Hei Gadis jangan Lari - Bab 25 Tolong
Si Codet memberi perintah, menatap dengan tajam, segera melangkah maju dan merobek Monica dan Fifi.
Jeritan Monica dan Fifi tersebar ke seluruh desa dalam sekejap, tapi tidak ada seorang pun yang datang untuk menyelamatkannya, dan para penjahat itu, meremehkan si bodoh Saimon, dan mendorongnya ke samping, kemudian menarik dan melempar dua beradik itu jatuh ke tanah.
Saimon sedang berdiri di belakang, mendengar jeritan kakak beradik, dia mengepalkan tangannya, dan bergegas menuju ke arah Si Codet, jika pada saat ini dia masih berpura-pura bodoh, maka akan membahayakan kedua bibinya!
Dia berlari begitu cepat, sehingga kakinya hampir tidak menyentuh tanah, dan pada saat ini hanya ada dua beradik di mata Si Codet dan serta beberapa orang lainnya, dan tidak memperhatikan gerakan di belakang sama sekali.
Dalam sekejap mata, Saimon sudah berada di belakang Si Codet, dan ingin meninju belakang kepala Si Codet, kekuatan Saimon pada saat ini tidak bisa dibandingkan dengan orang biasa, dia percaya bahwa bisa menghancurkan tulang kepala Si Codet dalam satu pukulan!
Tapi saat dia mengangkat tinjunya tinggi-tinggi, tiba-tiba ada suara teriakan dari belakang !
“Sialan, apa yang dilakukannya? Siang bolong begini, apakah masih ada hukum negara!”
Saimon menoleh, dan langsung melihat Andy berlari ke arahnya dengan cepat, sambil berlari dia mengedipkan matanya, Saimon tahu maksud Andy adalah memintanya untuk tidak impulsif, dan tidak boleh terungkap.
Suara Andy penuh dengan energi, Si Codet berbalik badan dan tidak tahu sejak kapan Saimon berlari ke belakangnya, dia menatap Andy yang sedang berlari dan berkata sambil tersenyum sinis.
“Sial, sejak kapan Desa Zhao memiliki orang sepertimu? Dan kamu juga berani mengurus masalahku?”
“Cepat lepaskan kedua gadis itu, kalau tidak aku akan menghancurkan kepalamu!” kata Andy sambil meregangkan lehernya.
“Kamu benar-benar kurang ajar! Kepala desa kalian yang memintaku melakukan ini! apakah kamu sudah melihat? Si bodoh ini, Jacky memintaku untuk membunuhnya, apakah kamu tidak takut Jacky akan membunuhmu?” si Codet berkata dengan kasar.
“Jacky? Ckck, benar-benar musuh yang tidak bisa dihindari! Aku benar-benar tidak takut kepadanya!”
Jika bukan karena hukum, Andy ingin segera memukul Jacky sampai mati, setelah membahas Jacky, Si Codet langsung menodongkan moncong pistol, setelah Andy selesai berbicara, tiba-tiba dia menghentakkan kedua kakinya, sebuah lompatan vertikal, dan sebelum Si Codet bereaksi, dia langsung menendang dada Si Codet, dia terkejut dan membuatnya mundur beberapa langkah.
Melihat bosnya dipukuli, sekelompok adik kecil langsung bergegas ke depan, tapi orang-orang tak berguna ini, bagaimana mungkin mereka adalah lawannya Andy sang kakak tentara, dan telah diatasi dalam sekejap, pada saat terakhir, Andy menginjak wajah Si Codet dan berkata.
“Brengsek, pengecut seperti kalian bahkan berani melawanku, apakah sudah bosan hidup? Pergi!”
Melihat Andy melepaskan Si Codet begitu saja, Saimon menghelakan napas, tahu bahwa orang seperti Andy memiliki prinsip yang tinggi, dan juga tidak mengatakan apa-apa, dia cemberut dan langsung berlari ke arah Monica.
“Bibi, bibi, Saimon takut.”
Pada saat ini, Monica juga merespon, merapikan pakaiannya yang robek dan berterima kasih kepada Andy.
“Terima kasih saudaraku. Tapi kali ini kamu telah menyinggung Jacky, dia tidak akan membiarkanmu, cepat pergilah.”
Andy melihat penampilan dada dan bokong kakak beradik itu yang begitu putih dan lembut, dalam hatinya dia berkata bahwa saudara Saimon sangat beruntung.
“Aku tidak takut kepada Jacky! Aku lupa mengatakan bahwa aku adalah adik dari Angel istri tukang daging di desa, dan aku ingin menanyakan sesuatu kepada saudara Saimon. Menurutmu……”
Begitu Andy melontarkan kata-katanya, diam-diam Saimon mengutuk di dalam hati bukankah orang ini bodoh? Kamu mencariku dan bisa ada masalah apa dengan si bodoh sepertiku ini, bukankah ini akan membuat bibiku curiga?
Faktanya juga benar, mendengar bahwa Andy mencari Saimon, Fifi menarik pakaian Monica, tatapan mata Monica juga was-was, dan berkata dengan waspada, “Itu, saudaraku, Saimon itu bodoh, ada masalah apa kamu mencarinya?”
“Aiya, apakah menurutmu aku bisa menyakiti saudara Saimon, aku tidak pergi dari desa, hanya ke rumah kakakku saja.”
Andy tahu bahwa dia telah keceplosan, dan juga tidak berani berada di depan kakak beradik ini, dia menarik Saimon dan berjalan menuju rumah Angel.
Andy menarik Saimon ke suatu tempat yang tersembunyi dan Jacky berkata, “Saudaraku, tolong!”
Saimon terkejut sejenak dan berkata, “Kamu baru saja menyelamatkanku, kenapa menjadi aku yang menyelamatkanmu?”
“Saudaraku, semalam aku memberitahu Merry bahwa jika aku memakan ikan yang berada di kolam ikan barangku akan membesar, tapi dia berpikir bahwa aku membohonginya, dan berkata bahwa mencarinya lagi jika barangku sudah membesar, dan semalam dia tidak membiarkanku untuk naik ke atas tempat tidur.” Andy berkata dengan cemas.
Saimon berkata dalam hati bahwa trikmu juga tidak terlalu berguna, ada apa dengan tidak naik ke atas tempat tidur, tapi melihat ekspresi Andy yang kesal, juga tidak enak untuk memukulnya.
“Kalau begitu cepat pergi makan ikan, setelah barangmu sudah besar, buat dia menjerit, lihat dia akan berkata apa lagi.”
“Saudaraku, kamu jangan sarkastik, meskipun makan ikan juga tidak mungkin akan membesar dalam satu hari, dalam waktu yang begitu lama Merry tidak membiarkanku menyentuhnya.” Kata Andy dengan wajah yang murung.
“Benar juga, tapi apa hubungannya ini denganku?” kata Saimon.
“Kenapa tidak ada hubungannya. Kata kakakku, barangmu besar karena makan ikan, setelah Merry mendengar itu dia berkata bahwa ingin melihat barangmu, kalau tidak dia tidak akan percaya.”
Sial! Sepuluh ribu ekor kuda lumpur rumput berlari melalui hati Saimon, sialan, si Angel ini, apa yang terjadi, apakah dia ingin memamerkan barangku ini?
Apa yang dipikirkan Saimon tidak salah, namun, apa yang dipikirkan tidak secara menyeluruh, pemikiran Angel jauh lebih gila dari ini.
“Saudara Saimon, tolong bantu aku, demi kehidupan seks masa depanku, berkorbanlah sedikit. Merry tidak percaya bahwa si bodoh sepertimu memiliki barang yang besar dan bisa digunakan, jadi kakakku kesal dan ingin melakukan itu denganmu di depan Merry, dan biarkan Merry melihat dengan sendiri kemaskulinitasmu!”
Perkataan Andy membuat Saimon sangat terkejut, sebelum dia sadar, Andy sudah menariknya untuk masuk ke dalam rumah Angel.
Begitu memasuki kamar Angel, Saimon langsung melihat Merry, duduk di atas tempat tidur dengan mengerutkan keningnya, dan Angel bersumpah dengan sungguh-sungguh dan mengatakan sesuatu kepadanya, ketika melihat Andy membawa pulang Saimon, mata Angel langsung terbelalak, dan berkata dengan marah.
“Merry, bukankah kamu mengatakan bahwa aku dan Andy membohongimu? Hari ini kakak ipar akan menunjukkan kepadamu, barangnya Saimon berguna atau tidak!”
Ketika Angel mengatakan itu dan Saimon masih tercengang, dia langsung melepaskan celana dalam Saimon dalam sekejap, Merry terkejut dan berteriak, dan buru-buru menutup matanya.
Meskipun dia menutupi mata dengan tangannya, tapi dia penasaran, apakah daerah Saimon itu benar-benar seperti apa yang dikatakan oleh Andy dan Angel, melalui jari-jarinya, dia melihat pria yang tak tertandingi.
Dia menelan ludah, Merry sudah lama menikah, dan dia sudah memiliki gagasan terhadap barang itu, pada saat ini setelah melihat barang Saimon, hatinya tidak bisa menahan untuk berteriak, ini, barang ini benar-benar punya si bodoh? Begitu besar.
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaLove and Trouble
Mimi XuEverything i know about love
Shinta CharityKing Of Red Sea
Hideo TakashiMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraCEO Daddy
TantoHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)