Hei Gadis jangan Lari - Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)
“Kak Angel, meskipun Jacky dulu pernah menggangguku, tapi dia tidak pernah berhubungan denganku, menurutku sudahlah.” Sumi berkata, “Sejujurnya dia takut mendapat masalah, terlebih paman Jacky adalah seorang kepala kepolisian.”
Angel yang mendengar perkataan Sumi tidak menyangka dia yang diam sepanjang hari ternyata cukup pintar. Namun, Angel yang sudah memantapkan niat untuk menariknya terlibat dalam hal ini, bagaimana mungkin membiarkannya menjauh.
“Sumi, tahukah kamu kenapa Saimon bertingkah seperti orang bodoh?”
“Ah? Kenapa?”tanya Sumi tanpa sadar.
“Tentu saja karena Jacky. Kamu tidak tahu Jacky orang seperti apa? Kamu tidak tahu masalah Monica? Dia ingin menyetubuhi Monica dan adiknya, lalu Saimon adalah batu sandungannya, mau tidak mau dia harus menyingkirkannya. Saimon khawatir mereka akan dicelakai Jacky, jadi pura-pura bodoh……”ucap Angel menjelaskan dengan cepat.
Masalah ini tidak sulit untuk dimengerti, setelah Angel selesai menjelaskan, Sumi mengalihkan pandangannya seolah sudah mengerti, namun……
“Kak, sekarang Jacky sudah seperti ini, dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa kepada Monica dan adiknya, Saimon tidak perlu khawatir akan dicelakai Jacky lagi.”ucap Sumi.
“Hmph, dia tidak mencelakai Saimon, apakah Saimon bisa melepaskannya? Kamu bayangkan Saimon orang seperti apa, sebelumnya dia berani mengambil pisau menusuk Jacky, dia berpura-pura menjadi idiot begitu lama, tidakkah dia ingin melampiaskannya?”ucap Angel.
Tentu saja Sumi tahu Saimon orang seperti apa, ternyata Jacky memperkosa Monica, lalu dia mengambil pisau buah menusuk Jacky, kali ini dia telah menahannya cukup lama, bagaimana mungkin melepaskan Jacky begitu saja.
“Kak, kamu bujuk Saimon untuk berhenti membuat masalah. Unta kurus ini lebih besar dari seekor kuda. Siapa yang bisa menjamin Jacky akan……”
“Aissh, Sumi apa yang kamu katakan itu membosankan. Bagaimana pun juga aku pernah berhubungan dengan Saimon, aku juga termasuk wanitanya, mungkinkah aku tidak memikirkannya? Tapi dia muda dan kuat, kamu tidak membiarkannya melampiaskannya, nanti setiap malam dia akan menyiksa kita.”Angel menyentuh lengan Sumi, berkata, “Kamu ingin dia setiap hari menyiksamu sampai tidak bisa turun dari tempat tidur?”
“Ah?”Sumi tidak begitu mendengar perkataan Angel sebelumnya, tapi kalimat terakhir ini menyentuh hatinya, “Kamu mengatakan Saimon masih menginginkanku?”
“Omong kosong apa ini? Anak ini sama sekali tidak bodoh, kalau dia tidak menyukaimu, akankah dia melakukan hal itu padamu?”Angel terkikik, “Bagaimana, apakah Saimon membuatmu nyaman?”
“Kak, kenapa kamu menanyakan ini?”
“Besar tidak?”Angel bertanya dengan enggan.
“Hhm besar.”
“Ke depannya masih ingin bersama dengannya tidak?”tanya Angel mendesak.
“Kak, kamu sudah tahu kenapa masih bertanya? Kamu menginginkannya tidak, tentu saja aku menginginkannya.”
“Kalau begitu kamu harus membantu Saimon melawan Jacky. Kalau tidak, apakah dia akan bersamamu ke depannya?”Akhirnya Angel mengatakan tujuannya.
“Ah? I-ni……”
Sumi sedikit bingung, mendengar perkataan Angel, dia tidak ingin mencari masalah dengan Jacky, tapi dia juga tidak ingin bersama Saimon si bebek liar untuk jangka panjang.
“Bagaimana Sumi? Tidak rela dengan Saimon.”Angel pastikan Sumi tidak tega melepaskan Saimon.
“Kak, tidak bisakah kamu membujuk Saimon?”
“Sumi, Saimon itu orang seperti apa? Mengambil pisau menusuk Jacky, satu-satunya pria berani di desa Zhao, menurutmu akankah dia melepaskannya begitu saja?”
“Ehhmm……”
“Baiklah, Sumi, aku katakan sejujurnya padamu……”
Angel menaruh bibirnya di samping telinga Sumi. Kemudian, Sumi membelalakkan matanya, “Kak, a-apa yang kamu katakan, Saimon ingin menjadi kepala desa?”
“Iya, tidak boleh? Aku beritahu kamu, desa kita kekurang seorang pria untuk menjadi kepala desa, dan tidak aku tutupi darimu, berita Saimon ke kota untuk berobat itu palsu, yang benar adalah dia membantu penduduk desa menemukan cara untuk bertahan hidup, di kota dia sedang membuka toko ikan, dan memiliki hubungan baik dengan pasar grosir, ke depannya dia akan membuat penduduk desa menghasilkan lebih banyak uang!”ucap Angel menepuk dada besarnya hingga terus berguncang.
“Benarkah?”
“Apa masih bisa palsu, kalau Saimon menjadi kepala desa, itu menjadi kebahagiaan seluruh desa!”ucap Angel penuh percaya diri.
“Tapi, apa gunanya aku seorang wanita mendukungnya? Ada banyak orang di desa ini. Selain itu, si Jacky mungkin……”
“Hmph Jacky? Selama Saimon yang memimpin menghabisinya, ditambah kita ratusan penduduk desa bersama-sama melengserkannya, siapa yang bisa melindunginya?”ucap Angel yang telah mempertimbangkan semuanya dengan baik.
Sumi menganggukkan kepala, memikirkan kata-kata Angel, tidak peduli bagaimana pun baik untuk khalayak ramai atau pribadi, tidak ada alasan baginya tidak mendukung Saimon.
Setelah selesai membujuk Sumi, Angel buru-buru pergi ke rumah Monica. Saat ini, Saimon hendak kembali ke desa. Dia harus menjelaskan masalahnya kepada Monica dan adiknya sebelum Saimon pulang merebut posisi kepala desa.
“Apa? Kamu bilang Saimon tidak bodoh sama sekali? Pura-pura?”Setelah mendengar kata-kata Angel, Monica dan Fifi langsung berteriak.
“Dasar Saimon sialan, beraninya membohongiku, lihat bagaimana aku menghukumnya setelah pulang!”ucap Fifi dengan marah.
Tentu saja, Monica juga sangat marah, dia tidak menyangka perbuatan yang dilakukan dirinya dan adiknya kepada Saimon membuat wajahnya memerah, mengingat dirinya telah melakukan perbuatan memalukan dengan Saimon, wajahnya semakin merah. Dia menjatuhkan dirinya ke tempat tidur, memegangi kepalanya, takut melihat siapa pun.
Ketika melihat kakaknya seperti ini, Fifi memikirkan tampang Saimon yang pura-pura bodoh, tiba-tiba ekspresi wajahnya juga berubah.
Angel terkikik melihat reaksi kakak beradik ini, ia tertawa dalam hatinya, Saimon si bangsat ini benar-benar membuat para wanita mencintai sekaligus membencinya.
“Sudahlah, jangan malu, cepat ada hal baik yang ingin aku katakan.”ucap Angel tersenyum.
“Hal baik apa, ini sangat memalukan.”ucap Monica dari dalam selimut.
Selanjutnya Angel mengatakan rencananya, dengan cepat tatapan kedua wanita ini menjadi serius, dalam hati mereka berkata tidak disangka Saimon melakukan begitu banyak persiapan selama ini.
Ketika Saimon dengan angkuh kembali ke desa, Monica dan adiknya memeluknya dari kiri dan kanan. Meskipun mengetahui Saimon pura-pura bodoh, tapi mengingat alasan dia pura-pura bodoh, hati mereka merasa sedih.
Saimon yang merasakan cinta kedua bibinya segera memeluk mereka dengan erat, seumur hidup ini tidak boleh mengecewakan mereka!
Sejak awal sudah Jacky sudah tidak berguna, saat ini dia berubah menjadi kasim, jadi di bawah kepemimpinan Saimon, penduduk desa melakukan demo.
Setelah melengserkan Jacky, atas petunjuk Angel, Andy yang berada di tengah kerumunan langsung berteriak agar Saimon menjadi kepala desa. Kemudian Sumi dan sekumpulan wanita lainnya mulai membuat keributan, adanya Angel sebagai pondasi, ditambah kolam ikan dan pasar grosir, penduduk desa saling menatap dengan linglung menjadikan Saimon sebagai kepala desa.
(End)
Novel Terkait
Uangku Ya Milikku
Raditya DikaCinta Yang Tak Biasa
WennieMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniThe Winner Of Your Heart
ShintaSuami Misterius
LauraInventing A Millionaire
EdisonMenantu Hebat
Alwi GoBack To You
CC LennyHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)