Hei Gadis jangan Lari - Bab 20 Berada di satu jalan
Mendengar ada suara dibelakangnya, tubuh Saimon terhentak, secara alami, dia mengulurkan tangan dan mengait tangan yang ada dipundaknya, sekarang kualitas fisiknya tidak sebanding dengan orang biasa, sebuah serangan balik, langsung membalikkan tangan orang dibelakangnya berada dibelakang punggung, lalu tidak bisa bergerak lagi.
Tepat ketika Saimon akan menendang orang ini lalu kabur, tiba-tiba terdengar suara wanita.
“Saimon?!”
Anjir, kali ini Saimon benar-benar terbodoh, dalam kegelapan melihat Angel berjalan kemari, wajahnya menjadi murung, kali ini benar-benar akan ketahuan.
“Kak, kamu mengenal pencuri ini?” Kata pria yang tangannya dibalikkan Saimon.
“Kenal, bagaimana tidak mengenalnya? Dia adalah si bodoh desa kita, benarkan Saimon?” Kata Angel sambil tersenyum, membuat Saimon merasa punggungnya dingin.
Hati Andy langsung terkejut, berbicara diam-diam, orang bodoh bisa menaklukkan trik tentara yang selama 8 tahun dalam satu gerakan? Terlebih lagi, ketika si bodoh ini meraih pergelangan-nya tadi, dia merasa seperti dijepit tang, bagaimana mungkin adalah orang bodoh.
“Kak, kamu jangan menakutiku, bagaimana mungkin dia bodoh?”
“Bukankah begitu? Semua orang di desa Zhao tahu bahwa Saimon adalah orang bodoh.” Disaat Angel berbicara sudah berjalan sampai disamping Saimon, mengulurkan tangan dan mencubit pinggang Saimon dengan kuat, lalu memaki dengan suara kecil, “Dasar bajingan kecil, sejak awal aku sudah curiga kamu tidak bodoh, kali ini sudah tertangkap olehku, kan. Ketika tadi pagi berhubungan denganku, kedua matamu bersinar, bagaimana mungkin adalah orang bodoh.”
Melihat bahwa kali ini dirinya tidak bisa melarikan diri lagi, Saimon hanya bisa mengakuinya dengan murung, “Bibi, kamu jangan menertawakanku, aku berpura-pura bodoh juga karena dipaksa oleh Jacky. Hehe……”
Saat ini hari sudah gelap, dan juga dijalan desa, Angel tahu bahwa ini bukanlah tempat untuk berbicara, jadi berkata kepada Saimon, “Cepat lepaskan dia, dia adalah saudaraku, Andy.”
Saimon dengan segera melepaskan Andy, kemudian Angel membawa mereka berdua datang ke rumahnya, Saimon melihat Tommy tidak dirumah, lalu bertanya dengan heran.
“Bibi, Paman Tommy tidak dirumah?”
“Ya. Peternakan babi di kota mengundangnya pergi untuk membunuh babi, diperkirakan tidak akan kembali dalam beberapa hari ini.” Kata Angel dengan santai.
Sedangkan Andy, tatapan matanya berkeliaran ditubuh Saimon begitu memasuki pintu, melihat bocah ini memakai celana pendek, selain otot kuat diseluruh tubuhnya, tidak ada bedanya dengan petani biasa, bagaimana dia bisa menaklukkan dirinya dengan satu gerakan? Terlebih lagi, melihat gaya bocah ini, juga hanya 16 atau 17 tahun.
Angel paling mengerti adiknya sendiri, melihatnya terus mengamati Saimon, dia tahu bahwa membangkitkan perbandingan kekuatan dihati bocah ini, tetapi sekarang bukanlah waktunya bertarung.
“Sudahlah, Andy, jangan menatap Saimon lagi, dia adalah anak yatim piatu didesa kita, baiklah kita membahas hal penting dulu. Saimon, aku tahu kamu berpura-pura bodoh karena dipaksa oleh Jacky, dan kamu berkeliaran diluar pada malam hari pasti juga ke rumah Jacky. Ini kamu berada disatu jalan dengan adikku.” Kata Angel sambil menunjuk Andy.
“Saudaraku, namaku Andy, belum lama kembali dari tentara, Angel adalah Kakakku.” Andy memperkenal dirinya ke Saimon dengan murah hati.
Mendengar perkataan Andy, Saimon bersuara heran sekilas, berpikir dalam hati, ternyata menjadi tentara, pantesan tepukan dipundaknya itu begitu menyakitkan, ternyata sudah terlatih.
“Hehe, melihatmu sepertinya lebih tua dariku, maka aku akan memanggilmu kak Andy. Kak Andy, sungguh memiliki kemampuan menjadi tentara selama bertahun-tahun.” Kata Saimon dengan sungkan.
“Hmm, saudara Saimon sudah sungkan, aku ditaklukkan olehmu dalam satu gerakan. Panggilan kakak ini, aku tidak berani menerimanya.”
Ketika kedua orang sedang sungkan, Angel membuka mulut, “Saudara apa, berdasarkan senioritas Saimon masih perlu memanggilku bibi.”
Saimon mendengar perkataan Angel, didalam hatinya berkata, jika berdasarkan berhubungan denganmu tadi pagi, Andy masih adalah adik iparku.
Angel melihat sepasang mata Saimon membidik dirinya, dia tahu bahwa bocah ini tidak berniat baik, jadi langsung berkata sambil tertawa, “Ada apa, ada yang ingin dikatakan
Aku tidak takut jika kamu mengatakannya, tetapi jika kamu mengatakannya, aku juga harus memberitahu hal kamu berpura-pura bodoh ke semua orang desa.”
“Jangan, jangan, bibi, aku sudah salah, itu, oh iya, tadi kamu mengatakan aku dan Kak Andy berada di satu jalan, apa maksudnya?” Saimon sangat takut bahwa wanita ini akan mengatakan keluar hal tentang dirinya berpura-pura bodoh, dan rahasia dirinya akan terungkap didunia.
“Eh, dikacaukan olehmu, aku malah melupakan hal penting. Saimon, bukankah kamu ingin menyerang Jacky? Kebetulan, Andy juga datang untuk menyerang Jacky. Menurutmu, apakah kalian adalah orang yang berada disatu jalan.” Kata Angel sambil tertawa hehehe.
Kemudian Angel menceritakan kisahnya dari awal hingga akhir, Saimon tidak menyangka bahwa Merry, seorang janda cantik didesa ternyata berasal dari desa yang sama dengan keluarga Angel, dan lebih tidak disangka adalah Andy dan Merry ternyata memiliki hubungan, dan kali ini Andy datang demi membantu Merry balas dendam, memberi pelajaran ke Jacky.
Namun, bagaimana Saimon memikirkan hal ini, tetap merasa tidak benar, karena Merry, seorang janda cantik bukanlah dapat dinikmati oleh pria biasa.
Merry adalah seorang janda didesa, lelakinya dikeluarganya meninggal setahun lebih awal dari ayah Saimon, sejak saat itu, Merry menjadi seorang janda, dan sejak saat itulah rumor Merry, si pembawa sial ke suami menyebar didalam desa, dan juga rumor itu sangatlah nyata, bahkan ada orang yang mengatakan bahwa dia tidak memiliki rambut dibawahnya, adalah pembawa sial, khusus pembawa sial ke pria, selama dia memiliki hubungan dengan pria, maka pria itu akan mati.
Orang pedesaan sangat percaya takhayul, merasa pria dan wanita yang tidak memiliki rambut bawah adalah pembawa sial ke istri dan suami, tentu saja juga tidak tahu apakah kebetulan, sejak Merry menikah dengan lelakinya, mertuanya meninggal terlebih dahulu, kemudian lelakinya juga meninggal, ditambah lagi rumor, judul nama Merry si pembawa sial ini semakin dianggap benar, jadi warga desa Zhao menghindarinya karena takut.
Tentu saja, bukti paling kuat adalah si iblis Jacky bahkan tidak berani menyentuh Merry yang merupakan wanita cantik dan menawan ini, dipikirkan juga benar, jika ada wanita cantik didesa ini, Jacky akan mencoba semuanya, tetapi hanya Merry seorang yang dia tidak berani menyentuh, jika tidak bermasalah, itu aneh.
Rumor saat itu mengatakan Jacky tidak bisa menahan nafsu ketika melihat tumbuh ramping Merry, jadi menghalangi Merry didalam rumah, ketika dia dengan nafsu berapi-api melepas celana Merry dan akan menembak, dia melihat perut bawah, tengah paha kaki yang ramping dan putih Merry, ternyata tidak ada rambut sedikitpun, seputih giok, bahkan memancarkan cahaya putih dibawah cahaya, dia langsung berlari keluar dari rumah Merry dengan ketakutan.
Dalam sekejap, didalam benak Saimon ada begitu banyak informasi ini, kemudian berkata.
“Bibi, kamu jangan berbohong padaku, didalam desa ini siapa yang tidak tahu bahwa Merry adalah pembawa sial, Jacky si iblis itu tidak akan pernah berani naik ke kasur Merry.”
“Kamu jangan dengarkan omong kosong Jacky, semua rumor itu diedarkan keluar oleh Jacky sendiri, agar pria didesa tidak berani memiliki pemikiran untuk bersama Merry, kemudian dia bisa mengambil kesempatan ini untuk menguasai Merry. Kalau bukan Kakak yang melindungi, Merry sejak awal sudah ditindas oleh Jacky.” Andy berkata dengan marah.
Saimon langsung menatap Angel, lalu Angel menganggukan kepala dan berkata, “Ini benar, di bawah Merry tidak ada rambut, adalah kenyataan, tetapi tidak begitu menyeramkan, semua perkataan diedarkan oleh Jacky, untuk menipu penduduk desa yang bodoh.”
Novel Terkait
Hei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)