Hei Gadis jangan Lari - Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
Lena mengerutkan kening ketika melihat Angel yang ekspresinya sangat emosi, kemudian dia melihat ke Saimon yang kelihatan tegang, rasa sensitif alami wanita membuatnya mengerti sedikit tentang hubungan dua orang ini.
Meskipun Angel memakai baju rami kampung, tetapi lekukan tubuh yang indah sama sekali tidak tertutupi, depan belakang montok, dada dan bokong yang besar, wajah yang dipenuhi dengan pesona wanita dewasa, dilihat sekilas sudah tahu jika ini adalah tipe yang disukai oleh Saimon.
Melihat tatapan mata Saimon yang ragu dan tidak berani melihat Angel, Lena dalam hati berpikir, pantas saja kemampuan Saimon dalam melakukan itu begitu hebat, ternyata diajar oleh wanita dewasa. Ketika melihat wanita ini memiliki bokong dan dada besar, dia pasti adalah wanita yang memiliki hasrat luar biasa, mungkin dia mengajar banyak kepada Saimon.
Kini Angel juga terus menerus menatap Lena, dalam hatinya sangat memandang rendah dia, bukankah hanya lebih putih, dada dan bokong lebih besar sedikit? Dasar Saimon, keluar dari desa ke kota tetap saja begitu tidak berguna, dia selalu suka wanita yang dada dan bokong besar, sungguh tidak berguna!
"Bibi Angel kenapa datang? Hehe." Saimon tahu jika dia tidak bisa menghindar, jadi dia tertawa dan berkata dengan rasa bersalah.
"Huh, kenapa aku datang? Dengar dari Andy jika kamu sangat hebat, barusan datang dua hari sudah berhasil menyelesaikan masalah toko, jadi aku harus datang melihat. Lagi pula aku ini adalah bos!" Angel mengatakan sambil mengulurkan tangan menarik Saimon, matanya terus menerus melirik Lena seolah-olah sedang mengumumkan kepemilikan.
Lena bukan wanita lemah, usia Angel dilihat saja tahu jika tidak cocok dengan Saimon, dan tahu bahwa hubungan mereka dua baik, mungkin masih tidak masalah jika bertemu dengan Lena yang bukan selingkuh, tetapi karena sama-sama adalah selingkuh, maka posisi dia dengan Angel sama, jadi dia tidak takut dengan Angel.
"Eh, kamu adalah bos? Kenapa aku tidak pernah dengar jika Saimon sudah menikah? Jangan-jangan istri orang lain yang menggoda pria?" Lena sama sekali tidak mengalah, dia langsung merangkul sebelah lengan Saimon saat mengatakannya.
Andy langsung menghindar ketika melihat "pertempuran" Saimon sudah dimulai, bersamaan juga dalam hati mulai salut dengan Saimon. Dia kenal Lena, karena dia punya ingatan dengan wanita yang pernah beli ikan dengannya, jadi dia memikirkan Saimon hanya dalam dua hari di kota sudah berhasil menaklukkan wanita yang berisi ini membuatnya sangat salut.
Lena dan Angel adalah orang yang pintar, ketika Saimon melihat Angel kemari, dia tahu jika dia akan membuat keributan, dalam hatinya terus-menerus memikirkan bagaimana melewati rintangan ini. Kini dua orang langsung beradu begitu saja, dalam hatinya berkata dasar Rendra berengs*k, kenapa begitu tenang biarkan Lena membawa dia ke toko. Jika Rendra yang membawa sendiri, bukankah tidak akan terjadi masalah seperti ini.
"Hehe, Kak Lena, ini adalah Bibi Angel, dia juga termasuk partner toko, itu... Bibi Angel, dia adalah orang kaya di kota, toko ini diberikannya dan tidak perlu bayar sama sekali." Saimon dengan menyanjung memperkenalkan mereka berdua, di sisi lain juga tidak berhenti mengedipkan mata kepada Angel dengan maksud, Bibi, dia adalah orang kaya, tidak perlu uang, kamu jangan menyinggungnya.
Tapi Angel adalah wanita, pria dia telah direbut, bagaimana mungkin dibiarkan begitu saja.
"Huh, tidak perlu uang? Baik padamu tanpa sebab, dia entah mau menyerangmu atau mencurimu?" Angel berkata dengan menyindir.
"Pfft..." Angel baru selesai bicara, Andy yang di samping langsung tertawa, tapi dia langsung dilototi oleh Angel hingga terdiam.
"Pastinya menyerang dia." Lena menjawab dengan tertawa tanpa merasa ragu, bahkan masih mengangkat kepala dengan beberapa rasa bangga.
"Kamu sungguh tidak tahu malu, kamu sudah menikah dan main dengan pria lain, apa tidak takut ketahuan oleh priamu?"
"Yang penting aku puas saja, untuk apa aku pedulikan orang lain."
......
Saimon akhirnya mengerti apa yang dinamakan lebih hebat dari yang hebat, melihat dada Lena yang lebih besar satu inci dari Angel, dalam hati berpikir tidak hanya gunungnya yang besar, bahkan kemampuan mulutnya juga tidak buruk.
Untungnya masih ada Saimon di antara mereka berdua, jika mereka bertemu secara pribadi, mungkin akan langsung menyerang di tempat.
"Dua kakak jangan ribut lagi, itu... bagaimana jika kita lihat toko dulu?"
"Tidak!" dua orang mengatakan dengan serentak.
"Eh..." pendapat dua wanita di saat ini malah sama, dasar sial*n, aku bisa membuat kalian berteriak di tempat tidur, kini setelah turun dari tempat tidur apakah mungkin aku tidak bisa menghentikan kalian?
Piak! Piak! Tangan besar Saimon seketika terpukul di bokong dua orang, dia menggerakkan tubuh dan berkata: "Sial*n, apa yang kalian dua ributkan? Sama sekali tidak ada hubungan apapun, Lena kamu cepat bawa jalan, jika ribut lagi, aku akan hukum kalian satu persatu."
Pukulan Saimon kali ini membuat dua wanita terkejut, Lena lebih berpikir panjang dari Angel, dia langsung menggunakan kesempatan ini berkata.
"Astaga, kamu ini kenapa begitu kuat, kamu membuat tubuhku yang barusan berhubungan kembali lemas lagi. Setelah selesaikan semuanya, kamu harus bermain denganku." Lena selesai mengatakan langsung membawa jalan.
Agnes juga tidak menyerah, dia mencubit pinggang Saimon dan mengancam, "Beraninya kamu memukul aku demi wanita lain? Setelah pulang nanti akan kuberitahu Monica tentang masalah kamu menggoda wanita lain di kota!"
Saat mengatakannya, Angel juga melangkahkan kakinya. Saimon di belakang melihat dua wanita yang menggoyangkan bokong seperti sedang lomba, dalam hati berpikir, sial*n cepat lambat akan kujadikan bokong besar kalian menjadi bokong kecil, sampai nanti kulihat apakah kalian masih berani sombong di depanku.
"Saimon, kamu memang hebat!" Andy berlari kemari mengacungkan jempol kepada Saimon.
Kadang kala, pria lebih merasa bangga dalam menaklukkan wanita dibanding menaklukkan dunia, mendengar pujian dari Andy, Saimon menaikkan dagunya, "Canda apaan, pria memang harus keras!"
Tokonya bagus, dekat jalanan dan ramai, dapat dibayangkan jika ikan penguat dijual di sini, pasti akan terkenal dalam waktu yang dekat, diketahui semua orang, dan sampai saat itu uang pasti akan datang dengan banyak.
Angel juga bukan orang bodoh, di dunia ini tidak ada orang yang bisa menolak uang, jadi pastinya dia tidak akan membuat keributan dengan Lena di toko.
Tapi melihat toko yang begitu bagus diberikan kepada Saimon tanpa memungut biaya sepeserpun, dalam hatinya tetap terasa sangat tidak nyaman. Dapat dipikirkan jika betapa akrabnya Saimon dengan Lena, entah berapa banyak manfaat yang bisa didapatkannya dari Saimon, ini membuatnya sangat tidak puas, dalam hati berpikir Saimon berengs*k sungguh tidak berhati nurani, dia sendiri bantu Saimon menjaga dua bibi di desa, tapi Saimon malahan sendirian bersenang-senang di kota, dan Angel sendirian menunggu di desa Zhao.
Melihat Lena di samping mengatakan keuntungan dari toko, Angel memberikan sebuah tatapan kepada Andy. Andy langsung mengerti, meskipun dia tidak bersedia menyinggung si Lena kaya ini, tetapi dia juga tidak berani tidak menuruti perkataan kakaknya.
"Kakak Lena, kamu bilang ini..."
Angel melihat Lena sudah ditahan Andy, dia menarik Saimon berjalan ke ruangan di dalam toko.
"Bibi Angel, apa yang kamu lakukan? Kakak Lena sedang mengatakannya, cepat pergi dengarkan." Saimon di saat ini tidak kepikiran apapun, karena ada setumpuk kekayaan di depannya, jadi dia tidak akan memikirkan wanita ini.
"Kak Lena, Kak Lena, apa kamu tidak bisa hidup tanpa dia? Memanggil Kakak Lena terus, dengar saja merasa jijik, cepat kemari. Sial*n, aku menjaga di Desa Zhao, kamu di kota malahan menggoda wanita lain, bagaimana rasa wanita itu? Apakan panas ketika berhubungan dengannya?"
Angel mengatakan sambil meletakkan tangannya di celana Saimon sambil melihatnya dengan tatapan mata yang miring, ini mengejutkan Saimon hingga menelan air liur. Mendengar pergerakan di luar, dalam hati berpikir wanita ini pura-pura datang ke kota untuk melihat toko, tapi dia pasti karena tidak tahan, kan?
"Hehe, tidak... tidak sepanas Bibi." Saimon berkata dengan tawaan menyanjung.
Novel Terkait
Cinta Yang Berpaling
NajokurataMy Enchanting Guy
Bryan WuGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraPrecious Moment
Louise LeeCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaThe Richest man
AfradenMr Huo’s Sweetpie
EllyaCinta Yang Tak Biasa
WennieHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)