Hei Gadis jangan Lari - Bab 38 Cara Mengobati Penyakit

“Jon apakah kamu salah makan obat?" Kamu masih ingin meniduriku?" Meskipun di hadapan Saimon Nikita sangat terbuka, namun bagaimanapun juga dia masih merupakan adik perempuan dari ketua Biro Keamanan Masyarakat, bagaimana tidak merasa emosi setelah diancam seperti itu oleh Jon.

"Kenapa? Merasa bahwa aku tidak sebaik orang idiot itu?"

"Jon kamu harus berpikir baik-baik, kakakku adalah ketua Biro Keamanan Masyarakat, meskipun kamu memberitahukan hal ini kepada Jacky, apalah yang Jacky berani melakukan padaku?!" Kata Nikita dingin.

Tubuh Jon gemetar, dia sedikit tersadar dari nafsu yang muncul tadi, mengumpat dalam hati mengatakan bagaimana dia bisa melupakan bahwa kakak Nikita ini adalah ketua Biro, meskipun dia melakukan hal itu dihadapannya, Jacky juga tidak berani melakukan apa-apa.

"Haiya, tadi aku kan hanya bercanda sama adek saja. Bagaimana mungkin aku memiliki keberuntungan untuk bermain bersama adek, ck ck, bukannya kakak mengatai kamu, kamu yang secantik ini menikah dengan jacky sungguh sangat disayangkan."

Senyuman Jon membuat Nikita memandang rendah dirinya, namun Nikita berpikir meskipun dia berhasil menekan Jon dengan menggunakan kakaknya sendiri, namun Nikita masih perlu meminta dia untuk membantunya melakukan sesuatu, jika Jon merasa marah dalam hati, maka dia juga tidak akan membantu dirinya dengan sepenuh hati, Nikita masih bisa memahami prinsip ini.

"Kakak kedua jangan khawatir, Sumi ini sudah tergerak, tunggu setelah si idiot ini beristirahat, bukankah Sumi akan masuk dalam perangkap dengan patuh. Tiba saatnya nanti maka Lean sudah diselingkuhi."

Jon berpikir iya juga, tadi Sumi sudah melepas celana dengan tidak sabaran, jika bukan karena Saimon yang melemas, Sumi ini pasti sudah masuk perangkap.

"Benar. Apa yang adik Nikita katakan cukup masuk akal, kakak kedualah yang tidak sabar. Lagi pula cepat atau lambat hal ini pasti akan berhasil, kalau begitu aku akan membantu adik dulu. Mendengar adegan ranjangmu dengan bocah idiot ini tadi benar-benar membuat hatiku merasa gatal, sekarang sungguh ingin mencari kedua wanita itu untuk berlatih."

Jon menggosok tangannya dengan tidak sabar, membuat yang Saimon melihatnya merasa emosi, apakah Jon benar-benar mengira bahwa dirinya adalah orang idiot, sialan, berani-beraninya dia merencanakan sesuatu yanag tidak baik terhadap kedua bibiku, lihat saja bagaimana aku membereskan kalian!

"Kalau begitu kakak kedua cepat pergi bersiap-siap, dengan memakai jubah dokter dan menjingjing tas obat, benar-benar terlihat seperti seorang dokter.

Nikita sangat puas dengan penyamaran Jon, dia memaksa tubuhnya yang lemas turun dari ranjang.

"Adik, kamu tidak perlu turun tangan, cukup aku sendiri saja, sekarang lebih baik kamu beristirahat di rumaha saja." Sanjung Jon sambil melihat Nikita.

"Tidak bisa, aku harus ikut, kamu harus memisahkan mereka ketika kamu membohongi kakak beradik itu, jika aku yang pergi, kebetulan bisa membantu kamu untuk mengulur waktu, setelah menyelesaikan yang satu, kamu bisa lanjut menyelesaikan yang satu lagi." Kata Nikita dengan pengertian

"Hehe, adik memang pengertian.... haha."

Saimon mengikuti mereka tiba di rumah, ternyata benar bahwa pada saat ini, Monica dan Fifi telah mamasak di rumah.

Melihat kedua kaki Nikita yang bergetar dan wajah yang kemerah-merahan, kemudian meliahat Saimon yang dia tarik dengan paksa, Monica dan Fifi mengetahui bahwa wanita ini telah mencari Saimon untuk dimainkan.

"Saimon kemari, jangan bersama dengan wanita ini." Fifi menarik Saimon, kemudian mencubit pinggangnya dengan keras, "Kamu yang bodoh ini, masih tidak tahu bahwa kamu sudah dimakan orang!"

Karena marah, tenaga yang digunakan Fifi tidaklah kecil, sehingga Saimon meringis kesakitan, dalam hati Saimon berpikir wanita ini sangat mengerikan ketika cemburu.

"Nikita kamu sudah memakan Saimon, jadi kenapa datang kemari lagi?" Kata Fifi kepada Nikita dengan marah.

"Haiya, lihatlah apa yang dikatakan adik ini, kenapa jika aku memakan Saimon, dia juga tidak kehilangan dagingnya. Nah, liat, ini adalah dokter yang aku katakan kepada kalian."

Ketika mengatakannya, Nikita mendorong Jon kedepan, melihat Jon yang mengenakan jubah dokter sambil menenteng kotak obat, Monica dan Fifi saling menatap satu sama lain, merasa sedang dalam hati.

"Kakak, inikah dokter jenius yang kamu cari?"

"Tentu saja, apakah aku akan mencari yang buruk, aku juga ingin menggenggam Saimon dengan erat, dengan begitu baru akan ada perasaan ketika sedang bersama denganku, kalau tidak aku juga tidak bisa melakukannya dengan wajah yang aneh ini, benarkan Saimon?" Nikita tertawa.

Saimon tersenyum bodoh, dalam hati berkata benar gigimu, sial, tadi masih berteriak dengan sangat liar, terlihat bersedia mati begitu saja dibawahnya.

Monica tidak peduli apa tujuan Nikita mencari dokter, asal bisa mengobati Saimon, dia tidak akan memperdulikan hal ini.

Monica dan Fifi membawa Jon kedalam rumah dengan ramah, masih menyeduhkan dan menuangkan teh untuk Jon, sama sekali tidak menyadari bahwa mereka telah membawa serigala masuk kedalam rumah.

Setelah beberapa saat kemudian, dengan heran Monica bertanya, "ah, berdiskusi apa dengan kta? Bukankah seharusnya memeriksa gejala penyakit Saimon?"

"Benar, mungkin nona tidak tahu, aku telah memeriksa Saimon ketika di rumah Nikita tadi, sama seperti apa yang kalian katakan tadi, dia tiba-tiba berubah menjadi idiot karena menerima pukulan yang sangat besar. Masih belum diketahui detailnya dikarenakan apa, namun ada satu cara pengobatannya...." Jon ingin mengatakan sesuatu, namun berhenti, seperti ada sesuatu yang tidak bisa dikatakan.

"Cara apa? Ayo cepat katakan dokter jenius?" Ketika mendengar ada cara untuk menyembuhkannya, Fifi yang ada disamping langsung gembira.

"Ini, apakah asalkan bisa menyembuhkan penyakit Saimon, kalian bersedia untuk melakukan apapun?" Kata Jon ragu-ragu.

"Benar!"

Kedua bibi menjawab tanpa ragu, membuat Saimon yang ada disamping tercegang sejenak.

"Baguslah kalau begitu. Tadi di rumah Nikita aku, ehem, sepertinya Nikita dan Saimon telah melakukan sesuatu, tidak perlu aku katakan lagi. Sesungguhnya aku yang meminta Nikita untuk melakukannya di hadapanku, berdasarkan pengamatanku, meskipun otak Saimon ini tidak terlalu encer, tapi kelamin pria ini lebih kuat dibandingkan orang biasa. Dan aku mendengar bahwa sebenarnya, pada keadaan normal dia juga berukuran normal, ini artinya, berubah menjadi besar ini setelah menjadi idiot, maka dari itu, inti permasalahan dari penyakit Saimon ini berada pada kelaminnya." Kata Jon sambil berdeham.

Sial, setelah perkataan Jon, semua orang termasuk Nikita tercengang, dan Saimon terlihat lebih parah, dia menganga hingga air ludahnya menetes keluar, dalam hati mengatakan, Jon ini benar-benar membohongi orang, bisa-bisanya dia mengaitkan otak diatas dan otak dibawah, namun sepertinya terdengar masuk akal, dan sangat jelas bahwa dia berhasil meyakinkan kedua bibinya.

"Analisis dokter jenius ini sepertinya benar juga. Namun bagaimana cara mengobatinya,apakah dengan memotong kelaminnya Saimon?" Perkataan Monica membuat tubuh Saimon bergemetar.

"Tidak perlu, hanya perlu memancing bibit penyakitnya keluar dari tubuhnya." Kata Jon.

Saat ini Saimon telah tercengang mendengar, dia sungguh tidak habis pikir, hanya berharap kedua bibinya jangan begitu mempercayainya saja.

Kemudian setelah mendengar cara yang dianjurkan oleh Jon, disimpulkan setelah melakukan hubungan dengan wanita perawan pasti penyakit idiot Saimon akan sembuh.

Setelah memahami cara pengobatannya, Fifi segera mengatakan, "Dokter, aku.. aku adalah perawan, biarkan aku yang menyembuhkan Saimon saja." Dia berpikir asal dirinya bersetubuh dengan Saimon saja sudah maka dapat mengeluarkan bibit penyakit Saimon, Fifi sangat menyesal, jika dia bersetubuh dengan Saimon sejak awal, maka dia pasti sudah sebuh.

"Bukan kamu yag bisa memutuskan apakah kamu adalah seorang perawan, harus aku cek terlebih dahulu baru bisa." Kata Jon yang bertindak seperti dukun.

"Ah? Kamu yang mengeceknya? Bagaimana caramu mengeceknya?"

"Aku akan mengetahuinya setelah melepaskan celana." Kata Jon dengan serius.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu