Hei Gadis jangan Lari - Bab 139 Hanya Sementara
"Wanita jalang, lihatlah hari ini aku akan merusak lubangmu!" Jacky berteriak dengan gila-gilaan, ia meraih barangnya, dan menjejali Nikita.
"Jacky, kamu pria tak berguna, jika kamu bisa membuatku nyaman, kelak aku tidak akan pernah mencari Saimon si idiot itu lagi!" Nikita berteriak dengan percaya diri.
Ketika Jacky melihat ekspresi wajah Nikita penuh dengan penghinaan, dia hanya merasa bahwa harga dirinya sebagai seorang pria benar-benar dinijak-injak, dan dia menjadi semakin marah.
"Dasar jalang, sudah berselingkuh namun masih merasa diri sendiri tidak bersalah, lihatlah hari ini aku akan membuatmu mati kesakitan!"
"Hah, aku berselingkuh? Memangnya kenapa aku hanya melakukannya beberapa kali dengan orang idiot? Jika kamu tidak mengatakannya apakah akan ada yang tahu? Siapa yang akan tahu kamu diselingkuhi? Kamu yang berteriak-teriak seperti ini akan membuat semua penduduk desa mendengarnya, kamu sendiri yang menjatuhkan harga dirimu, jangan salahkan aku!" Nikita meronta-ronta.
Bagaimana Jacky sekarang akan mendengarkan kata-kata Nikita, melihat area merah bengkak di selangkangan Nikita yang terbuka lebar, matanya memerah, dia mengertakkan gigi dan menjadi kejam, lalu langsung memasukkannya ke dalam.
"Haha, sudah masuk, sudah masuk!"
Melihat barangnya tidak muntah sebelum masuk, dan bisa masuk ke dalam lubang Nikita, Jacky merasa sangat senang, dia meraih gunung Nikita dan berkata dengan marah.
"Sialan, siapa bilang barangku tidak berguna, bukankah ini sudah masuk, aku akan memberimu pelajaran!"
Jacky mulai bergerak dengan kegirangan, sialan, dia sudah beberapa hari tidak masuk ke area wanita, itu benar-benar sangat hangat.
Dan setelah Nikita merasa Jacky sudah masuk ke dalam, dia juga merasa terkejut, melihat wajah buas Jacky sedang berusaha sebisanya menyiksa dirinya, dia berkata dalam hati, sialan barangnya bekerja lagi, bukankah itu sudah tidak berguna lagi? Meskipun itu seperti menggelitik, tetapi itu sudah terasa seperti tongkat.
"Kenapa kamu tidak bicara lagi Nikita? Apakah kamu masih berani meremehkanku? Barangku sudah bisa digunakan lagi, lihat apakah kelak kamu masih berani pergi mencari si idiot itu atau tidak?" Ketika Jacky melihat barangnya bekerja lagi, seluruh tubuhnya berbaring di tubuh Nikita dan merasakan kelembutan tubuh Nikita lagi, Jacky merasa sangat nyaman.
"Sudah beberapa hari tidak bersetubuh, hari ini aku akan melampiaskan semuanya padamu. Kenapa bagianmu begitu longgar sekarang? Apakah sudah dibuat melebar oleh si idiot itu?!"
Meskipun barang Jacky tiba-tiba bekerja lagi, tetapi dia masih merasa seperti memasuki lubang tanpa dasar yang sangat gelap, dia tidak bisa menyentuh dinding bagian dalam.
Adapun Nikita, dia juga dibuat tidak tahu harus berbuat apa ketika barang Jecky tiba-tiba mengeras, dia diam-diam menahan serangan Jacky, dia menjawab setelah mendengar perkataan Jacky.
"Memangnya kenapa jika barangmu sudah membesar? Lubangku sudah dibuat besar oleh Saimon, bagian luarnya membengkak seperti roti, dan bagian dalamnya berlubang besar, kamu masih tidak bisa membuatku nyaman!"
"Dasar jalang, sudah seperti ini, kamu masih meremehkanku, lihatlah aku akan membuatmu mati kesakitan!"
Adegan Jacky dan Nikita membuat Jessline yang selalu berada di rumahnya penasaran, dia mengintip dari jendela, dan melihat kakaknya sedang berbaring di atas tubuh Nikita lagi dan menggerakkan tubuhnya, dia berkata dalam hati, apakah barang kakak sudah bisa digunakan lagi?
Melihat tubuh putih kakak dan kakak iparnya terus-menerus bertubrukan, wajah Jessline memerah, dia merasa bahagia untuk kakaknya, pada saat yang sama, rasa malu yang tidak bisa diungkapkan mengalir ke hatinya dan dia menjepit kedua kakinya sambil berjalan kembali ke kamar.
Tetapi setelah dia masuk ke kamar, terdengar suara Jacky menggeraman pelan.
"Apakah sudah muntah?"
Dalam waktu kurang dari satu menit, mendengar suara penghinaan Nikita, wajah Jacky memerah, amarah dan nafsunya menghilang seiring dengan apa yang ia keluarkan, dia menyaksikan ekspresi kekecewaan dan penghinaan di wajah Nikita, dia berkata dengan kesal.
"Sudah keluar."
"Aku tahu barangmu ini memang tidak bisa diandalkan, sialan, takutnya tadi hanya kembali bekerja untuk sementara!"
Nikita mendorong Jacky menjauh dari tubuhnya dengan marah.
Jacky yang nafsunya sudah menghilang juga sudah menjadi tenang, dia menyaksikan Nikita menyeka area bengkaknya dengan tisu, dan merasa tertekan, dia berkata dengan sedikit gugup.
"Nikita, kamu jangan beri tahu kakakmu tentang ini, aku akan mencari tahu, dimana tempat bisa mengobati penyakit ini."
"Kamu pikir aku bodoh, jika aku memberitahukan hal ini kepada kakakku, kakakku pasti akan menyuruhku bercerai denganmu! Kita sudah menjadi suami istri, Jacky aku menyuruhmu jangan sering mempermainkan wanita, namun kamu tidak mendengarku, sekarang kamu akhirnya mendapatkan balasan bukan?! "
Mendengar perkataan Nikita, Jacky menghela napas lega dalam hati, selama dia tidak memberi tahu Titan tentang masalah ini, semuanya masih dalam kendalinya, tetapi dia juga harus segera pergi berobat, sialan, berjalan di desa selama dua hari ini, dia merasa pandangan mata penduduk desa telah berubah ketika mereka melihatnya, sesuatu yang awalnya dia khawatirkan telah hilang, tetapi tatapan mereka lebih terlihat sangat penasaran padanya seperti seekor anjing melihat seekor harimau, ini bukan pertanda baik.
Sekarang dia harus mempertahankan Nikita, jadi jika benar-benar terjadi hal yang tidak terduga, dia juga dapat menggunakan nama Titan untuk menakut-nakuti penduduk desa.
"Nikita, itu, aku memang memiliki sedikit masalah fisik akhir-akhir ini, jadi aku mengizinkanmu melakukannya dengan Saimon si idiot itu, tetapi kamu tidak boleh melakukannya dengan pria lain."
Ketika Nikita mendengar perkataan Jacky, dia merasa sangat gembira, sialan apa yang terjadi pada Jacky, dia mengizinkan dirinya diselingkuhi, tetapi setelah berpikir lagi, dia mengerti, pasti karena Jacky melihat dirinya sudah benar-benar tidak berguna, untuk bisa mempertahankan hubungannya dia menyuruh dirinya mencari Saimon.
"Apakah kamu pikir aku wanita jalang yang bersedia bersetubuh dengan begitu banyak pria? Ada barang besar seperti miliki Saimon, itu sudah setara dengan seratus pria, sialan, lubangku sudah dibuat lebar olehnya sejak lama, jika pria lain yang masuk itu hanya akan seperti digelitik." Ujar Nikita dengan cemberut.
"Hehe…" Jacky menjawabnya dengan tak berdaya, tetapi wajahnya menjadi muram begitu dia berbalik, sialan, aku harus bunuh si idiot ini!
"Benar-benar sial, awalnya aku tidak ingin berhubungan dengan pria lain, tetapi kamu sudah berada di dalam untuk waktu yang lama, dan tidak berguna sedikitpun, itu hanya membuatku merasa sangat gatal, bagian bawahku bengkak, jika Saimon si idiot itu masuk lagi, pasti akan sedikit lebih besar. "
Nikita bicara sambil mengenakan celananya, dia memelototi Jacky dengan tidak puas, "Namun aku harus melakukannya sebentar, kalau tidak aku akan merasa galau, dan selalu merasa ada sesuatu yang kurang."
Jacky sudah mengizinkannya bersetubuh dengan Saimon, Nikita otomatis tidak memiliki beban lagi, dia bangkit dan berjalan keluar.
Melihat Nikita berjalan dengan menyilangkan kaki, mata Jacky menyipit, Nikita wanita jalang ini benar-benar menganggap dirinya sebagai permaisuri, jika bukan untuk mempertahankan hubungan denganmu, dan khawatir kamu akan memberitahu Titan tentang masalah ini, apakah aku bisa mentolerirmu, aku akan membiarkanmu berbangga diri sejenak, jika aku sembuh nanti, aku akan memberimu pelajaran dan memotong barang aneh Saimon itu!
Begitu seorang pria kehilangan kemampuan seksualitas prianya, kepribadian dan pikirannya akan menjadi ekstrim, Jacky pada saat ini tersenyum seperti binatang buas, wajahnya mengerikan dan mulutnya berkedut.
Nikita tentu saja tidak tahu bahwa Jacky yang tadi masih takut pada dirinya, telah menemukan seratus cara mengerikan untuk menghadapi dirinya.
Pada saat ini, Nikita pasti tidak akan bisa bertemu dengan Saimon ketika dia pergi ke rumah Monica, dan dia juga akan melihat Angel, wanita yang mencintai Saimon sama seperti dirinya.
"Monica, mana Saimon? Cepat, suruh dia keluar, aku sudah ingin melakukannya lagi, aku merasa sangat gatal, suruh dia segera bersarang." Nikita berteriak begitu dia masuk ke rumah Monica, saat berjalan dari rumahnya ke sini, pikirannya penuh dengan sosok kokoh Saimon, bagian bawahnya yang bengkak sudah basah seperti sungai.
Dia berbicara sambil melangkah hingga ke pintu rumah Monica, tetapi ketika dia masuk ke rumah, yang menyambutnya bukan dua kakak beradik, melainkan Angel, si wanita genit, melihat ekspresi Angel tampak mengejek, mata Nikita menyipit, dia berkata dalam hati, bagaimana wanita ini bisa ada di sini.
"Wow, bukankah ini kak Nikita? Untuk apa kamu datang ke rumah Monica untuk mencari orang idiot? Bersarang? Ayam siapa yang ingin bertelur?"
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangCutie Mom
AlexiaMy Lifetime
DevinaThis Isn't Love
YuyuMy Greget Husband
Dio ZhengPengantin Baruku
FebiThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)