Hei Gadis jangan Lari - Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
"Aku wanita jalang, memangnya kenapa? Bukankah kamu hanya menakut-nakuti bibimu? Sakit hati? Huh, wanita tua itu bahkan menunjukkan kepada mereka jalan yang jelas untuk menjadi kaya, kenapa kamu tidak mengatakannya?!"
Angel memutar pantatnya kesal, menghindari tangan Saimon, bagaimana dia bisa tidak marah, dia juga seorang wanita yang memiliki hubungan dengan Saimon, berdasarkan apa dia menjadi pelacur yang datang ketika Saimon ingin dia datang, dan pergi ketika Saimon ingin dia pergi, dan juga Monica dan Fifi dirawat oleh Saimon dengan segala cara yang mungkin.
Meskipun Angel adalah seorang wanita yang sudah menikah, tapi dia juga berharap Saimon dapat memberinya sedikit cinta, bagaimanapun, sekian lama gairah di tempat tidur, itu juga bukan cinta kekal yang ditakdirkan.
Reaksi tiba-tiba Angel yang menjadi kasar membuat hati Saimon kaget, seketika dia teringat tampaknya semua yang dilakukan Angel didasarkan pada persahabatan dengannya, jika tidak, bagaiamana mungkin dia bisa melempar kesempatan untuk menjadi kaya kepada Monica.
"Ah, Kakak ipar, kamu lihat apa yang kamu lakukan. Aku jarang menangkap pantat besarmu, kamu bahkan tidak tahu, tadi ketika melihatmu berputar di depan, hatiku tergelitik, berharap bisa menahanmu di jalan." Saimon meraung.
"Kamu brondong yang nakal, hanya bisa membodohiku. Aku menghasilkan uang untukmu, tetapi masih tidak melakukannya dengan baik." Angel berkata sambil menjalarkan lidahnya, menempelkan pantatnya ke arah celana Saimon dan menggeseknya.
"Kamu baru saja dari rumah Monica langsung datang kemari, aku merasa sangat rugi? Apakah kamu tidak merasa kotor?"
Saimon mendengar perkataan Angel, pinggang Saimon terasa berat, dia tertawa di tengah jeritan Angel yang berlebihan.
“Jika kamu merasa kotor, aku bisa pergi.”
Saimon berkata sambil tubuhnya melangkah mundur, Angel yang terkejut buru-buru berbalik badan dan menarik Saimon.
“Kamu brondong yang nakal, membatalkan semua seranggaku yang rakus, masih ingin pergi, tidak ada pintu!" Angel berkata, tangannya telah menangkap Saimon, "Saimon kamu benar-benar ingin mati, hari ini aku mendengar kamu berani menyelamatkan seorang wanita di kota?"
Angel berkata sambil menyeret Saimon berjalan ke dalam rumah, Saimon melengkungkan tubuhnya mengerutkan pantatnya tanpa daya, berpikir bahwa wanita ini tidak tahu bagaimana menggunakan lebih sedikit energi, jika itu rusak harus bagaimana.
"Ng, kalau begitu Jevon adalah bajingan, tidak hanya meninggalkannya, tapi juga menjual anaknya!"
"Oh? Andi bilang bahwa wanita itu sangat cantik, kamu menyelamatkannya, dia bersedia melakukannya denganmu?"
Mendengar apa yang dikatakan Angel ada benarnya, Saimon terkekeh di dalam hatinya, dia tidak akan dapat menebak bahwa semalam ini aku kembali ke rumah Melisa untuk bersembunyi, jika seperti itu, Angel sungguh cerdik dan sensitif, tapi dia dan Andi melarikan diri secara terpisah, mustahil Andi melihat dirinya masuk ke rumah Melisa.
“Aku mana tahu rumahnya.” Saimon tertawa.
"Tidak apa-apa kalau kamu tidak tahu rumahnya, cukup mengetahui rumahku saja, Haha, bukankah kamu menyukai pantatku yang besar ini? Ayo masuklah." Angel tidak mau berurusan lagi dengan masalah ini, begitu masuk ke dalam rumah, dia langsung melepas celananya sampai ke lekukan kaki.
Jika ingin mengatakan keinginan dan nafsu Saimon terhadap Angel, itu lebih besar daripada rasa persahabatannya, tetapi akhir-akhir ini semua yang dilakukan Angel membuatnya berpikir dan merasakan kekaguman dan perlindungan terhadap Angel, setidaknya perasaan itu lebih dalam satu langkah dari perasaannya sebelumnya.
Keinginan Angel kuat, pantat yang besar lebih terlihat menggoda, ketika bersama Angel, Saimon tidak membutuhkan terlalu banyak teknik untuk dapat merasa nyaman, yang terpenting adalah tubuh Angel montok jadi membuatnya sangat nyaman.
Angel mengangkat pantatnya, membuat hati Saimon berlonjak panas, tubuhnya tiba-tiba bereaksi.Saimon mendorong kasar Angel ke tempat tidur, Angel tahu posisi seperti apa yang disukai Saimon, tangannya segera memegang tepi tempat tidur, pantatnya diangkat tinggi-tinggi.
"Saimon, kamu benar-benar monster, sudah dua kali melakukannya dengan Monica, masih saja sangat energik, benar-benar menyukainya. Siapapun yang setiap hari melakukan hal ini denganmu, pasti akan dibuat mati olehmu."
"Apakah bibi akan datang? Jika tidak datang, aku akan pergi." Saimon tertawa tidak mengambil langkah terakhir.
"Kamu brondong kecil yang bisa menyiksaku, apakah kamu berani memperlakukan Nikita seperti ini? Di tempat Nikita kamu berlagak seperti orang bodoh, begitu di tempatku kamu menjadi monster." Angel berkata cemburu.
"Kalau begitu, bagaimana kalau aku memperlakukanmu sama seperti aku memperlakukan Nikita?" Angel melihat wajah jahat Saimon, tubuhnya mengguncang, "Tidak perlu, di tempat Nikita, aku tidak tahu berapa banyak kekuatan tongkat yang kamu gunakan, aku takut semua kebencian terhadap Jacky dilampiaskan pada tubuhnya, tetapi Nikita ini benar-benar dapat menahannya, kamu juga seperti itu terhadapnya, bagian bawahnya tidak ada bengkak, dia benar-benar wanita yang sabar."
Mendengar penilaian Angel terhadap Nikita, Saimon tersenyum dalam hati, Angel dan Nikita keduanya cukup sabar, di atas tubuh mereka berdua Saimon baru bisa mencambuk kuda dengan tak terkendali.
"Apakah tadi di Monica kamu tidak menikmatinya? Huh, kalau begitu cepatlah, biarkan bibi mendapatkan hasrat kuda liar yang masih tersisa dari Monica." Angel berkata sambil lengannya menangkap Saimon, "Ini bukan pertama kalinya, masih berhenti di depan pintu, sebenarnya tidak dapat menemukan pintunya atau apa...... Ah, tidak bisa, ini terlalu basah, cepat bersihkan......"
Meskipun Angel cemas, tetapi Saimon baru saja keluar dari tempat Monica, dia masih sedikit basah dan itu membuat Angel sedikit bertentangan, setelah mengatakannya, dia menarik tisu dari atas tempat tidur dan menyekanya.
"Jangan bilang tergantung dari jumlahmu, Monica, gadis ini dikembangkan olehmu, anggap saja dia sepenuhnya bebas, mulai sekarang, saat malam hari takutnya kamu akan benar-benar sibuk, hehe......"
“Darimana datangnya banyak omong kosong itu!” Saimon kesal, dia meluruskan tubuh Angel, dari belakang, menggunakan metode serangan binatang buas, menggunakan semua energi, Angel menjerit gelombang demi gelombang.
"Kamu brondong yang nakal, aku benar-benar bisa dibuat mati olehmu, Ah...... ini, bagaimana masih ada......Ah, tidak bisa lagi......"
Angel merasa dirinya sudah seperti berada di surga, dia merasa ikan trout yang tak terhitung jumlahnya berkecamuk dalam dirinya, bahkan dia tidak punya tenaga untuk berbicara lagi.
Setelah setengah hari, Saimon memeluk Angel di tempat tidur, Angel lemah tak berdaya menatap Saimon yang masih belum mengeluarkan semua energi binatang buasnya, berkata dalam hatinya, monster macam apa sebenarnya ini, sudah berapa kali dia melakukannya.
Ada dua cara untuk menaklukkan seorang wanita, pertama adalah menaklukkan hatinya, kemudian menaklukkan tubuhnya, membuat tubuh dan hatinya menjadi milik sang pria; cara yang lain adalah menaklukkan tubuhnya dan kemudian baru menaklukkan hatinya.
Lagipula Saimon dan Angel sangat jelas termasuk jenis yang terakhir, pada saat itu Angel sudah seperti mabuk, jika bukan karena menjaga prinsip moral, dia berharap dapat langsung menuju ke tempat tidur Saimon, siang dan malam, terlepas dari siang dan malam, sepenuhnya menguasai lelaki ini.
"Saimon, aku lihat tadi kamu sangat kasar, apakah kamu marah karena Jacky mengganggu Monica dan Fifi?" Angel berkata dengan lembut.
Hal yang paling disukai Saimon dari Angel adalah bahwa Angel sangat pengertian terhadap orang lain, selalu bisa menebak keadaannya dari detail kecil, Saimon menganggukkan kepala, meskipun dia memiliki kepercayaan diri dan yakin bisa mengandalkan kemampuannya untuk sukses dan terkenal, membuat Jacky berlutut dan meneriakan kakeknya, dan mendapatkan hukuman yang layak.Tapi proses ini memakan waktu yang lama, selama proses ini, bibi masih terus mendapat gangguan dari Jacky, terutama masalah hari ini, membuatnya marah, membuatnya merasa dirinya tidak memiliki kemampuan, tetapi tidak bisa dikeluarkan.
"Hei! Anak bodoh, benar-benar tidak salah menyebutmu idiot! Kamu tidak bisa mencurangi Jacky, maka tidak apa-apa jika memberinya hukuman kecil." Angel tertawa.
“Hukuman kecil?” Saimon mengerutkan alisnya.
"Tentu saja, hukuman kecil yang membuatnya tidak bisa menyentuh kedua bibimu lagi, hehe......"
Novel Terkait
Diamond Lover
LenaAnak Sultan Super
Tristan XuLoving Handsome
Glen ValoraPernikahan Kontrak
JennyYou're My Savior
Shella NaviCinta Yang Tak Biasa
WennieMy Only One
Alice SongAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)