Hei Gadis jangan Lari - Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
Memang banyak gosip tentang janda di luar, terutama di desa seperti ini yang laki-laki tidak boleh dekat dengan perempuan, tetapi malah tidak berhenti ada hubungan aneh, jadi gosip tentang janda adalah yang paling banyak dan paling banyak perdebatan.
Merry adalah janda yang indah, postur tubuh bagus dan montok, sungguh menggoda. Jacky sejak awal sudah ada pemikiran terhadapnya, tetapi karena dijaga Angel, jadi Merry tidak pernah dilecehkan Jacky secara langsung.
Di saat ini jika Merry menggoda Jacky, dapat dijamin pasti akan berhasil. Sampai saat itu Jacky belum sempat buka celana dan masuk saja sudah muntah duluan. Kemudian di hari kedua Merry akan menyebarkan kabar Jacky mau "memperkosa" dia, tapi barangnya tidak berguna, orang licik tidak berhasil menaklukkan janda, jalan cerita sangat masuk akal, sangat persuasif, jadi kabar Jacky tidak berguna akan tersebar begitu saja.
"Tapi Bibi, kamu suruh janda menggda Jacky, apakah Kak Andy setuju?" Merry adalah wanita simpanan Andy.
"Untuk apa dia tidak setuju? Barang milik Jacky sudah tidak berguna, paling tidak hanya muntah di luar Merry dan dilap saja." Angel berkata tanpa memedulikan.
Saimon menjadi canggung ketika mendengar ucapan Angel, apa ini adalah adik dan istri adik kandung?
Tapi memikirkan si janda Merry itu, Saimon dalam hati sedikit mengagumi Andy. Wanita itu sangat cantik, terutama sangat menarik, kelihatannya seperti gadis usia 18 19 tahun, tetapi wajahnya terlihat sedikit seperti gaya istri muda.
"Baik, kakak ipar, kalau begitu tolong kamu katakan kepada Kak Andy, jika masalah ini berhasil, maka pengaruh Jacky di desa ini akan perlahan-lahan berkurang, terakhir dia pasti akan dibenci semua orang." Saimon tertawa sambil berkata.
"Astaga, kali ini kamu sudah mengerti? Namun, masalah ini tidak boleh buru-buru, karena Jacky sudah bertahun-tahun menekan rakyat, jika ingin dalam seketika menyuruh rakyat melawan dia adalah hal yang tidak mungkin. Sampai saat itu pikirkan sebuah titik heboh lagi agar membuat rakyat tidak bisa tahan.
Saimon menganggukkan kepala dan melihat Angel, dalam hati berpikir sungguh adalah wanita yang cerdas, intinya dia masih lumayan cantik, bahkan sangat enak jika dimainkan.
Angel melihat Saimon menatap dirinya, dia tertawa berkata, "Apakah mau sekali lagi."
Setelah selesai mengatakannya, sepasang tangan Angel yang kecil meleset di celana Saimon, lalu menekan dengan ringan dan berat membuat tubuh Saimon yang barusan mengeluarkan, kini mereaksi kembali.
"Bibi, apa kamu masih bisa? Jika aku melakukannya lagi, kamu akan membengkak." Saimon tertawa dan mengulurkan tangan meraba bagian bawah Angel, lalu dengan pura-pura terkejut berkata, "Bibi, kamu basah lagi atau tadi tidak menyeka dengan bersih?"
"Dasar berengs*k, aku menjadi ingin lagi setelah bicara terus denganmu. Aku berikan kamu ide bagus ini, bukankah kamu harus melayaniku dengan baik?" Angel berdiri setelah mengatakannya, lalu menjatuhkan Saimon di tempat tidur dan menaikinya, "Saimon, hari ini aku yang gerak, kamu berbaring saja."
Selesai mengatakannya, bokong Angel bergerak dengan cepat seperti jenderal wanita yang bergairah sedang menunggangi Saimon. Suara bokong yang berpukulan dengan paha membuat Saimon semakin penuh amarah, sebuah tempat berhubungan dengan sauna Saimon tidak berhenti membengkak, rasa kehangatan membuat Saimon menjadi puas.
"Bibi, bokongmu yang besar memukul kakiku hingga terasa sakit."
"Nyaman, kan? Bokongku yang besar ini bisa mematikan seekor sapi." Angel mengancam dengan terengah-engah.
"Hehe, kalau begitu Bibi hati-hati. Aku bisa semakin besar jika kamu duduk terus, sampai saat itu jika kamu menjadi bengkak jangan salahkan aku."
"Dasar berengs*k, entah bagaimana hidupku ke depannya jika tidak ada ia yang besar lagi. Kamu akan menyiksaku." kini Angel hanya merasa bagian bawahnya sangat panas, aura panas di sekujur tubuh lebih besar, dia tidak tahan untuk berbaring di atas tubuh Saimon, dan dua badan berdempetan dengan erat.
"Bukankah kamu tipu aku karena aku berdiri di belakang dinding rumahmu." Saimon tiba-tiba menaikkan pinggangnya.
"Ah... kamu ini, dasar berengs*k! Jika sejak awal tahu kamu begitu, maka aku tidak memulai..."
Bokong Angel besar dan bulat, tubuhnya sangat berisi, ketika dipeluk terasa sangat nyaman. Awalnya Saimon masih bisa menahan hanya Angel yang gerak, sampai akhir dia tidak tahan lagi. Angel di atas, dia di bawah, kedua kaki dengan kuat menahan bokong Angel dan menyerang ke atas.
Suara jeritan Angel mulai dari sekarang semakin kuat, terakhir dia dengan terengah-engah berbaring di atas tubuh Saimon dan membiarkan Saimon bergerak sembarangan di dalam tubuhnya.
Mereka berdua sejak awal adalah orang yang sangat mesra, gerakannya kasar tetapi malah damai dan tidak seperti biasanya. Angel akhirnya sudah istirahat, ketika berdiri dari tubuh Saimon, dia melihat Saimon keluar dari tubuhnya dengan sedikit demi sedikit, bahkan ada rasa puas karena basah.
"Apa aku tidak selembut si Jessline? Semua ini adalah cairan pelumas."
"...."
Selesai Angel mengatakannya, Saimon sudah mau pergi, tapi sebelum pergi, Angel dengan tegas berkata padanya, "Saimon, kamu tak mungkin pura-pura gila dan bodoh selamanya, kan? Setelah Jacky sudah jatuh, maka posisi kepala desa ini akan menjadi kosong, aku tahu kamu memiliki kemampuan yang besar, desa kecil ini tidak bisa menerima kamu. Tapi kamu harus memikirkan bibi dan aku, kan? Menurutku jika cari kesempatan melepaskan julukan si bodoh ini, maka sampai saat itu mungkin bisa menjadi kepala desa..."
Setelah keluar dari rumah Angel, Saimon terus memikirkan ucapan Angel, dia memang tidak bisa selamanya menjadi bodoh, dia menjadi bodoh hanya demi menghindari dan memeriksa Jacky, sekarang sudah ada cara untuk menyerang Jacky, jadi Jacky gagal adalah hal yang akan cepat lambat terjadi. Maka, sudah saatnya dia mulai memikirkan masalah ke depannya.
Desa Zhao adalah tempat dia lahir dan tumbuh besar, rakyat desa di sini selain kolot dan penakut, semuanya adalah orang baik. Dia pastinya tidak berharap tempat ini terus-menerus kesulitan seperti ini, sepertinya menjadi kepala desa membawa mereka ke kehidupan yang baru adalah hal yang baik.
Desa ini dekat gunung dan air, sumber daya alam sangat banyak, masa depan pasti akan sangat baik.
Tapi teringat dirinya sekarang memang sangat berkemampuan, tetapi juga hanya bisa menetap di desa kecil ini, tidak ada yang perlu memakai seni bela diri, jadi dia juga merasa suntuk. Tapi jika mau meninggalkan rumah, dia malah tidak rela meninggalkan semua wanita ini, sungguh menjengkelkan.
Saimon barusan masuk ke rumah langsung dilototi oleh Monica dan Fifi, kali ini Jacky seperti bom yang bisa meledak kapan saja, dia mungkin bisa kapan saja membawa pisau memenggal Saimon ini, jadi mereka harus menjaga dengan baik.
"Kak, apa yang kamu katakan! Nikita duluan mencari Saimon, Jacky tidak mengurus Nikita, malahan mau membunuh Saimon." Fifi berkata dengan emosi.
"Nikita juga tidak rela jika Saimon mati. Apa kamu tidak melihat hari ini demi mengalihkan perhatian Jacky, dia dengan tidak malu melakukan hubungan dengan Jacky di depan kita? Terpikir saja membuat orang kacau."
"Oh iya, Kak, menurutmu kenapa milik Jacky tidak berguna?"
"Kamu gadis kecil jangan mengatur begitu banyak, cepat lakukan persiapan. Hal baik jika bisa bersama Saimon, dan selesaikan setumpuk kekhawatiran." Monica berkata dengan marah.
"Hehe Kak, kenapa aku meraba dalammu basah lagi, apakah kamu masih ingin..."
Kini Monica juga merasa sangat gelisah, dia jelas tahu bawahnya bengkak dan tidak bisa melakukan hal tersebut, tetapi otaknya malah tidak berhenti memikirkan barang Saimon yang besar, bahkan rasa saat melakukannya. Terutama setelah dikatakan Fifi seperti ini, dia tiba-tiba merasa roti yang bengkak di bawah benar-benar sudah basah total...
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaMenunggumu Kembali
NovanTen Years
VivianEternal Love
Regina WangStep by Step
LeksCinta Yang Terlarang
MinnieHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)