Hei Gadis jangan Lari - Bab 181 Membagi keuntungan
Icha tidak pernah merasakan hal senyaman ini , Di bawah kebarbarannnya Saimon , Icha hanya merasakan tubuhnya serasa di hantam ombak , dia menggerang sambil menikmatinya dengan mata tertutup . Pria yang dia kenal dibandingkan Saimon , mereka semua tidak ada apa-apanya dan barang Saimon juga sangat besar dan langka.
Icha tidak tahu sudah berapa kali melakukannya , saat ini dia mengikuti tempo gerakan Saimon dan dia sudah seperti kehilangan kesadarannya , tubuhnya terus gemetaran dan mulutnya ternganga sambil menikmati keperkasaan Saimon .
Saimon melihat wajah Icha yang sudah sangat merah , tatapan matanya terlihat kosong , kedua kakinya menjepit pinggangnya , lalu dia berkata dalam hati , perempuan ini ternyata kuat sekali dan lebih kuat daripada Angel , sudah berapa kali dia keluar ? aku juga sudah goyang sampai keberapa kalinya , dia bahkan tidak mengeluh sakit .
Perempuan ini ternyata begitu kuat , oleh karena itu Saimon tidak segan-segan lagi untuk melakukannya lebih keras .
Akhirnya Saimon sudah mencapai batasnya , dia langsung terjatuh di tubuhnya icha , dia dengan terlihat bodoh dan letih melihat ke arah Icha , "Kak , aku sudah selesai ."
Pada saat ini seluruh tubuh Icha tampak berserakan , dia yang terengah-engah membuat gunung yang dia miliki bergetar.
"Saimon , orang lain biasanya keluar sekali saja sudah tidak bisa lagi , tapi kamu hebat , aku suka kamu yang memperkosaku sampai hampir membuatku tidak berdaya lagi dan itu sangat nikmat , Saimon apa kamu bahagia ?"
"Tentu aku senang , kak , aku boleh kerja disini ?" Tanya Saimon yang mengingatkan Icha .
"Dasar anak bodoh , kenapa kamu bertanya hal itu disaat yang bahagia ini , kamu sudah dapat yang enak tapi masih ingin yang lain lagi ?" Kata Icha yang menatap Saimon meminta untuk bisa bekerja dengannya dengan wajah yang polos , tapi pertanyaannya ini semakin membuatnya sangat puas dengan Saimon .
Saimon datang ke sini untuk bekerja sebagai agen , yang lainnya sudah tidak begitu penting lagi , tapi jika dia tidak memberikan pekerjaan ini kepadanya , walaupun setiap harinya dia menikmati tubuhnya perempuan ini , Saimon akan merasa bosan dan hambar .
"Kak , beri aku kesempatan , kalau kakak memberikan pekerjaan ini kepadaku , suatu saat nanti kalau kakak ingin aku melakukan apapun akanku lakukan ."
"Dasar bocah bodoh , ya sudah , ya sudah , aku beri kamu pekerjaan itu ."
"Makasih . Kak , kalau aku sudah menjadi agent , yangku dengar dari kakak barusan , aku bisa dapat persen kan ? "
Icha langsung terkejut , bocah ini benar-benar bodoh atau pura-pura bodoh , tadi saat dia merasa kenikmatan , dia terlihat sangat bodoh .
"Aku tahu , aku tahu , ikuti saja caraku melakukannya dan kamu tidak akan kekurangan uang . Ya sudah , cepat angkat aku . “ Icha merasa seluruh tubuhnya terasa luluh lantak .
Di kondisi seperti ini , mata Saimon secara tidak sadar melihat ke kedua kakinya Icha .
Icha memegang tangan Saimon dan berdiri dengan gemetaran , dia melihat bagian bawah Saimon yang masih dingin , jantungnya langsung serasa seperti melompat . Aku sudah menemukan harta karun dan hari-hariku pasti akan terasa sangat nikmat .
"Saimon bantu aku pakai celana , aku sudah tidak ada tenaga lagi ." Kata Icha sambil bersandar kepada Saimon .
“Oh , ok .” Saimon melihat dia yang sudah tidak berdaya tapi dia masih terlihat sangat menggoda dan Saimon rasanya ingin melakukannya sekali lagi .
Saimon membantu Icha mengambil celananya yang ada di lantai dan ingin membantunya memakaikannya , tangan Saimon yang tidak sengaja menyentuh bokongnya Icha dan membuatnya terkesiap , bokoknya ternyata sangat lembut .
"Saimon , apa bokongku terlihat indah ?" Tanya Icha yang menatap ke arah Saimon sambil tersenyum.
Mendengarkan pertanyaan Icha , Saimon dengan tidak tahan mencubit bokongnya , bokongnya terlihat berisi dan putih , kemudian dia menelah ludahnya sendiri .
"Cantik , putih dan berisi , seperti semangka ."
“Hahahah .... Semangka ? Dasar bocah sialan . “ Cara Saimon menjelaskannya membuat Icha tertawa .” Aku belum pernah melihatmu begitu konyolnya seperti ini , nanti semangka ini , aku akan memintamu membukanya , aku ingin tahu apakah semangka milikku ini manis atau tidak . "
"Hahahah ..."
"Dasar bodoh , kenapa kamu terlihat seperti orang yang tidak pernah melihat bokong perempuan . Cepat bantu aku pakai celana dan biarkan kakakmu ini istirahat dulu , Nanti jika kamu datang lagi , kita akan ganti gaya yang baru , aku ingin kamu melakukannya dari belakang dan kamu pasti akan sangat nikmat serasa seperti melayang di angkasa . "
Saimon sudah merasa dirinya sudah cukup untuk berpura-pura menjadi gila dan terlihat konyol , Selain itu , ada hal yang lebih penting lagi , jadi dia membantunya memakaikan celananya dan menggendongnya sampai ke kursi kantor .
"Hahah , perhatian sekali , kamu peka sekali menggendongku sampai ke sini . Nanti aku akan membuktikannya kepada kamu , kamu akan mendapat persen tanpa harus bekerja . "
Ketika Icha mengeluarkan kertas persegi panjang seukuran telapak tangan dari laci dan menulis nama Saimon di atasnya , kemudian menulis Icha sebagai orang yang bertanggung jawab , Saimon baru tahu wanita ini adalah Icha .
Setelah dia memegang kertas itu , Saimon terlihat sangat bersemangat , dia secara kasar memperhitungkan skala pasar yang dimiliki Icha dan skala yang dia miliki juga tidak kecil , bagaimana bisa ratusan orang bisa tinggal disini , jika setiap orang mendapat persen , maka Saimon dapat menghasilkan banyak uang.
Namun, dia datang ke sini untuk menjatuhi agen Jevon , tetapi mendengarkan maksud perkataan dari Icha , dia ingin memberikan persen kepadanya dan bukan menggantikan posisi Jevon , kemudian Saimon bertanya dengan ragu-ragu.
"Kak , bukannya masih ada agent di pangsa pasar ini ?"
"Iya , tapi kamu jangan khawatir , selama kamu melakukannya dengan baik , aku akan memberikan semua persennya ke kamu dan membuang mereka semua ." Icha sedang memperhitungkan semuanya , selama ada Saimon , semua pria lain terlihat seperti sampah , selain itu semakin banyak orangnya , semakin sedikit keuntungan yang dibagi dan bila suatu saat nanti Saimon hanya mendapatkan sedikit keuntungan , dia mungkin tidak akan bekerja dengan sungguh-sungguh lagi .
Saimon juga tahu , wanita ini tidak hanya memiliki satu laki-laki , kali ini dia harus melakukannya perlahan-lahan , tunggu nanti wanita ini sudah kecanduan , disitu aku akan beraksi , selain itu Jevon yang sudah memiliki jabatan disini , aku akan membuat Icha membuangnya.
Icha melihat Saimon sedang menundukkan kepalanya dan wajahnya tampak tidak senang , dia mengira dia sudah tidak senang , dia cepat-cepat berkata .
"Saimon , tadi kamu main denganku apa tidak nyaman ?"
Saimon tanpa bingung langsung berkata , "nyaman , aku untuk pertama kali serasa melayang ke angkasa , sangat-sangat nyaman , tubuh kakak sangat lembut dan empuk , aku bahkan tidak ingin melepaskanmu ."
Apa yang dia katakan memang benar , Tubuh Icha benar-benar lemah lembut , selain itu tubuhnya terawat dengan baik . Tubuhnya selembut gadis di usia 17-18 tahun , suaranya sangat menggoda dan Saimon sangat suka dengan suaranya .
Novel Terkait
Jalan Kembali Hidupku
Devan HardiWonderful Son-in-Law
EdrickCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinLelaki Greget
Rudy GoldMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniYama's Wife
ClarkHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)