Hei Gadis jangan Lari - Bab 106 Gilingan besar

"Heng! Apakah kamu pikir aku bodoh, jika aku mengatakannya bukankah orang akan mengatakan aku mencuri? Sial sekali, tidak mudah mencari seseorang tapi tidak berguna bahkan orang bodoh lebih berguna."

Merry mengeluh, Saimon menelan ludahnya, apa artinya ini? Janda cantik ini ingin dirinya..... tapi, godaan Merry sangat besar karena dia belum pernah memakai barang yang tidak ada bulunya.

Kata-kata tajam Merry yang mengatakan dirinya tidak sebanding dengan orang bodoh langsung menusuk Jacky lalu dia teringat penampilan Nikita seperti sangat menikmati bersama Saimon, dia segera pergi setelah mengingat dirinya bahkan tidak sebanding dengan seorang bodoh dan meninggalkan Merry yang sedang mengumpat dan membersihkan cairan lengket di pahanya.

"Bajingan Jacky, meskipun tidak berguna tapi jumlahnya banyak sekali, menjijikkan."

Saimon merasa seluruh tubuhnya gatal, dia takut dirinya akan langsung menerkam Merry untuk mencobanya jika dia terus melihatnya lagi, dia melihat Andy yang mau keluar, dia menggoyangkan celananya dan pergi.

"Kak Andy, kita pergi ke atas gunung saja, di jalan pegunungan tidak aman."

Saimon tahu jika Jacky mau memperkosa Merry di jalan pergunungan.

Tapi tidak berguna dan kabar ini akan menyebar di desa kecil yang kurang dari dua ratus orang ini, pada saat itu nama Jacky jatuh, penduduk juga tidak akan terlalu mentolerir Jacky lagi, meskipun mereka tidak berani langsung melawan Jacky tapi mereka pasti akan berada di belakangnya.

Selama ini para warga tidak berani membahas masalah Jacky meskipun mereka tahu perbuatan jahatnya bahkan mereka tidak berani mengatakan di dalam rumah tertutup karena sikap arogan Jacky.

Khasiat kekuatan cambuk keledai masih belum hilang sepenuhnya, Saimon merasa apinya naik setelah melihat pemandangan bagus Merry, dia buru-buru masuk ke desa.

Pada saat ini tentu aja dia tahu harus mencari siapa, Nikita tidak mungkin lagi karena sudah pingsan tadi, dia akan mati jika melakukan sekali lagi, Monica dan Fifi lebih tidak mungkin lagi, jadi pilihan paling baik saat ini adalah Angel.

Saimon segera tiba di tempat Angel, dia awalnya ingin langsung mendorong pintunya tapi dia mendengar obrolan bibi Monica dengan Angel .

Dia baru tahu jika Nikita sudah meminta kolam ikannya kembali dari Jacky dan pada saat ini dia mulai bersimpati kepada Jacky, gila istrinya sudah dia tunggangi tapi juga membantunya.

Akhirnya Saimon berjalan ke arah kolam ikan supaya bisa meredakannya dengan air dingin ketika mendengar bibi Monica dan Angel sedang bicara.

Tapi ketika Saimon berjalan ke arah kolam ikan, ada seseorang berteriak di belakang.

"Saimon, Saimon....."

Dia berpaling dan melihat gilingan besar Sumi menghampirinya penuh semangat, sepertinya orang ini mencarinya lagi karena merasa nyaman dengannya terakhir lagi.

Pada saat ini api Saimon sedang membara dan tentu saja dia tidak akan menolak barang yang ada di depannya.

"Mengapa kamu berlari begitu cepat?"

Sumi bernapas terengah-engah menghampiri Saimon, gunung besar di depannya bergerak-gerak sehingga membuat Sumi menelan ludahnya.

"Kamu, buat apa kamu mencariku?" Saimon bertanya dengan bodoh.

"Kamu bodoh sekali, kamu cepat sekali melupakanku. Apakah kamu lupa telah bermain dengan gilingan besarku?" Sumo berkata sambil melihat melihat sekeliling, dia memegang tangan Saimon karena tidak ada orang di jalan, "Saimon sini, kakak akan memberimu permen ya?"

Saimon mencibir mendengar kata-kata Sumi untuk membohongi anak kecil, langsung katakan saja jika mau melakukannya, mengapa menganggapku bodoh, Saimon sulit menahan apinya saat ini, dia tidak menolaknya dan langsung ikut Sumi ke rumahnya.

Sumi langsung mengunci pintunya setelah masuk, dia langsung memegang selangkangan Saimon dan berteriak.

"Gila, ini bahkan lebih besar dengan yang terakhir?"

Saimon tidak bisa berkata apa-apa mendengar teriakan kaget Sumi, apakah tidak besar karena dia baru makan cambuk keledai tadi?

"Hehe, kakak, Saimon sakit."

"Ah? Saimon sakit karena bengkak? Hehe, tentu saja. Besar sekali, pasti sakit sekali?" Sumi berkata lalu dia memegang Saimon sehingga Saimon berteriak karena merasa nyaman, orang ini benaran lama, cepat buka celananya.

"Ah, ini lebih besar dari waktu itu. Wanita di desa ini mendapatkan barang pusaka." Sumi berkata, sewaktu Saimon kaget, dia langsung menunduk lalu mulut kecilnya terbuka.

Ugh.....

Saimon menarik napas dalam-dalam karena nyaman, mengapa wanita ini suka sekali memakai mulut, benar-benar nyaman.

"Aw..... Saimon, kamu besar sekali, mulutku tidak muat, enak sekali.

Sumi memainkan lidahnya dengan cekatan sehingga membuat Saimon menegang lalu tangannya memegang kepala Sumi.

"Aduh, bodoh, kamu telah menusuk tenggorokanku, uhuk-uhuk, kamu ingin membuatku mati ya." Sumi memuntahkan Saimon sambil berbatuk.

"Hehe, panas, mulut kakak sangat panas." Saimon berkata dengan bodoh.

"Kamu bodoh, kamu juga tahu panas dan dingin ya, kamu hampir membuat tenggorokannya tertusuk." Sumo berkata sambil melihat barang Saimon, lalu dia langsung membuka celananya sehingga api bara Saimon memuncak dan dia ingin segera mendorongnya ke tempat tidur.

"Saimon, apakah kamu suka barang kakak?" Sumi menunduk tempat di antara kedua kakinya untuk menggoda Saimon.

Saimon langsung melihat bagian yang putih itu, Sumi masih rapat dan enak dipakai tapi tidak enak dilihat.

"Tidak bagus." Saimon berkata dengan bodoh.

"Kamu si bodoh tahu dengan tidak bagus. Sial, aku akan membuatmu nyaman tapi kamu masih menolak." Sumi langsung menarik Saimon ke tempat tidur, "Kakak tahu jika tidak enak dilihat tapi dada kakak sangat bagus, apakah Saimon suka dengan dada besar?"

"Hehe, Saimon suka dengan dada besar, kakak besar sekali."

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu