Hei Gadis jangan Lari - Bab 16 Terikat

Saimon sedang mandi didalam kolam ikan dengan nyaman, memikirkan bagaimana wangi tubuh Angel barusan. Aneh untuk dijelaskan orang lain setelah melakukan itu maka akan menjadi lunak, tetapi dia masih merasa sangat energik, dan dia baru saja melakukannya dengan semangat, dia bahkan tidak merasakan lelah sedikit pun.

"Sialan, Ini diluar dari penyakir sekuela. Sekarang, selama aku melihat sesuatu yang menggoda, aku tidak tahan. Aku benar-benar tidak tahu kenapa bisa begitu."

Sudah setengah hari dia menggunakan tangan menggosok tubuhnya, dia pun merasa mandinya sudah cukup. Dia duduk di tepi kolam ikan dengan pantat telanjang, mengeringkan tubuhnya dengan sinar matahari, dan mengeluh dalam hatinya. Jika dia tidak membunuh jacky sialan itu, dia harus berpura-pura menjadi bodoh lagi. Sepertinya dia harus segera mencari tahu penyebab kematian ayahnya, dan kemudian membunuh Jacky.

Saimon bukanlah orang bodoh. Dia tahu bahwa membunuh orang itu ilegal, jadi dia hanya akan membiarkan Jacky mati kecelakaan. Selain itu, Saimon memiliki kemampuan yang melampaui orang biasa. Dia tidak mau mati, dia harus kaya raya dan menikahi dua bibinya.

Teringat dua bibinya yang dua hari ini selalu mencoba menggodanya, perut bagian bawahnya terbakar. Dia secara alami tahu apa yang dipikirkan kedua bibi itu. Yang satu khawatir dia akan dibunuh oleh Jacky dan belum sempat merasakan itu. Yang kedua adalah Fifi yang tidak akan membiarkan Jacky untuk mengambil keperawanannya.

Dalam pengamatku, dua hal ini disebabkan oleh bajingan Jacky. Sekarang Saimon memiliki kemampuan yang tidak dimiliki orang biasa. Dia yakin bahwa meskipun dia berpura-pura bodoh, dia dapat melindungi kedua bibinya dari Jacky.

Begitu seseorang memiliki kemampuan, dia memiliki ambisi dan tanggung jawab. Saimon dulu bermimpi menikahi kedua bibinya dan menjadikan mereka bagian dari keluarga Wang, tetapi sekarang dia berpikir bahwa semua itu terlalu cepat.

Ketika Saimon melamun, tiba-tiba dia merasa gatal di kakinya. Dia menundukkan kepalanya dan melihat ada ikan yang menggigit jari kakinya. Dia langsung senang dan memalingkan matanya. Hehe, belakangan dua hari ini Bibi Monica terlihat lemah, dan dia ingin memulihkan gizinya.

Saimon mengulurkan tangannya, dia menangkap ikan itu. Anehnya, ikan yang tertangkap di tangan Saimon , ketika meninggalkan air, ikan itu tidak memberontak. Dia mengangkat kepalanya, dengan mata yang bulat ikan itu menatap ke arah Saimon , seolah-olah Suatu kehormatan bisa ditangkap olehnya.

Saimon tidak memperhatikan itu. Melihat bahwa matahari yang panas telah mencapai puncak kepalanya, Saimon tahu bahwa sudah waktunya untuk makan, jadi dia buru-buru memakai celananya, membawa ikan yang ada di tangannya, dan berlari pulang.

Tidak salah lagi, ketika dia memasuki rumah, Fifi sudah mulai memasak, Saimon tersenyum, mengangkat ikan yang ada di tangannya ke hadapan Fifi.

“ikan, ikan......”

Tetapi ketika dia berjalan di depan Fifi dan melihat wajah Fifi yang dipenuhi oleh debu kuali, tatapan matanya tajam, ia melihat wajah kecil putih Fifi yang terkena debu, wajahnya sedikit lebih nakal dari biasanya, membuat Saimon sedikit tercengang.

Namun, Fifi tidak memperhatikan hal itu. Dia melihat Saimon memegang ikan di tangannya dan dengan gembira berteriak di dalam rumah, "Kakak, datang dan lihat, Saimon menangkap ikan pulang."

Monica yang menyiapkan peralatan makan di dalam rumah, mendengar suara dari luar, dia mengira jika Fifi menipunya, Saimon sangat bodoh bagaimana bisa menangkap ikan. Tetapi ketika dia keluar, dia melihat Saimon memegang ikan di tangannya, ia pun tersenyum lepas. Tiba-tiba ia berpikir bahwa Saimon sudah normal, beberapa hari yang lalu dia menangkap burung pegar, kelinci dan lainnya dan dengan tersedu-sedu ia berkata.

"Wu wu,Saimon sangat pintar. Wu wu, walau kamu bodoh tapi masih berpikir menangkap ikan untuk bibi mu ..."

Saimon melihat Monica menangis, dan berkata dengan cepat dan tidak jelas, "Bibi jangan menangis, makan ikan, ikan ..."

"Baiklah! Ayo makan ikan hari ini, Bibi akan bersih-bersih sekarang!"

Saimon melihat kedua bibi yang begitu bahagia karena dia berhasil menangkap ikan, ia terharu, ia diam-diam menghapus air mata dibelakang kedua bibinya, ia memutuskan untuk membuat kedua bibinya menjalani kehidupan yang baik di masa depan.

Kedua bibinya menangis dan tertawa saat makan, yang membuat Saimon merasa sangat tidak nyaman. Memikirkan hal itu, dia ingin memberi tahu bibinya bahwa dia tidak bodoh, tetapi mengingat rencananya, dia menahan hatinya yang sedang bergejolak. Ia bertekad malam ini harus mejalankan rencananya.

Tetapi ketika dia selesai makan, dia ingin pergi keluar, Monica menahannya, dan Fifi langsung mengunci pintu. Saimon melihat gerak-gerik kedua orang itu, dia mulai curiga?

Melihat buah dada Fifi yang begoyang tak henti karena dia sedang “senang”, Saimon tak henti menelan air liurnya, ia hanya bisa merasakan api di perut bagian bawah, dan tanpa sadar tenda kecilnya berdiri.

Tapi saat itu, Monica berkata, "Fifi jangan melamun, cepat ambil tali untuk mengikat orang itu, jika tidak nanti dia mulai menggila, dan kita tidak bisa menahannya."

Baik? Saat ini Saimon mulai curiga, apa maksudnya ini? Mengapa aku diikat?

Saat dia sedang berpikir keras, Fifi telah membawakan tali. Melihat tali rami di tangan Fifi, Saimon terkejut, Ini tali untuk mengikat babi hutan. Mengapa menggunakan tali setebal itu?

Saimon tidak memberontak. Monica dan Fifi dengan cepat mengikat Saimon dan mendorong Saimon ke dalam kamar.

"Saimon, kamu tidur nyenyak di sini ya, jangan berlarian lagi."

Ah? Maksud kamu apa? Saimon melihat Monica memindahkan bangku kebelakang dan duduk disana, ia langsung mengerti bahwa dia takut ia akan melarikan diri.

Saimon yakin dia bisa memutuskan tali itu, tetapi Monica sedang mengawasinya di sini, jadi dia tidak berani, dia hanya bisa tidur di tempat tidur dengan patuh.

Belum lagi, begitu Saimon naik ke tempat tidur, dia merasa mengantuk. Rasa saat ia bersemangat bersama Angel tiba-tiba keluar, dan tubuhnya merasa sedikit lelah, dan jatuh ke dalam tidurnya.

Melihat Saimon tertidur, Fifi bertanya kepada Monica dengan lembut, "Kakak, apakah omongan Nikita bisa dipercaya? Dia tidak akan membodohi kita dengan mengikat Saimon di rumah sehingga Jacky dapat mencelakainya. "

Mendengarkan perkataan adiknya, jantung Monica berdetak, dan kemudian dia berpikir kembali, "Tidak, apakah Jacky perlu serepot ini untuk mencelakai Saimon? Pasti Nikita yang ingin melakukan itu dengan Saimon."

Fifi menganggukkan kepalanya, dan dengan malu-malu berkata, "kak, Nikita bilang, Saimon membuatnya merasa sangat nyaman, benarkah begitu? Aku melihat itunya Saimon sangatlah besar. Jika ingin masuk, pasti akan merobek rusak itu. Punya Nikita sebesar apa sampai bisa menahan itu. "

Monica mengerutkan kening ketika dia mendengar pertanyaan Fifi. Setelah memikirkannya, dia berkata, "siapa bilang begitu. Lihatlah jarak antara pahanya sangatlah sempit, barang itu tidak akan membesar. Tempat wanita kita, bahkan terong Saja bisa masuk kedalam, jika tidak bagaimana kita bisa melahirkan anak ... "

Semakin banyak Monica menjelaskan, menyebabkan Fifi merasa sedikit panas, dan dia tidak bisa menahan diri untuk mencubit kakinya.

“Adik, jangan khawatir, tunggu dan lihat cara Nikita menggoda Saimon malam ini, kemudian kita harus mempelajarinya bagaimana cara melakukannya untuk pertama kali.” Monica tertawa.

"Ah, kakak, apa yang kamu bicarakan, aku sekarang hanya merasakan gatal."

"Hmm, aku tahu, adikku sudah mulai genit."

Meski sama-sama perempuan tradisional, tetapi masalahnya sudah sampai pada titik ini. Tahu jika suatu hari akan merasakannya, jadi tidak ada keraguan lagi untuk membahasnya.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu