Hei Gadis jangan Lari - Bab 133 Pengajaran

Monica melihat Fifi memegang tangan Saimon, menariknya ke kasur, lalu berkata dengan tertawa.

“Gadis ini, bagaimana bisa begitu penakut, belum pernah mengalaminya tetapi pernah melihatnya, bukan? Ketika Nikita dan Saimon melakukannya, bukankah kamu melihatnya dengan semangat, menjepit kedua kakimu dengan sekuat tenaga dan tak berdaya.”

“Ei, kak, kamu jangan menertawakanku lagi, walaupun aku melihatnya, juga tidak melihat dimana Saimon memasuki tempat Nikita.” Fifi menarik tangan Saimon dengan wajahnya tersipu malu, ini membuat Saimon tertekan, Bibi kecil memang penakut, jika dia lebih berani, dirinya sudah bisa mendapatkannya dari awal.

“Bibi jangan takut, Saimon tahu tempatnya dimana, tahu bagaimana menekan sarang.” Saimon berkata dengan tersenyum.

Fifi awalnya diejek oleh kakaknya sudah sangat malu, sekarang mendengarkan perkataan Saimon, wajahnya semakin tersipu malu, menepuk Saimon sekali.

“Dasar bodoh juga ikut menertawakanku!”

Saimon tak bisa berkata-kata, bagaimana bisa Bibi kecil ini tidak tahu diuntung.

“Baiklah, Fifi, cepatlah, Kakak akan mengawasimu dari samping, membiarkanmu melakukannya sendirian dengan Saimon, aku juga tidak tenang, tidak peduli bagaimanapun, Saimon adalah orang bodoh, kamu juga pertama kalinya, dia juga sangat besar, kakak khawatir akan terjadi sesuatu.” Monica berkata sambil tersenyum.

“Baik. Saimon patuh, kamu berbaring di kasur, Bibi akan duduk diatasnya.” Kata Fifi.

Saimon tahu Fifi takut, khawatir jika dirinya berada diatas, barang besarnya itu akan menyakitinya.

Fifi mengulurkan tangan dab mendorong bahu Saimon, lalu Saimon terjatuh di kasur, melihat badan Fifi yang hampir sempurna dan menggoda, sepasang mata Saimon terus menatapi.

“Fifi, apa yang kamu lakukan? Bagaimana bisa langsung melakukannya, kamu, tempatmu begitu kering, kamu harus membuatnya sedikit berair, itu untuk melancarkan.” Monica mengingatkan disamping.

“Ah, ya, ya, aku…….”

Fifi bangkit dari tubuh Saimon, wajah tersipu malu melihat Monica dan berkata, “Bagaimana melakukannya?”

Saimon melihat Fifi seolah-olah melakukan kesalahan menatapi Monica, berkata dalam hati, Bibi kecil sungguh tidak tahu apapun tentang hal antara pria dan wanita, sungguh tidak tahu apa yang dipelajari ketika mengintip dirinya dengan Nikita.

“Bibi, Saimon bisa, Saimon bisa membuat air, hihi, Saimon akan melakukannya untuk Bibi.”

“Ei, dasar bodoh, air apa, bukan air……….”

Saimon tidak menunggu Fifi selesai berbicara, membuka mulut dan langsung menggigit puncak Fifi, puncak Fifi tidak besar, masih muda dan nyaman, jauh lebih menarik dibandingkan Angel dan Nikita.

“Hu…Saimon, mengapa kamu menggigit Bibi, ah…..” Perkataan Fifi belum selesai, sudah merasakan arus listrik mengalir di tubuhnya, tidak bisa menahan untuk mengerang nyaman.

“Apakah Bibi nyaman?” Saimon sambil menggigit puncak Fifi, sambil memegang bokong Fifi, melakukan keduanya pada saat bersamaan, membuat Fifi nyaman hingga menutup matanya.

“Nyaman, Saimon tidak disangka kamu yang bodoh sungguh bisa melakukannya.” Fifi dibawah bimbingan Saimon, sepasang tangan tidak bisa menahan untuk memegang bagian bawah Saimon, merasakan sudah membengkak, sepasang tangan tidak bisa menahan untuk bergerak maju dan mundur.

Melihat Fifi dan Saimon saling bersentuhan satu sama lain saat ini, tubuh kedua orang yang tanpa pakaian, sungguh sangatlah menggoda, Monica tidak bisa menahan untuk menjepit kedua kakinya, hanya merasa sepertinya dalam sudah menjadi basah.

Ketika melakukan dengan Fifi, Saimon terus memperhatikan kondisi Monica, melihat ekspresi Monica yang memerah saat ini, sepasang kaki yang menjepit tanpa sadar, dia tertawa dalam hati, berkata dalam hati, jika dirinya menggoda dengan baik, mungkin saja Monica akan bergabung dalam pertarungan ini.

Memikirkan dapat melakukan hal baik dengan kedua Bibi sekaligus, hati Saimon semakin bahagia, reaksi tubuhnya juga menjadi lebih hebat.

“Saimon, mengapa tempatmu ini tiba-tiba menjadi besar lagi, aku, aku hampir tidak bisa menggengamnya.”

Fifi sedang melakukannya kepada Saimon, tiba-tiba merasakan telapak tangannya melebar, menundukkan kepala melihat bagian bawah Saimon bahkan lebih membesar lagi, membuat tangannya hampir tidak bisa menggengamnya lagi.

Mendengar perkataan Fifi, Saimon tertekan, Bibi kecil juga terlalu membesar-besarkan masalah, bukankah bagian itu semua pria akan bereaksi seperti ini?

Seruan Fifi mengejutkan Monica, dia melangkah maju dua langkah dengan penasaran, melihat itu Saimon lebih jelas, begitu melihat ukurannya, dia menelan ludah, dia telah merasakan manfaat dari pria, jadi tahu semakin besar ini wanita semakin nyaman.

Monica bukanlah wanita seperti Nikita, tetapi ketika melihat ukuran Saimon, tetap tidak bisa menahan untuk menelan ludah, sepasang kaki juga tidak bisa menahan untuk menjepit lebih erat lagi, hanya merasakan seluruh tubuhnya menjadi panas.

Saimon saat ini juga sedikit tidak bisa menahannya lagi, tetapi dia harus menjaga suasana hati Fifi, dia tidak boleh gegabah, tidak boleh menginginkannya dalam kondisi Fifi belum siap.

Oleh karena itu, dia terus menggoda Fifi.

“Bibi, kamu jangan takut, meskipun Saimon besar, tetapi akan pelan-pelan.”

Fifi menundukkan kepala, melihat celah kecil dibagian tengah kakinya, kemudian melihat ukuran Saimon lagi, jantungnya berdebar kencang, ketakutan untuk pertama kalinya sekali lagi muncul dihatinya, meskipun dirinya mencoba menahan dengan sekuat tenaga, Saimon juga tidak akan muat.

“Kak, kamu, kamu lihatlah, Saimon, aku, aku takut.” Suara Fifi sedikit terbawa nada menangis.

Monica sudah lama merasa kering, melihat ukuran Saimon, dia terus menelan ludah, pada saat ini mendengar suara memohon Fifi, langsung menjadi semakin panas, berkata dengan suara kencang.

“Fifi, jangan takut, ini akan berakhir begitu memejamkan mata.”

Monica berkata, tubuhnya berjalan menuju mereka berdua tanpa sadar, dan melihat Monica berjalan kemari, Fifi mengira dia akan membimbing dirinya bagaimana melakukan, juga tidak berpikir terlalu banyak, tetapi ketika Monica berjalan mendekati mereka, malah menyingkirkan tangannya, lalu meraih barang Saimon.

“Ah, kak, kamu, apa yang kamu lakukan? Ah…Saimon jangan menggigit, sakit…….”

Mendengar pertanyaan Fifi, Saimon diam-diam gembira didalam hati, Bibi Monica tidak bisa menahannya lagi, juga ingin berbagi keuntungan, mendesis……..sentuhan Bibi Monica lebih nyaman daripada Bibi kecil, sungguh sangatlah nyaman.

“Ah, Fifi, aku….aku melihat kamu tidak terlalu pandai menyentuhnya, aku datang untuk mengajarimu, tanganmu dengan lembut memegangnya, kemudian bolak-balik….mengusap lembut diatasnya…….”

Pengajaran Monica membuat seluruh tubuh Saimon terbakar, tidak bisa peduli lagi dengan Fifi, tiba-tiba mendorong Fifi berbaring ke kasur.

“Bibi, Saimon sangat panas, Saimon tidak tahan lagi.”

Saat Saimon berkata, sepasang tangannya tiba-tiba membuka sepasang kaki Fifi, matanya menatapi tempat indah itu, lalu menelan ludah.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu