Hei Gadis jangan Lari - Bab 180 Pemula yang berpengalaman
“Kak, sakit, sangat tidak nyaman.” Siamon berkata dalam hati, tidak bisakah wanita ini melakukan diatas meja? Didorong ke lantai membuat punggungnya sakit.
“Saimon, jangan takut, ini tidak akan sakit lagi, kamu tahanlah.”
Perkataan Icha, membuat Saimon tak bisa berkata-kata, sialan, bukankah kalimat wanita ini seharusnya diucapkan oleh pria?
“Kak, aku mengatakan sakit di lantai, kamu biarkanlah aku bangkit.” Saimon bangkit dengan sedikit marah, membuat Icha yang tadinya melebarkan kaki dan hendak menungganginya itu tiba-tiba terjatuh ke lantai.
“Aduh…….”
Saat Icha berteriak, Saimon sudah bangkit, mengambil celananya dan berjalan ke arah meja, bahkan jika ingin melakukan, juga harus mencari tempat bersih, bagaimana bisa di lantai, jika nanti menjadi kotor, Melisa pasti merasa curiga ketika pulang.
Begitu hendak memanggil Icha naik ke meja, menundukan kepala dan melihat, Icha sudah berbaring terlentang, dan kancing baju didepannya sudah terbuka, sepasang puncak yang seperti semangka besar putih didalam tiba-tiba melompat keluar, menatapi Saimon dengan mata kelaparan.
Apakah wanita ini sungguh begitu terburu-buru? Setelah di dorong oleh dirinya langsung berbaring dengan baik, sepasang kaki terbuka lebar, begitu melihat sudah tahu sedang meminta.
“Saimon, cepatlah kemari, apakah menyukai tubuh kakak?” Icha menatap Saimon dengan menawan, sepasang tangan mengusap puncaknya, lalu berkata dengan menggoda.
Menghadapi godaan yang langsung, selama itu adalah pria maka tidak bisa menahannya, apalagi wajah Icha yang sangat menawan, sungguh sangat menarik. Kepala Saimon saat ini sedikit kosong, tidak peduli lagi dengan pemikiran dihatinya, menelan ludah, lalu berjalan menuju Icha.
Icha melihat Saimon terus menatapi dirinya, hatinya sangat senang.
“Saimon jangan malu, tidak ada yang berani datang kesini, kita berdua bisa bermain sesuka hati.” Icha berkata, lalu bangkit dan duduk, mengulurkan tangan dan memegang bagian bawah Saimon, kemudian berkata dengan terkejut, “Saimon, barangmu ini menjadi lebih besar lagi, wah, sungguh menyukainya, cepat, kemari, biarkan kakak merasakan kekuatanmu, lihat apakah tulang tubuhmu kuat atau tidak.”
Sialan, apakah tulang tubuh tidak bisa kuat? Kamu belum pernah berjumpa dengan barang sebesar ini, kan.
Saimon pada saat ini juga sedikit tidak tahan lagi, tetapi tidak boleh melupakan hal berpura-pura bodoh,
Jika dirinya menunjukkan sesuatu yang aneh, pasti akan membuat Icha curiga.
“Itu, kak, kamu, bagaimana aku melakukannya, aku juga tidak tahu melakukan dimana?” Saimon berkata dengan wajah yang polos.
Mendengar perkataan Saimon, hati Icha semakin senang, sungguh membiarkan dirinya menjumpai orang masih pemula, ini besar dan masih belum pernah digunakan, jika dirinya menangani dengan baik, kedepannya Saimon adalah tiket makan jangka panjangnya, aku pasti bisa makan dengan kenyang setiap hari.
“Dasar bodoh, sungguh tidak tahu bagaimana memasuki pintu wanita, sungguh membuat kakak menyukainya. Cepat kemari, kakak akan memperlihatkan kepadamu, nanti kamu masukkan itumu ke kakak………”
Saimon melihat Icha memperkenalkan tempat misterius wanita dengan serius kepada dirinya, berkata dalam hati, sialan, seluruh tubuh wanita ini sungguh menggoda.
“Saimon, apakah kamu sudah mengerti?” Icha sedikit tidak bisa menahannya lagi,
Dia sudah merasakan bagian bawahnya yang awalnya sungai kecil, sekarang sudah menjadi sungai besar.
“Mengerti, sudah mengerti, tetapi aku…….”
“Bagus jika mengerti, cepatlah kemari, kakak sangat menyukai barang besarmu ini, cepat biarkan kakak merasakannya.” Icha berkata, lalu tubuhnya kembali berbaring terlentang.
Saimon kali ini terus menahannya, melihat Icha berbaring, beberapa bagian tubuh indah terus masuk kedalam pandangan Saimon, dia juga tidak bisa menahannya lagi, menelan ludah lalu pergi menekan Icha.
“Aduh, dasar kamu, bukankah sudah mengerti? Mengapa masih meletakkan di perutku? Aduh, kamu hampir membuat perutku ventilasi.”
Saimon demi menutupi identitas seniornya, sengaja melakukan kesalahan, membuat Icha mengangkat kepalanya dengan cemas, mengulurkan tangan lalu meraih bagian bawah Saimon, berinisiatif membawanya ke pintunya sendiri.
“Kamu lihat jalannya dengan baik, lain kali saat datang lagi, kamu tidak boleh salah pintu lagi, tadi itu adalah pusar, apakah kamu tidak mengenalinya.” Icha sambil memimpin jalan, sambil bergumam, melihat barang besar Saimon ini, seluruh tubuhnya bersemangat hingga gemetar.
“Saimon, jangan takut, didalam kakak sangat hangat.” Icha berkata, lalu tangannya menarik dengan kuat, matanya dalam sekejap langsung melebar.
Nyaman, penuh kepuasan, dia merasa seumur hidup ini belum pernah terpenuhi seperti ini.
“Saimon cepat, cepat gerak, biarkan kakak memeriksa apakah kamu kuat atau tidak.” Dia memohon kepada Saimon dengan terburu-buru.
Saimon berkata dalam hati, tempatku ini bukanlah tumbuh dengan sia-sia,
Jika melakukannya dengan sekuat tenaga, takutnya kamu akan menangis kesakitan, bagaimana jika menarik perhatian orang. Tetapi, Icha bukan hanya menawan, bahkan dalamnya juga gugup dan hangat, sungguh tidak tahu bagaimana wanita ini merawatnya, pada saat masuk, Saimon juga merasa seluruh tubuhnya sangatlah nyaman.
“Kak, ini, apakah kamu tidak sakit?” Saimon masih berpura-pura bodoh.
“Dasar kamu, itu sudah masuk, kakak tidak sakit, cepatlah, kakak sangat menyukai kamu melakukan dengan sekuat tenaga, kakak tidak takut sakit, cepatlah. Aduh, Saimon, dalammu ini semakin membesar lagi, aduh, nyaman, Saimon cepat……”
Icha sudah begitu terburu-buru, Saimon juga tidak perlu terus berpura-pura lagi, sialan, wanita ini lumayan enak.
Bokong kencang Icha tidaklah kecil, kemampuan menahan juga cukup bagus, tetapi ketika Saimon menekan dengan kuat, dia masih tidak bisa menahan untuk berseru.
“Aduh, pelanlah, kamu sungguh pertama kalinya, hampir saja mematikanku!”
Kekuatan Saimon bercampur dengan kobaran api, bagaimana mungkin masih memperdulikan ini, bukankah kamu menginginkan ini? Aku akan mewujudkannya, Saimon bergerak diatas Icha dengan ketidakkhawatiran, melampiaskan api didalam hatinya, berkata dalam hati, ketika sudah selesai melakukan, dan kamu tidak berperasaan, aku pasti tidak akan mengampunimu.
“Ah…….” Icha tahu bahwa sama sekali tidak ada orang yang mendekati kantornya saat ini, jadi jeritannya sama sekali tidak ditahankan, menjerit dan menikmati barang berharga besar yang tidak mudah didapatkan.
Icha memeluk Saimon dengan erat, mengulurkan tangan dan menekan bokongnya, tubuh putih terus bergetar dibawah gerakan Saimon yang “pemula”, Icha tiba-tiba menjerit dengan keras, kedua kaki terbuka lebar, jari-jari kaki diluruskan dengan nyaman.
“Saimon, kamu sungguh pertama kalinya, dan hanya kamu, pria muda yang belum pernah mencicipi rasa wanita, makanya rela menggunakan tenaga begitu besar.” Pandangan Icha menjadi kabur, sepasang tangan terus berjalan di punggung Saimon.
“Bagus jika kakak menyukainya, Saimon, sangat lelah……”
“Dasar bodoh, mana ada pria yang mengatakan lelah saat ini, sungguh bodoh, bertahanlah sebentar, nanti kakak yang akan diatas……ah……..”
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinMr Huo’s Sweetpie
EllyaPredestined
CarlyAdieu
Shi QiCinta Yang Berpaling
NajokurataCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Lifetime
DevinaRahasia Istriku
MahardikaHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)