Hei Gadis jangan Lari - Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
Mata Angel yang bersinar membuat jantung Saimon berdebar, dia mengangkat-angkat celananya, dan langsung naik ke tempat tidur, dia memegang gunung besar Angel dengan tangannya, "Bibi, cara bagus apa yang kamu miliki?"
Genggaman Saimon membuat Angel merasa sangat nyaman, dia melemparkan tisu yang digunakan untuk menyeka tubuh ke tempat tidur, meraih satu tangan Saimon yang lain, dan berkata sambil menyeringai: "Bantu aku lap."
Demi mendapatkan cara untuk menghukum Jacky, jangankan menyuruhnya menyekanya, bahkan jika menyuruhnya menjilatnya, Saimon juga bersedia.
"Oke ……"
Angel tidak dapat menahan diri untuk mengerang dikarenakan rasa nyaman yang dia rasakan dari bagian atas dan bawah, lalu dia berkata: "Kamu ini, kamu akan sangat mempedulikan hal yang berkaitan dengan dua bibimu yang kamu cintai itu, tidak tahu dosa apa yang ernah aku lakukan, hingga bisa begitu dimanfaatkan olehmu, dan dinikmati olehmu."
"Hehe, bukankah Bibi suka yang besar?" Saimon menyeringai. Kali ini tidak terlihat lagi kekejaman saat dia berada di belakang pantat Angel.
"Aduh, pelan sedikit, uh ... kamu ini terlihat sangat cerdas, tetapi jika menyangkut masalah Jacky, kamu pasti akan gegabah, kamu selalu ingin langsung membunuhnya, kenapa kamu tidak mengerti, membiarkannya hidup menderita adalah siksaan terbesar."
Saimon terus menggerakkan tangannya, dia melayani Angel hingga dia terus mengerang.
"Bukankah kamu sudah belajar ... uh ... cara menotok? Beri Jacky ... uh ... totok dia agar dia tidak bisa melakukan hubungan seks, dengan demikian ... ah ..."
Perkataan Angel seperti pencerahan ilahi, mata Saimon langsung bercahaya, dan tangannya tiba-tiba sedikit meningkatkan kekuatannya, itu membuat seluruh tubuh Angel gemetaran, dia dibuat hingga merasa sangat kenyamanan oleh tangan Saimon.
Saimon tidak merasa terusik oleh suara jeritan Angel saat ini, dia terus mengingat penjelasan tentang titik akupuntur dalam buku kecil yang diberikan oleh Andy, dia memikirkan beberapa titik akupunktur tubuh manusia yang berkaitan dengan fungsi mengontrol ereksi pria.
Yang dikatakan Angel benar, membuat Jacky menderita adalah hukuman terbesar untuknya, brengsek, bukankah kamu suka bermain-main dengan wanita? Aku akan membuatmu bisa melihat dan menyentuhnya, tetapi saat kamu mengeluarkannya itu akan lemas, ingin melakukannya pun tidak bisa, haha.
"Saimon, bagaimana dengan ideku ini? Nanti, Jacky ini akan kehilangan kemampuan seks seorang pria, dan dia tidak akan dapat menyakiti bibimu, selain itu Nikita juga pasti akan ribut dengannya, pada saat itu, hehe, apakah Titan masih bisa membantu Jacky? "
Saimon tidak menyangka Angel bisa berpikir sejauh ini, itu benar-benar membuatnya kagum, melihat Angel menyipitkan matanya karena nyaman, Saimon berkata dalam hati, wanita ini benar-benar pintar, untung dia ditaklukkan olehnya, jika tidak, dia bisa dengan mudah menjebak dirinya.
"Yah? Kenapa kamu tidak melakukannya lagi? Jangan berhenti." Angel menggerak-gerakkan kakinya, dia tidak puas karena Saimon tiba-tiba menghentikan gerakannya.
"Kamu ini, apakah kamu belum cukup puas? Baiklah, biarkan aku memperlakukanmu dengan baik lagi!"
Setelah Saimon selesai bicara, dia langsung mendorong Angel ke tempat tidur, dia menendang celana dalamnya yang longgar dan langsung melepasnya.
"Aduh, kamu ini, jadi ini sudah sia-sia dilap? Ini belum kering, dan sudah dibuat basah lagi olehmu." Angel berpura-pura basa-basi, dia memeluk leher Saimon sambil mengerang.
"Jika Bibi merasa basah, maka aku bisa bangun dan pergi sekarang." Saimon berkata sambil tersenyum dan mengancam.
"Kamu ini, cepatlah lebih kuat sedikit, lihat apakah kamu bisa membuat bibimu ini membengkak atau tidak? Aku benar-benar iri pada Monica yang masih putih dan lembut." Angel berkata dengan iri, tapi kemudian dia berkata: "Namun, lebih nyaman denganku daripada Monica bukan? Gunakanlah kekuatan sesukamu ... ah ... sakit ... "
Yang dikatakan Angel benar, Saimon bisa menggunakan kekuatannya sesuka hatinya padanya, mendengar suara derit papan tempat tidur yang lebih keras, Saimon merasa sangat bersemangat.
Yang membuatnya terobsesi pada Angel adalah tubuh montoknya, keelastisan dan dinamisnya, itu membuatnya tidak ingin berhenti.
Ketika Saimon keluar dari rumah Angel, Angel sudah lemas dan bahkan tidak memiliki kekuatan untuk bangun, Saimon pada saat ini sedang memikirkan ingin segera menotok Jacky, jadi dia tidak basa-basi dengan Angel lagi.
Begitu meninggalkan rumah Angel, Saimon buru-buru berjalan menuju rumah Merry, dia harus meminta bantuan Andy, jika dia pergi menotok Jacky dengan begitu terburu-buru, bukankah dia akan membuat Jacky curiga?
Setelah dia berpikir sejenak, dia merasa masalah ini akan lebih baik meminta bantuan Andy, kesempatan terbaik adalah saat Jacky tidak mengetahuinya, memukulnya, kemudian dia bisa menotoknya sesukanya, memikirkan kelak ketika Jacky melihat wanita cantik, dia hanya bisa melihatnya namun tidak bisa bermain dengannya, Saimon merasa sangat gembira seketika, ketika hal bagian bawah Jacky tidak berfungsi menyebar, Jacky pasti akan diremehkan, dan dia akan dipandang rendah seumur hidupnya.
Saimon masuk ke dalam gang rumah Merry setelah beberapa belokan, ketika tiba di rumah Merry, ia mendengar suara di dalam, Andy ini benar-benar pria rajin, mendengar suara jeritan Merry, mungkin Andy lebih kuat dari sebelumnya.
Sejak Andy memakan ikan, waktu dan panjangnya bertambah, dan Merry, seorang janda cantik sudah haus begitu lama, akhirnya dia mendapatkan kepuasan lagi dari Andy, jadi dia melampiaskan nafsunya yang telah ditekan olehnya selama dua hingga tiga tahun ini.
Dalam dua hari terakhir ini, selama Andy ada di rumah, mereka berdua tidak akan bangun dari tempat tidur, setelah melakukannya sekali, mereka beristirahat sebentar, dan kemudian melakukannya lagi, menurut pernyataan Merry, dia ingin mendapatkan semua yang Andy tidak berikan kepadanya selama dua tahun terakhir ini.
Karena temannya sedang bercinta, Saimon otomatis tidak boleh mengganggunya, mendengar suara di dalam, suara papan tempat tidur dan jeritan Merry semakin keras dan keras, Saimon tahu bahwa mereka hampir selesai, ketika dia hendak memanggilnya, tiba-tiba terdengar suara teriakan kaget dari belakang.
"Saimon?"
Dia berbalik, ternyata itu Sumi.
Ketika melihat Sumi, Saimon langsung teringat pada hal konyol di rumah Nikita, sekarang saat melihat cahaya hijau yang memancar dari mata Sumi, dia menutupi selangkangannya dengan tanpa sadar.
Meskipun Sumi ini adalah wanita yang memiliki pantat paling besar di Desa Zhao, tetapi parasnya lumayan, wajahnya yang seukuran telapak tangan juga bisa dibilang cantik, yang patut disebutkan adalah Sumi ini lebih muda dari Nikita.
Namun, ketika Sumi dijebak oleh Nikita hari itu, setelah melihat Saimon menunggangi Nikita dan kembali ke rumah, pikirannya penuh dengan bayangan Saimon, terutama barang besar di celananya, itu membuatnya merasa lobak pun tidak sebesar itu.
Selain itu, selama dua hari terakhir ini, suaminya juga berselingkuh di luar, dia tidak menyentuhnya sama sekali di malam hari, itu membuatnya sangat kesepian, sekarang sudah menjelang malam, jadi dia hendak pergi ke depan pintu rumah Monica untuk melihat apakah dia bisa bertemu dengan Saimon atau tidak, dia ingin menggodanya, bahkan jika tidak bisa langsung memakannya juga tidak masalah, bisa melihat dan menyentuhnya saja sudah cukup.
Tetapi siapa sangka Tuhan mendengar doanya, begitu dia membuka pintu dia langsung melihat pria idamannya ini sedang menguping di rumah orang.
Melihat Sumi berjalan ke arahnya dengan menggoyangkan pantatnya yang besar, Saimon berkata dalam hati, sialan, aku lupa bahwa Sumi dan Merry tinggal di gang yang sama, pantat wanita ini jauh lebih besar daripada Angel, mengerikan sekali.
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeThe Revival of the King
ShintaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaWonderful Son-in-Law
EdrickMy Secret Love
Fang FangYama's Wife
ClarkHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)