Hei Gadis jangan Lari - Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
Meskipun penduduk di Desa Zhao telah mendengar bahwa Jacky tidak berguna, tetapi mereka tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri. Kali ini mereka melihat Jacky melecehkan Bunga, dan mereka langsung sangat bersemangat. Jacky adalah seekor keledai atau kuda dan akan diketahui begitu dia melepas celananya.
Tentu saja yang membuat para pria desa semakin heboh adalah mereka juga bisa melihat pemandangan di balik baju Bunga, ini hal bagian yang paling seru *.
Jacky sudah tak tahan dengan aroma gunung Bunga, dan teriakan Bunga membuatnya merasa sangat bersemangat.
"Bunga, kamu wanita nakal telah membangunkanku, coba raba bagian bawah."
Jacky tertawa, menarik tangan Bunga dan menyentuh celananya, lalu Bunga menjerit lagi.
"Jacky, dasar bajingan!"
"Hei, bajingan? Apakah ukuran di dalam membuatmu takut, lebih besar dari Mamet? Jangan khawatir, aku akan membiarkanmu merasakan pria besar ini hari ini."
“Jacky, biarkan aku pergi, Mamet sedang ada di rumah.” Ancaman Bunga tidak cukup kuat.
“Mamet? Hehe, apa yang bisa dilakukan jika aku mengerjaimu tepat di depannya? Apa dia berani mengatakan jangan? Aku akan membunuhnya!” Jacky tertawa.
"Kamu bajingan. Jacky, kamu binatang."
“Bukankah? Memang aku ini binatang, benda binatang barulah besar, bukankah kamu suka yang besar?” Jacky berkata sambil mulai menekan tubuh Bunga. “Wah. Bunga, ini masih terlapis dengan baju saja aku sudah bisa merasakan tubuhmu melunak, terutama gunung besarmu, sangat nyaman diremas, sangat lembut."
"Ah ... Jacky, cepat singkirkan benda itu. Huhu, kamu binatang!"
Penduduk desa yang telah menyaksikan adegan itu saling memandang dan bertanya apa yang terjadi. Bukankah Merry mengatakan bahwa barang Jacky tidak berfungsi? Tapi sepertinya tidak sperti itu.
Sedangkan melihat reaksi ketakutan Bunga, benda Jacky itu pasti sedang menusuknya, dan ukurannya tidak kecil.
"Apa yang terjadi? Sepertinya benda Jacky masih berfungsi, apakah Merry berbohong kepada kita?"
"Tidak mungkin, apa gunanya berbohong pada kita."
"Tapi lihatlah Bunga menutup kakinya dengan rapat, jelas dia bereaksi karena tertusuk, Jacky pasti masih berguna."
"Mari lihat lagi, jika masih belum tahu anggap saja sedang melihat adegan porno. Aku sudah lama ingin melihat badan Bunga, jeritan wanita nakal ini pasti sangat enak didengar."
...
Sama seperti terakhir kali Jacky memperkosa Monica, penduduk desa di Desa Zhao tidak berani maju ke depan untuk menghentikan, dan lebih buruk lagi, mereka bahkan ikutan jatuh ke dalam masalah dengan menonton pertunjukan yang bagus. Seperti memang waktunya untuk menonton sebuah film.
Dan pemeran utama pria dan wanita dalam film ini sekarang sudah mencapai titik paling menarik.
"Bunga, kamu terima sajalah. Selama aku mendapatkannya kali ini, aku akan mengalokasikan dua hektar tanah lagi untuk keluargamu."
"Jacky, kamu binatang, jangan harap!"
"Dasar kamu, sepertinya tidak memberimu sesuatu yang menyakitkan, kamu tidak akan bekerja sama." Kata Jacky, menampar pantat Bunga, "Aku akan mengerjaimu hari ini!"
Syut, Jacky melepas celananya Bunga, lalu Jacky maupun para penonton tercengang. Sialan, Bunga ini sangat lembut.
“Ck ck. Bunga, kamu bisa membunuhku. Cepat buat aku nyaman.” Jacky memegangi Bunga dengan satu tangan sambil menarik celananya sendiri.
“Ah, Jacky, brengsek, menyingkirlah dariku!” Bunga buru-buru mendorong Jacky.
"Haha, binatang? Aku memang seekor binatang."
Jacky telah melepas celananya, dan kemudian semua orang melihatnya. Mereka tidak bisa tahan untuk tidak bergumam. Sial, bukankah ini mash berguna? Meskipun tidak termasuk terlalu besar, tetapi ukurannya juga termasuk normal.
“Ah, Jacky apa yang kamu lakukan, Tidak, Jangan dekat-dekat. Ah. Awas kamu.” Teriakan Bunga berlanjut.
“Bagaimana mungkin, Bunga cantik, aku harus bertelur di sarangmu hari ini. Hehe, melihat yang gemuk dan empuk, sungguh menggoda.” Kata Jacky penuh semangat dan merenggangkan kaki Bunga, "Sialan, cepat renggangkan untuk. Aduh duh, ini sangat indah."
Kata Jacky dengan menegakkan pinggangnya.
Bunga menjerit tak berdaya, memejamkan mata, dan sudut matanya basah Dia tahu bahwa tidak ada orang di desa yang berani membantunya, dia hanya bisa menerima dan menunggu gangguan Jacky selesai.
Tapi setelah dia menunggu lama, dia tidak merasakan ada apa-apa yang memasuki tubuhnya. Ketika dia membuka matanya dan melihat ke bawah, dia merasa pahanya tiba-tiba menjadi panas, dan kemudian dia melihat segumpalan besar di pahanya. Tanpa sadar matanya membelalak, dan ketika dia melihat Jacky canggung, dia benar-benar tertawa terbahak-bahak.
Kemudian dia mendorong kuat Jacky yang lesu itu, kemudian memakai celananya sebelum sempat menyeka kotoran di kakinya itu dan berlari pulang.
"Ada apa? Apakah kalian sudah melihatnya dengan jelas?"
"Terlalu cepat, selesai sebelum kamu sempat melihatnya."
“Aku sudah melihatnya dengan jelas. Sialan, Jacky ini baru menyentuh kaki Bunga saja dia sudah mengeluarkannya. Haha, apa yang dikatakan Merry itu benar. Jacky benar-benar tidak berguna. Haha ...”
Saat ini, Jacky sedang berdiri di sudut dengan linglung, dan bahkan lupa mengangkat celananya. Dia menjadi takut dan ngeri. Ini terjadi sekali dan dua kali. Sekarang masih sama setelah berganti wanita. Ini bukan kebetulan. Ini menunjukkan bahwa memang ada yang salah dengan tubuhnya.
Benda pria miliknya benar-benar tidak berguna!
Dia ketakutan, putus asa, dan tubuhnya benar-benar sakit.Jika benda ini tidak berguna lagi, apa lagi yang bisa dia perjuangkan selama dia masih hidup. Tidak, dia harus mencari dokter. Dia harus segera berobat. Bukankah Kak Titan mengenal dokter spesialis yang bekerja di rumah sakit, yang sering mengiriminya obat kuat?
Jacky bahkan tidak menyadari bahwa segala sesuatu tentang dirinya dilihat oleh penduduk desa. Dia buru-buru memakai celananya dan segera keluar dari desa. Dia bergegas mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Ada awan hitam dalam benaknya sekarang, Dia tidak mengerti kenapa dirinya yang baik-baik saja sekarang menjadi tidak berguna?
Tetapi ketika dia barusan keluar dari desa, dia melihat Saimon si bodoh, berjalan menuju kolam ikan. Dia tiba-tiba memikirkan Nikita yang berselingkuh darinya, dan dia juga memikirkan ukuran benda Saimon yang sebesar ukuran yang dimiliki seekor keledai. Sebelumnya dia tidak merasakan apa-apa, tetapi saat ini dia baru saja menyadari tubuhnya memiliki masalah besar. Melihat Saimon saat ini, api cemburu di dalam hatinya segera membara.
Melihat Saimon cemberut dan berjalan dengan bodoh, tatapan mata Jacky dingin. Bekas luka sayatan waktu itu tidak membunuhmu, jadi kali ini aku akan menenggelamkanmu lagi!
Ketika Jacky melihat Saimon, Saimon sudah memperhatikannya. Melihat Jacky menatap matanya suram, Saimon sangat gembira. Sialan. Jacky melihat dirinya seorang diri dan berniat untuk menyingkirkannya sepenuhnya.
“Ah, Saimon mau main ke mana?” Jacky berkata pada Saimon sambil tersenyum.
“Ah, ikan, Saimon pergi menangkap ikan.” Saimon berkata dengan bodoh.
"Oh, Saimon juga bisa menangkap ikan ya. Ayo, biarkan Paman Jacky melihat bagaimana Saimon menangkap ikan."
Saimon memandang Jacky sambil menyeringai, dan bergumam sialan itu benar-benar mengira aku bodoh. Sekarang hanya tinggal kita berdua. Saat pergi ke kolam ikan, kamu pasti akan membujukku masuk ke kolam ikan. Sial, karena kamu ingin bermain maka aku akan menemanimu bermain.
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderMy Charming Lady Boss
AndikaIstri kontrakku
RasudinGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangI'm Rich Man
HartantoMeet By Chance
Lena TanWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)