Hei Gadis jangan Lari - Bab 2 Balas Dendam

"Karena Jacky telah memperkosa bibiku, maka aku akan membiarkanmu membayarnya dengan nyawamu!" Setelah Saimon menyelesaikan perkataannya, ia pun menarik Nikita ke meja, lalu ia melihat ada pisau buah di sana.

Setelah mendengarkan perkataan Saimon, Nikita menjadi ketakutan dan air matanya pun mengalir keluar. Ketika Saimon mengambill pisau buah tersebut, ia baru mengambil kesempatan itu untuk berbicara dengannya.

"Kamu adalah Saimon, kan. Aku tahu kamu, kamu yang ayahnya meninggal di tambang, kan. Kamu masih sangat muda, masih belum melanjutkan keturunanmu, jadi kamu sebaiknya jangan melakukan hal-hal bodoh. Jika kamu membunuhku, kamu pun akan dihukum mati."

Saimon pada saat ini depenuhi amarah. Ketika mengingat wajah ganas dan mengerikan Jacky yang meraba Monica, ia pun telah kehilangan akal sehatnya.

"Bahkan jika aku mati, aku akan membuat Jacky dan seluruh keluarganya menjadi korbanku!" raung Saimon.

Melihat Saimon yang telah kehilangan akal sehatnya, Nikita diam-diam memaki Jacky yang lagi-lagi membuat masalah baginya. Ketika melihat Saimon telah mengambil pisau buah itu, Nikita tiba-tiba kepikiran sebuah idea, dan segera berteriak padanya.

"Saimon, bukankah Jacky memperkosa bibi Monica-mu? Kalau begitu, kamu juga perkosa aku saja, bukankah itu merupakan pembalasan yang setimpal? Dengan begitu aku tidak harus mati, kamu juga tidak harus mati, bahkan masih bisa membalas dendam, bukan?”

Perkataan Nikita membuat Saimon terbengong. Melihat Nikita, yang sudah berusia tiga puluhan tahun, masih tampak menawan dan memiliki tubuh montok, Saimon tanpa sadar menelan ludahnya ketika Nikita mendekatkan tubuh lembutnya padanya.

Ketika merasakan gerakan Saimon, Nikita pun tahu bahwa tawarannya telah membuat jantung Saimon berdebar. Demi bertahan hidup, ia pun tidak mempedulikan terlalu banyak. Tangannya perlahan-lahan tangannya menyusuri ke bawah dan meraih celana Saimon, dimana membuat tubuh Saimon bergetar sejenak.

Merasakan ada perubahan pada tubuh Saimon, Nikita semakin ingin mengerahkan kemampuannya. Pantat montoknya mulai bergesekan di pertengahan kaki Saimon, menggairahkan bagian bawah itu, membuat sekujur tubuh Saimon terasa panas. Ia secara kasar mendorong Nikita ke lantai, menunjuk Nikita dengan pisau buah di tangannya.

"Lepaskan bajumu! Karena si bajingan Jacky itu berani menyentuh bibi Monica, maka hari ini aku akan menyentuh istrinya. Apa yang kau lihat, lepaskanlah bajumu, perlihatkanlah semuanya!"

Melihat Saimon yang mengubah pemikiran untuk membunuhnya menjadi memperkosanya, Nikita pun ikut senang. Ketika melihat di balik celana dalam Saimon sudah menjulang tinggi, Nikita dengan cepat melepaskan pakaiannya.

Ini merupakan pertama kalinya Saimon melihat seorang wanita telanjang. Dia seketika menjadi terpesona, tidak menyangka bahwa istrinya Jacky begitu putih, apalagi kulit seputih salju dan tampak lembut itu membuat Saimon ingin menggigitnya.

Saimon tertegun sejenak. Dalam sekejap, ia melepaskan celana dalamnya, menerkam Nikita seperti seekor serigala.

Ini merupakan pertama kalinya Saimon melakukannya, jadi ia sama sekali tidak tahu harus berbuat apa. Setelah berkeliaran sebentar di luar, ia akhirnya telah menemukan jalan masuknya, lalu menancapnya dengan ganas!

"Ugh..."

Saimon merasa dirinya seakan sedang memasuki gua yang sempit dan mendalam, dimana di dalamnya terasa lembab, hangat dan sedang membungkus erat dirinya.

Ketika merasakan kehangatan dan tekanan yang luar biasa, Saimon seakan menjadi seekor serigala rakus yang tiba-tiba marah dan mulai menyerang mangsanya.

Melihat Nikita yang mengigit bibirnya, tidak ingin mengeluarkan suara, Saimon pun menjadi marah. Dia melakukan ini demi membalas dendam pada Jacky, jadi dia ingin Nikita menjerit ngeri. Ketika mengingat tangisan menyedihkan Monica saat terbaring di atas meja, Saimon sambil mengambil pisau buah dan mengarahkan ke leher Monica, sambil meraung padanya.

"Teriaklah! Dasar wanita tengik, kenapa kamu tidak teriak, hah! Kalau tidak kubunuh kamu!”

Namun, Saimon tidak tahu bahwa ancaman dan serangannya ini tidak membuat Nikita ketakutan, melainkan membuatnya lebih bergairah. Suaminya sendiri bahkan tidak bisa dibandingkan dengan remaja ini. Nikita mengigit bibirnya karena dia merasakan kenikmatan. Jika dia mengeluarkan suaranya, Saimon akan mengetahuinya, membuatnya malu sekaligus jengkel. Tetapi ketika melihat Saimon mengancamnya dengan menggunakan pisau buah, Nikita sudah tidak dapat berpura-pura dan segera menjerit “ketakutan”.

Sesuai dugaan, teriakan ini membuat Saimon senang. Lalu tangan besarnya menyentuh tubuh putih Nikita dan mulutnya terus-menerus memaki.

"Dasar Jacky bajingan. Karena kamu berani menyentuh bibi Monica, maka aku akan membunuh istrimu!"

Saimon sambil mengatakannya sambil menghantam ganas Nikita. Namun, ia tidak tahu bahwa serangan dan pelecehan seperti ini malah membuat Nikita mendapatkan kembali perasaan Bahagia yang sudah lama menghilang. Dia hanya ingin Saimon menjadi semakin ganas dan lebih kejam.

Namun, ketika Saimon yang marah sedang menyerang dan menyiksanya, tiba-tiba terdegar suara pintu yang berderak, diikuti oleh suara gerendel yang terbuka, kemudian suara Jacky.

"Aku pulang. Apa makanannya sudah siap, Nikita?"

Tapi ketika Jacky mendorong buka pintu dan masuk, ia pun dibuat terkejut oleh pemandangan di hadapannya, dimana satu tubuh hitam dan satu tubuh putih itu berada di lantai, sedang…

"Bangsat! Saimon, beraninya kamu menyentuh istriku!"

Jacky pun segera bergegas untuk menghajar Saimon. Namun, pada saat dia hendak bergegas kemari, Saimon segera menancap pisau buah ke leher Nikita, darah segar pun mengalir keluar, membuat Nikita menjerit kesakitan.

"Jacky, kamu si bajingan, cobalah sini! Jika kamu berani mendekat, aku akan segera membunuh istrimu!"

Melihat tatapan ganas Saimon, Jacky pun menjadi takut. Dia bisa menjadi kepala desa dan bisa berani melakukan tindakan kejahatan yang tidak bermoral berkat kakak Nikita. Jika sesuatu terjadi pada Nikita, ia akan kehilangan segalanya, makanya ia pun menjadi bimbang begitu mendengar perkataan Saimon.

Sebaliknya, begitu Nikita, yang sedang menikmatinya, melihat Jacky tiba-tiba menginjak selangkah kakinya ke dalam, ia pun segera menjerit karena takut Saimon akan membunuhnya dengan menancap pisau buah ke lehernya.

"Dasar kamu tak tahu berterima kasih, kamu lagi-lagi membuat kejahatan dengan pergi menyakiti gadis orang lain, kan. Kamu jangan mendekat, dia benaran akan membunuhku. Ah… sakit, Saimon, tolong lebih lembut sedikit, ah..."

Ketika mendengar jeritan Nikita dan raut amarah sekaligus tak berdaya Jacky, Saimon menjadi sangat bahagia. Ia pun menggertakkan giginya sambil menghantam lebih cepat, tapi dia tiba-tiba merasa Nikita semakin mengencang, mendapatkan serangan hangat yang luar biasa…

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu