Hei Gadis jangan Lari - Bab 88 Cara Bagus
Mendengar perkataan Angel yang dipenuhi kecemburuan, Saimon menggaruk kepalanya, "Bibi, apa kamu cemburu? Aku melakukan untuk balas dendam Jacky."
"Balas dendam Jacky? Cara kamu balas dendam sedikit nyaman. Lihatlah Jessline yang indah itu, dia tidak buruk dari dua bibimu, kan? Dia seorang mahasiswi, rasa dari seorang mahasiswi pasti sangat nyaman, kan?" Angel mengatakan dengan menertawakan.
"Hehe, aku belum melakukannya, aku akan mengatakan padamu jika sudah melakukannya." Saimon mengatakan dengan gaya menyanjung, dia buru-buru mengejar ketika melihat Jessline mau pulang.
"Jika bukan karena Jacky datang membawa pisau, kamu pasti sudah membuatnya berdarah, kan?" Angel berkata sambil memelototi.
"Hah? Kamu tahu?" Saimon berkata dengan terkejut.
"Huh, bagaimana mungkin aku tidak tahu, aku masih tahu jika bulunya belum tumbuh semua." Angel mengulurkan tangan menahan celana Saimon, "Eh, ini sangat besar, dengan tingkat seperti ini, bukankah kulit Jessline akan kamu tembus dalam sekejap? Kali ini dia kacau karena kamu, belum tentu bisa memuaskan kamu. Mainlah bersamaku, bokongku akan memuaskan kamu!" Angel berkata sambil menarik Saimon.
Biasanya Saimon juga sudah melakukan dengan Angel, tetapi ini adalah waktu yang bagus bagi Saimon berhubungan dengan Jessline, dia tak akan melepaskan kesempatan ini.
"Aduh, Bibi cepat lepaskan aku. Aku mau mengejar Jessline, bukankah kita bisa lakukan setiap saat?" Saimon berkata dengan buru-buru.
"Huh! Kamu tidak suka karena aku tua?" ekspresi Angel menjadi tidak senang.
"Bibi, kamu jangan sembarangan bicara, aku sangat nyaman saat bersamamu, tapi bukankah situasi hari ini berbeda? Bukankah demi balas dendam pada Jacky?" Saimon tidak ingin membuat Angel marah.
Angel tersenyum dingin ketika mendengar alasan Saimon, ini membuatnya merinding.
"Balas dendam pada Jacky? Apa balas dendam harus melakukan hubungan dengan Jessline?"
"Begini, jika kesayangan Jacky yaitu Jessline berhubungan denganku, bukankah Jacky akan sangat emosi!" Saimon berkata.
Angel tertawa ketika mendengar ucapan Saimon, "Mungkin kamu mau menggoda si Jessline ini. Cara melawan Jacky yang terbaik bukanlah berhubungan dengan wanitanya dan adiknya, melainkan membuat dia dibenci semua orang!"
Perkataan Angel membuat Saimon mengerutkan keningnya, sepertinya perkataan Angel bukan karena cemburu.
"Apa maksud Bibi?"
"Sudah mengerti? Kamu kira aku mencarimu hanya karena itu? Ikut aku, kita bahas baik-baik."
Mendengar perkataan Angel, Saimon dengan tidak rela melihat bayangan belakang Jessline, kemudian dia menahan diri, dia mengulurkan tangan menahan celananya dan ikut Angel pulang.
Ketika masuk ke rumah Angel, Angel langsung membuka bajunya semua dan membuat Saimon canggung. Bukankah ini mau melakukan hal itu! Di saat dia mau membalikkan kepalanya, dia langsung ditahan oleh Angel.
"Dasar bocah, aku karena kasihan padamu. Lihatlah sudah sebesar apa, jika tidak membuat kamu keluarkan sekarang, bagaimana mungkin kamu ada niat untuk dengar aku mengatakan cara menghukum Jacky." Angel menahan celana Saimon dan berkata dengan lembut.
"Kamu benar ada cara?"
"Cara yang bagus membuat Jacky gagal dan membuat semua orang benci!" Angel berkata dengan yakin.
Si Angel sungguh memiliki pikiran yang lincah, dia bisa mengatakan seperti ini, maka dia pasti ada cara untuk menghukum Jacky. Saimon seketika tidak bergerak lagi dan bekerja sama dengan Angel untuk membuka celananya.
"Saimon, aku sangat rindu kamu. Tadi di belakang rumah Monica mendengar suara Jessline membuat aku sangat tidak tahan, tanganku juga tidak berguna meskipun memegang di dalam celana, cepat biarkan Bibi merasakan buah besarmu ini."
Perkataan Angel membuat Saimon kehabisan kata, perempuan ini mendengar dia berhubungan dengan Jessline.
Saimon juga tidak omong kosong lagi, dia langsung memegang bokong besar Angel.
"Dasar berengs*k, kamu suka melakukan dari belakang, aku dengar kamu menjilat bagian basah Jessline, apa kamu tak ingin layani aku?" Angel tertawa.
Saimon tidak mungkin bisa menjilat Angel, dia memutarkan badan Angel, menegakkan pinggangnya, dia sudah sangat terbiasa, dia merasakan kebasahan Angel, lalu dalam hati berkata hasrat gadis ini sungguh besar.
"Oh... enak sekali! Saimon, kamu sungguh besar, aku terlalu untung mendapatkan kamu, ah... Saimon pelan, sudah tertusuk ke dalam hatiku, ah..."
Tubuh Angel bergerak mengikuti gerakan Saimon, bokong besar tidak berhenti bergesekan dengan Saimon, ini membuat Saimon sangat puas, dalam hati berkata memang enak dalam mempermainkan Angel, gemuk dan bisa dimainkan seperti apapun.
"Saimon, aku sangat suka kamu! Ah, kuat... ah..."
Dorongan kuat Saimon beberapa kali saja membuat bokong Angel langsung menjadi merah, beberapa waktu kemudian Saimon juga tiba-tiba berteriak dengan berat.
Hujan baru berhenti, Saimon menggendong Angel ke tempat tidur dengan baik, kemudian menggunakan tisu menyeka bekas di tubuhnya.
"Dasar berengs*k, setiap kali pergi setelah melakukannya, kenapa begitu baik bantu aku menyeka. Huh, pasti karena memikirkan cara bagusku." Angel sudah menyadari pemikiran Saimon.
Saimon hanya tertawa bodoh, dia juga tidak permasalahkan, "Bibi sudah puas, kan? Cepat beritahu aku cara bagus."
"Dasar bodoh! Menyeka dengan baik, sudah mau mengalir ke tempat tidur." Angel mencemberutkan mulutnya mengatakan Saimon, kemudian lanjut berkata, "Dasar bodoh, meskipun kamu menyiksa Nikita, Jacky hanya bisa emosi saja, dia juga tidak bisa terluka, nanti akan menjadi dua wanita yang puas, hanya berpikir saja merasa rugi."
Mendengar perkataan Nikita, Saimon merasa tidak senang. Kamu pasti merasa rugi, kamu sangat berharap aku setiap hari bermain denganmu.
"Bibi, jangan omong kosong lagi, cepat katakan."
"Bodoh, kenapa kamu buru-buru? Kamu dengarkan aku, bukankah sekarang Jacky menjadi tidak berguna karena kamu dan Andy? Sekarang cepat sebarkan masalah Jacky tidak berguna untuk diketahui semua orang! Permalukan dia hingga tidak bisa mengangkat kepalanya!" Angel berkata.
"Bibi, bukankah ini hanya tidak bisa melanjutkan keturunan? Jika disebarkan keluar, ini hanya bisa menjadi candaan dan tidak bisa membuat Jacky menjadi apapun, lebih baik mainkan Jessline membuat Jacky sakit hati." Saimon berkata.
"Kenapa kamu tidak mengerti? Andy pasti mengerti jika aku katakan padanya. Kamu begitu besar, kamu tidak tahu keburukan jika tidak berguna lagi, jika seorang pria tidak berguna lagi, maka dia akan rendah diri, orang meremehkan dia, perlahan-lahan dia rusak." Angel berkata.
"Aku tetap saja tidak mengerti."
"Begini saja, jika kamu memberi semua orang di desa tahu tentang masalah Roky tidak akan ada keturunan lagi, maka citra dia yang jahat dan sombong akan perlahan-lahan jatuh. Kamu pikirkan saja, seorang sampah yang tidak termasuk pria, siapa yang mau diatur dia?"
Perkataan Angel membuat Saimon mengerti. Betul, awalnya Jacky yang sangat galak, semua orang takut padanya, tapi jika semua orang tahu jika Jacky adalah kasim yang tidak berguna, maka kehebatan Jacky akan menurun, siapa yang bersedia dipimpin oleh kasim!
Jika Jacky sekali lagi menindas rakyat, jika sudah sampai batas akhirnya, para rakyat pasti akan melawan Jacky, sampai saat itu...
"Tapi Bibi, ini tidak ada bukti. Jacky tidak mungkin beritahu semua orang jika dirinya tidak berguna lagi, bahkan Nikita juga..."
Saimon belum selesai bicara langsung dipotong oleh Angel, "Apa tidak ada cara lagi jika dia tidak mau katakan? Asalkan menyuruh seorang wanita mengetes dia, kemudian beberkan aksinya saja."
"Hah? Cari siapa?"
"Banyak yang menggosip di luar, Merry adalah kandidat tercocok!"
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuThis Isn't Love
YuyuMy Charming Lady Boss
AndikaSee You Next Time
Cherry BlossomMy Tough Bodyguard
Crystal SongInnocent Kid
FellaHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)