Hei Gadis jangan Lari - Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
Jessline ingin di atas, tidak perlu mengeluarkan usaha tapi bisa menyelesaikannya. Tentu saja Saimon sangat mengharapkannya, Jessline dengan lembut menyentuh dadanya, dan Saimon jatuh ke tanah.
Berpikir bahwa sebelumnya, semua wanita mencondongkan tubuh ke depan dan menunggu dirinya untuk melayani. Tetapi pada saat ini, Jessline, seorang gadis kecil yang menawan, akan naik kuda secara langsung, Saimon merasakan semua darah mendidih.
Setelah Saimon terbaring rata di tanah, benda yang luar biasa lebih tidak terhalang muncul di mata Jessline, dan pemandagan lurus lebih menarik dan menstimulasi Jessline.
“Kamu si bodoh ini, malah kamu mengerti hal ini, kamu baring saat diminta untuk baring .” Jessline memperhatikan Saimon dengan patuh berbaring di tanah.
Dia adalah seorang wanita, dan dia berada pada usia yang penuh dengan rasa ingin tahu tentang pria dan wanita. Setelah memastikan bahwa tidak ada orang di sekitar, dia menelan dan berkata kepada Saimon dengan suara yang keras.
"Saimon jangan sembarangan bergerak, kakak akan duduk sekarang."
“Kakak, duduklah, Saimon tidak sabar.” Saimon sangat bersemangat.
“Apakah Saimon menyukai kakak?” Jessline menggunakan kata-kata untuk meredakan ketegangannya. Ini adalah pertama kalinya dia merasa gugup di dalam hatinya, dan Saimon sangat besar, jadi dia sangat khawatir dia akan sangat kesakitan jika dia tidak mengendalikannya dengan baik.
“Suka, Saimon paling menyukai kakak. Kakak yang mengobati Saimon adalah kakak yang baik.” Saimon berkata di mulutnya, tapi dia dengan cemas memarahi, sudah saat seperti ini masih omong kosong, cepat duduk, maka hal yang baik sudah selesai.
“Ini kakak akan mengobati Saimon.” Jessline merasa tubuhnya sudah mau basah kuyup, dan seluruh tubuhnya sangat panas.
Jessline akhirnya akan mengambil langkah berikutnya. Saimon buru-buru menahan napas dan tidak berani mengganggunya. Melihatnya alisnya yang rapat menegang dan mengerutkan kening, dia diam-diam berkata di dalam hatinya. Tidak menyangka gadis ini lumayan cantik, tapi sayangnya adik Jacky, lahir di tempat yang salah.
Jessline meluruskan Saimon dengan satu tangan dan menopang dirinya dengan tangan lainnya. Pantatnya perlahan duduk, menggigit bibirnya. Tiba-tiba menutup matanya dan akan mendudukkan pantatnya yang putih dan lembut itu di atas badan Saimon.
Sedangkan bagian paling depan Saimon juga merasakan panas di tubuh Jessline, dan matanya yang bersemangat sedang menunggu kejahatan datang, tetapi saat ini.
“Siapa? Siapa disana?!” Teriakan keras terdengar.
Jessline gemetar ketakutan, dengan cepat turun dari Saimon, mengenakan celananya, dan bergegas pergi, menutupi wajahnya.
Namun, Saimon tiba-tiba bangkit dari tanah dengan kesal, mengenakan celananya, dan berlari mengikuti suara ke arah orang itu.
Bam!
Setelah hal baiknya diganggu, bagaimana mungkin Saimon tidak marah. Sebuah pukulan memukul dada Andy. Andy terpukul mundur dua langkah, melihat Saimon masih akan memukulnya dengan segera dia memohon ampun..
"Saudara Saimon, dengarkan aku, kakakku yang menyuruhku melakukan ini."
“Kakakmu?” Saimon bertanya dengan heran.
“Apa yang menyuruh Andy melakukannya? Tidak terima!” Angel berjalan keluar dari sudut gelap di sebelahnya dengan bertolak pinggang.
Melihat Angel dan Andy, Saimon bertanya dengan keringat dingin di dahinya, "Kalian berdua daritadi melihat di samping?"
‘Ya. Saudara Saimon benar-benar iri padamu. Begitu ‘benda’ itu muncul, wanita ini jatuh di bawahmu." Kata Andy dengan iri.
"Iri apaan! Sialan, Setelah aku berhasil menipu Jessline untuk keluar baru berpikir, jika aku membiarkan kamu bajingan kecil ini benar-benar memakan buah persik yang lembut ini, maka bukankah akan membuatmu tidak menyukai buah persik berbulu tua seperti aku ini. Jadi pada saat yang paling kritis, aku menyuruh Andi untuk menghentikannya," kata Angel dengan nada wajar.
Kata-kata Angel iu, Saimon tahu di dalam hatinya, ternyata wanita ini khawatir setelah dia ‘makan daging segar’, maka dia akan melupakannya. Memikirkan tentang tubuh dewasa Angel, Saimon menelan ludah dan membuatnya senang.
"Apa yang kamu bicarakan, Bibi, bagaimana aku bisa tidak menyukaimu. Hehe ..."
"Sudahlah, ini bukan tempat untuk berbicara. Pulang ke rumah dan bicarakan di sana, kebetulan juga mau membiarkan Andy berbicara tentang perubahan di tubuhnya." Kata Angel dengan pasti.
Mendengarkan kata-kata Angel, Saimon sengaja melirik celana Andy, jangan-jangan karena ikan itu benar-benar menunjukkan hasilnya.
Saimon benar, begitu dia memasuki rumah Angel, Andy memeluk Saimon dengan tidak sabar.
"Saudara Saimon, terima kasih banyak. Ikan itu benar-benar efektif. Kemarin, aku bertahan sepuluh menit dan membuat Merry sangat bahagia. Dia berkata bahwa jika aku bisa bertahan selama setengah jam, dia berjanji untuk menikah denganku."
Andy sangat bersemangat sehingga Saimon tidak bisa berkata-kata untuk sementara waktu, bukankah itu hanya sepuluh menit? Aku saja setelah satu jam masih bisa membuat Angel meraung-raung, tetapi kemudian mata Saimon membelalak.
"Apa? Maksudmu ikan itu benar-benar ampuh?"
"Ya, bukankah Saudara Saimon yang memberitahuku?"
Saimon tercengang, benar-benar tercengang. Dia awalnya hanya sembarangan bicara, tetapi dia tidak menyangka itu menjadi benar. Dia terus berputar dalam pikirannya, memikirkan apa yang sedang terjadi. Mungkinkah pil yang masuk ke mulutnya hari itu juga sudah mempengaruhi ikan-ikan yang ada di kolam ikan?
"Haha, kalau begitu selamat untuk Saudara Andi yang penuh dengan ‘energi dan semangat juang’. Jika kamu memakan ikan lagi untuk beberapa hari maka kamu benar-benar dapat menaklukkan Merry." Semakin banyak Saimon berpikir semakin merasa penjelasan ini yang paling masuk akal.
Setelah bertahun-tahun, dia akhirnya menjadi pria seutuhnya. Andy sangat ingin semua orang di dunia tahu. Mendengarkan pujian Saimon, dia segera ingin berbicara tentang ‘pertempuran’ antara dia dan Merry, tetapi disela oleh Angel.
"Sudah, meminta kalian datang karena ada urusan penting, apakah tidak ada yang lain dalam pikiran kalian kecuali itu?"
Andy tersenyum kecut, Saimon memandang Angel dengan heran dan berkata, “Bibi, kamu ada urusan penting apa?” Meskipun dia berkata begini, Saimon berpikir di dalam hatinya, sialan, kamu sebagai kakak dalam hal ini takutnya lebih buruk dari Andy, setiap melihatku kapan kamu tidak seperti serigala betina?
"Tentu saja ada hal yang baik. Awalnya aku tidak percaya bahwa ikan yang kamu katakan dapat menyembuhkan penyakit Andy, tetapi ketika dia datang kepadaku dan memberitahuku hasilnya, aku langsung bertanya pada Merry, dan apa yang dikatakannya itu sama dengan yang dikatakan Andy. Merry berkata bahwa Andy sangat kuat."
Saat Angel berkata, Saimon berkata dengan tidak sabar, "Berhenti, Bibi, untuk apa yang kamu menceritakan persoalan mereka kepadaku? Bukannya merasa malu."
"Dasar bocah bodoh, apa kau tidak mengerti? Kolam ikan itu adalah harta karun!"
“Harta karun?” Saimon tampak terkejut, tapi kemudian kata-kata Angel membangunkannya.
"Iya. Ikan ini dapat membuat pria menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama. Coba pikirkan jika bukan harta karun jadi apa ini. Pikirkan tentang berapa banyak pria di dunia ini yang seperti Andy, memiliki hati lebih dari cukup tetapi tidak cukup energi. Jika kita menjual ikan ini kepada mereka , maka uang ... "
Sebuah kalimat yang membangkitkan si pemimpi. Saimon menelan ludah, seolah melihat tumpukan lembaran merah terbang ke arahnya ...
"Maksud bibi, kita menjual semua ikan di kolam ikan untuk mendapatkan uang?"
“Tentu saja, kamu pikirkan selama kamu punya uang, jangankan Jacky, kakak laki-lakinya yang menjadi kepala otoritas juga harus menunduk dan membungkuk ketika dia melihatmu.” Angel tersenyum ceria.
Memikirkan Jacky dan Titan berlutut di depannya, Saimon hanya merasa darah mendidih di sekujur tubuh. Sialan, masalah ini bisa diandalkan!
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoHalf a Heart
Romansa UniverseThe Gravity between Us
Vella PinkyBeautiful Love
Stefen LeeSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaYama's Wife
ClarkHidden Son-in-Law
Andy LeeHei Gadis jangan Lari×
- Bab 1 Bibi Monica
- Bab 2 Balas Dendam
- Bab 3 Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupnya
- Bab 4 Ditenggelamkan Ke Kolam
- Bab 5 Berhenti Di Sana
- Bab 6 Orang Bodoh
- Bab 7 Mencari tahu
- Bab 8 Ada yang janggal dari kematian ayah
- Bab 9 Kamu Tidak Gila
- Bab 10 Saimon Sudah Tumbuh Dewasa
- Bab 11 Transaksi
- Bab 12 Gadis Penyulam
- Bab 13 Berguna
- Bab 14 Keputusan Nikita
- Bab 15 Keputusan dari tiga wanita
- Bab 16 Terikat
- Bab 17 Amati dan pelajari
- Bab 18 Mandi
- Bab 19 Persekongkolan
- Bab 20 Berada di satu jalan
- Bab 21 Terungkap sepenuhnya
- Bab 22 Tidak takut sakit
- Bab 23 Suntik
- Bab 24 Jangan malu
- Bab 25 Tolong
- Bab 26 Menunjukkan
- Bab 27 Ada Aroma
- Bab 28 Tali
- Bab 29 Keterampilan Mencapai Titik Akupuntur
- Bab 30 Mengobati Penyakit Di Rumah
- Bab 31 Menunjukkan Kemampuan
- Bab 32 Jamban
- Bab 33 Saimon Sayang Bibi
- Bab 34 Diam-diam Menyakiti
- Bab 35 Membujuk Sumi
- Bab 36 Sekarang Giliranmu
- Bab 37 Bersemangat
- Bab 38 Cara Mengobati Penyakit
- Bab 39 Memeriksa Tubuh
- Bab 40 Jessline
- Bab 41 Kakak Bantu Obati Penyakit
- Bab 42 Jessline yang Berpengetahuan Luas
- Bab 43 Ikan Itu Benar Ampuh
- Bab 44 Obrolan Malam Adik dan Kakak Ipar
- Bab 45 Sesuatu yang Mencurigakan
- Bab 46 Mulus
- Bab 47 Saimon Bisa Mengobati
- Bab 48 Tidak Tahan Lagi
- Bab 49 Siapa Duluan Sama Saja, Kan?
- Bab 50 Ingin tapi Takut
- Bab 51 Masih Ingat Kakak?
- Bab 52 Barang Yang Bukan Milik Sendiri
- Bab 53 Tahan
- Bab 54 Dimana Terasa Nyaman?
- Bab 55 Gadis di Kota
- Bab 56 Lepaskan wanita itu
- Bab 57 Berani Atau Tidak Menyentuhnya
- Bab 58 Empat Ratus Ribu Untuk Sekali
- Bab 59 Para Wanita Yang Antusias
- Bab 60 Minum Tehnya Tuan penyelamat
- Bab 61 Membalas Dengan Tubuhnya
- Bab 62 Coba Saja Baru Tahu
- Bab 63 Jangan Lupa Datang Mencariku
- Bab 64 Kakak Duluan Jelajahi Jalan
- Bab 65 Bahagianya Monica
- Bab 66 Masih Ingin
- Bab 67 Interogasi
- Bab 68 Menyeka
- Bab 69 Istri Yang Sangat Sensasional
- Bab 70 Kamu lihatlah kakak perempuan disini
- Bab 71 Tergelincir sekali lagi dengan kuda liar yang tersisa dari Monica
- Bab 72 Aku Harus Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 73 Menunggang Kuda
- Bab 74 Serangan Penggilingan
- Bab 75 Diolesi Obat
- Bab 76 Sialan, Benar-benar Pandai Memilih Waktu
- Bab 77 Perannya Telah Berubah
- Bab 78 Menyenangkan
- Bab 79 Turunkan Pisaunya
- Bab 80 Apakah Kamu Mengelabui Saimon Untuk Menyuntikmu?
- Bab 81 Kakak Iparku Baru saja pergi
- Bab 82 Bertindak secara realistis
- Bab 83 Air Gulanya enak
- Bab 86 Ragu-ragu
- Bab 85 Nikita Datang
- Bab 86 Buktikan Kamu Adalah Pria
- Bab 87 Pria Tak Berguna
- Bab 88 Cara Bagus
- Bab 89 Cara Ini Boleh Dijalankan
- Bab 90 Rencana Bibi dan Kakak Ipar
- Bab 91 Sikap Tak Biasa Jessline
- Bab 92 Sakitnya Terlalu Parah
- Bab 93 Permainan
- Bab 94 Berisik
- Bab 95 Mau atau Tidak
- Bab 96 Menjulang ke Atas
- Bab 97 Kakak, Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 98 Bibi Datang Untuk Apa
- Bab 99 Tidak Boleh Pergi
- Bab 100 Kakak nakal ya
- Bab 101 kekuatan Batang
- Bab 102 Memakai Mulut
- Bab 103 Pingsan
- Bab 104 Angel Beraksi
- Bab 105 Jangan Beritahu Orang Lain
- Bab 106 Gilingan besar
- Bab 107 Memainkan Permainan
- Bab 108 Bibi Tidak Takut Kotor
- Bab 109 Permainan lain
- Bab 110 Aku Masakkan Ikan Untukmu
- Bab 110 Menjadi Milikmu
- Bab 112 Menikahi Wanita Seperti Apa
- Bab 113 Beredar
- Bab 114 Melahirkan Anaknya
- Bab 115 Cara Melahirkan Anak Laki-laki
- Bab 116 Keuntungan
- Bab 117 Aku Akan Menemanimu Bermain
- Bab 118 Semuanya Sudah Tahu
- Bab 119 Sumber Berita
- Bab 120 Kakak Orang Jahat
- Bab 121 Tidak ada habisnya
- Bab 122 Sudah direncanakan
- Bab 123 Apa-apaan ini
- Bab 124 Membandingkan
- Bab 125 Keributan dalam rumah
- Bab 126 Mana yang lebih besar
- Bab 127 Sapu Kasur
- Bab 128 Membangkitkan nafsu.
- Bab 129 Membuat tanda
- Bab 130 Melakukan beberapa kali lagi
- Bab 131 Membersihkan
- Bab 132 Kak, kamu bantulah aku mengawasi
- Bab 133 Pengajaran
- Bab 134 Bibi Jahat
- Bab 135 Ini Tidak Melelahkan
- Bab 136 Dari Depan
- Bab 137 Sangat Panas
- Bab 138 Dibuat Hingga Tidak Berguna
- Bab 139 Hanya Sementara
- Bab 140 Perdebatan Antara Dua Wanita
- Bab 141 Bantu Aku
- Bab 142 Bagaimana Bisa Sebesar Itu?
- Bab 143 Sudah Beberapa Tahun Tidak Pernah Merasa Hingga Ke Puncak
- Bab 144 Dibuat Rusak
- Bab 145 Jenderal Dan Kuda
- Bab 146 Menunggangi Kuda
- Bab 147 Aku adalah Milikmu
- Bab 148 Waktu Bercinta
- Bab 149 Kelemahlembutan
- Bab 150 Ayah dan Anak Makan dari Sumber yang Sama
- Bab 151 Takut?
- Bab 152 Keluarkan
- Bab 153 Tanggung jawab
- Bab 154 Jual Diri
- Bab 155 Mengapa Hari Ini Hebat Sekali
- Bab 156 Iblis
- Bab 157 Tidak Bisa Disingkirkan
- Bab 158 Sedikit Tidak Pantas
- Bab 159 Rasa Bersalah
- Bab 160 Memijat Kaki
- Bab 161 Mengasyikan
- Bab 162 Tunggu Sebentar
- Bab 163 Penyakit Ini Membutuhkan Suntikan
- Bab 164 Sudah Kenyang
- Bab 165 Tidak Bisa Bangun
- Bab 166 Curiga
- Bab 167 Saimon Tidak di Desa
- Bab 168 Sungguh Suka
- Bab 169 Apakah Ingin Lebih Nyaman?
- Bab 170 Lebih Hebat dari Yang Hebat
- Bab 171 Ruangan Kecil
- Bab 172 Siapa Lebih Nyaman
- Bab 173 Orang yang terpintar didunia adalah Janda
- Bab 174 Senjata Melisa
- Bab 175 Tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 176 Sungguh membodohi orang
- Bab 177 Melakukan apapun yang disuruh
- Bab 178 Memeriksa Tubuh
- Bab 179 Barang bagus
- Bab 180 Pemula yang berpengalaman
- Bab 181 Membagi keuntungan
- Bab 182 Kabar baik
- Bab 183 Makan ikan
- Bab 184 Melayani
- Bab 185 Kebahagiaan seorang wanita
- Bab 186 Khawatir
- Bab 87 Ada Pencuri
- Bab 188 Benar-benar Sangat Menarik
- Bab 189 Bau Apa Ini
- Bab 190 Bau Amis
- Bab 191 Malam yang Panjang
- Bab 192 Rasa kekeluargaan
- Bab 193 Grand Opening
- Bab 194 Monica mau datang
- Bab 195 Profesional
- Bab 196 Tertangkap
- Bab 197 Dendam dengan siapa
- Bab 198 Konyol
- Bab 199 Membunuhmu
- Bab 200 Hukum
- Bab 201 Kabar Dari Desa
- Bab 202 Bukan Orang Bodoh
- Bab 203 Aku Ingin Menjadi Kepala Desa (End)