Hei Gadis jangan Lari - Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
Memikirkan ketika istrinya dan Saimon berada di kamarnya kemarin, suara yang dikeluarkan istriya, mata Rendra menyipit, langsung bergegas ke ruangan itu, tetapi begitu tiba dipintu, pintu terbuka, kemudian Lena berjalan keluar.
“Lena….”
“Ssst……..”
Ketika Rendra hendak berbicara, Lena meletakkan jari telunjuk di mulutnya, membuat gerakan diam.
Dan pada saat ini, suara wanita didalam belum berhenti, hatinya langsung senang, berkata dalam hati, ternyata masih ada wanita lain, tampaknya dia telah salah menduga istrinya.
“Lena, didalam…..”
“Kamu dapat melihatnya sendiri.” Lena adalah wanita yang cerdasa, tadi begitu di membuka pintu, dia melihat amarah di wajah Rendra, mengetahui dia mencurigai dirinya, berkata dalam hati, untungnya didalam adalah Saimon dan Angel, jika dirinya yang berada di bawah Saimon, maka semua akan berakhir.
Rendra melihat melalui celah pintu dengan ragu, kemudian melihat seorang pria membelakangi dirinya, berbaring diatas tubuh seorang wanita, dan wanita itu…….
Rendra melihat sosok pria, mengetahui bahwa itu adalah Saimon, matanya terbuka lebar, berkata dalam hati, Saimon terlihat seperti pria baik-baik, mengapa bisa melakukan hal seperti ini? Dalam hati mengatakan jangan melihat hal senonoh itu, ketika hendak menutup pintu kamar, malah mendengar Lena bergumam di samping telinganya.
“Suamiku, lihatlah dengan baik, lihatlah betapa kuatnya Saimon, kemudian lihatlah dirimu? Bocah ini sudah bermain dengan wanita ini selama setengah jam….”
“Er…….”
Saimon tidak memperhatikan situasi dibelakang, tetapi Angel terus memperhatikan gerak-gerik Lena, melihat Lena keluar, kemudian mata seorang pria melihat ke dalam, langsung terkejut, segera menyembunyikan kepalanya, memeluk Saimon dengan wajah yang tersipu malu, didalam hati memarahi, sialan Lena, bahkan menyuruh orang menyaksikannya.
Rendra melihat penampilan Saimon yang begitu kuat, dirinya merasa malu, dia tahu situasinya sendiri, umurnya sudah tua, Lena bersama dirinya selama bertahun-tahun ini sama sekali tidak menikmati kebahagiaan.
“Lena, itu, siapa wanita yang dibawah Saimon? Mengapa siang bolong seperti ini………” Segera mengganti topik pembicaraan.
“Huh, jika kamu memiliki kemampuan, bukankah dapat melakukannya di siang bolong? Itu karena tidak berkemampuan………” Lena berkata, lalu terbatuk dan sengaja berkata dengan keras, “Rendra, bagaimana kamu bisa datang…………”
Saimon yang terus sibuk didalam mendengar suara keras itu, seluruh tubuh langsung bergetar, hanya merasa tubuhnya seperti membuka gerbang, aliran panas yang besar mengalir keluar, dan tubuh Angel juga tiba-tiba mengencang……..
“Bibi, cepat bersihkan, diluar adalah suami Lena, etalase ini juga diberikan olehnya…………” Saimon terburu-buru memakai celananya.
“Dasar kamu, kamu keluar sendiri saja, apakah aku bisa keluar menjumpai orang seperti ini?” Angel sekarang hanya merasa wajah dan bagian bawahnya sangatlah panas.
Saimon merasa benar juga ketika mendengarnya, segera meninggalkan Angel dan keluar sendirian, begitu keluar, Rendra menatapnya dengan ekspresi aneh, sedikit merenung dan lebih banyak adalah iri.
“Muda sangatlah bagus. Saimon lakukanlah dengan baik, toko ini, paman akan membiarkanmu menyewa gratis selama setahun, itu sebagai mendukungmu untuk berbisnis. Lena, kembalilah bersamaku.”
Dari senyuman yang diberikan Lena kepada dirinya pada saat terakhir, Saimon tahu bahwa dia telah melihat hubungannya dengan Angel, dan kemungkinan besar Rendra juga telah melihatnya, kalau tidak juga tidak akan begitu tergesa-gesa menarik Lena pulang ke rumah, mungkin dia akan pergi melakukan hal itu.
Angel berjalan keluar dengan wajah merah, setelah Andy kembali, ketiga orang sibuk bekerja didalam toko, menyusun etalase toko itu, kemudian pergi ke kota lagi untuk membeli tangki ikan yang besar, lalu tinggal menunggu pembukaan toko.
Ketika mengantar Andy dan Angel pergi, menyuruh mereka untuk membawa lebih banyak ikan lagi besok, toko ini harus mengirim ikan segar setiap hari, pasokan ini tidak boleh terputuskan.
Ketika mereka sudah pergi, Saimon berdiri didalam toko, dalam hatinya penuh dengan energi. Ini sepertinya sudah termasuk memiliki pijakan di kota, bukan, aku sudah akan menghasilkan uang yang banyak, Jacky kamu tunggu untuk berlutut didepanku saja.
Saimon saat ini sangatlah ambisius, hanya menunggu pembukaan toko besok, ingin menjadi sukses di kota. Dan dia juga tahu bahwa hanya mengandalkan toko ini, sudah lebih dari cukup untuk hidup kaya, tetapi jika sungguh ingin menjadi kaya masih sedikit sulit.
Manusia harus terus meningkatkan diri, Saimon tentu saja tidak akan bergantung di satu pohon saja.
Ketika keluar dari toko, Saimon mengangkat kepala menatap matahari di atas kepalanya, hanya merasa sangatlah hangat, hatinya dipenuhi rasa bangga, meneggakkan diri, aku datang!
Di sisi lain, Jevon yang masih belum bangkit bahkan sudah menemukan gadis cantik, saat ini sepenuhnya putus asa, setelah mengusir gadis itu pergi, seorang diri berjongkok didalam kamar, lalu menggosok kuat bagian bawah dengan kelima jarinya, kulitnya sampai hampir terkelupas, dan masih belum terlihat tanda kebangkitan.
Dia sudah putus asa, seorang pria menjadi seorang kasim, bagaimana mungkin dia tidak sedih, dan yang lebih parah adalah, dia berani menjamin bahwa dalam sehari cewek-cewek ini akan menyebarkan ke seluruh kota tentang hal dia tidak bisa bangkit.
Berpikir tentang bagaimana semua orang akan menunjuknya dan mengatakan dia adalah kasim ketika berjalan di jalanan lain kali, seluruh tubuhnya gemetaran ketakutan, dia selalu menjadi gangster, adalah bos, bagaimana dia bisa menerima perbedaan yang begitu ekstrim ini.
“Oh iya, Melisa, cari Melisa, aku pasti memiliki rasa terhadap wanita ini, sialan, sekarang dipikirkan, masih Melisa yang paling memiliki rasa.”
Memikirkannya, dia langsung berdiri dan akan pergi mencari Melisa, tetapi begitu berdiri dari tempat duduknya, otaknya langsung terpikirkan Saimon, kemudian terduduk lagi, matanya menjadi suram, hal ini harus…. direncanakan dalam jangka panjang!
Melisa tentu saja tidak tahu bahwa Jevon akan secepat ini mulai merencanakan untuk menyerangnya lagi, dia pada saat ini sedang bersenandung di rumah, memperlihatkan dadanya untuk menyuapi anaknya, melihat anaknya sambil makan sambil menatapi dirinya dengan mata lebar, hatinya sangatlah bahagia.
Melihat jam diluar, seharusnya Saimon akan segera pulang, berkata sendiri, “Sungguh tidak tahu berapa lama Saimon akan menetap di kota, sangat bagus jika dia bisa menetap seumur hidup.”
Pada saat ini, dia tiba-tiba takut Saimon tidak menginginkannya, tentu saja ini yang selalu dikhawatirkannya, bagaimanapun, Saimon baru berusia 17 tahun, empat tahun lebih muda darinya, selain itu, dirinya masih adalah wanita dengan seorang anak, berdasarkan kondisi Saimon, untuk menemukan seorang gadis cantik yang berdekatan dengan usianya adalah hal yang sangat mudah.
Dia merasa apa yang dipikirkannya pada awalnya terlalu sederhana, dia mengira selama Saimon menyukai anaknya, maka akan tinggal dengannya selamanya, sekarang memikirkan itu, sungguh mustahil, Saimon cepat atau lambat akan menikah dan punya anak, jika sudah memiliki istri dan anaknya sendiri, bagaimana mungkin akan terpikirkan dia dan anaknya?
Jika Saimon seperti Jevon yang seorang preman, maka pergi juga tidak apa-apa, tetapi Saimon adalah pria muda yang baik hati, dia sudah mencintainya sampai ke dalam tulang, apapun itu juga tidak boleh membiarkan hal yang dikhawatirkannya terjadi.
Dia berpikir keras, memikirkan bagaimana membiarkan Saimon tetap menetap, dia adalah seorang wanita, adalah wanita yang sudah memiliki anak sebelum menikah, dengan kata lain adalah janda, juga tidak tahu mengapa, begitu wanita menjadi janda, maka akan menjadi semakin pintar, otaknya juga semakin cerdas.
Dia menundukkan kepala melihat anaknya yang masih makan, menepuk bokong kecilnya dengan ringan, lalu bergumam: “Anakku, kali ini Ibu pasti akan mencarikanmu Ayah yang baik!”
Novel Terkait
Eternal Love
Regina WangRahasia Istriku
MahardikaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaInnocent Kid
FellaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraCinta Yang Terlarang
MinnieBeautiful Love
Stefen LeeHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)