Hei Gadis jangan Lari - Bab 85 Nikita Datang

Jessline mengangkat kepala melihat Saimon yang berjalan ke arahnya, ketika di langkah terakhir, kedua kaki Jessline dengan tegang melebar sedikit, sepasang mata melewati celah tubuh dua orang menatap Saimon, jika masuk begitu saja, bukankah dia akan kesakitan.

Tangannya yang tegang memegang bokong Saimon, mulutnya tidak berhenti mengoceh dengan suara yang kecil, "Pelan-pelan, pelan, ah..."

Saimon sedikit kehabisan kata, barusan menyentuh lapisan paling luar sudah begitu terkejut, sungguh keterlaluan. Dia sama sekali berbeda dengan Nikita, karena Nikita sangat ingin langsung bergerak ke arahnya dan membunuhnya.

Saimon sedikit kehabisan kata-kata ketika melihat cairan lengket yang berada di ujung bagian bawahnya, tak disangka cairan Jessline lebih banyak dari Nikita, sungguh jarang ditemui.

Saimon adalah orang berpengalaman dalam bidang ini, dia tahu semakin banyak cairan yang dikeluarkan wanita, maka hasratnya semakin kuat. Jika dirinya memulaikan pertama kali untuk Jessline, maka ke depannya gadis ini akan seperti aliran air yang mengalir cepat dan ingin melakukan bersamanya setiap hari.

Terpikir ke depannya bisa balas dendam dengan Jacky, bahkan bisa bermain dengan gadis Jessline ini, hasrat Saimon semakin meningkat, benda yang awalnya masih memiliki celah dengan bagian bawah Jessline, seketika langsung menempel pada Jessline.

"Sstt..."

Meskipun baru masuk sedikit, tapi rasa lembut dan licin sudah menenggelamkan Saimon, dalam hatinya berpikir dia benar-benar merasa sangat nyaman, tidak peduli siapapun saat baru masuk pasti bisa merasakan berbeda dengan Nikita dan Angel, sungguh nyaman.

"Nyaman tidak, Saimon? Kakak merasa bendamu sangat hangat." Jessline menyipitkan mata melihat sebuah celah di bagian bawah yang dibuat Saimon.

"Saimon merasa Kakak sangat panas. Saimon sangat nyaman." Saimon bekerja sama dengannya.

"Kalau begitu, masuklah Saimon, Kakak bisa menahannya!"

Saimon mendengar ucapan Jessline, dalam hati berpikir si gadis ini sudah tidak tahan lagi, melihat dia tidak tahan hingga menaikkan pinggangnya, Saimon juga tidak sungkan lagi.

Astaga, dirinya dalam sekejap sudah berhasil menebaknya.

"Kakak, Saimon akan datang. Bibi Monica bilang wanita sangat sakit saat pertama kali, Kakak tahan sedikit."

Jessline tak menyangka jika Saimon masih bisa mengkhawatirkan dirinya, hatinya langsung merasa hangat, kedua tangannya menepuk bokong Saimon sambil berkata.

"Bocah bodoh, jangan lambat-lambat lagi. Kakak sudah tidak tahan, sudah sangat geli."

Tangan kecil Jessline menepuk di bokong Saimon dan menekan bokongnya ke bawah.

Jessline memejamkan mata dengan erat, semua pikirannya dipenuhi dengan adegan benda besar Saimon yang menembus lubang kecil tubuhnya, bentuk lubang kecil yang ketat dan longgar membuatnya sangat malu.

Dia memejamkan mata sambil memanggil nama Saimon, tapi sampai sekarang dia belum merasakan rasa enak dari Saimon, dia malah mendengar suara teriakan Nikita yang kuat.

"Monica! Monica! Segera sembunyikan Saimon, Jacky sudah menggila dan mau membunuh Saimon!"

Suara jeritan Nikita dari luar mengejutkan Jessline yang sudah masuk ke dalam hayalan langsung membuka matanya. Ketika tubuhnya sudah mau ditekan, tubuh Saimon yang sudah masuk ke tubuh Jessline juga terkejut dan terdiam di tubuh Jessline.

"Ah... Saimon cepat bangun, kakak iparku datang!" Jessline dengan panik langsung mendorong Saimon. Nikita sudah datang, dia tidak boleh biarkan Saimon masuk, dia tahu jika Saimon tidak bisa keluar lagi setelah masuk.

Saimon juga tidak senang, sh*t, apakah si berengs*k Nikita sengaja, dia sudah berhasil masuk, tapi Nikita malah mengganggu.

"Tidak, Saimon mau menyuntik Kakak. Kakak sudah sangat basah, disuntik pasti sangat nyaman..."

Jessline menahan tubuh Saimon, bahkan kedua kakinya juga merapat, dia membuat Saimon terbatas di luar dan tidak bisa masuk sama sekali.

"Saimon, cepat berdiri, Kakak Ipar sudah datang. Dia tidak boleh melihatnya." Jessline berkata dengan panik.

Saimon mendengar ucapan Jessline, dalam hatinya tertawa jahat, aku sangat ingin dilihat Nikita, sampai saat itu pasti akan sangat heboh. Dengan sikap Nikita yang tidak masuk akal, dia tahu jika Nikita tidak akan beritahu Jacky, melainkan akan bermain bersama Jessline. Memikirkan rasa itu, tubuh Saimon menjadi panas kembali.

Tapi si Jessline di saat ini malah tersipu, dia langsung menutupi Saimon dan berkata dengan emosi.

"Dasar bodoh, kamu sungguh tidak mengerti, dengar suara di luar!"

Jessline tiba-tiba emosi seketika membuat Saimon terkejut, kemudian dia juga mulai mendengar pergerakan di luar.

"Monica, apakah Saimon di rumah? Cepat suruh dia pergi bersembunyi, Jacky membawa pisau bilang hari ini harus memotong Saimon!" Nikita berkata dengan terengah-engah.

"Hah? Baik, segera, cepat, Saimon cepat keluar..." kini Monica tidak memedulikan apakah Saimon dan Jessline bisa ketahuan oleh Nikita, dia hanya mengkhawatirkan Saimon karena Jacky mau memotongnya, jadi dia harus menyembunyikan Saimon.

Monica berkata kemudian mendorong pintu kamar, mereka bertiga langsung menerobos masuk.

Tapi mereka bertiga melihat adegan yang membuat orang merasa malu, mereka melihat ada dua orang telanjang yang saling berlutut, Jessline sedang mendorong Saimon, tapi Saimon malah berusaha mendempet ke tubuh Jessline, terutama bagian bawah Saimon masih berada di dalam lubang kecil Jessline, mereka berdua tidak berhenti berlawanan dan mengeluarkan suara cipratan air.

"Ah... Saimon berdiri, mereka sudah masuk!" Jessline melihat tiga orang menerobos masuk, apalagi melihat Nikita masuk, seketika membuatnya sangat terkejut.

Nikita melihat adegan di depan juga merasa haus, dia menunjuk Jessline sambil berkata.

"Jessline, ke... kenapa kamu di sini? Apa yang sedang kamu lakukan dengan... Saimon?"

Nikita berkata sambil melihat bagian bawah dua orang yang berhubungan, dalam hati memikirkan bagian bawah bibinya ini sungguh indah dan lembut."

"Kakak ipar, kamu, kamu jangan salah paham, aku, aku..."

Jessline melawan dengan tidak berdaya, hal ini membuat Nikita sangat canggung, apa yang masih perlu dijadikan kesalahpahaman.

"Salah paham? Jessline, apa yang kamu pikirkan, seorang mahasiswi yang indah malahan mau melakukan hubungan itu dengan orang bodoh? Apa kamu sangat haus!" Nikita bertanya balik setelah menyadarinya.

"Bukan seperti ini Kakak ipar, ini..."

"Apa ini?!" Nikita sangat marah seperti orang tua.

"Kakak ipar yang bilang milik Saimon besar, ini adalah benda yang diinginkan wanita bahkan dalam mimpi, jadi aku ingin pertama kaliku diberikan kepada pria yang hebat, jadi..."

Jessline tahu tidak ada gunanya lagi mengatakan apapun sekarang, jadi lebih baik tidak jelaskan lagi, dia mengatakan dengan malu.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu