Hei Gadis jangan Lari - Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria

Nikita dengan terkejut melihat Jessline, dia sama sekali tidak menyangka Jessline bisa mencari Saimon hanya karena mendengar dia mengatakan milik Saimon sangat besar.

Kini melihat situasi Jessline dan Saimon berdua, Nikita menelan air liur dan bertanya, "Jessline, apa Saimon sudah masuk?"

Nikita harus memperjelas pertanyaan ini, mungkin Jacky tidak akan melakukan apapun pada dirinya jika dia selingkuh, tapi jika Jacky tahu dirinya mendukung Jessline mencari Saimon untuk melakukan pertama kalinya, kemudian dengan sifat Jacky yang sangat menyayangi Jessline, Jacky pasti akan memenggal dirinya.

"Kakak ipar..."

Jessline belum selesai berbicara, tubuh Saimon langsung maju ke depan, "Ah..." Jessline berteriak, kemudian semua orang melihat Saimon sedang tertawa dengan bodoh, di bagian bawah yang berhubungan dengan Jessline, di bagian paling depan tubuh, payung merah kecil masuk ke dalam lubang kecil Jessline.

Meskipun tidak masuk semua, bahkan tidak termasuk sedang berhubungan dengan asli, tetapi malah membuat Jessline merasakan kepuasan yang tidak pernah ada dan tidak tahan untuk mendesah.

Di saat ini Monica tidak niat mendengar percakapan mereka berdua, dia berkata kepada Nikita, "Sekarang kamu masih memedulikan ini? Cepat lepaskan Saimon dan Jessline, si Jacky sudah mau datang!"

"Ah, iya, iya, cepat lepaskan!"

Nikita juga sudah sadar kembali, dia maju ke depan menarik Saimon. Kini dia tidak hanya khawatir Jacky bisa memenggal Saimon, dia lebih khawatir setelah Saimon bersama Jessline, Jacky pasti akan memenggal dirinya yang memberi dukungan.

Tiga wanita mengerti bagaimana situasi setelah Jacky datang, jadi mereka buru-buru melepaskan Saimon dan Jessline, meskipun Jessline sudah merasakan sedikit kemanisan dari Saimon, tapi dia lebih takut dilihat Kakaknya, dia tidak ingin Saimon meninggal, jadi dia juga mendorong Saimon.

Tapi Saimon dalam hati malah memiliki pemikiran lain, dia berpikir Jacky barusan menemukan dirinya berhubungan dengan istrinya. Jika dia berhubungan dengan Adiknya di depan matanya, bahkan ini pertama kalinya Jessline, darah merah dan badan yang putih pasti akan membuat Jacky sangat emosi.

Tapi bagaimana mungkin Monica dan lainnya tahu dengan pemikiran Saimon. Setelah 4 wanita ini mendorong dan menarik terus akhirnya berhasil melepaskan Saimon dan Jessline.

Ketika mereka dipisahkan, saat benda besar Saimon keluar dari tubuh Jessline membawa sebuah tarikan putih dari tubuhnya, 3 wanita lainnya langsung terkejut, dalam hati berpikir hasrat bibi mereka ini lumayan kuat, hanya masuk satu inci sudah bereaksi begitu besar.

"Kenapa masih berdiam! Cepat sembunyikan Jessline!" ketika Nikita sedang bengong, Monica berteriak keras hingga membuat Jessline terkejut dan berlari keluar.

Di dalam ruangan, Monika dan Fifi sedang dengan panik memakaikan celana dalam untuk Saimon dan menarik dia keluar.

"Saimon baik-baik ya, ikut Bibi bersembunyi, jangan biarkan Saimon menemukan kamu, ya?" Monica beritahu.

Saimon melihat dua bibi sudah panik hingga sudah mau menangis, dia juga tidak berani mengulah lagi, dia dengan patuh ikut Monica berjalan keluar, tetapi ketika barusan berjalan keluar langsung melihat Nikita dan Jessline berdua berlari kembali dengan panik.

"Sudah tidak sempat lagi, Jacky sudah tiba sambil membawa pisau, Cari tempat bersembunyi saja dulu."

Nikita mengatakan sambil menarik Jessline, dia harus menyembunyikan Jessline agar tidak diketahui Jacky jika dia melakukan hubungan dengan Saimon.

Mendengar Nikita bilang Jacky sudah mau datang, Monica terkejut hingga sangat panik. Kini Fifi berlari ke pintu dan berteriak, "Kak, cepat masuk, Jacky sudah membawa pisau kemari!"

"Hah!"

Monica terkejut dan berteriak, dia langsung mendorong Saimon masuk ke dalam ruangan, "Saimon, kamu di dalam jangan keluar!" kemudian mengulurkan tangan mengunci pintu.

Apa yang bisa dilakukan seorang pria menghadapi empat wanita panik? Dia hanya bisa diam-diam menuruti.

"Kak, ah... Jacky, apa yang mau kamu lakukan? Kamu tidak boleh masuk!"

Jacky langsung mendorong Fifi, dia langsung masuk ke dalam halaman, ketika melihat Monica melebarkan kedua tangan mencegah di depan pintu, Jacky berkata dengan tersenyum.

"Wanita cantik seperti kamu begitu melindungi si bodoh Jacky, dia pasti membuatmu sangat nyaman, kan? Pfft, kulihat celah kakimu melebar banyak, dua hari ini setiap hari berhubungan dengan Saimon, kan?"

Saimon mengatakan, kemudian tatapan matanya menjadi dingin berkata, "Setelah aku membunuh si Saimon bodoh ini, ke depannya aku memainkan kamu setiap hari. Aku pasti akan membuat celah kakimu menjadi lebih besar, sampai saat itu kamu pasti akan sangat puas! Menyingkir!"

Saimon berkata, dia menahan Monica yang mencegah di depan pintu, "Aku mau memperlihatkan kepada si bodoh saat aku memainkan kamu! Bukankah dia memainkan Nikita di depanku? Aku akan memainkan kamu dengan mati-matian di depannya. Tunggu saja untuk berteriak di bawahku, hahaha! Buka pintunya!"

Tidak ada yang menjaga pintu, pengunci pintu ini di depan Jacky hanya sebuah pajangan saja. Dia memegang pisau sambil membuka pengunci pintu. Ketika masuk, dia langsung melihat Saimon bodoh melihat dirinya dengan senyuman bodoh, dia seperti sedang menertawakan dirinya.

Jacky dengan emosi menarik Monica ke samping, "Monica, si jalang Nikita beri kamu kabar, kan? Karena kamu begitu memedulikan si bodoh ini, maka aku suruh kamu buka bajumu untuk kumainkan, aku akan melepaskan si bodoh ini, apa kamu mau?!"

Jacky menodongkan pisau ke arah Saimon, tatapan matanya yang dingin mengejutkan Monica hingga bergetar.

"Hebat sekali kamu Jacky! Dasar berengs*k, di saat ini masih ingin memainkan Monica, apa kamu mau mati!" Nikita yang menyembunyikan Jessline keluar memarahi.

"Ternyata benar kamu wanita jalang yang beri kabar! Kenapa? Ingin melindungi harta besar kamu! Kuberitahu kamu Nikita, kamu hanya bisa di bawahku, si bodoh ini akan kubunuh!" Jacky melihat Nikita juga ada di sini, seketika dia semakin marah.

"Omong kosong! Aku memang ingin kamu mainkan, paling bagus jika setiap hari memainkan aku, tapi apakah bendamu itu masih berguna? Kamu mau memainkan aku pakai apa?! Pakai jari tangan?"

Sebuah kata Nikita membuat Jacky sangat emosi, hari ini dia menemukan Nikita berhubungan dengan Saimon, Nikita bahkan tidak berhenti mendesah. Sehingga dia menjadi sangat emosi, setelah kembali ke rumah nanti, selesai bertengkar, dia membuka celana Nikita, kesayangannya juga lumayan kerja sama karena menjadi besar dengan cepat. Tapi setelah dia mau maju, masih saja seperti semalam jika tiba-tiba layu.

"Kamu, kamu sembarangan bicara. Aku setiap hari memainkan kamu hingga berteriak, apa kamu lupa?!" bagaimana mungkin Jacky di luar mengaku dirinya bukan pria.

"Aku sembarangan bicara? Dasar Jacky berengs*k, apa kamu berani di depan Monica dan lainnya membuktikan kamu adalah pria?!" Nikita demi memindahkan perhatian Jacky, dia juga tidak memedulikan apapun lagi. Ketika dia berbicara, dalam seketika dia langsung melepaskan celananya, di bawah cahaya matahari, sebuah bagian Nikita sedang bersinar.

"Mari, buka celanamu dan lakukan. Lihat saja apakah masih berguna!"

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu