Hei Gadis jangan Lari - Bab 198 Konyol

Ketika Saimon dan Icha berhubungan di dalam toko ikan. Lena, wanita yang telah diabaikan Saimon selama beberapa hari, saat ini keluar dari dalam rumah.

Dia sengaja mengambil jalan memutar ke toko sebelah membeli minuman dan makanan, lalu ingin menjalin hubungan baik dengan Saimon.

Ketika dia datang ke toko ikan membawa makanan dan minuman, dia melihat pintunya tidak terkunci, dan dia tahu Saimon pasti membuka pintu dengan gembira.

Saimon dan Lena bertempur dengan sengit saat ini, Saimon yang galak adalah kesukaan para wanita, kedua tangan Lena menekan pantat Saimon.

“Saimon, yang kuat, harus yang kuat……”

Lena merasa dirinya sedang ditaklukkan oleh binatang buas, membuatnya lapar dan haus selama dua hari benar-benar sungguh menyiksa, dia mengangkat kepalanya dan terus berteriak tanpa henti.

Dan Lena, yang memasuki toko ikan, berjalan ke dalam ketika melihat tidak ada orang di dalam, tapi dia yang belum sampai di depan pintu sudah mendengar suara teriakan wanita, matanya melebar dan hatinya berkata. Keparat ini benar-benar bermain dengan wanita lain di toko yang kuberikan padanya.

Bagaimana mungkin Lena tidak marah, dia segera membuka pintu dengan marah dan ketika hendak masuk, pada saat ini, dia mendengar teriakan wanita di dalam tiba-tiba menjadi lebih keras, dia sangat familiar dengan suara klimaks ini.

Tiba-tiba, rasa ingin tahunya muncul, dia ingin melihat bagaimana keadaan Saimon bersama dengan wanita lain.

Awalnya dia ingin mendobrak pintu, lalu dengan lembut mendorong pintu, dan kemudian ada celah, dia langsung menyandarkan kepalanya di celah pintu dan melebarkan matanya melihat ke dalam.

Lena tertegun melihat pemandangan di dalam.

Melihat dua tubuh putih mulus, Saimon sedang menindih tubuh seorang wanita dan kepalanya terbenam di dada wanita itu, lalu seluruh tubuhnya mengeluarkan kekuatan, otot tubuhnya tajam dan bersudut, wanita yang ditindih terus mendesah, kedua kakinya dengan erat menjepit pinggang Saimon, dan tangannya terus menggosok punggungnya.

“Saimon, kamu benar-benar harta karun, tidak ada wanita di dunia ini yang rela melepasmu.”Icha berkata dengan suara malas.

“Kak Icha apakah nyaman?”

“Iya, kak Icha nyaman setengah mati, lebih kuat lagi, kakak ingin mati.”

……

Mendengarkan dialog kacau dan tubuh putih keduanya, Lena melupakan amarahnya, kedua kakinya tertutup rapat, serasa kedua kakinya gatal, membayangkan Saimon berada di atas dirinya.

Kedua orang yang berjuang keras di dalam secara alami tidak menyangka ada seseorang di luar yang selalu mengamati tindakan mereka.

Kecepatan Saimon semakin lama semakin cepat, dan Icha menikmati kenyamanan yang telah lama hilang, seluruh tubuhnya mulai gemetar.

“Saimon, jangan, ahh, aku mohon padamu, jangan……”

Hingga akhirnya Saimon melompat-lompat sampai kedua kaki Icha tidak bertenaga melepas pinggang Saimon.

“Saimon biarkan kakak istirahat sebentar, nanti baru mulai lagi.”suara Icha lemah tidak berdaya.

Dan ini membuat Lena yang selama ini memperhatikan mereka berdua bersenang-senang melalui celah pintu menjadi jengkel. Dia sangat malu, sialan, masih ingin lagi?

Lena tiba-tiba membuka pintu dengan keras. Saimon dan Icha terkejut, Icha terkejut sampai tubuhnya gemetar, sedangkan Saimon terkejut sampai menoleh, ketika melihat wajah marah Lena, Saimon terkejut sampai segera turun dari tubuh Icha.”

“Ka-kak Lena……”

Saimon merasa bersalah saat ini, menggunakan toko orang lain untuk bersenang-senang dengan wanita lain, tindakan seperti ini bagaimana mungkin tidak membuatnya merasa bersalah.

“Saimon, melihat kamu yang jujur, tidak disangka kamu begitu konyol?!”ucap Lena marah.

“Kak Lena, ka-kamu salah paham, aku……”

“Salah paham?”Lena menatap Saimon seperti orang bodoh, tidak mengerti orang ini benar bodoh atau pura-pura bodoh, dia sudah bersetubuh dengan wanita lain di tempat tidur, masih ingin mengelak.

Dan Saimon saat ini menyadari kesalahannya, dia tidak berani berbicara lagi, perasaan bersalah ini benar sangat tidak nyaman.

Dan saat ini, Icha buru-buru mengenakan pakaiannya. Dia lebih takut daripada Saimon. Karena takut dia tidak melihat Lena dengan teliti, dia menganggap Lena sebagai istri atau selingkuhan Saimon, Icha takut sampai kehilangan akal sehat.

Terlepas dari terus bersenang-senang dengan Saimon di malam hari, setelah memakai pakaian, dia menundukkan kepala, bergegas keluar dengan panik, meninggalkan Saimon sendirian berhadapan dengan Lena.

Lena menatap Saimon yang telanjang, penampilannya yang nurut sungguh sangat lucu, dia tidak merasakan apa pun.

Saimon yang ditatap Lena bergidik, lalu tersenyum bingung, dia hanya bersalah dalam hati nurani dan tidak takut, dia tahu modalnya berada dimana, Lena tidak mungkin begitu tega padanya.

“Kak Lena, ka-kamu sudah datang?”

“Hmph, kenapa aku tidak boleh datang? Takut kamu tidak makan, sengaja membawakan makanan, tampaknya sekarang sudah tidak perlu lagi, kamu tidak hanya bisa memberi makan dirimu sendiri, tapi juga memberi makan orang lain.”Lena bercanda mengatakan, “Masih tidak cepat pakai baju, itu terlihat menjijikkan!”

“Eee……kamu tidak mau……”

Begitu Saimon belum selesai berbicara, langsung dicela Lena, “Kenapa? Tadi masih belum puas? Masih ingin melampiaskannya di tubuhku? Tidak merasa kotor!”

Selesai berbicara Lena langsung berbalik pergi, Saimon terbengong melihat punggungnya, lalu bergumam, Anj*r ada apa dengannya, hari ini tidak mau?

Saimon melihat Lena menaruh makanan dan minuman di lantai, lalu mengendus, baunya harum, bisa dibawa pulang untuk Melisa.

Memikirkan hal ini, dia membawa minuman dan makanannya, lalu menutup pintu, dan dengan cepat berjalan ke rumah Melisa.

Saat ini, langit telah gelap. Meskipun kondisi kehidupan di kota lebih baik daripada di desa, tapi ketika malam hari, mereka bergegas pulang ke rumah. Tidak ada banyak orang di jalan.

Saimon menenteng makanan dan minumannya, sambil menyenandungkan lagu, tapi saat dia berjalan, dia mendengar seorang wanita berteriak dari sudut gang tidak jauh di depan.

Meskipun suara angin sedikit keras, tapi telinga dan mata Saimon sangat bagus, secara alami dia mendengar suara yang tercampur dalam angin. Awalnya, Saimon tidak ingin peduli dengan hal ini, tapi ketika mendengar jeritan wanita, matanya langsung membara.

Sialan, ini di jalan sempit dan sunyi.

“Jevon, lepaskan aku, barangmu tidak berfungsi, untuk apa menangkapku?”teriak wanita itu meronta.

“Jalang, bukankah kamu bekerja di bidang ini? Membiarkan laki-laki menyetubuhimu? Kenapa tidak bersedia denganku?”suara kasar Jevon terdengar.

“Kak Jevon, le-lepaskan aku. Kamu untuk bersenang-senang, untuk menyiksaan, a-aku tidak melakukan pekerjaan itu, aku hanya menyajikan teh dan air.”

“Menyajikan teh dan air, siapa percaya? Aku tidak percaya kalian ada yang perawan? Jangan omong kosong, aku sudah jatuh cinta dan ada perasaan padamu, cepat bermain dengan kakak, kakak akan memberitahumu, barangku berfungsi atau tidak……”

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu