Hei Gadis jangan Lari - Bab 191 Malam yang Panjang

Mendengar suaranya, Saimon tertawa kecil dalam hati, kenapa rasanya tak asing ya? Saat ia memberanikan diri untuk bertanya, tenyata Icha sedang menatapnya dengan heran.

“akhh, Ich..Ichaa untuk apa kamu datang?”

Saimon bergumam dalam hati, kenapa begitu kebetulan? Malah bertemu dengan wanita ini.

“kenapa? Senang gak melihat kakak? Kakak hanya menganggapmu seperti anak kampungan, pasti pulang, tak disangka jalan-jalan begini malah bertemu kamu. Ini tokomu? “

Mana berani Saimon mengaku itu adalah tokonya, biaya hidupnya saja masih harus mengandalkan kakaknya (Icha), bagaimanapun ia harus tetap bersikap seperti anak kampung di depan Icha.

“oh bukan, bukan, tapi seorang kerabat, dua hari ini dia pulang ke kampung, aku menjaganya, hehehe. “ Saimon berkata sambil tersenyum dalam hati.

“oh, begitu y. Sambil berbicara, Icha masuk ke toko ikan, Saimon tak bersuara melihatnya datang, hadeh, koq bisa pulak ketemua dia..

Icha berjalan mondar mandir di toko ikan tersebut dengan leluasa dan sesuka hati, seharian tidak ada niatnya untuk pergi, membuat Saimon merasa tak leluasa dan tak sabar, tapi gimanapun Saimon merasa masih bergantung hidup dari orang lain, maka itu ia hanya bisa mencoba untuk memberi isyarat..

“ kak, ini sudah malam , kamu tidak pulang?”

“pulang? “untuk apa,, aku ini seorang janda yang baru pulang kerja, pulang juga tak ada pria yang menemani, bosenlah, tak senyaman di sini. “ Icha berbicara sambil memperhatikan Saimon dari atas kepala ke ujung kaki, “ kamu bilang beberapa hari ini kamu bantu kerabat menjaga toko ini?”

Mendengar perkataan Icha, naluri Saimon berbisik, melihat pandangan Icha, serasa ada firasat buruk, jangan-jangan wanita ini…..

“kebetulan sekali, lagipula kalau kakak pulang juga sendirian, kamu juga bosan sendirian di sini, kalau begitu kakak akan nginap di sini bersamamu. “ Icha berkata dengan gembira.

Tanpa basa basi, gadis ini berkata dengan lugas, hadehhh, melihat kegembiraan Icha, meskipun Saimon tidak setuju, wanita itu juga pasti akan tetap tinggal di sini.

“ Kak, di sini tidak ada ranjang, mau tidur di mana. “ Saimon berkata dengan berat hati.

“ tidur? Untuk apa tidur lagi? Jarang ada kesempatan bagus seperti ini, mana bisa tidur, bersenang-senang ajalah satu malam ini.”

“…..”

Cakap sekali bicaranya Icha, sambilan ia membuka pintu kamar, melihat koran-koran usang di lantai, lalu berkata: “ bagus, bentangkan pakaian di lantai hitam ini, jadilah ranjang. Tempat ini luas, aku tak perlu takut jatuh saat tidur. “

Saimon melihat Icha begitu antusias, juga merasa tak berdaya, melihat itu dalam hatinya berpikir, jangan-jangan ia benar-benar berencana akan bermalam disini.

“ kak, kamu, basok kamu harus ke pasar untuk jualan, mana bisa begadang, lagipula lantai ini sangat dingin, tidak baik untuk kesehatanmu.” Saimon hanya bisa mencari alasan receh seperti itu, berharap ICha berubah pikiran.

“ bodoh, aku ini pengurus pasar, kapan jam aku mau pergi itu urusanku, siapa berani mengaturku?”

Saat itu juga, Icha menarik tangan Saimon, dengan lembut mendekatkan dirinya pada Saimon, dia yang baru saja bermesraaan dengan lena, tiba-tiba Siamon bereaksi.

“ kak, cepatlah pulang, sebentar lagi mungkin kerabatku akan datang.. kalau ….”

Saimonn asal saja membuat alasan, tapi belum selesai ia bicara, sudah ditimpali Icha, dalam sekejap melemparkan dirinya dalam pelukan Saimon, langsung membuka kancing kemejanya, kemudian meremaskan tubuhya yang kenyal pada tubuh Saimon, Saimon tak tahan lagi, dengan sekali hentakan menekan punggung atas ICha, sekejap payudaranya yang kenyal menempel padanya, lembut dan terasa gak begitu nyaman.

Saimon merasa ICha akan tidur dengan nyenyak malam ini, setidaknya tidak lagi merasa bosan.

Icha merasa bahagia tubuhnya diremas oleh Saimon yang kekar,sesaat kemudian terdengar suara desahan dari Icha, membuat darah Saimon serasa terbakar, wanita ini memang sangat menggoda/ hot, malah lebih bergairah daripada Lena.

Wanita seperti Icha…., begitu disentuh Saimon, gairah panas menjalar ke seluruh tubuhnya, “ Saimon, ayo kita masuk dan tidur.”

Mendengar kata-kata Icha, Saimon tersenyum nakal, tangannya meremas kedua bukit ranum Icha dengan sedikit gemetar.

“ Kak Icha, bolehkah menolak penawaran lain dan hanya berikan pada aku seorang, hehe. “ Saimonn ingin memutuskan semua bisnis Jevon.

Icha merasa tak sanggup menolak sentuhan Saimonn yang membakar dirinya, ia memutarkan tubuh dan berkata : “ kamu ini, mau memanfaatkan aku ya, bukankah agen sudah memberimu komisi, kalau mau menyingkirkan agen lain, itu tak mungkin, yang lain pasti akan menentangnya.”

Kata-kata Icha membuat Saimon sedikit kesal, wanita ini tak menerima umpan, tak segan-segan meremas payudara Icha dengan keras, Icha terus berteriak kesakitan.

“ kamu ini, kelak hanya aku seorang melayanimu apakah tidak boleh? Apakah punyaku tidak cukup besar, kamu tidak nyaman? “

Saimon dengan seluruh kekuatannya, langsung menikam Icha, seketika ICha merasa lemas dan berbisik.

“ aiyaa… kamu ini, kelak tiada seorangpun yang bisa memuaskan aku, jangan bicara lagi, cepat.. cepat berikan padaku, akau tak tahan lagi.”

Icha berbicara seperti serigala kelaparan, berharap Saimon segera masuk ke dalam tubuhnya.

Merasakan panasnya tubuh Saimon, terutama Icha , tak henti meremas tubuh bagian bawahnya sendiri, Saimon tahu gadis ini tidak tahan lagi, dan pada saat ini, Saimon juga merasa kelaminnya menajdi besar setelah diraba oleh Icha, seakan kehilangan kesadaran, tunggu sampai Icha menyadari tak bisa hidup tanpa dirinya, ia pasti akan mendengarnya.

Sambil berpikir Saimon menggertakkan gigi dan menarik Icha dalam pelukannya, ICha juga berpikir ada sambutan baik, meminjam kesempatan ini ia melingkarkan kedua kakinya pada pinggang Saimon dengan erat.

Sesaat setelah Saimon mengangkatnya, dan membaringkannya dilantai kamar yang beralas kertas koran Ia melepaskan celana Icha, saat itu juga ia melihat pemandangan yang menggairahkan.

mantap,gadis ini benar-benar lebih menggoda daripada Lena, hanya beberapa saat panas membara ini sudah menjalar sedemikian dahsyat.

“ Kak Icha, kamu sungguh menggairahkan, hehe, sekejap waktu kamu lumer seperti air sungai yang meluap. “ Malam yang Panjang, Saimon punya kesempatan yang lama bermalam dengan Icha.

“ kamu ini…. Sudahlah, cepat tanggalkan celana dan kemari, kalau hari ini kamu pergi, aku akan sangat menyesal, kakak ingin kamu tinggal bersamaku, kali ini kamu tidak pulang, dan terlihat olehku.. “

Sambil merebahkan sebagian tubuhnya pada Saimon, Icha berkata dengan cemas, begitu menangkapnya, matanya langsung terbelalak kaget.

“ Saimon, kamu lebih besar dari pagi ini, aku senang sekali, cepat kemari, cepat.”

Icha berkata dengan nada mohon sambil merebahkan diri di atas koran…..

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu