Hei Gadis jangan Lari - Bab 113 Beredar
Tidak ada fasilitas hiburan di pedesaan, sehingga banyak penduduk desa yang senang mengobrol di tempat yang sejuk. Tapi sekarang baru tengah hari, penduduk tidak pergi beraktivitas, malah mengobrol di depan desa, bagaimana pun ini sedikit aneh.
Ketika melihat ke pintu masuk desa, Saimon dengan cepat pura-pura menjadi orang bodoh dan berlari ke kerumunan dengan senyum konyol.
“Haiya, apa yang sedang kamu lakukan? Menerobos masuk ke dalam, sana keluar.”Saimon masuk ke kerumunan dan seseorang mengusirnya.
Tentu saja Saimon tidak pergi, dia ingin menguping, tapi tepat saat ini, tidak tahu dari mana Angel menariknya keluar.
“Hei, bodoh, aku mencarimu seharian, kemana saja?”
Perkataan Angel membuat Saimon gemetar, dia terpana ditangkap wanita ini, ditambah hari ini pulang cukup malam, Angel pasti mencurigai dirinya.
Sialan, baru saja main perempuan, tidak boleh langsung ditariknya pulang ke rumah.
“Aiya, Angel untuk apa kamu menarik si bodoh ini? Apakah karena suami tidak pulang selama beberapa hari, kamu jadi gatal, ya?”
“Haha……”
“Iya aku lagi gatal sama pria, kenapa?”ucap Angel dengan keras kepala.
“Kalau begitu cari aku saja, sudah sejak lama aku mengincar pantat besarmu, untuk apa kamu berhubungan dengan si bodoh ini, dia juga tidak berfungsi. haha……”
“Dasar keparat, beraninya menggodaku, kamu tidak takut pantatku yang besar bisa membuat ular kecilmu bengkok……”
Dalam lelucon Angel, dia menyeret Saimon dengan sombong, orang-orang di desa pasti tidak akan pernah mengira Angel menyeret Saimon untuk berbuat hal itu, pukul mereka sampai mati juga tidak akan ada yang percaya itu-nya si bodoh sangat berguna, bahkan sangat super berguna, dan pernah berhubungan dengan beberapa istri orang di desa.
Angel langsung menarik Saimon masuk ke dalam rumah, wajah bodoh Saimon segera berubah, dan berkata dengan nada datar.
“Bi, ka-kamu ini kenapa, aku takut.”
“Hmph, kamu masih tahu takut! Kemana saja pergi begitu lama?!”Angel marah sambil mencubit Saimon, cubitan ini membuat Saimon kesakitan.
“A-apa lagi yang bisa aku lakukan, aku tersesat di jalan.”alasan Saimon sangat timpang.
“Tersesat? Hmph, kurasa itu-mu sudah masuk ke dalam lubang, jadi tidak bisa melihat jalan!”ucap Angel dengan sedikit kesal, “Katakanlah apakah sudah berhubungan dengan gadis kota? Apakah gadis kota membuatmu nyaman?”
“Uhuk uhuk……”
Saimon terkejut dengan kata-kata Angel yang to the point, lalu menelan air liur.
“Bi, bagaimana mungkin gadis kota menyukai diriku yang kampungan. Hehe.”
Angel ini seorang wanita yang sangat pintar, bagaimana mungkin dia percaya dengan Saimon begitu saja, sudut mulutnya menyeringai melihat Saimon sampai membuat bulu kuduknya berdiri.
“Menurutmu aku bodoh? Aku lebih mengerti wanita daripada dirimu? Kamu ini pria yang membuat semua wanita tidak tahan ingin menggigitnya, Ada apa dengan kota? Bukankah sama dengan gadis di pegunungan kita, tempat itu mereka juga untuk laki-laki.”
“Uhuk uhuk, bibi, a-apa yang kamu katakan itu terlalu itu.”
“Omong kosong, cepat katakan berhubungan dengan gadis mana.”Mata Angel dingin, membuat Saimon semakin bersalah, seolah dia yang selingkuh, ditangkap oleh istrinya.
Kalau Angel mengeluh, membuat Saimon benar tidak berdaya, wanita ini terlalu pintar, berbohong padanya sama sekali tidak berguna.
Saimon melihat Angel marah sampai wajahnya merah, hatinya berkata GAWAT, kalau dia tahu dirinya berhubungan dengan Melisa, bisa jadi dia langsung ke kota menghabisi Melisa, kalau itu terjadi akan sangat merepotkan.
Saimon merasa sudah waktunya untuk mengguncang Angel.
Piak……
Saimon tiba-tiba memukul pantat besar Angel, dan membuat Angel tertegun, ketika melihat Angel tertegun, tanpa basa-basi Saimon langsung menariknya dan melepas celananya.
“Ah, kamu ini, aiya, langsung di lantai ya, kotor sekali……”
Jeritan Angel terus bertambah keras, hingga akhirnya kalau bukan Saimon mengulurkan tangan menariknya, mungkin dia sudah terjatuh ke lantai.
“Kegilaanmu hampir saja membuat tubuhku rusak.”Angel digendong ke tempat tidur oleh Saimon, dia mengambil tisu dan sedikit demi sedikit membersihkan dirinya.
“Lihat kekuatanku, masih curiga aku baru berhubungan dengan wanita lain?”
“Hmph, pria lain kalau sudah berhubungan dengan wanita lain pasti sudah tidak bisa berdiri lagi, tapi kamu berbeda, hmph, jangan pikir aku tidak mengenalmu, istirahat sebentar saja sudah bisa pulih kembali. terlebih……”
Kata-kata Angel selanjutnya membuat Saimon speechless.
“Tadi aku tidak berniat untuk berhubungan denganmu, jadi aku tidak basah, tapi ketika kamu memasukkannya, itu sangat lancar, itu artinya itu-mu ada cairan, bukankah itu menjelaskan kamu baru saja keluar dari itu wanita tidak lama?”
“……”
Saimon benar-benar speechless, dalam keadaan seperti itu, Angel masih bisa berpikir begitu jernih, ini benar-benar membuatnya takjub.
Saimon melihat hal seperti ini sudah tidak bisa disembunyikan lagi, dan ke depannya setiap kali dia pergi ke kota pasti akan singgah ke tempat Melisa, jadi dia lebih memilih mengatakan masalah Melisa. Namun, dia mendeskripsikan Melisa dengan sangat menyedihkan.
Setelah mendengar perkataan Saimon, Angel segera meneteskan air mata, dan memberitahu Saimon, “Saimon ke depannya kamu harus lebih baik kepada Melisa, kasihan sekali dia, seorang wanita membesarkan anaknya.”
Saimon melihat masalah ini akhirnya berlalu, dia tidak berani membahas topik ini dan segera mengalihkan pembicaraan.
“Bi, penduduk desa tidak turun ke ladang, siang bolong begini apa yang mereka bicarakan di depan pintu desa, apa yang terjadi?”
“Dasar kamu ini, hanya tahu menaklukan wanita sampai melupakan musuh sendiri?”Angel melototi Saimon, lalu berkata, “Menurutmu apa yang bisa membuat penduduk desa meninggalkan pekerjaan di ladang?”
“Jacky?”
“Betul sekali, hari ini aku meminta Merry menceritakan penampilan Jacky kemarin ke seluruh wanita penduduk desa, ini akan tersebar ke seluruh desar. Kamu tidak lihat laki-laki di desa tersenyum bahagia.”
Saimon tidak menyangka tindakan Angel begitu cepat, tentu saja laki-laki di desa senang mengetahui barang milik Jacky tidak berfungsi, dengan begitu mereka tidak perlu khawatir istri mereka akan dilecehkan si Jacky keparat itu.
“Namun, berani sekali mereka membicarakan hal ini terang-terangan, tidak takut Jacky akan menampar mereka?”ucap Saimon memandang Angel yang masih membersihkan area yang baru dicukur, hatinya merasa sedikit geli.
“Kamu pikir Jacky bodoh? Kalau keluar saat ini, bukankah sama saja dengan mengakui barang miliknya tidak berguna? Kamu pikir Jacky si kepala desa itu bodoh, dia sangat pintar.”Angel melirik Saimon, seolah menganggap Saimon benar-benar bodoh.
“Dasar jalang beraninya kamu berteriak padaku? Kalau aku tidak membuatmu berteriak, kamu tidak akan tahu siapa yang pria sejati!”
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinMy Superhero
JessiSi Menantu Buta
DeddyMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMenantu Hebat
Alwi GoHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)