Hei Gadis jangan Lari - Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita

Melisa sama sekali tidak punya perlawanan apapun terhadap Saimon , bukan hanya karena dia adalah pria yang berbadan tegap , tetapi juga karena dia semakin bergantung kepadanya dan semakin menyukainya .

"Saimon , kamu selalu menyiksaku , jangan pegang lagi ." Bagaimana Melisa bisa menjadi lawan Saimon ? Saimon menggendongnya dan melempar Melisa ke tempat tidur.

Melihat tubuh Melisa yang terbaring di tempat tidur , Saimon langsung menelan ludahnya sendiri .

"Melisa , kenapa kamu masih begitu cantik walaupun sudah punya anak ?"

"Kamu ini , jangan lihat lagi , rasanya memalukan , cepat ... aku sudah tidak tahan lagi ." Melisa bukanlah tipikal wanita seperti Icha , dia tidak akan mengatakan hal seperti itu jika dia belum mencapai titik maksimal dari nafsu birahinya .

"Kenapa kamu tidak tahan? Bukannya kamu ingin aku memasukkannya ? “ Untuk membuat Melisa merasakan kenikmatan yang tak tertandingi , Saimon tidak keberatan untuk menahan bagian bawahnya yang sudah ingin meledak untuk melayani Melisa .

"Kamu ini , jangan membuatku meminta , cepat ... aku sudah tidak tahan lagi ." Kata Melisa dengan wajah sangat merah sambil melihat bagian bawah Saimon yang sudah sangat perkasa , dia langsung gemetar , miliknya Saimon kenapa selalu bertambah besar , dia tidak tahu apa dia bisa menahannya.

Mengimajinasikan Saimon yang ingin memasukkan barangnya ke dalam tubuhnya , perasaan nikmat yang sangat gila dari gerakan keluar dan masuk itu , dia merasa seperti ada puluhan ribu semut yang merangkak di tubuhnya dan membuatnya menginginkan lebih dan lebih lagi .

Saimon melihat sekujur tubuh Melisa mulai memerah , dia sedikit tertegun dan merasa Melisa sudah tidak tahan lagi , dia dengan senyum yang genit memegang buah dadanya Melisa .

Tangan Saimon yang hangat dan panas membuat pori-pori di seluruh tubuhnya Melisa meriang .

"Saimon ... jangan bertele-tele lagi , ayo cepatlah."

Melisa sudah sangat tidak tahan , dia tidak tahu kenapa hari ini Saimon sangat bertele-tele .

"Kamu sudah tidak tahan lagi ? Kamu ingin aku cepat-cepat memasukkannya ?"

"Aduh .. kenapa kamu masih tidak mengerti ? Ayo Cepat , nanti anakku akan bangun , kalau dia bangun , kamu ingin melakukannya lagi juga sudah tidak bisa lagi ." Melisa langsung memegang belalalainya Saimon dan mengarahkannya ke dirinya sendiri .

"Hahah ... kalau aku tidak melakukannya apa kamu rasanya mau mati ? " Saimon langsung menjatuhkan kepalanya ke gunungnya Melisa dan mengigitnya .

"Ah.... Saimon , jangan hisap , jangan hisap , geeli ... tapi rasanya enak sekali "

"Enak ?"

" Enak , Saimon kenapa kamu rebutan makanan dengan anakku ? Kenapa kamu begitu pandai menghisapnya , Ah ..."

Di bawah godaan Saimon , rintihan Melisa semakin keras = dan membuat Saimon sudah tidak tahan lagi , dia menundukkan kepalanya dan mengarahkan keperkasaanya ke tubuhnya Melisa , dia terlihat benar-benar sudah tidak tahan lagi .

"Melisa , aku sudah tidak tahan lagi ." Kata Saimon sambil menusukkan keperkasaannya .

"Ahhh..."

Di saat ini , Melisa merasa dalam sekejap tubuhnya yang kosong ini diisi dengan miliknya Saimon Matanya langsung menyipit , kenikmatan menyebar ke sekujur tubuhnya dan jari-jari kakinya meringkuk kenikmatan .

"Melisa , enak ?"

"Kamu ini , apa kamu tidak tahu? Sepanjang hari terus menanyakan hal yang memalukan ini ..."

"Memalukan ?" Kata Saimon sambil menusuknya lebih kuat lagi .

Saat ini Melisa sangat nyaman sampai tidak bisa mengatakan apa-apa dan aku rasanya tidak akan membiarkannya melakukannya lagi.

"Kamu tahu caranya mengintimidasi orang lain ." Kata Melisa sambil memeluk leher Saimon dan menggigitnya.

"Bukannya kamu suka aku yang mengintimidasi kamu ? " Kata Saimon sambil tertawa dan dia melakukannya lebih keras lagi .

Saimon merasa tubuhnya Melisa seperti lubang tanpa dasar , meskipun dia terus menyerangnya , dia tidak bisa mencapai dasarnya , tidak peduli seberapa keras dia mencoba . Saimon seperti harimau menuruni gunung yang sempit , licin dan dalam . Dia terus menelusuri dengan sangat liarnya , tapi Melisa hanya merasakan kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan , setiap kali Saimon melakukannya , dia selalu memberikan rasa dan perasaan yang berbeda , hal ini membuat dia sangat menikmatinya dan membuatnya sangat menunggu-tunggu kedatangan Saimon .

"Ahhh..."

Dalam pertempuran ini , Melisa ditakdirkan tidak memiliki peluang untuk menang , dia menjerit nikmat dan juga tubuhnya mulai bergetar hebat .

"Saimon , yang lembut dan jangan terlalu cepat ..."

Akhirnya Saimon mengecilkan suara raungannya , kemudian dia berbaring tengkurap di atas tubuhnya Melisa dengan terengah-engah , meskipun Saimon berbakat , jika dia suda lelah , dia juga butuh istirahat .

Melisa yang melihat Saimon yang berbaring di tubuhnya dengan terengah-engah , dia tahu Saimon sudah lelah dan dia sangat menyayanginya , dia dengan lembut dan penuh kasih sayang mengelus kepalanya dan mencium bau keringat miliknya .

"Saimon , capek ? Atau lain kali aku yang di atas ."

"Hah ?"

Melisa mengatakan ini karena dia sayang dengan Saimon , dia takut Saimon lelah , tapi Saimon yang mendengar hal ini , dia malah tersenyum genit , sepasang matanya melihat ke arah Melisa .

"Melisa , apa kamu ingin coba gaya baru ?"

"Dasar kamu ini , aku bukan , Ahhhh ..."

Ketika Saimon yang tinggal di kota dengan penuh kenikmatan di setiap harinya , Desa Zhao yang sangat ramai , Sumi yang tidur dengan gelisah di setiap malamnya dan terus memanggil nama Saimon dan membayangkan simbol keperkasaannya, tapi Nikita tahu Saimon dikirim ke kota untuk pengobatan penyakit gilanya dan ini adalah satu-satunya cara untuk mengatasinya .

"Apa? Saimon tidak ada di desa?"

Belakangan ini Jacky merasa dia benar-benar tidak berguna , dia tidak berani bertemu orang lain dan dia setiap hari bersembunyi di dalam rumah , sampai membuat Nikita ketakutan .

Hari ini Jacky akhirnya mencoba keluar dari rumah , dia memanfaatkan waktunya untuk keluar rumah dan berencana untuk menebus kerugian yang ada selama beberapa hari ini kepada Saimon , tapi tidak disangka Saimon dikirim ke luar kota untuk menjalani pengobatan .

"Kenapa kalian tidak mendiskusikannya dengan aku ?" Melisa telah menganggap Saimon sebagai barang pribadinya , bagaimana mungkin dia tidak marah ketika dia tahu kalau Saimon telah dikirim ke sana secara diam-diam.

“Kami ingin cek kondisi Saimon ? Apa kami harus minta persetujuan dari kamu ? Apa kamu ibunya Saimon ?” Menghadapi pertanyaan Nikita , Fifi langsung membentaknya .

Nikita melihat Fifi dengan tatapan yang kesal kepadanya , dia tahu kalau dia sudah mendominasi masalahnya Saimon untuk waktu yang lama dan membuat gadis ini kesal , dia berpikir kalau memberitahu keberadaannya Saimon hanya bisa menahan amarahnya .

"Fifi , jangan marah lagi , beri tahu aku rumah sakit mana ."

Nikita khawatir kalau penyakit gila Saimon ini sembuh , Saimon akan melupakannya dan tidak ingin lagi dengannya . Dia sudah pernah merasakan keperkasaannya Saimon , jika Saimon tidak ingin bersamanya lagi , dia tidak akan merasakan kebahagiaan lagi sebagai seorang wanita .

Nikita sudah terbiasa dengan terongnya Saimon , jika diganti dengan milik orang lain , dia sama sekali tidak bisa menerimanya .

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu