Hei Gadis jangan Lari - Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
Saimon segera mengerti, dan langsung berkata dengan merengek: "Ikan, ikan, Saimon ingin menjual ikan, Saimon ingin menghasilkan uang."
"Dasar idiot, menghasilkan uang apa, hari ini kamu akan pergi berobat." Monica menepuk kepala Saimon.
"Berobat?" Ujar Angel dengan berpura-pura tidak tahu.
Kemudian Monica mengatakan masalah mereka akan membawa Saimon ke rumah sakit kota untuk berobat, "Bibi, menurutmu apakah penyakit Saimon ini dapat disembuhkan?"
Mendengar perkataan Monica yang tidak tenang, hati Angel sedikit tergerak, tidak heran Saimon menyayanginya, Saimon sudah menjadi idiot, namun dia masih memperlakukan Saimon dengan begitu baik, dia benar-benar wanita yang baik.
"Aduh, Saimon ini bukan idiot sejak lahir, itu pasti bisa disembuhkan, Saimon benar-benar beruntung memiliki bibi yang baik seperti kalian berdua, dia sudah idiot seperti ini namun kalian masih membawanya berobat. Tetapi Monica, idiot ini bukan penyakit ringan biasa, tidak semua dokter bisa mengobatinya, jika tidak ada orang yang akrab membawanya, mungkin hanya akan menghabiskan banyak uang dengan sia-sia dan tidak bisa disembuhkan." Ujar Angel, dia diam-diam mengulurkan tangannya dan menyentuh bagian celana Saimon, itu membuat Saimon tidak bisa berkata-kata untuk sementara waktu, sialan, pada saat seperti ini, dia masih memikirkan hal itu.
"Ini, aku juga tahu, tetapi aku tidak mengenal dokter hebat, jadi hanya bisa mencobanya."
"Bagaiaman ini bisa dicoba-coba, dengarkan aku saja, Andy awalnya adalah seorang tentara, ada banyak cedera di tubuhnya, dia sering pergi ke rumah sakit untuk berobat, dia sangat dekat dengan dokter di rumah sakit kota, minta dia saja untuk membawa Saimon pergi berobat, itu pasti akan bermanfaat. "
"Hah? Andy?" Angel tahu bahwa Andy adalah seorang veteran, tetapi masalah berobat ini ...
"Aduh, apa yang kamu ragukan lagi? Jika berhasil disembuh kita akan diuntungkan, jika tidak berhasil disembuhkan dokter juga tidak akan berani menipu Andy, ini adalah cara yang paling baik, lakukan saja sesuai dengan yang aku katakan, bagaimanapun, hari ini Andy akan pergi ke kota untuk menjual ikan, dia juga tidak bisa pergi tanpa Saimon, jadi langsung suruh dia saja sekalian membawa Saimon berobat, jika bisa, biarkan Saimon dirawat di rumah sakit untuk menjalani pengobatan, bagaimana menurutmu? "
Monica adalah seorang wanita, begitu menghadapi masalah seperti ini dia merasa tidak tahu harus berbuat, pada saat ini, mendengar Angel berkata dengan masuk akal, dia langsung tidak memiliki ide lain lagi.
"Baiklah, ikuti yang dikatakan bibi saja."
Setelah setengah hari, Saimon dibawa pulang oleh Angel ke rumahnya, setelah menyuruh Andy untuk pergi menangkap ikan, Angel berkata pada Saimon di halaman.
Saimon ditatap oleh Angel hingga merinding, dan dia bertanya dengan suara tegang: "Bibi, apa yang kamu inginkan?"
"Huh, apakah kamu tidak tahu apa yang ingin aku lakukan? Kamu sudah mau pergi, aku harus berhubungan dulu sekali." Angel mengulurkan tangannya dan meraih Saimon.
Saimon merasa tidak tahu harus berkata apa untuk beberapa saat, "Bibi, semalam kamu sudah melakukannya hingga mengatakan tidak mau lagi, apakah kamu sudah cukup beristirahatnya?"
"Meskipun belum cukup beristirahatnya, tetapi aku masih mau. Jika kamu sudah pergi, bibi akan mencari siapa?" Angel berkata pelan, "Memikirkan tidak bisa bertemu denganmu beberapa hari, hatiku terasa kosong dan kesepian."
"Hehe, bagian bawahmu yang terasa kosong bukan?" Ujar Saimon sambil menyeringai.
"Kamu ini, aku sedang membicarakan hal penting. Kamu harus menjaga barangmu dengan baik ketika pergi ke kota, jangan nafsu begitu melihat wanita." Angel meraih celana Saimon dengan marah.
"Aduh, bibi, kamu pikir orang seperti apa aku ini? Aku bukan tipe orang yang nafsu begitu melihat seorang wanita." Ujar Saimon dengan ekspresi tidak senang.
"Huh. Para wanita di kota berkulit putih dan lembut, apakah kamu bisa menahannya? Monica tidak akan berada di sisimu lagi nanti, tidak ada yang bisa mengendalikanmu, kamu merasa senang, namun wanita di desa ini yang pernah berhubungan denganmu akan benar-benar kesepian dan tidak bisa tidur. "
Setelah Angel selesai bicara dengan santai, dia sudah menanggalkan celananya, dan menarik barang Saimon untuk dimasukkan ke dalam.
Begitu Saimon masuk, dia menyeringai, dia menggunakan seluruh kekuatan tubuhnya, "Bibi, selama beberapa hari aku tidak berada di sini, desa aku serahkan padamu, kamu harus lebih memperhatikan Jacky, jangan biarkan Jacky menyakiti bibiku."
"Jangan khawatir, barang Jacky sudah tidak berguna lagi, jadi apa yang bisa dia lakukan pada bibimu? Aku hanya khawatir, beberapa hari ini wanita yang telah dibuat nyaman olehmu akan merobohkan rumahmu."
Mendengar apa yang dikatakan Angel, Saimon juga terkejut, memikirkan tentang pantat besar Sumi, dia berkata dalam hati, apakah perlu mengucapkan selamat tinggal padanya, jujur saja, pantat besar Sumi benar-benar membuat Saimon senang, dan sangat ingin melakukannya sekali lagi.
"Bibi, bagaimana masalah tentang Sumi?" Saimon berkata sambil mengeluarkan tenaga.
"Perkataannya sudah dikatakan, dalam dua hari ini tidak ada seorang pun di desa ini yang membicarakan tentang barangmu yang seukuran keledai, jika kamu bersembunyi selama beberapa hari lagi, mungkin mereka juga akan melupakannya." Angel memeluk erat leher Saimon, dia berkata sambil mengerang.
Karena Saimon sudah akan pergi, jadi Angel memuaskan diri sebelum itu, dia menganggapnya sebagai makan malam terakhir, dia makan dengan sangat gembira, tentu saja, ada akhirnya ketika Andy kembali, dia terbaring di tempat tidur dan tidak bisa bergerak lagi.
Mendengar suara Saimon dan Andy pergi di luar, Angel mengulurkan tangannya dan memegang bagian bawahnya.
Dia berkata dalam hati, si brengsek ini benar-benar menggunakan tenaganya, sekarang, ini pasti akan bengkak selama beberapa hari, semoga saja bengkaknya sudah hilang ketika dia kembali.
Ketika Saimon dan Andy meninggalkan desa, Saimon mengerutkan kening, memikirkan dia akan tidak berada di rumah selama beberapa hari, dia merasa khawatir Jacky akan menyakiti kedua bibinya.
Setelah berpikir sejenak, dia menyentuh Andy dengan sikunya, "Kak Andy, kamu harus membantuku mengawasi Jacky beberapa hari ini, jangan biarkan dia menyakiti kedua bibiku."
"Aduh, jangan khawatir bung, Jacky sekarang tidak punya waktu untuk memikirkan wanita. Hehe, kamu belum tahu bukan?" Andy berkata dengan tersenyum sembrono.
"Hah? Tahu apa?"
"Hehe, apa yang kamu lakukan tadi malam, kamu tidak pergi ke rumah Jacky untuk menguping?" Andy berkata sambil tersenyum.
Brengsek, semalam aku sibuk dengan kakakmu, bagaimana aku bisa memiliki waktu untuk pergi ke rumah Jacky untuk menguping?
"Apa yang terjadi kemarin?"
"Haha, rumah Jacky kemarin sangat berisik, tidak tahu apa yang terjadi, Jacky menghemas meja dan bangku di rumah, dan Nikita juga mengomel-ngomel ..."
Mendengar apa yang dikatakan Andy, mata Saimon berputar, pasti tanda yang dia tinggalkan kemarin ketahuan oleh Jacky, haha ...
Ketika Saimon dan Andy sedang membicarakan tentang Nikita, Nikita sudah ditelanjangi oleh Jacky dan diletakkan di tempat tidur lagi, meskipun Jacky takut pada Nikita, namun dia jelas-jelas berselingkuh didepannya, pria manapun tidak akan dapat mentolerirnya.
Ketika bangun, Jacky semakin marah, dia hanya merasa diselingkuhi membuatnya hingga sesak napas, terutama setelah dia menyadari bahwa barangnya benar-benar tidak berguna, rasa takutnya semakin mendalam.
"Wanita jalang, pria mana yang melakukan ini?" Teriak Jacky sambil memegangi gunung Nikita.
"Sudah aku bilang Saimon si idiot itu yang melakukannya, kenapa kamu tidak percaya? Kamu malah menuduh pria lain!"
"Aku tidak percaya! Barang Saimon besar sehingga dia membuat bagian bawahmu membengkak hingga menjadi seperti roti, aku percaya itu, tetapi apakah seorang idiot bisa meninggalkan bekas dua baris tanda gigi rapi di puncak putih besarmu ini?! Katakan, apakah kamu berhubungan dengan pria lain lagi ?! "
Setelah Jacky selesai bicara, dia menampar puncak gunung putih salju Nikita, puncaknya bergoyang terus-menerus setelah ditampar, itu membuat seluruh tubuh Jacky menjadi panas.
"Dasar jalang, lihat bagaimana aku akan memberimu pelajaran!"
Jacky melepas celananya dan menunggangi Nikita, melihat barangnya yang membengkak seperti roti besar, dia berkata dengan mengertakkan gigi, "Aku akan membuat lubangmu tidak bisa digunakan lagi, lihat bagaimana kamu berselingkuh kelak!"
Novel Terkait
Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiIstri kontrakku
RasudinMy Perfect Lady
AliciaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlPernikahan Kontrak
JennyInnocent Kid
FellaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)